Disusun Oleh :
FALKULTAS EKONOMI
DAFTAR ISI.....................................................................................2
BAB I................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................3
BAB II...............................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................4
A. TUJUAN HIDUP MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM..
.................................................................................................4
KESIMPULAN..................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang memiliki pengertian yang berbeda tentang arti sebuah kesuksesan karena
pada dasarnya kesuksesan dapat menjadi milik kita semua hanya saja kita sering tidak
tahu bagaimana cara meraihnya.
Kejayaan dan keberhasilan kehidupan dunia dan akherat hanya terletak pada
Agama. Setiap orang mempunyai standard yang berbeda terhadap kesuksesan.
Padahal standard kesuksesan seseorang ini telah Allah tetapkan, namun kita tidak
mampu memikirkannya. Allah telah jadikan sahabat dan kehidupan mereka sebagai
model untuk ditiru. Walaupun secara teknis cara hidup mereka berbeda dengan kita
sekarang.Kesuksesan itu hanya terjadi bila manusia ini dapat memasuki surganya
Allah,oleh karna itu manusia harus berusaha untuk menjadi orang sukses dunia dan
akhirat walapun semuanya telah di tentukan oleh Allah karna pada dasar manusia
hanya dapat berusaha dan bertawakal karna hasil akhirnya tetap Allah yang
menentukan.
1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui apa tujuan hidup manusia dalam pandangan islam
2. Ingin mengetahui definisi sukses menurut islam
3. Ingin mengetahui apa saja metode atau langkah sukses menurut islam.
BAB II
PEMBAHASAN
“Seolah-olah tatkala melihat hari kiamat itu, mereka tidaklah hidup (di dunia) kecuali
hanya sesaat saja di waktu siang atau sesaat di waktu dhuha.” QS. An-Nazi’at: 46
Dalam Alquran kata sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat, dan al-
fauz. Menurut tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan,
keberuntungan, dan kebertahanan hidup. An-najaat berarti keselamatan atau
keterhindarandari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan. Adapun
al-fauz berarti keberhasilan atau keberuntungan yang baik. kata Al-falaah dimaknai
dengan keberhasilan, kemenangan dan kondisi kehidupan seorang hamba yang baik
dan layak, baik dunia maupun akhirat.
Beragam ayat dalam Alquran yang berkaitan dengan al-falaah, hampir rata-rata
berisikan implementasi dan merefleksikan 5 hal tersebut di bawah ini.
1. Bebas dari hal-hal yang membuat rugi, sakit, dan memperburuk keadaan diri
(An-najaat),
2. Mendapatkan dan meraih keadaan dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-
falaah),
3. Tercapainya harapan serta cita-cita (Al-fauz),
4. Menang dan berhasil menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
5. Menggapai 'keabadian' hidup (al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif
sepanjang sejarah, mendapatkan kehidupan damai (kekal) di dunia dan
kehidupan akhirat.
C. METODE ATAU LANGKAH SUKSES MENURUT ISLAM
Shalat merupakan salah satu kriteria muslim yang ingin menggapai sukses
sejati. Setiap orang ingin sukses. Namun bagi seorang Muslim, bukan sukses biasa
dalam arti hanya sukses secara materi. Sukses yang dikejar seorang Muslim adalah
sukses sejati, yakni sukses dunia dan akhirat.
Apakah kriteria sukses sejati itu? “Paling tidak ada enam kriteria sukses sejati,
sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT di dalam Alquran, Surat Al-Mu’minun (surat
ke-23) ayat 1-11,”
1. orang yang beriman. “Iman adalah syarat pertama kata sukses sejati,”
2. sukses sejati bisa dicapai dengan cara shalat yang khusyu.
3. sukses sejati tercapai dengan cara mempunyai etos kerja yang tinggi/produktif.
Orang yang ingin sukses sejati meninggalkan pekerjaan yang tidak bermanfaat.
Tidak bermalas-malasan.
4. orang yang suka mengeluarkan sebagian hartanya untuk berzakat dan berinfak.
Dalam pendidikan, anak atau siswa harus diajarkan atau dibiasakan berinfak.
Kalau anak sudah dibiasakan sejak kecil berinfak, maka akan ringan berzakat
dan bersedekah.”Orang yang rajin berzakat dan berinfak, insya Allah akan
meraih sukses sejati,”
5. menjaga pergaulan dengan beretika yang baik. Hal itu sangat penting, agar
terhindar dari pergaulan yang tidak baik atau kemaksiatan sekecil apa pun.
