Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan lambang, simbol, dan grafik yang digunakan untuk berkomunikasi.
Bahasa digunakan oleh setiap manusia untuk berinteraksi terhadap manusia lainnya. Bahasa juga
merupakan identitas diri seseorang atau sekelompok orang. Dengan mendengar bahasa yang
digunakan seseorang ketika sedang berinteraksi dengan orang lain maka dapat diketahui asal dan
identitas seseorang tersebut. Bahasa yang digunakan seseorang akan menggambarkan bagaimana
kepribadian, perilaku dan karakter yang khas pada orang tersebut. Tidak hanya itu, bahasa juga
dapat menjadi sarana untuk mempermudah terjadinya komunikasi yang baik, meskipun terdapat
banyak sekali keanekaragaman bahasa di suatu negara. Bahasa juga dapat memperkuat rasa
kesatuan setiap masyarakat di suatu negara. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda satu
sama lainnya. Namun hal itu tidak menjadi keterbatasan dalam melakukan komunikasi antara
negara yang memiliki bahasa yang berbeda. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan sarana
komunikasi yang mudah di pelajarai dan dipahami oleh setiap orang. Selain itu dalam satu
negara juga banyak terdapat perbedaan bahasa. Hal ini dapat dilihat dari keberagaman suku yang
terdapat di negara tersebut, dimana dengan setiap suku bangsa memiliki bahasa yang berbeda
satu dengan yang lainnya.
Keberagaman bahasa dalam satu negara dapat dilihat pada negara Indonesia. Bangsa
Indonesia terbagi atas ratusan suku bangsa, yang masing-masing memiliki adat dan tradisi
berbeda. Merekapun mempunyai bahasa daerah yang berlainan, dengan ratusan dialek dan logat
bahasa. Berdasarkan jumlah bahasa daerah di Indonesia, Esser, Berg dan St. Takdir Alisyahbana
memperkirakan adanya 200 sampai 250 suku bangsa di Indonesia dengan bahasa yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Dengan banyaknya suku bangsa yang berbeda maka hal itu rentan
pemicu terjadi konflik antar suku bangsa. Akan tetapi Indonesia memiliki bahasa kesatuan yang
sangat dijunjung tinggi, yaitu bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, maka
dapat tercipta suatu kepribadian yang kokoh dan tegas bahwa meskipun Indonesia kaya akan
keanekaragaman bahasa, namun Indonesia tetap memegang teguh bahasa kesatuan, yaitu bahasa
Indonesia. Bahasa yang mempersatukan perbedaan dan keanekaragaman menjadi satu kesatuan
yang kuat. Dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, maka kepribadian,
perilaku dan budi pekerti masyarakat Indonesia akan mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari bahasa ?
2. Apa yang dimaksud dengan kepribadian dan pengembangan kepribadian ?
3. Bagaimana hubungan bahasa Indonesia dengan pengembangan kepribadian ?
4. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai pengembangan kepribadian ?

1.3 Tujuan
1. Mendeksripsikan dan memahami definisi bahasa.
2. Memahami pengertian kepribadian dan pengembangan kepribadian.
3. Mengetahui hubungan bahasa Indonesia dengan pengembangan kepribadian.
4. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai pengembangan kepribadian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa


Basaha merupakan sarana komunikasi dalam melakukan interaksi antara satu individu
dengan invidu lainnya. Berikut pengertian bahasa menurut beberapa ahli :
Menurut Harimurti Kridalaksana bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi arbitrer
yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri.
Menurut Wojowarsito bahasa adalah alat manusia mengungkapkan pikiran, perasaan,
pengalaman yang terdiri dari lambang-lambang bahasa.Bahasa adalah lambang bunyi ujaran
yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang berkembang
baik berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Menurut Owen menjelaskan definisi bahasa yaitu bahasa dapat didefenisikan sebagai
kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui
kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh
ketentuan.
Dari beberapa pengertian bahasa diatas maka dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa bahasa
merupakan alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia mengungkapkan pikiran dan
perasaannya kepada orang lain. Proses-proses pemikiran sangat ditentukan oleh kemampuan
berbahasa. Melalui ungkapan bahasa, pikiran, perasaan dan penalaran seseorang dapat
dirangsang dan dilatih. Kemampuan menggunakan bahasalah yang paling membedakan manusia
dari mahkluk hidup lainnya. Bahasa memungkinkan manusia untuk menyampaikan informasi
dan meneruskannya dari generasi ke generasi, melalui ungkapan secara tertulis. Bahasa
memungkinkan manusia untuk membangun kebudayaan serta menguasai ilmu pengetahuan dan
dengan pengetahuan meningkatkan mutu kehidupannya. Bahasa juga dapat mempengaruhi arah
perilaku manusia. Akhirnya dapat dikatakan bahwa bahasa memberikan manusia identitasnya,
untuk menentukan posisinya di dalam dunia dan membentuk pandangannya tentang dunianya.

