Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

Kolik Abdomen

1. Pengertian

Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang
traktus intestinal 1(nettina,2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang
terhambatnya aliran usus ke depan tetapi peristaltic normal (Reeves,2011)
Kolik abdomen adalah nyeri yang dapat terlokalisasi dan dirasakan seperti
perasan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena hambatan baik
persial atatupun total baik organ tubuh beronga atau organ yang terlibat tersebut
dipengaruhi peristatik. Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomen adalah
kolik bilier, kolik renal dan karena sumbatan usus halus (Gilroy,2009).

2. Etiologi
Adapun yang menjadi peyebab dari kolik abdomen:
a. Mekanis
 Adhesi (Pertumbuhanbersatu bagian-bagian tubuh yang
berdekatan karena radang).
 Karsinoma
 Volvulus (Penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di
dalam usus).
 Intususepsi
 Obstipasi (Konstipasi yang tidak terobati).
 Polip (Perubahan pada mukosa lambung).
 Striktur (Penyumbatan yang abnormal pada duktus atau saluran).

b. Fungsional ( non meanik)


 Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung).
 Lesi medulla spinalis
 Enteritis regional
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Uremia

c. Etiologi yang lain yaitu:


 Inflamasi peritoneum pariel : perforasi, peritonitis, opendisitis,
diverti,kulitis,pankreanitis, kolesititis.
 Kelainan mukosa visceral : tukak peptic, inflammatory bowel
disase, kulitis infeksi, esofagitis.
 Obstruksi visceral : ilues obstruksi, kolik bilier atau renal karena bau
 Reganggan kapsula organ : hepatitis kista ovarium, pilelonefritis
 Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal
 Gangguan motilitas : irritable bowel syndrome, dyspepsia
fungsional
 Ekstra abdominal : hespes trauma musculoskeletal, infark miokard dan
paru dan lainya.
3. Manifestasi Klinis
a) Mekanika sederhana – usus halus atas.
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah
empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi
terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.
b) Mekanika sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau
tidak ada kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush”
meningkat, nyeri tekan difus minimal.
c) Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir,
kemudian terjadmuntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus
minimal.
d) Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn.
Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
e) Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir;
distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri
tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau
berdarah atau mengandung darah samar.
4. Patofisiologi
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal usus seoanjang traktus
intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari
organ yang terdapat dalam abdomen. Hal yang mendasari adalah infeksi dalam
organ perut (diare, radang kandung empedu, radang kandung kemih). Sumbatan
dari organ perut (batu empedu, batu ginjal). Akut abdomen yaitu suatu kegawatan
abdomen yang dapat terjadi karena masalah nyeri abdomen yang terjadi tiba-tiba
dan berlangsung kurang daari 24 jam. kolic abdomen terkait pada nyeri perut
serta gejala seperti muntah, konstipasi, diare, dan gejala gastrointestinal yang
spesifik. Pada kolik abdomen nyeri dapat berasal dari organ dalam abdomen,
termasuk nyeri viseral. Dari otot lapisan dinding perut. Lokasi nyeri perut
abdomen biasanya mengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri
tersebut. Walupun sebagian nyeri yang dirasakan merupakan perjalanan dari
tempat lain. Oleh karena itu, nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari
nyeri tersebut atau sekunder dari tempat lain.(Gilroy: 2013).
5. Komplikasi

a. Kolik ureter ( tersumbatnya aliran-aliran dari ginjal ke usus )


b. Kolik biliaris
c. Kolik intestinal (obstruksi usus, lewatnya isi usus yang terhalang)
d. Gangren
Gangren adalah borok yang disebabkan karena kematian sel/jaringan.
Gangren kandung empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh infeksi
pada organ-organ tersebut.
e. Sepsis
Sepsis adalah menyebarnya agen infeksi (misalnya bakteri) ke seluruh tubuh
melalui peredaran darah. Sepsis berat dapat menimbulkan syok, dimana
tekanan darah turun.
f. Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ.Batu
empedu mengerosi dinding kandung empedu atau salurang empedu,
menimbulkan saluran baru ke lambung, usus dan rongga perut.
g. Peritonitis
Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut yang
steril terkontaminasi oleh cairan empedu melalui suatu fistula ke rongga
perut.
h. Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu
berukuran cukup besar. (Amin huda: 2015).
6. Pemeriksaan penunjang
a. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
b. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan
sigmoid yang tertutup.
c. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah;
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
d. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
(Amin huda: 2015)
7. Penatalaksanaan
a. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b. Terapi Na+, K+, komponen darah
c. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial
d. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
e. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien
berbaring miring ke kanan.
f. Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.
g. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik,
ileus paralitik atau infeksi.
h. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
i. Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko.
j. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi
usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
(Amin huda: 2015).
Konsep Asuhan Keperawatan
Kolik Abdomen

a. Pengkajian kolik abdomen


1. Identitas
Identitas klien yang terdiri nama, umur, alamat, status
perkawinana, terdapat juga identitas penanggung jawab.
2. Status kesehatan saat ini
Meliputi keluhan saat masuk rumah sakit dan keluhan utama saat ini
yaitu nyeri pada ulu hati
3. Kebutuhan dasar khusus Nafsu
makan menurun
4. Pola personal higiyene
Bagaimana frekuensi personal higiyene kline, mandi 3 kali sehari,
pralhigiyene.
5. Pola istirahat dan tidur Tidur
teratur
6. Pemeriksaan fisik:
1. Abdomen
 Distensi abdomen : nyeri pada ulu hati/telat makan
 Sifatnya : hilang timbul
 Upaya yang meringanan nyeri : minum obat

b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakan berdasarkan Standar
Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI, 2016), pada pasien dengan
kolik abdomen
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis,
inflamasi, iskemia, neoflasma)
2. Defisit nutrisi
3. Ganguan pola tidur

c. Perencanaan/Luaran Keperawatan
1. Luaran Utama: Nyeri Akut
a. Definisi
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onsent mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan/berat hingga konstan.
b. Ekspektasi: menurun
c. Criteria hasil
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Gelisa menurun
 Kesulitan menurun
 Sikap protektif menurun
 Frekuensi nadi menurun
 Nafsu makan membaik

d. Perencanaan/Intervensi Keperawatan
1. Manajemen nyeri.
Observasi:
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri.
b. Identifikasi skala nyeri.
c. Identifikasi faktoryang memperberatdan memperinggan nyeri.
d. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik :
a. Berikan teknik nonfrmakologis untuk menggurangi rasa nyeri
(mis: teknik relaksasi nafas dalam).
b. Kontrol lingkungan yang memerberat rasa nyeri (mis: suhu
ruangan,pencahayaaan, kebisingan).
c. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi :
a. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
b. Ajarakan teknik nonfarmkologis untuk mengurangi ras nyeri

Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

e. Implementasi Keperawatan
Implementasi Merupakan kegiatan dari tahap proses dari
keperawatan, implementasi yang dilaksanakan sesuai dengan
intervensi yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi klien.
Implementasi mencakup 4 aspek yaitu :
 Observasi
 Tindakan mandiri
 Health education(HE)
 kolaborasi

f. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang
telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan kline
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.

Brunner & Suddarth. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC


Brunner & Suddarth, 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC Doenges,
Marllyn E. dkk. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta:
EGC
https://journals.stikim.ac.id/index.php/jiiki/article/view/320 http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/486/3/BAB%20II.pdf https://vdocuments.site/nyeri-abdomen-terbagi-
menjadi-nyeri-visceral-dan-nyeri-
somatik.html

https://www.scribd.com/document/257304228/nyeri-abdomen

Irianto, Kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Bandung : Yrama
Widya. 2004.

Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Kozier B, Erb G. 2009. Buku Ajar Praktik
L Fitri, S Nova, R Nurbaya - Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah …, 2019 -
ejournal.lldikti10.id
Marllyn E. Doenges dkk, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, 2000 Medikal-
Bedah Brunner & Suddarth Volume 3.J akarta : EGC Suyono, Slamet.
2001 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.

National Digestive Diseases Information Clearinghouse (NDDIC). 2015. Biliary Colic.


from : http://www.drugs.com/health-guide/biliary-colic.html. Last update : 7
january 2015 Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih

Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed.
1. Jakarta : EGC; 2001

Pearce Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia.


2006.

Reeves, Charlene J. et al. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. Salemba Medika

Reeves, Charlene J et al. 2001Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed.
I. Jakarta : Salemba Medika Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar
Keperawatan

S. Ethel. W. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta

Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II , FKUI
Jakarta, 2001.

Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.

Anda mungkin juga menyukai