DEMOKRASI PANCASILA
Nama Kelompok :
- Ayu Khoirunnisa (07)
- Cindya Puteri D R. (10)
- Reza Dharma
- Vernando
Kelas : XI – IIS 4
A. Hakikat Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Apabila dilihat dari segi etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,
“demos” berarti rakyat dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Istilah demokrasi
secara singkat diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat
2. Prinsip-prinsip Demokrasi
Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya yang
berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik (2008:118-119) mengungkapkan prinsip dari
demokrasi yang akan mewujudkan suatu sistem politik yang demokratis. Adapun
prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
3. Macam-macam Demokrasi
Dapat dilihat berasarkan tiga sudut pandang :
a. Berdasarkan Cara Penyaluran Kehendak Rakyat
1) Demokrasi Langsung
2) Demokrasi Perwakilan (Demokrasi Representatif)
3) Demokrasi Perwakilan Sistem Referendum
b. Berdasarkan Ideologi
1) Demokrasi Konstitusional (liberal)
2) Demokrasi Rakyat
c. Berdasarkan Titik Perhatian
1) Demokrasi Material
2) Demokrasi Formal (Demokrasi Model Barat)
3) Demokrasi Gabungan
4. Hakikat Demokrasi Pancasila
Dasar demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Suatu
negara dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki tiang demokrasi.
a. Demokrasi Parlementer
Berlaku pada masa RIS dan berlakunya UUDS 1950. Salah satu cara kerja
sistem demokrasi ini yaitu presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan
kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Kelebihan pada
demokrasi ini yaitu badan pengadilan mendapatkan kebebasan dalam
menjalankan fungsinya, sementara kekurangannya yaitu rata-rata kabinet
berusia pendek sehingga program jangka panjang tidak terlaksana.