3
Bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia. Fungsi bahasa adalah
instrumental, regulasi, representasional, personal, heuristik, interaksional, dan imajinatif. Bahasa
sebagai aspek kebudayaan, bahasa dan aspek-aspek lain dari kebudayaan, sebagai pendukung
kebudayaan, atau kebudayaan sebagai pendukung bahasa, dan bahasa sebagai cermin
kebudayaan, merupakan ungkapan-ungkapan yang tercermin di masyarakat yang
menggambarkan hubungan bahasa dengan kebudayaan.

2.2 Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian


2.2.1 Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi
perasaan, pemikiran, dan perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain:
fisik, inteligensi, jenis kelamin, teman sebaya, keluarga, kebudayaan, lingkungan dan sosial
budaya, serta faktor internal dari dalam diri individu seperti tekanan emosional. Istilah
kepribadian atau personality berasal dari bahasa Latin persona yang berarti topeng. Menurut
Allport, kepribadian merupakan susunan sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu yang
unik dan mempengaruhi penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian juga merupakan
kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya secara unik.
Berikut Definisi dan Pengertian kepribadian menurut ahli antara lain sebagai berikut :
Pengertian kepribadian menurut Yinger Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari
seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian instruksi.
Pengertian kepribadian menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak tingkah laku
social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap
seseorang.
Pengertian kepribadian menurut Cuber Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari
sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
Pengertian kepribadian menurut Theodore R. Newcombe Kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Pengertian kepribadian menurut Crisholm bahwa Usaha untuk membantu individu agar
memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya, kemampuan-kemampuannya, hasrat-
hasrtanya dan rencana-rencananya dalam menghadapi masa depan.

4
Adapun ciri-ciri kepribadian yang baik antara lain mandiri dalam berpikir dan bertindak,
mampu menjalin relasi sosial yang sehat dengan sesamanya, mampu menerima dirinya sendiri
dan orang lain sebagaimana apa adanya, dapat menerima dan melaksanakan tanggung jawab
yang dipercayakan dan dapat mengendalikan emosi. Dalam kepribadian dikenal sistem
kerpibadian yang memiliki struktur kepribadian yang dimiliki manusia. Struktur kepribadian
manusia menurut pandangan psikoanalisis, terdiri dari Id, Ego, dan Superego.
Id adalah sistem kepribadian yang orisinal, di mana ketika manusia ini dilahirkan ia
hanya memiliki Id saja karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat
timbulnya insting.
Ego mengadakan kontak dengan dunia realistis yang ada di luar dirinya. Di sini, Ego
berperan sebagai eksekutif yang memerintah, mengatur, dan mengendalikan
kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti polisi lalu lintas yang selalu mengontrol
jalannya Id, Superego, dan dunia luar.
Superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem
kepribadian, sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, dan boleh-tidak. Di sini, Superego
bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat

Perilaku manusia untuk sebagian besar ditentukan oleh mekanisme masing-masing


struktur. Pembentukan kepribadian akibat mekanisme tersebut secara global yaitu:
Apabila rasa Id-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan
bertindak primitif, impulsif, dan agresif dan ia akan mengumbar implus-implus
primitifnya.
Apabila rasa ego-nya menguasai sebagaian besar energi psikis itu, maka pribadinya
bertindak dengan cara-cara yang realistis, logis, dan rasional.
Apabila rasa Superego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu. Maka pribadinya
akan bertindak pada hal-hal yang bersifat moralitas, mengejar hal-hal yang sempurna
yang kadang-kadang irasional.

5
2.2.2 Pengembangan Kepribadian
Pengembangan diri dapat disamakan dengan istilah pengembangan kepribadian atau
pengembangan jati diri dalam literatur pendidikan, khususnya psikologi pendidikan . Meskipun
sebetulnya istilah diri tidak sepenuhnya identik dengan kepribadian. Istilah diri dalam bahasa
psikologi disebut pula sebagai aku, ego, atau self yang merupakan salah satu aspek sekaligus inti
dari kepribadian, yang di dalamnya meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita,
baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Aku yang disadari oleh individu bisa disebut self
picture (gambaran diri), sedangkan aku yang tidak disadari disebut unconscious aspect of the self
(aku tidak sadar).
Perkembangan kepribadian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas
(pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual, dan lain-lain).
Perkembangan ini akan menimbulkan perubahan-perubahan kepribadian terutama pada masa
anak-anak dan remaja. Khusus pada masa remaja, perubahan kepribadian ini akan menjadi masa
amat penting dan memberikan dasar bagi masa dewasa karena pada masa ini merupakan saat
berkembangnya identity (jati diri). Pengembangan kepribadian menurut Tjokrominoto mencakup
berbagai kualitas seperti religiusitas, moralitas, penghayatan, wawasan kebangsaan, kemandirian,
kreativitas, dan ketahanan mental. Secara spesifik pengembangan aspek kepribadian seperti
aktivitas kemandirian, ketahanan mental, etos kerja, disiplin diletakkan dalam kontek
religiusitas, moralitas, dan wawasan kebangsaan.

2.3 Hubungan Bahasa Indonesia dan Pengembangan Kepribadian


1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Sumpah pemuda 28 Oktober 1982 menyatakan Kami Putera dan Puteri Indonesia
mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia. Kami Putera dan Puteri Indonesia berbangsa
satu bangsa Indonesia. Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia . Sumpah ini membuktikan bahwa pengakuan bertanah air satu, berbangsa
satu Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia, memiliki fungsi yang
luar biasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa. Fungsi tersebut menegaskan bahwa setiap
warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, perilaku, dan berbudi bahasa khas Indonesia.
Kini bahasa Indonesia berfungsi efektif sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pengalaman
berbahasa yang amat berharga dalam pengembangan kepribadian ini kemudian dikukuhkan
dalam Undang-Undang Dasar1945 yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa
Indonesia. Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi yang bersifat formal. Sebagai
bahasa negara, bahasa ini harus digunakan dalam berbagai komunikasi resmi baik dalam

6
lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, termasuk diberbagai tingkat lembaga pendidikan di
negara Republik Indonesia. Dimana Indonesia yang memiliki lebih dari 200 suku bangsa dengan
bahasa yang berbeda antara satu dengan lainnya yang kemudian disatukan dengan satu bahasa
yaitu bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan kepribadian bangsa indonesia adalah bangsa yang
utuh, saling menghormati dan toleransi terhadap bahasa yang berbeda pada setiap etnis yang
terdapat di Indonesia.
Kepribadian yang baik dapat diartikan bahwa perilakunya dapat diterima oleh orang lain.
Semakin luas lingkungan masyarakat yang menerima kebaikannya dapat diartikan bahwa
kebaikan pribadinya semakin sempurna. Kepribadian yang cerdas adalah kemampuan
memanfaatkan potensi diri (pendidikan, pengalaman, penegtahuan, keahlian, keterampilan),
potensi masyarakat, potensi alam, potensi situasi terkini. Kepribadian yang cerdas senantiasa
dapat memanfaatkan berbagai situasi untuk menghasilkan kreativitas.
Pengaruh globalisasi informasi awal 2000-an, yang di dukung berbagai peralatan
komunikasi mutakhir yang sangat efektif dalam berbagai aktivitas masyarakat dunia, fungsi
bahasa Indonesia sebagai sarana pengembangan kepribadian mulai menghadapi tantangan dari
berbagai bahasa dunia terutama bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai bangsa.
Dimana banyak tersebar secara meluas keseluruh penjuru dunia mengenai bahasa asing yang
kurang baik dan dapat menyebabkan lunturnya kepribadian bangsa indonesia yang berbudi luhur.
Tantangan ini harus dihadapi dengan membenahi sistem pengajaran bahasa Indonesia, baik
tingkat kedalaman maupun tingkat keluasannya yang dijarkan mulai sekolah dasar sampai
tingkat perguruan tinggi negeri.

