SKRINING PASIEN
KABUPATEN KEEROM
2023
i
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KWAINGGA
KABUPATEN KEEROM
NOMOR: 009/RSUD-KEER/SK/VI/2023
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN SKRINING PASIEN
ii
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : panduan skrining di Rumah Sakit Umum Daerah Kwaingga adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : kebijakan sebagaimana dimaksud dalam dictum pertama agar
digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan yang
bermutu di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Kwaingga.panduan
KETIGA : pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh kasie Pelayanan
Medik dan Kasien Keperawatan dan Penunjang Medik Rumah Sakit
Umum Daerah Kwaingga.
KEEMPAT : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
ijinNya Panduan Skrining Pasien di Rumah sakit Umum Daerah Kwaingga dapat dibuat.
Panduan ini akan dijadikan panduan dalam segenap Struktural maupun pegawai
Rumah Sakit Umum Daerah Kwaingga.
iv
DAFTAR ISI
Surat Keputusan ………………………………………………………………………………..ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………iv
Daftar Isi …………………………………………………………..……………………….…….v
BAB I DEFINISI……………………………………….…………………………………………1
BAB II RUANG LINGKUP………………………………………………….……..……………2
1. Area Skrining…………………………………………………………………………………2
2. Jenis Skrining…………………………………………………………………………………2
BAB III TATA LAKSANA ……………………………………………………………….………3
1. Luar Rumah Sakit………………………………………………….………………………...3
2. Dalam Rumah Sakit…………………………………………………………………………3
1) Skrining non medis…...…………………………………………….……………………3
2) Skrining medis……………………………………………………………………….…...4
3) Triase disaster / keadaan bencana………………….……..……………………….....5
4) Skrining Pasien Rawat Inap……………………..……………………………………..6
5) Skrining Kebutuhan Pelayanan Pasien…………………..……………………….....7
BAB IV DOKUMENTASI …………………………………...…………………….…………..8
v
BAB I
DEFINISI
Skrining adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi apakah
kebutuhan dan kondisi pasien dapat dipenuhi oleh sumber daya atau fasilitas yang ada
di rumah sakit yang dilakukan pada kontak pertama dengan pasien.
Skrining dapat dilaksanakan dengan menggunakan penilaian visual, criteria
triase, pemeriksaan fisik atau berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan diagnostic imaging sebelumnya. Triase sebagai salah satu cara skrining
adalah cara penilaian penderita untuk menentukan prioritas penanganan pasien
berdasarkan tingkat kegawatannya dan masalah yang terjadi.
Pencocokan kebutuhn pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit
tergantung dari informasi yang diperoleh saat melakkan skrining tentang kebutuhan
pasien pada kontak pertama.
Informasi yang dikumpulkan saat proses skrining pasien membantu dalam
pengambilan keputusan yang sesuai, yaitu mana yang dapat dilayani dan mana yang
tidak mampu dilayani serta dapat ditentukan kebutuhan pasien yaitu preventif, kuratif,
paliatif, dan rehabilitative.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Area Skrining
Skrining dilakukan dengan cara:
b. Luar rumah sakit : pada pasien yang tidak langsung ke rumah sakit, skrining
dilakukan melalui telepon atau media elektronik lainnya yang dilakukan oleh
petugas medis IGD yang jaga di RSUD Kwaingga.
c. Dalam rumah sakit : skrining dilakukan oleh petugas/staf rumah sakit yang
pertama kontak dengan pasien.
2. Jenis Skrining
Skrining dilakukan dengan cara:
a. Non medis : skrining yang dilakukan secara visual atau pengamatan pada saat
pasien tiba dirumah sakit atau saat pasien mendaftar di poliklinik rawat jalan,
radiologi, laboratorium dan fisioterapi untuk menentukan pelayanan mana yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien, serta pelayanan yang dapat di
penuhi oleh rumah sakit.
b. Medis : skrining medis dilakukan dengan criteria triase di IGD, pemeriksaan fisik
dan hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi)
Dua jenis keadaan triase dapat terjadi :
Triase rutin sehari-hari
Jumlah pasien dan bertnya luka tidak melampaui emampuan petugas.
Semua pasien yang datang akan dilakukan triase oleh dokter jaga IGD
atau perawat yang kompeten untuk mendapatkan prioritas pelayanan
yang sesuai dengan kegawatdaruratannya.
Triase disaster/keadaan bencana.
Pasien datang dari keadaan bencana baik dari dalam maupun luar
rumah sakit dan jumlah pasien yang datang dari keadaan bencana
melampaui kemampuan petugas. Dalam keadaan ini yang akan dilayani
terlebih dahulu adalah pasien yang memiliki kemungkinan survival yang
terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan, dan tenaga yang
terbatas.
2
BAB III
TATALAKSANA
1. Luar Rumah Sakit
Skrining diluar rumh sakit dilakukan saat pasien belum mencapai Rumah Sakit
melalui interaksi per telpon bias datang dari pasien atau keluarga pasien yang
mencari informasi atau dari fasilitias kesehatan luar rumah sakit yang berencana
merujuk pasien ke RSUD Kwaingga. Di RSUD Kwaingga, skrining per telpon atau
media elektronik lainnya hanya dapat dilakukan pada pasien yang dirujuk oleh
fasilitas kesehatan. Telepon akan diterima oleh operator yakni petugas admisi lalu
disambungkan ke tenaga medis dan paramedic di instalasi Gawat Darurat.
Keputusan pasien diterima di IGD setalah tenaga medis dan paramedic
mengumpulkan informasi berupa indentitas, nama pelayanan kesehatan yang
akan merujuk, kondisi pasien beruba anamnesa singkat, hasil pemeriksaan fisik,
hasil pemeriksaan penunjang, dan kebutuhan pasien, apabila RSUD Kwaingga
dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, maka
pasien dapat diterima.
2. Dalam Rumah Sakit
1) Skrining Non Medis
Skrining non medis dilakukan oleh petugas non medis seperti petugas
keamanan, petugas kebersihan, pendaftaran, dan petugas poliklinik dan
petugas lainnya dengan tat cara sebagai berikut:
a. Melaksanakan skrining secara visual dengan cara melihat kesadaran
pasien, tampak sesak, tampak nyeri perut hebat, lemas, pucat, muntah-
muntah dan lain-lain. Maka petugas membantu pasien dan mengarahkan
ke IGD untuk dilakukan triase di IGD.
b. Bila pasien membutuhkan bantuan, pasien dibantu dan diarahkan ke IGD
c. Bila petugas melihat kegawatan yang berhubungan dengan kehamilan
seperti: ketuban pecah, perdarahan, dan lain-lain, maka petugas
membantu pasien agar dapat dibawa ke ruang tindakan persalinan.
3
d. Bila terdapat pasien kecelakaan, maka petugas diharapkan membantu
pasien hingga sam[pai ke IGD atau petugas menghubungi perawat IGD
agar perawat IGD dapat mengevakuasi pasien dengan benar.
2) Skrining Medis
a. Triase
Triase dilakukan di IGD RSUD Kwaingga, pasien diskrining dengan
menggunakan triase berbasih bukti. Pasien dengan kebutuhan darurat,
sangat mendesak, atau yang membutuhkan pertolongan segera diberikan
prioritas untuk asesmen dan tindakan.
Berdasarkan keadaan, dua jenis keadaan triase dapat terjadi :
b. Triase rutin / sehari-hari
Di RSUD Kwaingga, triase rutin dilakukan dengan menggunakan metode
Australian Triage Scale yang dinilai berdasarkan airway, breathing,
circulatin, deformity
Prioritas pasien disesuaikan dengan kegawatdaruratannya dan harus
mendapat penanganan dalam waktu tunggu maksimum, sebagai
berikut
Kategori Prioritas Waktu tunggu maksimum
4
poliklinik bila masih buka atau diminta menunggu apabila terdapat pasien yang lebih
gawat.
5
No Jenis Pasien Jenis Pemeriksaan Penunjang
6
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
Pasien tidak dipulangkan, dirawat, atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes yang
dibutuhkan tersedia.
Setelah informasi yang dibutuhkan tersedia (anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang), Informasi dianalisa menghasilkan diagnosa dan kondisi pasien
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien (preventif, kuratif, paliatif, dan
rehabilitatif) yang dicatat dalam rekam medis dan rencana pelayanan sesuai kebutuhan
pasien.
7
Mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Asesmen Triase Pasien gawat darurat
2. Asesmen medis IGD
3. Asesmen keperawatan IGD
4. Pengantar pemeriksaan laboratorium
5. Pengantar pemeriksaan radiologi