Anda di halaman 1dari 6

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI

PERWUJUDAN GEOSTRATEGI
INDONESIA

DISUSUN OLEH:

FADHLAN PRATAMA

MAS FADILLA IKBAL

AIDA FADILAH

AISYAH ZUCHRAINY

GIVANRANGGA

FEBBY AJI F

ZEAN RAMADHAN F

FATHIA AZ ZAHRA H
I.A Pengertian Geostrategi

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa
lampau, kini, maupun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena,
setiap bangsa yang telah bernegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan
wilayah negara sebagaai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan,
kepentingan dan tujuan Nasional.

Pengertian geostrategi itu sendiri merupakan strategi dalam memanfaatkan


konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai
pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
Sedangkan geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan
srana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi
Indonesia member arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan
guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Oleh karena itu
geostrategi Indonesia bukanlah geopolitik untuk kepentingan politik dan perang
tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

Dalam pengembangan geostrategi di Indonesia terdapat beberapa tujuan yang


mendasarinya diantaranya :

1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang


berbasis aspek ideologi, politik, sosial, budaya, dan Hankam maupun aspek-
aspek lainnya.
2. Alamiah, yaitu untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan
bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
3. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia

II.A Pengertian Ketahanan Nasional

Rumusan ketahanan nasional yang baku sangat dibutuhkan dalam menghadapi


dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Rumusan ketahanan nasional
sebagai dasar penerapan harus mempunya pengertian baku agar semua warga
negara mengerti serta memahaminya. Adapun pengertian ketahanan nasional itu
sendiri merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi. Terdapat pula tiga perspektif atau sudut
pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Ketahanan nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat ketahanan nasional


sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai suatu
pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integral.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu
konsepsi khasIndonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara.
Terdapat pula ciri dari ketahanan nasional yaitu untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan, maka suatu negara perlu
pertahanan menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari
dalam negeri.

II.B Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia


1. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional

Konsepsi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di


Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an
pada kalangan militer angakatan darat di SSKAD yang sekarang bernama
SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh
komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh komunisme mengajar
sampai kawasan Indo Cina sehingga satu per satu kawasan Indo Cina menjadi
negara komunis seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan, infiltrasi komunis
mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Tahun 1960-n terjadi gerakan komunis di Filipina, Malaysia, Singapura
dan Thailand. Bahkan, gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan
pemberontakan pada 30 September 1965, namun akhirnya dapat diatasi. Menyadari
atas berbagai kejadian tersebut, semakin kuat gagasan pemikiran tentang kekuatan
apa yang seharusnya ada dalam masyarakat dan bangsa Indonesia agar kedaulatan
dan keutuhan bangsa negara Indonesia terjamin di masa-masa mendatang.
Jawaban atas pertanyaan eksploratif tersebut adalah adanya kekuatan nasional
yang antara lain berupa unsur kesatuan dan persatuan serta kekuatan nasional.

2. Ketahanan Nasional Dalam GBHN

Rumusan mengenai ketahanan nasional dalam GBHN adalah sebagai berikut :

1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus


menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat segera efektif dielakkan dari
hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun
dari dalam maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan
ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek
kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.
2) Ketahanan nasional adalan kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi
setiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya ketahanan nasional
adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya
pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya
ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan nasional.
3) Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan
ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
a. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan
keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk
menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
b. Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi demokrasi politik dan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 yang mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang
sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan
aktif.
c. Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang
tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
d. Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang
dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan
yang serba selaras, serasi seimbang, serta kemampuan menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
e. Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan
negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Menyimak rumusan mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN


tersebut, kita kembali mengetahui akan adanya tiga wujud atau wajah konsep
ketahanan nasional, yaitu :
1) Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagaimana tercermin dari
rumusan pertama;
2) Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin dari rumusan kedua;
3) Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional sebagaimana tercermin dari
rumusan ketiga.
Pada wujud yang pertama, yaitu ketahanan nasional sebagai pendekatan
dimaksudkan konsepsi ketahanan nasional digunakan sebagai strategi atau cara
dalam melaksanakan pembangunan. Konsepsi ketahanan nasional menggambarkan
adanya keterpaduan dan saling ketergantungan antar unsur ketahanan nasional.
Merencanakan, melaksanakan, dan memecahkan masalah pembangunan tidak
hanya bertumpu pada satu aspek tetapi juga memperhatikan aspek-aspek lain.
Pemikiran seperti demikian merupakan pemikiran kesisteman yang berciri
komprehensif integral. Pada wujud pertama inilah ketahanan nasional merupakan
geostrateginya bangsa Indonesia.
II.C Unsur-Unsur Ketahanan Nasional

