Lebih lanjut, Schapiro menjelaskan serangkaian prinsip dari Liberalisme yaitu : (1) keyakinan
mengenai pentingnya kemerdekaan untuk mencapai setiap tujuan yang diharapkan; (2) semua
manusia memiliki hak-hak yang sama di depan hukum yang dimaksudkan bagi kemerdekaan sipil;
(3) tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah mempertahankan kebebasan, persamaan, dan
keaman dari semua warga negara; (4) adanya kebebasan berpikir dan berekspresi; (5) liberalisme
yakin akan adanya kebenaran yang obyektif, bisa ditemukan melalui kegiatan berpikir menurut
metode riset, eksperimen, dan verifikasi; (6) agama merupakan hal yang harus ditoleransi; (7)
liberalisme berpandangan dinamis mengenai dunia, dan; (8) kaum liberal adalah mereka yang
idealis (hendak mencapai tujuan) melalui praktek-praktek yang dipertimbangka
Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang
dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk
diri sendiri.
Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh
karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan
dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung
disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin dibatasi.
Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian besar
individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian
sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan demikian, kebaikan suatu
masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil mengembangkan
kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini dianut di Inggris dan
koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat.