MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Perdagangan
Pada Tanggal : 23 Maret 2022
Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan
Direktur,
A. LATAR BELAKANG
Dalam memberikan asuhan pada pasien resiko tinggi dan pelayanan pasien beresiko tinggi,
pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab untuk :
a. Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap beresiko tinggi di Rumah Sakit;
b. Menetapkan prosedur, panduan praktek klinis ( PPK ), clinical pathway dan rencana
perawatan secara kolaboratif;
c. Melatih staf untuk menerapkan prosedur, panduan praktek klinis ( PPK ), Clinical pathway
dan rencana perawatan tersebut.
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi atau pelayanan beresiko tinggi dibuat berdasarkan
populasi yaitu pasien anak, pasien dewasa dan pasien geriatri. Hal – hal yang perlu diterapkan
dalam pelayanan tersebut meliputi prosedur, dokumentasi, kualifikasi staf dan peralatan medis
meliputi :
a. Rencana asuhan perawatan pasien;
b. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif;
c. Pemberian Informed Consent jika diperlukan;
d. Pemantauan / observasi pasien selama memberikan pelayanan;
e. Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan;
f. Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis Khusus untuk pemberian Pelayanan.
Rumah sakit mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien resiko tinggi dan
pelayanan resiko tinggi sesuai kemampuan, sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki
meliputi :
a. Pasien emergency ;
b. Pasien koma;
c. Pasien dengan alat bantu hidup;
d. Pasien resiko tinggi lainnya yaitu pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, stroke dan
diabetes ;
e. Pasien dengan resiko bunuh diri ;
f. Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menyebabkan
kejadian luar biasa ;
g. Pelayanan pada pasien dengan “ Immuno – suppressed “;
h. Pelayanan pada pasien yang mendapatkan pelayanan dialisi ;
i. Pelayanan pada pasien yang direstrain ;
j. Pelayanan pada pasien yang menrima kemoterapy ;
k. Pelayanan pasien paliatif ;
l. Pelayanan pada pasien yang menerima radiotherapy ;
m. Pelayanan pada pasien resiko tinggi lainnya ( misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan
radiologi intervensi ) ;
n. Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia ( geriatri ) misalnya anak-anak,
dan pasien beresiko tindak kekerasan atau ditelantarkan misalnya pasien dengan gangguan
jiwa.
B. PENGERTIAN
Pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang
mengancam jiwa, risiko bahaya pengobatan, potensi yang membahayakan pasien atau efek
toksik dari obat beresiko tinggi.
C. TUJUAN
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi berorientasi untuk dapat secara optimal memberikan
pelayanan dan perawatan pasien dengan menggunakan sumber daya, obat-obatan dan
peralatan sesuai standar dan pedoman yang berlaku. Panduan ini disusun dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan pasien beresiko tinggi yang berkualitas dan mengedepankan mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP
Kelornpok pasien yang beresiko atau pelayanan yang beresiko tinggi antara lain:
1. Pelayanan kasus emergency/gawat darurat
2. Pelayanan pasien Koma
3. Pelayanan resusitasi
4. Pelayanan pasien dengan alat bantu hidup
5. Pelayanan pasien dengan alat pengikat (restraint)
6. Pelayanan pasien resiko bunuh diri
7. Pelayanan pasien dengan penyakit menular
8. Pelayanan pasien terhadap immuno-suppressed
9. Pelayanan pasien yang rentan, lanjut usia dengan ketergantungan bantuan
10. Pasien risiko kekerasan
11. Resiko Tambahan
BAB III
TATA LAKSANA
BAB IV
DOKUMENT ASI
1. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
2. Formulir observasi pasien
BABV
PENUTUP
Demikian Buku Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi ini disusun untuk dapat digunakan
sebagai pedoman dan pegangan seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan.
Ditetapkan di : Perdagangan
Pada Tanggal : 23 Maret 2022
Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan
Direktur,
1
BAB I
LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG
Dalam memberikan asuhan pada pasien resiko tinggi dan pelayanan pasien beresiko tinggi,
pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab untuk :
a. Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap beresiko tinggi di Rumah Sakit;
b. Menetapkan prosedur, panduan praktek klinis ( PPK ), clinical pathway dan rencana
perawatan secara kolaboratif;
c. Melatih staf untuk menerapkan prosedur, panduan praktek klinis ( PPK ), Clinical
pathway dan rencana perawatan tersebut.
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi atau pelayanan beresiko tinggi dibuat berdasarkan
populasi yaitu pasien anak, pasien dewasa dan pasien geriatri. Hal – hal yang perlu
diterapkan dalam pelayanan tersebut meliputi prosedur, dokumentasi, kualifikasi staf dan
peralatan medis meliputi :
a. Rencana asuhan perawatan pasien;
b. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif;
c. Pemberian Informed Consent jika diperlukan;
d. Pemantauan / observasi pasien selama memberikan pelayanan;
e. Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan;
f. Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis Khusus untuk pemberian Pelayanan.
