i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan buku Panduan Pelayanan Pasien
Resiko Tinggi RSU. Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal ini dapat selesai.
Dalam proses penyusunan dokumen akreditasi, diperlukan keseragaman dan
sumber-sumber relevan yang akan dijadikan sebagai acuan dan panduan dalam
pelayanan pasien resiko tinggi di rumah sakit.
Dengan tersusunnya buku Panduan Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi
RSU. Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku ini.
Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku pedoman ini.
Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit..
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
Peraturan Direktur RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal................................... iv
Lampiran Peraturan Direktur RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal................... 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 5
A. Definisi...................................................................................................... 5
B. Tujuan........................................................................................................ 5
BAB II RUANG LINGKUP.......................................................................................... 6
BAB II TATA LAKSANA............................................................................................ 7
A. Prinsip Pelayanan terhadap pasien resiko tinggi....................................... 7
B. Tata laksana pasien resiko tinggi............................................................... 8
1. Pasien anak......................................................................................... 8
2. Pasien berusia lanjut........................................................................... 8
3. Pasien cacat fisik................................................................................ 9
4. Pasien gawat darurat........................................................................... 9
5. Pasien koma........................................................................................ 10
6. Pasien dengan penyakit infeksi/ menular dan immune-suppressed.... 10
7. Pasien yang mendapat transfusi darah................................................ 11
8. Pasien dengan aplikasi restrain........................................................... 11
9. Pasien dengan resiko kekerasan dan disakiti...................................... 11
BAB VI DOKUMENTASI............................................................................................. 13
KEPUSTAKAAN................................................................................................................ 15
iii
PERATURAN DIREKTUR
RSU. MUHAMMADIYAH DARUL ISTIQOMAH KENDAL
NOMOR :
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI
RSU. MUHAMMADIYAH DARUL ISTIQOMAH KENDAL
iv
f. Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor
018/KEP/III.0/D/2014 tentang Penetapan Direktur RSU.
Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal Muhammadiyah masa jabatan
2020-2022.
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Rumah sakit menetapkan pasien resiko tinggi dan pelayanan resiko tinggi
sesuai dengan kemampuan, sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki.
Pasal 2
Rumah sakit memberikan pelayanan untuk paisen dengan berbagai keperluan.
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi membutuhkan prosedur, panduan praktik
klinis (PPK), clinical pathway dan rencana perawatan yang akan mendukung
PPA memberikan pelayanan kepada pasien secara menyeluruh, kompeten dan
seragam.
Pasal 3
Dalam memberikan asuhan pada pasien resiko tinggi dan pelayanan beresiko
tinggi, pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk :
1. Mengdentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap beresiko tinggi di
rumah sakit.
2. Menetapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway dan
rencana perawatan secara kolaboratif.
3. Melatih staf untuk menerapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK),
clinical pathway dan rencana perawatan tersebut.
Pasal 4
Hal-hal yang perlu diterapkan dalam pelayanan pasien resiko tinggi meliputi
prosedur, dokumentasi, kualifikasi staf dan peralatan medis meliputi :
1. Rencana asuhan keperawatan.
v
2. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif.
3. Pemberian inform consent jika diperlukan.
4. Pemantauan/ observasi pasien selama memberikan pelayanan.
5. Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan.
6. Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis khusus untuk pemberian
pelayanan.
Pasal 5
Panduan Pengkajian Pasien di RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal
selanjutnya wajib mengacu pada naskah Panduan Pengkajian Pasien RSU
Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal sebagaimana tercantum pada
lampiran Peraturan Direktur ini.
Ditetapkan di : Kendal
Pada Tanggal : 21 Rajab 1444 H
22 Februari 2022 M
Direktur
RSU. Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal
dr. H. ROKHMAT
NBM. 802 730
vi
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSU
MUHAMMADIYAH DARUL ISTIQOMAH KENDAL
NOMOR :
TENTANG PANDUAN PELAYANAN PASIEN
RESIKO TINGGI DI RSU MUHAMMADIYAH
DARUL ISTIQOMAH KENDAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Pasien resiko tinggi adalah pasien yang digolongkan risiko tinggi karena umur,
kondisi atau kebutuhan yang bersifat kritis. Identifikasi adalah suatu kegiatan dalam rangka
menentukan dan menetapkan pasien dengan risiko tinggi pada populasi pasien di RSU
Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal. Anak dan manula umumnya dimasukkan dalam
kelompok ini karena mereka sering tidak dapat menyampaikan pendapatnya, tidak mengerti
proses pelayanan dan tidak ikut memberi keputusan tentang pelayanannya. Demikian pula,
pasien yang ketakutan, bingung atau koma tidak dapat mengerti proses sewaktu pelayanan
harus diberikan cepat dan efisien.
Pasien beresiko tinggi karena memerlukan peralatan yang kompleks, yang diperlukan
untuk pengobatan penyakit yang mengancam jiwa (misal pasien dialisis) risiko bahaya
pengobatan (penggunaan darah atau produk darah), potensi yang membahayakan pasien atau
efek toksik dari obat berisiko tinggi (misla kemoterapi). Rumah sakit dapat pula melakukan
identifikasi risiko sampingan sebagai akibat dari suatu prosedur atau rencana pelayanan
(misal perlunya pencegahan trombosis vena dalam, ulkus dekubitus dan jatuh).
