Anda di halaman 1dari 10

KLASIFIKASI AJARAN ISLAM(AKHLAK)

Dosen Pembimbing : Yulizar Bila, M. Ed

Kelompok 16:

Miranda Syafrina (19027064)


Miftahuddiah (19027061)
Addini Safitri (19030043)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan hidayah-Nya kmai dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun dalam penulisan makalh ini, materi
yang dibahas adalah “klasifikasi ajaran islam (akhlak)”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah
wawasan kita dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam serta dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Padang, 24 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….


DAFTAR ISI …………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….……….. 1
C. Tujuan …..............………………………………….…………………. 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Konsep Akhlak Dalam Islam ..………………………………………… 2
B. Perbedaan Akhlak, Moral dan Etika …………………….………………. 3
C. Ruang Lingkup Akhlak Rasulullah Uswatun Hasanah .…………………. 3-4
D. Aplikasi Akhlak Dalam Kehidupan Sehari-hari …………………………. 4-5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ….……………………….……...….………….………….6
B. Saran …………………………………………………………………... 6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Akhlak dalam islam menjadi sesuatu yang penting yang berguna bagi umat
manusia. Akhlak akan membuat seseorang mendapatkan kebahagiaan didunia
maupun diakhirat. Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur sedetail-
detailnya segala sesuatu, termasuk mengatur tentang akhlak dan perbuatan.
Setiap muslim dituntut untuk mengenali akhlaknya dengan baik, agar dapat
mengedentifikasi akhlak negatif mereka, sehingga mereka dapat merubah akhlak
negatif tersebut sesuai dengan akhlak seorang muslim sejati. Rasulullah SAW,
sering sekali melakukan pendidikan pada umatnya akan pembentukan akhlak.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu konsep akhlak dalam islam?


2. Apa perbedaan akhlak , etika, dan moral?
3. Bagaimana ruang lingkup akhlak Rasulullah sebagai Uswatun
Hasanah?
4. Bagaimana cara mengaplikasikan akhlak dalam kehidupan
sehari-hari

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu konsep akhlak dalam islam


2. Untuk mengetahui apa perbedaan akhlak, etika, dan moral
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup akhlak Rasulullah sebagai Uswatun
Hasanah?
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan akhlak dalam kehidupan
sehari-hari

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep akhlak dalam islam


Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran islam yang memiliki
kedudukan yang sangat penting. Akhlak meupakan buah yang dihasilkan dari
proses menerapkan aqidah dan syariah. Jadi, tidak mungkin akhlak ini akan
terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memilki syariah dan aqidah yang
baik.

Tujuan dari kajian tentang akhlak ini adalah agar para mahasiswa memiliki
pemahaman yang baik tentang akhlak islam (moral knowing), ruang
lingkupnya, dan paa akhirnya memiliki komitmen (moral feeling) untuk dapat
menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari hari (moral action) .

Akhlak berasal dari bentuk jamak khuluk yang berarti watak, tabiat
perangai dan budi pekerti. Ibnu Miskawaih dalam kitab Tahdzibul akhlak
menjeaskan bahwa “khuluk ialah keadaan gerak jiwa yang mendorong kearah
melakukan perbuatan tanpa pertimbangan dan pemikiran”.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa gerak jiwa meliput oidua hal.
Pertama alamiah dan bertolak dari watak seperti adanya orang yang mudah
marah hanya karena masalah sepele atau tertawa berlebihan karena mendengar
berita yang tidak memprihatinkan.

Kedua, keadaan jiwa yang tercipta melalui kebiasaan, atau latihan. Pada
awalnya keadaan tersebut terjadi karena dipikirkan dan dipertimbangkan,
namun pada tahapan selanjutnya keadaan terebut menjadi satu karakter yang
melekat tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak.

