Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I
Disusun oleh :
HIDAYATUL HAKIM A. KATILI
(413423014)
Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah
“islam dalam menjamin kebahagian dunia dan akhirat dalam konteks
kehidupan modern” guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam.
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahagia merupakan suatu kondisi, bukan objek. Sementara itu,
kebahagiaan merujuk pada kegembiraan atau ketenangan itu sendiri.
Jadi, secara literal, bahagia atau kebahagiaan diartikan sebagai suatu
keadaan.
Dalam konteks Islam, disarankan bagi seseorang untuk mengejar
kebahagiaan di akhirat, namun perlu diingat bahwa tidak boleh
mengabaikan nasibnya dalam kehidupan dunia (lihat QS. Al-
Qashash: 77). Hal ini menunjukkan bahwa memperoleh kebahagiaan
di akhirat tidak selalu diikuti oleh kebahagiaan di dunia ini, dan tidak
dapat terjadi dengan sendirinya.
Meskipun kebahagiaan materi mampu memberikan kenikmatan
sesaat, sebenarnya ia hanyalah ilusi yang semakin dikejar namun tak
dapat dicapai. Praktik korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan
kekuasaan, faktanya tidak memberikan kebahagiaan kepada
pelakunya. Fenomena bunuh diri, stres, dan gangguan kejiwaan yang
melibatkan manusia modern menjadi bukti bahwa manusia semakin
kehilangan arah hidup, merasa kosong meskipun kekayaan
materialnya berlimpah.
3.2 Saran
Kebahagiaan dalam dunia dan akhirat, sebagaimana dijelaskan
secara umum dalam Al-Qur'an dan hadis, memerlukan penjelasan
yang lebih konkret dan juga konseptual. Ayat tersebut perlu
dibandingkan dengan ayat-ayat lain agar dapat memahami esensi
kebahagiaan dalam perspektif Al-Qur'an, begitu juga dalam hadis.
DAFTAR PUSTAKA
Priyatno Haris, 2 Syarat Utama Bahagia Dunia Akhirat: Sabar & Syukur
(Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016), 92-95.