B. Tujuan
1. Sebagai upaya RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal membangun suatu
kontinuitas pelayanan, yaitu menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan
yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasi pelayanan, pemberian pelayanan yang
efisien terhadap pasien.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di RSU
Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Identifikasi pasien dengan risiko tinggi dilakukan terhadap semua pasien yag datang ke
RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Identifikasi pasien dengan risiko tinggi yang ditemukan pada populasi pasien di RSU
Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal meliputi :
1. Pasien anak-anak
2. Pasien berusia lanjut (lansia)
3. Pasien cacat fisik
4. Pasien gawat darurat
5. Pasien koma
6. Pasien denagn penyakit infeksi atau menular
7. Pasien yang mendapatakan transfusi darah
8. Pasien dengan aplikasi restrain
9. Pasien dengan risiko kekerasan dan disiksa/sakiti
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
B. Tata Laksanan Pasien Resiko Tinggi
1. Pasien anak :
a. Asesmen dilakukan dengan memperhatikan bahwa kondisi anak berbeda dengan
dewasa, termasuk dalam membuat rencana pelayanannya, misalnya pengobatan
menggunakan dosis anak dan lain-lain.
b. Anak sering tidak menyampaikan pendapatnya, tidak mengerti proses pelyananan
dan tidak dapat ikut memberi kepuasan tentang pelayanannya. Jadi pasien anak
termasuk pasien yang belum kompeten sehingga membutuhkan wahli sah, terutama
dalam membuat keputusan persetujuan atau penolakan tindakan medis/ operasi.
c. Jika dalam kondisi gawat darurat, tindakan resusitasiny juga dibedakan dengan
resusitasi pada pasien dewasa. Termasuk penggunaan alat bantuan hidup,
disesuaikan dengan kebutuhan pasien anak.
d. Ruang perawatan pasien anak dibedakan dengan ruang perawatan pasien dewasa.
e. Pada pasien anak harus menggunakan bedrails untuk mencegah resiko jatuh.
f. Pemantauan pasien anak dibedakan dengan pasien dewasa.
5
d. Ruang perawatan pasien disesuaikan dengan kondisi kegawatan pasien, apakah
paisen membutuhkan ruang perawatan intensif pasca reusitasi atau perawatan biasa.
e. Penggunaan dan pemilihan alat bantuan hidup dasar disesuaikan dengan kondisi
pasien
f. Penggunaan pasien dengan kegawatan disesuaikan dnegan kondisi pasien, yang
tentunya membutuhkkan proses pemantauan yang lebih intensif dnegan
memperhatikan kondisi kegawatannya.
g. Kualifikasi dan kemampuan untuk dokter dan perawat yaitu tersertifikasi Cardiac
Life Support, Trauma Life Support dan Critical Care.
5. Pasien koma
a. Menentukan pasien dnegan kondisi koma, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang
dokter yang kompeten (2 orang dokter diantaranya adalah 1 dokter spesialis
anestesiologi/ intensifis dan 1 dokter spesialis saraf.
b. Pasien koma termasuk paisen yang tidak dpaat menyampaikan pendapatnya, tidak
mengerti proses pelayanan dan tidak dapat ikut memberi keputusan tentang
pelayanannya. Jadi paisen koma membutuhkan wali sah, terutama dalam membuat
keputusan persetujuan atau pennolakan tindakan medis/ operasi termasuk tindakan
Do Not Resusciate (DNR) kecuali jika ada keputusan dini tentang DNR.
c. Ruang perawatan pasien koma disesuaikan dengan kondisi pasien.
d. Penggunaan side rails bukan merupakan restrain karena penggunaan side rails tidak
berdampak pada kebebasan bergerak pasien.
e. Pada pasien koma, membutuhkan asuhan keperawatan dasar yang tergantung pada
bantuan perawat atau keluarga pasien.
f. Ualifikasi dan kemampuan untu dokter dan perawat yaitu tersertifikasi Cardiac Life
Support, Trauma Life Support dan Critical Care.
6
d. Dokter dan perawat harus mempunyai keilmuan dan keterampilan tentang penyakit
infeksi atau menular dan immune-suppressed, terutama dalam hal cara penularan,
penatalaksanaan, pencatatan dan pelaporan, dan lain-lain.
7
9. Pasien dengan resiko kekerasan dan disakiti
a. Dari hasil asesmen dapat diidentifikasi pasien dengan resiko kekerasan.
b. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan rumah sakit terdiri atas pelecehan seksual,
pemukulan, penelantaran, dan pemaksaan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan
oleh penunggu dan pengunjung pasien maupun petugas.
c. Pelayanan pasien denga resiko kekerasan dilaksanakan sesuai prosedur yang
berlaku.
8
BAB IV
DOKUMENTASI
9
KEPUSTAKAAN
American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS). (2003). Identifying The High Risk
Patient. http://www.aaos, orz news-aaosnow/oct 1 3 managing!. asp
California Quality Collaborate Tips for identification of high-risk patients. http://www. Cal
quality. Org storage/documrnts meteor/LI. TipSheetIdentificationHighRiskPatients.pdf
Patient-Centered Primary Care Collaborative. (2012). Managing High-Risk Patients.
http://www.pcpcc.org-webinatmanaging-high-risk-patients-acos
10