Sesuai dengan pengertian di atas, akhak merupakan manifestasi iman, islam


dan ihsan sebagai refleksi sifat dan jiwa secara spontan dan terpola pada diri
seseoran sehingga melahirkan perilaku yang konsisten dan tidak tergantung
pada pertimbangan berdasarkan keinginan tertentu.

Semakin kuat dan mantap keimanan seseorang, semakin taat beribadah


maka akan semakin baik pula akhlaknya. Dengan demikian, akhlak tidak dapat
dipisahkan dengan ibadah dan tidak pula dapat dipisahkan dengan aqidah
karena kualitas akidah akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah yang
kemudian juga akan sangat berpengaruh pada kualitas akhlak.

Oleh Karena itu, pendidikan akhlak sangat diperlukan untuk mengubah


karakter manusia dari keburukan ke arah kebaikan.

2
B. Perbedaan akhlak, moral dan etika
a. Akhlak
Secara etimologi akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari khuluq
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
b. Moral
Sera etimologi berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamakdari kata
mos yang berarti adat kebiasaan. Didalam kamus umum bahasa Indonesia
moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
c. Etika
Secara etimologi etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Adapun etika secaa istilah telah ditemukan
oleh para ahli salah satunya ki hajar dewantara menurutnya etika adalah
ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan didalam hidup
manusia, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang
merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang
merupakan perbuatan.

C. Ruang lingkup akhlak Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah


Uswatun Hasanah artinya contoh atau suri tauladan yang baik. Allah
SWT Mengutus Nabi Muhammad SAW untuk dicontoh dan diteladani
kehidupannya. Rasulullah SAW dalam melakukan amanah sucinya
Selalu senantiasa mendapat bimbingan dari Allah SWT.

Wujud dari uswah hasanah selain terdapat di dalam Al-Qur’an, juga


melalui sunahnya. Sunah atau hadis adalah keseluruhan dari kehidupan Nabi
Muhammad saw., baik perkataan, perbuatan, persetujuan, maupun himmah
atau cita-citanya yang belum terwujud.

1. Keteladanan Nabi Muhammad dalam perkataan


Setiap perkataan Nabi Muhammad saw. baik masalah hubungan dengan
Allah maupun masalah sosial kemasyarakatan menjadi uswah hasanah. Baik
dari cara berbicara maupun isi pembicaraannya adalah contoh yang harus
ditiru oleh umatnya. Ketika Nabi Muhammad saw. berbicara selalu jelas dan
tegas, sehingga orang yang diajak bicara bisa memahaminya. Demikian juga
materi yang dibicarakan tidak menyimpang dari syariat dan ajaran Allah swt.

2. Keteladanan Nabi Muhammad dalam perbuatan


Dari mulai tidur, berjalan, duduk, makan, minum, berpakaian, dan
semua tingkah lakunya menjadi teladan bagi umatnya. Oleh karena itu, Allah
selalu menjaga dan memelihara tingkah laku Nabi Muhammad saw.. Ia tidak
pernah berbuat salah kepada siapa pun. Ketika beliau bermuka masam kepada
salah seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum, Allah swt.
Langsung menegurnya.

3
3. Keteladanan Nabi Muhammad dalam cita-citanya
Dimana cita-cita Rasulullah saw yang belum terlaksana karena beliau
telah wafat. Contoh hadis ini salah satunya ketika beliau bercita-cita untuk
berpuasa tanggal 9 Asyura.

4. Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam Rumah Tangga


Dalam rumah tangga beliau selaku suami, juga selaku pemimpin bagi
keluarganya. Sebagai suami beliau adalah orang yang paling adil terhadap
istri-istrinya. Penuh kasih sayang, saling menghargai serta berdasarkan
tuntunan agama Islam. Sebagai ayah dari putra-putrinya, beliau sangat sayang
terhadap mereka, adild dan tidak membeda-bedakannya. Dengan demikian,
keluarga atau rumah tangga beliau adalah lingkungan yang tentram, bahagia,
dan penuh keharmonisan.

5. Keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai Pemimpin Umat 


Penampilan kepemimpinan Rasulullah SAW dalam membina umatnya
sungguh menarik karena beliau melaksanakannya dengan penuh kekeluargaan,
sopan santun, dan lemah lembut. Beliau senantiasa menjadi perhatian dan
daya tarik dari masyarakat Quraisy, sehingga dengan sikap demikian tidak
sedikit orang-orang masuk Islam karena pengaruh akhlak beliau.
Rasulullah SAW bukan seorang pemimpin yang diktator dan otoriter,
tetapi seorang pigur pemimpin yang bijaksana dan demokratis, beliau selaku
pemimpin umat senantiasa bermusyawarah dengan para sahabat, meminta
pendapat, dan saran-saran dari mereka, serta senantiasa menghargai
pendapat-pendapatnya.

D. Aplikasi akhlak dalam kehidupan sehari-hari


1. Etika dan akhlak ketika berbeda pendapat
a. Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat
b. Berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan
c. Hindari sikap membela diri dan nafsu
2. Etika dan akhlak ketika bercanda
a. Hindari candaan yang mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya, Sunnah
Rasul-Nya
b. Tidak bercanda mengandung dusta
c. Tidak bercanda yang menyakiti
3. Etika dan akhlak ketika bergaul dengan orang lain
a. Menghormati perasaan orang lain
b. Mendudukan orang lain pada kedudukannya masing-masing
c. Bersikap tawadhu’lah kepada orang lain
4. Etika dan akhlak ketika bertamu
a. Jangan terlalu lama ketika bertamu, karena akan mengganggu pemilik
rumah
b. Hendaknya pulang dengan lapang hati
c. Hendaknya mendoakan orang yang mengundang

4
5. Etika dan akhlak ketika dijalan
a. Berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu
b. Memelihara pandangan mata
c. Menyingkirkan gangguan dijalan
6. Etika dan akhlak ketika makan dan minum
a. Makan makanan yang halal
b. Hendaklah berniat makan dan minum untuk dapat beribadah kepada
Allah SWT
c. Hendaknya mencuci tangan sebelum makan
7. Etika dan akhlak ketika memberi salam
a. Hendaknya yang muda memberi salam kepada yang lebih tua
b. Dianjurkan mengucapkan salam 3 kali saat berada dikhalayak ramai
c. Selalu menjawab salam
8. Etika dan akhlak ketika berbicara
a. Hendaknya pembicaraan dalam lingkup kebaikan
b. Menghindari perdebatan
c. Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa
9. Etika dan akhlak ketika menjenguk orang sakit
a. Tidak lama dalam berkunjung
b. Mendo’akan kesembuhan orang yang di jenguk
c. Mengingatkan si sakit untuk bersabar
10. Etika dan akhlak ketika tidur
a. Berwudhu’ sebelum tidur
b. Membaca do’a
c. Diturlah dengan miring kesebelah kanan

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendidikan akhlak sangat diperlukan untuk mengubah karakter manusia dari
keburukan ke arah kebaikan.
2. Akhlak merupakan budi pekerti, sedangkan moral memiliki artian adat
kebiasaan, serta etika adalah watak kesusilaan
3. Apapun bentuk sifat dan perilaku Rasulullah dapat kita teladani
4. Aplikasi dari akhlak itu sendiri dapat kita aplikasikan dalam semua bentuk
kegiatan kehidupan kita

B. Saran
Begitulah pentingnya akhlak dalam kehidupan ini maka dari itu berakhlaklah
dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagi sritauladan. Karena,
Rasulullah selalu mendapat dampingan dari Allah SWT.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.riaumandiri.co/news/detail/28030/mengenal-konsep-dalam-islam.html
https://ismail677.wordpress.com/2014/01/08/perbedaan-antara-akhlak-etika-dan-
moral/
https://aktual.com/akhlak-rasulullah-miliki-uswah-hasanah/
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/article/viewFile/1279/1007

Anda mungkin juga menyukai