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Pengembang Kepribadian


Berdasarkan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pembangunan kepribadian,
seseorang yang belajar bahasa Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan,
karakter, dan kepribadian. Seorang siswa yang berkompetensi dan telah belajar berbahasa
Indonesia secara aktif dan pasif akan mampu mengekspresikan pemahaman dan kemampuan
dirinya secara runtut, logis, dan lugas. Hal ini menandakan kemampuan mengorganisasi karakter
dirinya terkait dengan potensi daya pikir, emosi, dan harapannya. Kemudian diekspresikan dalam
berbagai bentuk karya ilmiah, seperti artikel ilmiah, makalah ilmiah, proposal, penulisan skripsi
dan laporan ilmiah.

7
Selain itu, individu yang berkompetensi berbahasa Indonesia baku dengan baik dan benar
akan mampu memahami konsep-konsep pemikiran dan pendapat orang lain. Kompetensi ini
akan dapat mengembangkan karakter dan kepribadian melalui berpikir sinergis, yaitu
kemampuan mneghasilkan konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki bersamaan
dengan pengalaman baru. Seseorang yang demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam
memanfaatkan situasi, stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai sebagai pengembang kepribadian diarahkan kepada
kompetensi berbahasa baku dengan baik dan benar secara lisan dan tulisan. Fungsi ini mencakup
berbagai aspek sebagai berikut mengembangkan kemampuan/kompetensi berkomunikasi ilmiah,
mengembangkan kemampuan akademis, mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah,
sikap paradigmatis dalam mengembangkan pola-pola berpikir sikap terpelajar, mengembangkan
kecerdasan berbahasa, mengembangkan kepribadian terutama dalam menciptakan kreativitas
baru yang terkait dengan pengalaman, pengetahuan, dan situasi baru yang dihadapi serta
kemampuan mengekspresikannya serta mengembangkan kompetensi berkomunikasi antar
pribadi sehingga memantapkan perkembangan pribadi dan juga mengembangkan kemampuan
sebagai lambang bangsa dan negara.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab II maka dapat disimpulkan :
Bahasa merupakan alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia mengungkapkan
pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Ungkapan bahasa, pikiran, perasaan dan
penalaran seseorang dapat dirangsang dan dilatih. Kemampuan menggunakan bahasalah
yang paling membedakan manusia dari mahkluk hidup lainnya.
Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi
perasaan, pemikiran, dan perilaku. Adapun faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu
keluarga atau keturunan, lingkungan bermain, dan budaya. Dalam kepribadian terdapat
struktur kepribadian pada manusia yaitu Id, Ego, dan Superego.
Pengembangan diri dapat disamakan dengan istilah pengembangan kepribadian atau
pengembangan jati diri dalam literatur pendidikan, khususnya psikologi pendidikan.
Pengembangan kepribadian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas
(pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual,)
Hubungan bahasa dengan kepribadian sangat erat, seperti hal nya bahasa Indonesia yang
menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, perilaku,
dan berbudi bahasa khas Indonesia. Bahasa yang dikenal sebagai bahasa pemersatu di
Negara Indonesia yang memiliki ragam bahasa yang disebabkan banyaknya etnis dengan
ciri khas yang berbeda.
Fungsi Bahasa Indonesia yaitu mengembangkan kecerdasan, karakter, dan kepribadian.
Selain itu, individu yang berkompetensi berbahasa Indonesia baku dengan baik dan benar
akan mampu memahami konsep-konsep pemikiran dan pendapat orang lain. Seseorang
yang demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan situasi,
stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.

3.2 Saran
Dewasa ini pengaruh globalisasi didunia membawa pengaruh yang kurang baik terhadap
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hal ini kemudian berdampak pada lunturnya
budaya dan kepribadian generasi bangsa. Banyak remaja yang menggunakan istilah asing yang
mengandung arti tidak baik atau dikenal dengan bahasa slang. Untuk mengatasi pengaruh
globalisasi itu maka generasi muda harus lebih banyak belajar mengenai berbahasa yang baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Barus Sanggup,dkk.2011. Bahasa Indonesia. Medan: UNIMED


Pien, Sukendar. 1994. Pembinaan dan Perkembangan Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya
http://www.scribd.com/doc/116852360/Bahasa-Pengembang-Kepribadian, diakses hari sabtu
pukul 20.15 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai