TENTANG
1
MEMUTUSKAN
dr.Lafia Al Azmi
Nik
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga
panduan skrining pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kraksaan ini dapat tersusun dengan baik.
Buku panduan ini dibuat berdasarkan surat Keputusan Direktur Nomor 470 Tahun 2019
Tentang Panduan Skrining Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kraksaan.
Panduan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan skrining di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kraksaan untuk mendukung pelayanan yang profesional terhadap pasien di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Kraksaan
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga
Panduan skrining Pasien ini dapat diselesaikan dan dapat diterbitkan. Kritik dan saran yang
membangun serta bermanfaat selalu diterima guna pengembangan panduan ini agar menjadi
lebih baik.
DAFTAR ISI
4
BAB IV DOKUMENTASI
………………………………………………………………...8BAB I
DEFINISI
Skrining adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi apakah kebutuhan
dan kondisi pasien dapat dipenuhi oleh sumber daya atau fasilitas yang ada di rumah sakit yang
dilakukan pada kontak pertama dengan pasien.
Skrining dapat dilaksanakan dengan menggunakan penilaian visual, kriteria triase,
pemeriksaan fisik atau berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik
imaging sebelumnya. Triase sebagai salah satu cara skrining adalah cara pemilahan penderita
untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dan masalah
yang terjadi pada pasien.
Pencocokan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung dari
informasi yang diperoleh saat melakukan skrining tentang kebutuhan pasien pada kontak
pertama.
Informasi yang dikumpulkan saat proses skrining pasien membantu dalam pengambilan
keputusan yang sesuai, yaitu mana yang dapat dilayani dan mana yang tidak mampu dilayani serta
dapat ditentukan kebutuhan pasien yaitu preventif, kuratif, paliatif, dan rehabilitatif
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
1. Triase rutin / sehari-hari
RSIA Fatimah, triase rutin dilakukan dengan menggunakan metode Australian Triage
Scale yang dinilai berdasarkan airway, breathing, circulation, deformity.
Prioritas pasien disesuaikan dengan kegawatdarutannya dan harus mendapat penanganan
dalam waktu tunggu maksimum. Sebagai berikut:
4
ASESMEN □ Resusitasi □ Emergensi □ Gawat □ Sedikit □ Tidak
TRIASE segera gawat gawat
Setelah dilakukan triase dan ditentukan prioritas penanganan pasien, pasien dengan
kategori resusitasi segera dan emergensi ditempatkan di ona merah. Pasien dengan kategori
gawat ditempatkan di zona kuning, dan pasien dengan kategori sedikit gawat dan tidak gawat
ditempatkan di zona hijau atau diarahkan untuk mendaftar ke poliklinik bila masih buka atau
diminta menunggu apabila terdapat pasien yang lebih gawat.
5
Tabel rencana pemeriksaan penunjang rutin sebelum rawat inap
No Jenis Pasien Jenis Pemeriksaan Penunjang
1 Dewasa a. Darah lengkap
b. Gula darah sewaktu
c. Foto thoraks (pada usia > 40 tahun)
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
e. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
2 Anak a. Darah lengkap
b. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
3 Kebidanan a. Darah lengkap
b. Urine lengkap
c. HbsAg (bila belum pernah dilakukan selama kehamilan)
d. Rapid test HIV (bila belum pernah dilakukan selama
kehamilan)
e. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
4 Rawat HCU a. Darah lengkap
b. Gula Darah Sewaktu
c. Foto thoraks (skrining penyakit menular melalui airborne
atau droplet)
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
e. Fungsi ginjal: ureum dan creatinin
f. Fungsi liver: SGOT dan SGPT
g. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
5 Rencana rujuk a. Darah lengkap
b. GDS
c. Foto thoraks (pada usia > 40 tahun)
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
Pasien tidak dipulangkan, dirawat, atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes yang
dibutuhkan tersedia.
Setelah informasi yang dibutuhkan tersedia (anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang), Informasi dianalisa menghasilkan diagnosa dan kondisi pasien untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien (preventif, kuratif, paliatif, dan rehabilitatif) yang
dicatat dalam rekam medis dan rencana pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
6
Skrining kebutuhan pelayanan pasien dilakukan pada pasien rawat inap dan bertujuan untuk
menentukan prioritas pelayanan pasien yaitu preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif.
a. Preventif:
Sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan. Pelayanan preventif yang dilakukan di rumah sakit adalah terdiri dari pengobatan
penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara menghindari akibat yang
timbul dari perkembangan penyakit tersebut.
b. Paliatif:
Merupakan perawatan medis yang dapat membantu meminimalisir penderitaan serta
meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit kritis yang mengancam
keberlangsungan hidupnya. Perawatan paliatif memiliki fokus pada peredaman rasa sakit, gejala,
serta stres akibat penyakit kritis seperti kanker stadium lanjut.
b. Kuratif:
Merupakan pengobatan yang dilakukan dengan tepat dan segera untuk menangani berbagai
masalah yang terjadi. Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak
menimbulkan komplikasi yang lebih parah.
c. Rehabilitatif:
Mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya.
7
BAB IV
DOKUMENTASI