Cholic Abdomen
Disusun Oleh
Sahlan Rozikin
NIM. 14401.19.048
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas klien
Berupa nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat,
no reg, diagnosis medis.
2) Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sebelum MRS dan saat MRS.
Biasanya klien mengeluh nyeri perut, mual muntah dan lain-
lain.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Bagaimana serangan itu timbul, lokasi, kualitas, dan faktor
yang mempengaruhi dan memperberat keluhan sehingga
dibawa ke Rumah Sakit.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Mengkaji apakah klien pernah sakit seperti yang dirasakan
sekarang dan apakah pernah menderita hipertensi atau penyakit
keturunan lainnya yang dapat mempengaruhi proses
penyembuhan klien.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Gambaran mengenai kesehatan keluarga dan adakah penyakit
keturunan atau menular.
3) Pola kesehatan fungsional
a. Pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan pasien dalam upaya penanggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatannya.
b. Nutrisi metabolik
Nutrisi yang dibutuhkan oleh klien untuk memenuhi kebutuhan
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan.
c. Eliminasi
Klien setiap harinya apakah lancar dalam eliminasinya dan
amati warna feses dan warna urin , bau atau tidak.
d. Aktivitas
Aktivitas klien dapat makan/minum sendiri atau dibantu,
toileting, berpakaian, mobilitas tempat tidur, berpindah, ROM
apakah semua itu dapat dilakukan sendiri atau bantuan orang
lain ataupun dengan alat atau ketergantungan.
e. Pola persepsi kognitif
Pengetahuan klien tentang penyakit yang dideritanya
f. Pola istirahat
Istirahat klien terganggu atau tidak dengan penyakit yang
dideritanya.
g. Konsep diri
Klien dalam menghadapi penyakitnay tersebut apakah akan
mengganggu perubahan dalam dirinya.
h. Pola peran dan hubungan
Dalam perannya sebelum sakit dan sesudah sakit apakah klien
masih bisa melakukan perannya dalam keluarga ketika sedang
sakit.
i. Pola reproduksi dan seksual
Terdapat gangguann atau tidak dalam sistem reproduksinya dan
sistem seksualnya.
j. Pola pertahanan diri/koping
Bagaimana cara klien mengatasi masalahnya.
k. Keyakinan dan nilai
Terjadi gangguan atau tidak pada pola tata nilai dan keyakinan
dalam dirinya.
4) Pemeriksaan fisik
1. Kesadaran
Jumlah tingkat kesadaran pasien.
2. Keadaan umum TTV (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu),
dan kesadaran.
3. Head to toe
Rambut dan kulit kepala
I: Warna rambut, ada tidaknya ketombe pada kulit kepala,
rambut rontok/tidak
P: Ada tidaknya massa, ada tidaknya nyeri tekan
Mata
Inspeksi simetris/tidak, konjungtiva anemis/tidak, sklere
ikterik/tidak, pupil isokor/anisokor, penglihatan
kabur/tidak.
Hidung
Simetris/tidak, sekret, penciuman, mukosa, saliva.
Mulut dan gigi
Inspeksi mukosa lembab atau tidak, sianosis/tidak, lidah
bersih/tidak, ada karies/tidak, kelengkapan gigi.
4. Leher
Inspeksi adanya pembesaran kelenjer tiroid dan KGB /tidak.
5. Abdomen
6. Ekstremitas
Varises :ada/tidak
Ekstremitas atas: Edema, kesemutan.
Ekstremitas bawah: Edema, reflek patela
7. Keadaan emosional
5) Pemeriksaan penunjang ( Diagnostik)
Laboratorium
USG
Rontgen
6) Terapi
Terapi apa saja yang sudah dilakukan kepada pasien.
2. Pathways
Obstruksi usus Akumulasi gas Kehilangan H2O Distensi
cairan didalam dan elektrolit
lumen sebelah
proksimal dari letak
absorpsi
Peningkatan
Hipotalamus suhu tubuh
Mediator Mual,
nyeri muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. Diagnosa keperawatan
a. Definisi
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis
terhadap pengalaman atau respon individu, keluarga atau
komunitas pada masalah kesehatan, pada risiko masalah kesehatan
atau pada proses kehidupan. Diagnosis keperawatan merupakan
bagian vital dalam menentukan asuhan keperawatan yang sesuai
untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal (SDKI,
2016).
a. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik adalah karakteristik yang mengacu
pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif. Batasan ini juga
mengacu pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada
diagnosis keperawatan, yang teridiri dari batasan mayor dan minor.
Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor
penunjang.
b. Faktor yang berhubungan
Penyakit Hepatitis adalah virus yang menyebabkan infeksi
hati kronis yang dapat berkembang menjadi sirosis dan karsinoma
hepatoseluler. Riwayat transfusi darah merupakan salah satu jalan
masuk bagi bakteri, virus, dan parasit yang menyebabkan infeksi.
Penggunaan jarum suntik bergantian merupakan faktor penularan
hepatitis B, seperti jarum suntik yang tidak steril.
4. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawwatan merupakan segala bentuk terapi yang
dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuanaa dan
penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan dan
pemulihan kesehatan klien individu, keluarga, dan komunitas.
Beberapa diantaranya diuraiakan dalam pasal 30 UU No. 38 tahun
2014 tentang keperawatan bahwa dalam menjalankan tugas sebagai
pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang merencanakan dan
melaksanakan tindakan keperawatan, melakukan rujukan, memberikan
tindakan gawat darurata, membrikan konsultasi, berkolaborasi,
melakukan penyuluhan dan konseling, pemberian obat sesuai resep
dokter atau obat bebas dan bebas terbatas, mengelola kasus dn
melakukan penatalaksanaan intervensi komplementer dan alternatif
(SIKI, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
R. Sjamsuhidayat, Wim dc Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, 2007.
Sjamsuhidayat, Wim dc Jong, 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.
Slamet Suyono, 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Prof. Dr. SpPD.
KE., FKUI Jakarta.
Smeltzer Suzanne C. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Esteer, dkk. Ed.
8. Jakarta : EGC.