PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari bahasa ?
2. Apa yang dimaksud dengan kepribadian dan pengembangan kepribadian ?
3. Bagaimana hubungan bahasa Indonesia dengan pengembangan kepribadian ?
4. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai pengembangan kepribadian ?
1.3 Tujuan
1. Mendeksripsikan dan memahami definisi bahasa.
2. Memahami pengertian kepribadian dan pengembangan kepribadian.
3. Mengetahui hubungan bahasa Indonesia dengan pengembangan kepribadian.
4. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai pengembangan kepribadian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia. Fungsi bahasa adalah
instrumental, regulasi, representasional, personal, heuristik, interaksional, dan imajinatif. Bahasa
sebagai aspek kebudayaan, bahasa dan aspek-aspek lain dari kebudayaan, sebagai pendukung
kebudayaan, atau kebudayaan sebagai pendukung bahasa, dan bahasa sebagai cermin
kebudayaan, merupakan ungkapan-ungkapan yang tercermin di masyarakat yang
menggambarkan hubungan bahasa dengan kebudayaan.
4
Adapun ciri-ciri kepribadian yang baik antara lain mandiri dalam berpikir dan bertindak,
mampu menjalin relasi sosial yang sehat dengan sesamanya, mampu menerima dirinya sendiri
dan orang lain sebagaimana apa adanya, dapat menerima dan melaksanakan tanggung jawab
yang dipercayakan dan dapat mengendalikan emosi. Dalam kepribadian dikenal sistem
kerpibadian yang memiliki struktur kepribadian yang dimiliki manusia. Struktur kepribadian
manusia menurut pandangan psikoanalisis, terdiri dari Id, Ego, dan Superego.
Id adalah sistem kepribadian yang orisinal, di mana ketika manusia ini dilahirkan ia
hanya memiliki Id saja karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat
timbulnya insting.
Ego mengadakan kontak dengan dunia realistis yang ada di luar dirinya. Di sini, Ego
berperan sebagai eksekutif yang memerintah, mengatur, dan mengendalikan
kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti polisi lalu lintas yang selalu mengontrol
jalannya Id, Superego, dan dunia luar.
Superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem
kepribadian, sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, dan boleh-tidak. Di sini, Superego
bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat
5
2.2.2 Pengembangan Kepribadian
Pengembangan diri dapat disamakan dengan istilah pengembangan kepribadian atau
pengembangan jati diri dalam literatur pendidikan, khususnya psikologi pendidikan . Meskipun
sebetulnya istilah diri tidak sepenuhnya identik dengan kepribadian. Istilah diri dalam bahasa
psikologi disebut pula sebagai aku, ego, atau self yang merupakan salah satu aspek sekaligus inti
dari kepribadian, yang di dalamnya meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita,
baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Aku yang disadari oleh individu bisa disebut self
picture (gambaran diri), sedangkan aku yang tidak disadari disebut unconscious aspect of the self
(aku tidak sadar).
Perkembangan kepribadian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas
(pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual, dan lain-lain).
Perkembangan ini akan menimbulkan perubahan-perubahan kepribadian terutama pada masa
anak-anak dan remaja. Khusus pada masa remaja, perubahan kepribadian ini akan menjadi masa
amat penting dan memberikan dasar bagi masa dewasa karena pada masa ini merupakan saat
berkembangnya identity (jati diri). Pengembangan kepribadian menurut Tjokrominoto mencakup
berbagai kualitas seperti religiusitas, moralitas, penghayatan, wawasan kebangsaan, kemandirian,
kreativitas, dan ketahanan mental. Secara spesifik pengembangan aspek kepribadian seperti
aktivitas kemandirian, ketahanan mental, etos kerja, disiplin diletakkan dalam kontek
religiusitas, moralitas, dan wawasan kebangsaan.
6
lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, termasuk diberbagai tingkat lembaga pendidikan di
negara Republik Indonesia. Dimana Indonesia yang memiliki lebih dari 200 suku bangsa dengan
bahasa yang berbeda antara satu dengan lainnya yang kemudian disatukan dengan satu bahasa
yaitu bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan kepribadian bangsa indonesia adalah bangsa yang
utuh, saling menghormati dan toleransi terhadap bahasa yang berbeda pada setiap etnis yang
terdapat di Indonesia.
Kepribadian yang baik dapat diartikan bahwa perilakunya dapat diterima oleh orang lain.
Semakin luas lingkungan masyarakat yang menerima kebaikannya dapat diartikan bahwa
kebaikan pribadinya semakin sempurna. Kepribadian yang cerdas adalah kemampuan
memanfaatkan potensi diri (pendidikan, pengalaman, penegtahuan, keahlian, keterampilan),
potensi masyarakat, potensi alam, potensi situasi terkini. Kepribadian yang cerdas senantiasa
dapat memanfaatkan berbagai situasi untuk menghasilkan kreativitas.
Pengaruh globalisasi informasi awal 2000-an, yang di dukung berbagai peralatan
komunikasi mutakhir yang sangat efektif dalam berbagai aktivitas masyarakat dunia, fungsi
bahasa Indonesia sebagai sarana pengembangan kepribadian mulai menghadapi tantangan dari
berbagai bahasa dunia terutama bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai bangsa.
Dimana banyak tersebar secara meluas keseluruh penjuru dunia mengenai bahasa asing yang
kurang baik dan dapat menyebabkan lunturnya kepribadian bangsa indonesia yang berbudi luhur.
Tantangan ini harus dihadapi dengan membenahi sistem pengajaran bahasa Indonesia, baik
tingkat kedalaman maupun tingkat keluasannya yang dijarkan mulai sekolah dasar sampai
tingkat perguruan tinggi negeri.
7
Selain itu, individu yang berkompetensi berbahasa Indonesia baku dengan baik dan benar
akan mampu memahami konsep-konsep pemikiran dan pendapat orang lain. Kompetensi ini
akan dapat mengembangkan karakter dan kepribadian melalui berpikir sinergis, yaitu
kemampuan mneghasilkan konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki bersamaan
dengan pengalaman baru. Seseorang yang demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam
memanfaatkan situasi, stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai sebagai pengembang kepribadian diarahkan kepada
kompetensi berbahasa baku dengan baik dan benar secara lisan dan tulisan. Fungsi ini mencakup
berbagai aspek sebagai berikut mengembangkan kemampuan/kompetensi berkomunikasi ilmiah,
mengembangkan kemampuan akademis, mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah,
sikap paradigmatis dalam mengembangkan pola-pola berpikir sikap terpelajar, mengembangkan
kecerdasan berbahasa, mengembangkan kepribadian terutama dalam menciptakan kreativitas
baru yang terkait dengan pengalaman, pengetahuan, dan situasi baru yang dihadapi serta
kemampuan mengekspresikannya serta mengembangkan kompetensi berkomunikasi antar
pribadi sehingga memantapkan perkembangan pribadi dan juga mengembangkan kemampuan
sebagai lambang bangsa dan negara.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab II maka dapat disimpulkan :
Bahasa merupakan alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia mengungkapkan
pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Ungkapan bahasa, pikiran, perasaan dan
penalaran seseorang dapat dirangsang dan dilatih. Kemampuan menggunakan bahasalah
yang paling membedakan manusia dari mahkluk hidup lainnya.
Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi
perasaan, pemikiran, dan perilaku. Adapun faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu
keluarga atau keturunan, lingkungan bermain, dan budaya. Dalam kepribadian terdapat
struktur kepribadian pada manusia yaitu Id, Ego, dan Superego.
Pengembangan diri dapat disamakan dengan istilah pengembangan kepribadian atau
pengembangan jati diri dalam literatur pendidikan, khususnya psikologi pendidikan.
Pengembangan kepribadian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas
(pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual,)
Hubungan bahasa dengan kepribadian sangat erat, seperti hal nya bahasa Indonesia yang
menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, perilaku,
dan berbudi bahasa khas Indonesia. Bahasa yang dikenal sebagai bahasa pemersatu di
Negara Indonesia yang memiliki ragam bahasa yang disebabkan banyaknya etnis dengan
ciri khas yang berbeda.
Fungsi Bahasa Indonesia yaitu mengembangkan kecerdasan, karakter, dan kepribadian.
Selain itu, individu yang berkompetensi berbahasa Indonesia baku dengan baik dan benar
akan mampu memahami konsep-konsep pemikiran dan pendapat orang lain. Seseorang
yang demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan situasi,
stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.
3.2 Saran
Dewasa ini pengaruh globalisasi didunia membawa pengaruh yang kurang baik terhadap
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hal ini kemudian berdampak pada lunturnya
budaya dan kepribadian generasi bangsa. Banyak remaja yang menggunakan istilah asing yang
mengandung arti tidak baik atau dikenal dengan bahasa slang. Untuk mengatasi pengaruh
globalisasi itu maka generasi muda harus lebih banyak belajar mengenai berbahasa yang baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10