1. Gatra Dalam Ketahanan Nasional

1) Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou


Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu :
a. Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber daya alam;
b. Faktor berubah (dynamic factor) terdiri atas kemampuan industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomasi.
2) Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray
Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu
a. Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industri, dan militer;
b. Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitas
kepemimpinan.
3) Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tanah, sumber daya, penduduk,
teknologi, ideologi, moral dan kepemimpinan.
4) Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tiga, yaitu
a. Alamiah terdiri atas geografi, sumber daya dan penduduk;
b. Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan moral
nasional
c. Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijaksanaan kepemimpinan.
5) Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi, luas wilayah,
jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat pemerintahan.
6) Unsur kekuatan nasional menurut Cline
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas sinergi antara potensi demografi dan
geografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi nasional, dan keamanan nasional.
7) Unsur kekuatan nasional model Indonesia
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan dengan gatra dalam
ketahanan nasionalIndonesia. Pemikiran tentang gatra dalam ketahanan nasional
dirumuskan dan dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan
nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan
Pancagatra.
a. Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk, sumber daya
alam, dan wilayah.
b. Pancagatra adalah aspek sosial (intangible) yang terdiri atas ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

II.D Pembelaan Negara

Membela negara merupakan kewajiban sebagai warna negara. Membela


negara ternyata bukan hanya kewajiban tetapi juga hak setiap warga negara
terhadap negaranya. Membela negara Indonesiaadalah hak dan kewajiban dari
setiap warga negara Indonesia.
Konsep Bela Negara dapat diuraikan secara fisik maupun nonfisik. Secara
fisik yaitu dengan cara memanggul bedil menghadapi serangan atau agresi musuh.
Bela negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Adapun
bela negara secara nonfisik dapat didefenisikan sebagai segala upaya untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Bela negara perlu kita
pahami dalam arti sempit yaitu secara fisik dan arti luas yaitu secara fisik maupun
nonfisik.
Macam ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan lebih
konpleks lagi. Berdasarkan buku putih yang disusun oleh Departemen Pertahanan
(2003) prakiraan ancaman dan tantangan masa depan bangsa adalah sebagai
berikut.
a) Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam
negeri.
b) Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia terutama gerakan separatis bersenjata yang mengancam
kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
c) Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras dan agama serta
ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki keterkaitan dengan
kekuatan-kekuatan di luar negeri.
d) Konflik komunal, kendatipun bersumber pada masalah sosial ekonomi, namun
dapat berkembang menjadi konflik antarsuku, agama maupun ras/ keturunan dalam
skala yang luas.
e) Kejahatan lintas negara, seperti penyelundupan barang, senjata, amunisi dan
bahan peledak, penyelundupan manusia, narkoba, pencucian uang dan bentuk-
bentuk kejahatan terorganisasi lainnya.
f) Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan bangsa Indonesia sebagai tujuan
maupun batu loncatan ke negara lain.
g) Gangguan keamanan laut seperti pembajakan dan perompakan, penangkapan
ikan secara ilegal, pencemaran dan kerusakan ekosistem.
h) Gangguan keamanan udara seperti pembajakan udara, pelanggaran wilayah
udara, dan terorisme melalui sarana transportasi udara.
i) Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal,
pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
j) Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

Ketahanan Nasional Indonesia dikelola berdasarkan unsur Astagatra yang


meliputi unsur-unsur (1) geografi, (2) kekayaan alam, (3) kependudukan, (4)
ideologi, (5) politik, (6) ekonomi, (7) sosial budaya, dan (8) pertahanan keamanan.
Unsur (1) geografi, (2) kekayaan alam, dan (3) kependudukan disebut Trigatra.
Unsur (4)ideologi, (5) politik, (6) ekonomi, (7) sosial budaya, dan (8) pertahanan
keamanan disebut Pancagatra.

Anda mungkin juga menyukai