Rumah sakit mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien resiko tinggi dan
pelayanan resiko tinggi sesuai kemampuan, sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki
meliputi :
a. Pasien emergency ;
b. Pasien koma;
c. Pasien dengan alat bantu hidup;
d. Pasien resiko tinggi lainnya yaitu pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, stroke dan
diabetes ;
e. Pasien dengan resiko bunuh diri ;
f. Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menyebabkan
kejadian luar biasa ;
g. Pelayanan pada pasien dengan “ Immuno – suppressed “;
h. Pelayanan pada pasien yang mendapatkan pelayanan dialisi ;
i. Pelayanan pada pasien yang direstrain ;
j. Pelayanan pada pasien yang menrima kemoterapy ;
k. Pelayanan pasien paliatif ;
l. Pelayanan pada pasien yang menerima radiotherapy ;
m. Pelayanan pada pasien resiko tinggi lainnya ( misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan
radiologi intervensi ) ;
n. Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia ( geriatri ) misalnya anak-anak,
dan pasien beresiko tindak kekerasan atau ditelantarkan misalnya pasien dengan
gangguan jiwa.
2
B. PENGERTIAN
Pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang
mengancam jiwa, risiko bahaya pengobatan, potensi yang membahayakan pasien atau efek
toksik dari obat beresiko tinggi.
C. TUJUAN
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi berorientasi untuk dapat secara optimal memberikan
pelayanan dan perawatan pasien dengan menggunakan sumber daya, obat-obatan dan
peralatan sesuai standar dan pedoman yang berlaku. Panduan ini disusun dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan pasien beresiko tinggi yang berkualitas dan mengedepankan
mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP
Kelornpok pasien yang beresiko atau pelayanan yang beresiko tinggi antara lain:
1. Pelayanan kasus emergency/gawat darurat
2. Pelayanan pasien Koma
3. Pelayanan resusitasi
4. Pelayanan pasien dengan alat bantu hidup
5. Pelayanan pasien dengan alat pengikat (restraint)
6. Pelayanan pasien resiko bunuh diri
7. Pelayanan pasien dengan penyakit menular
8. Pelayanan pasien terhadap immuno-suppressed
9. Pelayanan pasien yang rentan, lanjut usia dengan ketergantungan bantuan
10. Pasien risiko kekerasan
11. Resiko Tambahan
BAB III
TATA LAKSANA
4
alat tersebut tidak dianggap sebagai suatu restraint. Jika suatu tindakan memenuhi
definisi restraint, hal ini tidak secara otomatis dianggap salah / tidak dapat diterima.
Penggunaan restraint secara berlebihan dapat terjadi, tetapi pengambilan keputusan
untuk mengaplikasikan restraint bukanlah suatu hal yang mudah. Suatu diskusi yang
rnendalam mengenai aspek etik, hukum, praktek dan profesionalisme dilakukan untuk
membantu tenaga kesehatan (misalnya perawat) memahami perbedaan antara
penggunaan restraint yang salah/tidak dapat ditolerir dengan kondisi yang memang
memerlukan tindakan restraint. Tidaklah memungkinkan untuk membuat suatu daftar
mengenai jenis restraint apa saja yang dapat diterapkan kepada pasien dikarenakan
mengaplikasikannya bergantung pada kondisi pasien saat itu. Suatu pembatasan
fisik/mekanisme/kirnia dapat diterapkan pada suatu kondisi tertentu, tetapi tidak pada
kondisi lainnya.
5
9. Pelayanan pasien yang rentan, lanjut usia dengan ketergantungan bantuan.
Perubahan yang terjadi pada lanjut usia sejalan dengan periode penuaan menunjukkan
adanya kelainan patologi yang multiple merupakan suatu tantangan dalam menilai gejala
klinik, pemberian pengobatan dan rehabilitasi. Menua sehat seringkali digunakan sebagai
sinonim dari bebas dari ketidakmampuan pada lanjut usia. Jadi menua sehat harus diikuti
dengan lanjut usia yang aktif, senantiasa berperan serta pada aktifitas. social, budaya,
spiritual, ekonomi dan peristiwa di masyarakat.. Oleh karena itu pasien lansia dan cacat
merupakan salah satu pasien yang beresiko tinggi yang perlu mendapat perhatiam
khusus.
BAB IV
DOKUMENT ASI
1. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
2. Formulir observasi pasien
6
BABV
PENUTUP
Demikian Buku Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi ini disusun untuk dapat digunakan
sebagai pedoman dan pegangan seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan.