Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM NUR HAYATI


NOMOR : 06/1.0/SK-RSUNH/II/2019
TENTANG
KEBIJAKAN SKRINING DI DALAM DAN DI LUAR
RUMAH SAKIT UMUM NUR HAYATI
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM NUR HAYATI

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah


sakit diperlukan kebijakan skrining di dalam dan di luar
rumah sakit yang bermutu tinggi di Rumah Sakit Umum
Nur Hayati Garut;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Nur Hayati Garut;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290
Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691
Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 44Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HAYATI


TENTANG KEBIJAKAN SKRINING DI DALAM DAN DI
LUAR RUMAH SAKIT UMUM NUR HAYATI GARUT.
KESATU : Pelaksanaan pembuatan panduan skrining Rumah Sakit Umum
Nur Hayati harus sesuai dengan panduan sebagai mana tercantum
dalam lampiran surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan.

Ditetapkan di : G a r u t
Pada tanggal : 04 Februari 2019
Direktur

dr. Hj. Anne Lisnawati


NIK. 19830623 20100116
Lampiran Keputusan Direktur Rsu Nur Hayati
Nomor : 06/1.0/SK-RSUNH/II/2019
Tanggal : 04 Februari 2019
Tentang : Skrining Didalam Dan Diluar Rumah Sakit

KEBIJAKAN SKRINING DI DALAM DAN DI LUAR


RUMAH SAKIT UMUM NUR HAYATI

1. Skrining dilakukan pada area:


a. Luar rumah sakit
b. Pendaftaran
c. Poli / rawat jalan
d. IGD
2. Skrining dilakukan melalui:
a. Kriteria triage
b. Evaluasi visual atau pengamatan
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan Laboratorium
3. Operator/penerima telepon :
a. Menghubungkan pasien/keluarga ke unit admisi.
b. Menghubungkan fasilitas kesehatan perujuk ke dokter jaga IGD untuk dikaji
lebih lanjut.
c. Memberikan arahan jenis pelayanan yang dapat diakses dan informasi waktu
pelayanan.
4. Admisi/counter pendaftaran/customer care/security :
Menginformasikan ketersediaan ruang pelayanan.
5. Case Manager Mengkoordinasikan pembagian ruangan berdasarkan identifikasi
ketersediaan kamar bagi pasien yang membutuhkan rawat inap.
6. IRJA ; Pada jam buka pelayanan IRJ, admisi rawat jalan menginformasikan jenis
pelayanan yang ada di IRJ beserta jam pelayanan dan bagaimana cara
mengakses pelayanan tersebut/pendaftaran.
7. IGD ; Petugas medis/paramedis yang menerima panggilan telepon melakukan
skrining per-telepon dengan mencatat semua informasi yang diperlukan mulai
dari kondisi pasien sampai dengan riwayat penyakit saat ini dan/terdahulu serta
rencana tindakan lanjutan yang direncanakan.
8. Tenaga ambulan ; Proses skrining dimulai saat mendapatkan permintaan
penjemputan pasien, untuk menentukan tingkat emergensi dalam persiapan SDM
tim ambulan yang akan melakukan penjemputan, maupun menentukan peralatan
yang dibutuhkan dalam penjemputan.

Ditetapkan di : G a r u t
Pada tanggal : 04 Februari 2019
Direktur

dr. Hj. Anne Lisnawati


NIK. 19830623 20100116

Anda mungkin juga menyukai