6. orang yang ingin meraih sukses sejati, harus menyampaikan amanah kepada
yang berhak.
Ragam Orientasi Hidup Manusia
Manusia yang baik adalah manusia yang bisa memberi kemanfaatan (kemaslahatan)
yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Oleh karena itu, segala potensi yang kita miliki
harus kita gunakan untuk memberi kemanfaatan kebaikan yang sebesar-besarnya, bila
ini yang dilakukan manusia, maka banyak persoalan bisa kita pecahkan dan banyak
kemajuan yang bisa kita capai. Namun, yang amat kita sayangkan adalah banyak
manusia yang belum bisa memberi kemanfaatan kepada orang lain, bahkan dirinya
sendiri saja bermasalah. Oleh karena itu, segala bentuk kesia-siaan akan ditinggalkan
oleh setiap mukmin yang ingin meraih keberuntungan dalam kehidupannya di dunia dan
akhirat. Allah SWT. berfirman dalam qur’an surat al-mu’min ayat 1-3:
2. Orientasi kepedulian
Sebagai muslim yang beriman sudah pastinya hurus memiliki rasa kepedulian.
Contohnya, kita membantu terhadap kesulitan hidup yang dialami orang lain dan kita
akan berusaha menjadi bagian dari solusinya. Maksudnya yaitu apabila ada orang yang
sedang kesulitan kita membantunya agar kesulitan yang dialaminya dapat terselesaikan
dengan cepat. Inilah kebajikan yang harus kita tunjukkan dalam kehidupan nyata
sebagaimana firman Allah SWT:
۞ ِ ب َو ٰ َلكِنَّ ْٱل ِبرَّ َمنْ َءا َم َن ِبٱهَّلل ِ وا وُ جُو َه ُك ْم ِق َب َل ْٱل َم ْش ِر ِق َو ْٱل َم ْغ ِر ۟ ُّْس ْٱل ِبرَّ أَن ُت َول
َ لَّي
ٓ
ۦن َو َءا َتى ْٱل َما َل َع َل ٰى ُح ِّبهِۦ َذ ِوى ْٱلقُرْ َب ٰى َ ِّب َوٱل َّن ِبي ِ َو ْٱل َي ْو ِم ٱ ْل َءاخ ِِر َو ْٱل َم ٰ َل ِئ َك ِة َو ْٱل ِك ٰ َت
ٱلز َك ٰو َة َّ ص َل ٰو َة َو َءا َتى َّ ب َوأَ َقا َم ٱلِ ِين َوفِى ٱلرِّ َقا َ يل َوٱلسَّٓا ِئل ِ ِين َوٱب َْن ٱلس َِّب َ َو ْٱل َي ٰ َت َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َسك
ٓ
ك َ س ۗ أ ُ ۟و ٰ َل ِئ ْ َ ين فِى ْٱل َبأْ َسٓا ِء َوٱلضَّرَّ ٓا ِ•ء َوح
ِ ِينٓ ْٱل َبأ َ ص ِب ِر َّ ٰ وا ۖ َوٱل ۟ ون ِب َع ْه ِد ِه ْم إِ َذا ٰ َع َه ُد َ َُو ْٱلمُوف
َ ُك ُه ُم ْٱل ُم َّتق
ون َ وا ۖ َوأ ُ ۟و ٰ َل ِئ
۟ ُص َدق
َ ِين َ ٱلَّذ
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memer dekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka
itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah, 2:177)
3. Orientasi kedisiplinan
Kesimpulan dari materi tersebut adalah kriteria sukses dalam islam yaitu dengan
mendirikan sholat, karena kita sebagai umat islam harus sukses dunia akhirat. Tujuan
hidup manusia menurut pandangan islam itu tidak hanya fokus pada dunia saja tapi
juga harus di barengi dengan ibadah untuk mendapatkan surga-Nya kelas jadi harus
seimbang karna sesungguhnya kehidupan di dunia itu hanya sememtara tidakkekal
atau abadi maka kita harus bisa jadikan hidup di dunia ini sebagi batu loncatan untuk
mendapatkan surganya Allah yang kekal abadi.
Dalam Alquran kata sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat, dan al-
fauz Menurut tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan,
keberuntungan, dan kebertahanan hidup. An-najaat berarti keselamatan atau
keterhindarandari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan. Adapun al-
fauz berarti keberhasilan atau keberuntungan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://republika.co.id/berita/otf7qr374/ini-6-kriteria-sukses-sejati-menurut-
alquran
http://ayuntina.blogspot.com/2015/06/sukses-hidup-dalam-islam.html