KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ROSELA KARAWANG
Nomor : 088/SK/DIR/I/2021
TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
PEDOMAN PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN RISIKO
TAMBAHAN
DI RUMAH SAKIT ROSELA
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
KESATU:
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROSELA TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN
RISIKO TINGGI
Kebijakan pelayanan pasien risiko tinggi di Rumah Sakit Rosela sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA :
:Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KETIGA
Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : 11 Januari 2021
Direktur,
RS Rosela
RUMAH SAKIT
ROSELA
PEDOMAN PELAYANAN
PASIEN RISIKO TINGGI DAN
RISIKO TAMBAHAN
1
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
Pelayanan yang bersiko tinggi merupakan pelayanan yang memerlukan peralatan
yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang mengancam jiwa,resiko bahaya
pengobatan,potensi yang membahayakan pasien atau efek toksik dari obat bersiko tinggi
Rumah sakit memberi pelayanan berbagi macam pasien dengan berbagai variasi
kebutuhan pelayanan kesehatan.Beberapa pasien yang di golongkan resiko tinngi karena
umur,kondisi, atau kebutuhan yang bersifat kritis.Anak dan lanjut usia umumnya
dimasukan dalam golongan ini.
Rumah sakit juga menyediakan barbagai variasi pelayanan,sebagian termasuk yang
beresiko tinggi karena memerlukan peralatan yang kompleks.yang di perlukan untuk
pengobatan penyakit yangmengancam jiwa(pasien dialisis),sifat pengobatan(penggunaan
darah atau produk darah),potensi yang membahayakan pasien atau efek toksik dari obat
beresiko tinggi(misalnya kemoterapi).
B. TUJUAN
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi berorentasi untuk dapat secara optimal
memberikan pelayanan dan perwatan paien dengan menggunakan sumber daya,obat-obat
dan pealatan sesuai standar pedoman yang berlaku.panduan ini disusun dalam rangka
penyelengaraan pelayanan pasien beresiko tinggi yang berkualitas dan mengedapankan
mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.
4
BAB II
RUANG LINGKUP PELAYANAN
5
BAB III
TATALAKSANA
6
diduga/infeksi dikonfirmasi dan kehadiran multi resisten organisme misal
MRSA.
7
1. Ruang perinatologi harus dijaga minimal satu orang perawat atau bidan, ruangan tidak
boleh ditinggalkan tanpa ada perawat atau bidan yang menjaga.
2. Perawat meminta surat pernyataan secara tertulis kepada orang tua apabila akan
dilakukan tindakan yang memerlukan pemaksaan.
3. Perawat memasang pengamanan tempat tidur pasien.
4. Pemasangan CCTV diruang perinatologi untuk memantau setiap orang yang keluar
masuk dari ruang tersebut.
5. Perawat memberikan bayi dari ruang perinatologi hanya kepada ibu kandung bayi
bukan kepada keluarga yang lain.
8
2. dokter ataupun perawat wajib memberikan informasi selengkanya dan berdiskusi
mengenai kondisi dan pronosa penyakit pasien,harapan hidup pasien serta hasil yang
mungkin terjadi kepada keluarga pasien.
3. pengambilan keputusan resusitasi harus di setujui oleh pasien,keluarga harus di catat di
rekam medis pasien melalui informed consent tentang tindakan resusitasi
4. harus tetap ada anggapan untuk melalukanresusitasi kecuali telah di buat keputusan
secara lisan dan tertulis untuk melakuan tidak melakukan resustasi DNR (DONT NOT
RESUSITASI)
i. Pelayanan darah
tranfusi adalah pemindahan darah dan komponenya dari seseorang yang sehat (donor) ke
dalam peredaran darah penerima (resipien).dalam pelayanan pasien kondisi
tranfusi,memerlukan obervasi mentenen secara khusus/ pantau 15 menit pertama
kemudian 1 jam pertama.hal ini bertujuan untuk melihat adanya reaksi alergi
transfusi.jika terjadi alergi reaksi transfusi segera dihentikan.
Ginekologi
kesehatan adalah yang
sesuai standart dokterdidanberikan
perawatoleh
yangtenaga
menyediakan perawatan
kesehatan kepadamedis
bayi
sedikitnya
dan bedah 4 kali,selama
untuk wanita
periode
dan
29 hari
memiliki
sampaikeahlian
dengan 11khusus
bulan setelah
dalam bayi
kehamilan,
lahir.
Tujuannya,
melahirkan,resiko
dan gangguan
terbesar kematian
sistem reproduksi.
neonatus terjadi
Ini termasuk
pada 24 perawatan
jam pertama
pencegahan,
kehidupannya
perawatan prenatal,
. sehingga
deteksi
jika bayi
penyakit
lahir menular
di fasilitasseksual,
kesehatan
skrining
sangattes
di anjurkan
Pap, keluarga
untuk
tetap
berencana,
tinggaldll.
di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam setelah kelahirannya.
9
BAB IV
DOKUMENTASI
1
BAB V
PENUTUP
Rumah sakit memberi pelayanan bagi berbagi macem pasien dengan berbagi variasi
kebutuhan pelayanan kesehatan.berberapa pasien yang di golongkan resiko-tinggi karena
umur,kondisi atau kebutuhan yang bersifat kritis.dengan adanya panduan ini,dapat di gunakan untuk mela
1
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI
RS ROSELA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Interchange Tol
Karawang Barat No.3 010/SPO/YANMED/I/2021 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Rosela
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR 11 Januari 2021
OPERASIONAL
dr. Yesi Karyalianti, MARS
NIK.114001
Pasien mengalami risiko tinggi akan menerima perawatan medis, seperti
PENGERTIAN
pasien yang menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter
untuk memulihkan pasien dengan memperoleh pelayanan kesehatan
berdasarkan kebutuhan pasien dan kondisi yang dialami pasien.
1. Untuk mengidentifikasi pasien dalam memnerikan pelayanan kepada
pasien yang dianggap berisiko tinggi di rumah sakit.
2. Mengembangkan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pimpinan RS
TUJUAN
dalam hal penanganan pasien risiko tinggi.
3. Melaksanakan pelatihan staf dalam mengimplementasikan prosedur
mengenai pelayanan pasien berisiko tinggi RS.
SK Direktur RS. ROSELA NO. 088/SK/DIR/I/2021 tentang Penanganan
KEBIJAKAN
pasien dengan risiko tinggi
PROSEDUR 1. Pada pasien resiko tinggi, tim medis harus memberikan tindakan pelayanan
dengan segera dan tepat waktu untuk menghindari penyakit yang
menganam kehidupan pasien. Pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi
diberikan oleh tim kesehatan yang kompeten merawat pasien.
2. Sebelum melakukan penanganan, terlebih dahulu tim medis melakukan
identifikasi pasien yang tergolong resiko tinggi.
3. Tim medis harus mengambil keputusan sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan pimpinan rumah sakit dalam melakukan tindakan medis
berdasarkan kondisi pasien tergolong resiko tinggi.
4. Tim medis mengkaji secara akurat tentang pasien dan menetapkan prioritas
tindakan untuk pasien. Hal tersebut termasuk terapiutik, prosedur
diagnostik dan tugas dalam suatu tempat yang dapat diterima untuk uatu
pengobatan dalam menghindari risiko tinggi.
5. memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien untuk
menghindari terjadinya risiko tinggi dengan memperhatikan kondisi pasien
berdasarkan masalah kesehatan yang dialami pasien.
1. IGD
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap