Anda di halaman 1dari 84

PELAKSANAANPUBLIC RELATION DI BALAI BESAR PENELITIAN

TANAMAN PADI SUKAMANDI


(Studi Deskriptif Pelaksanaan Public Relation Pada Pranata Humas di Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh :
Irpan
1510631190076

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PELAKSANAAN PUBLIC RELATION DI BALAI BESAR PENELITIAN


TANAMAN PADI SUKAMANDI

(Studi Deskriptif Pelaksanaan Public RelationPada Pranata Humas di Balai


Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi)

SKRIPSI
diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Singaperbangsa Karawang

Menyetujui,
Karawang, 8 Agustus 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ana Fitriana Poerana, S. Sos., M.I.Kom. Muhammad Ramdhani, S.Ag., M.Si.


NIDN : 0013088006 NIDN : 0420097505

Mengetahui,

Wakil Dekan Koordinator Program Studi


Bidang Akademik dan Ilmu Komunikasi,
Kemahasiswaan

Zaenal Abidin. S.I. Kom.,


Dadan Kurniansyah. S.IP.,M.SI M.I.Kom.
NIDN : 0021097509 NIDN : 0409058503

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Irpan
NPM : 1510631190076
Program Studi : S1 - Ilmu Komunikasi
Hari, Tanggal Sidang : Selasa, 23 Agustus 2022
Judul : Pelaksanaan public relation di Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi Sukamandi ( Stud[ Deskriptif Pelaksanaan
Public Relation Pada Pranata Humas di Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi Sukamandi )

Telah direvisi dan disetujui oleh Tim Penguji dan Tim Pembimbing.

No. Nama Penguji Tanda Tangan

1 Wahyu Utamidewi ,S.I.Kom.,M,I.Kom

2 Nurkinan, Dr,. M,M.

3 Ana Fitriana Poerana, S. Soos, M..I.kom,

Mengetahui,
Karawang,12Oktober 2022
Koordinator Program Studi Ilmu
Komunikasi

Dr. Zainal Abidin, S.I.Kom., M.I.Kom.


iii
NIDN. 040905850

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Irpan

NPM : 1510631190076

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Dengan ini menyatakan sesungguhnya skripsi yang berjudul

Pelaksanaan Public Relation Di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Sukamandi adalah benar – benar karya sendiri dan bukan jiplakan dari karya

orang lain atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan siap

menerima segala konsekuensi apabila terjadi kekeliruan di dalam skripsi ini.

Karawa
ng, 12 Oktober
2022

I
r
p
a
n

N
P
M
.

v
1
5
1
0
6
3
1
1
9
0
0
7
6

vi
Abstrak

Irpan, 2022 , Pelaksanan Public Realition Di Balai Besar Penelitan Tanaman


Padi Sukamandi
(Studi Deskriptif Pelaksanaan Public Relation Pada Pranata Humas di Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi Sukamandi)
Skripsi ini merpakan hasil peneiian mengenai Pelaksanaan Public

Realition Di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi . Adapun

latar belakang penelitian ini, peneliti mengetahui pengelolaan website

public relation, hambatan yang muncul dalam Pelaksanaan Public

Relation Di Balai Besar Tanaman Padi Sukamandi .

Untuk mengenalisis penelitian diatas peneliti mengnakan teori dari

Denzin dan Licoin (Meleong,2007;5) metode peneliian yangdgunakan

oleh peneliti dalam penelitianskrisi ini aimana kegiatan public relaton di

Badalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengupulan data berupa

studi dokumentai penulis dan studi lapangan dengan cara observasi

wawancara secara mendalam.

Hasil penelitian public relation penulis mengetahui Balai Besar Tanaman

Padi Sukamandi , penulis lakukan pada BAB IV dapat ditarik

kesimpulan bahwa kegiatan public relation merupakan acara rutin atau

tahunan dengan melakukan sosialisasi penjualan pupuk dan obat - obatan

padi dan memberi edukasi kepada masyarakat bagaimana menanam padi

dan memanfaatkan produk penjualan setiap petani . Tanaman Balai

Besar Tanaman Padi Sukamandi membuat inovasi bau dengan


vii
menciptakan website agar bisa di lihat hal khalayak adapn hambatan

public relation yaitu kekurangan tenaga kerja

ABSTRACT

Irpan, 2022, Implementaation of Public Realization at the Sukamandi

Rice Research Center

( Descriptive Study Of the Implementation of Pulic Relations in Public

Relations Institutions at the Sukamandi Rice Research Center )

Research Center. As for the background of this research, researchers know the

management of public This thesis is the result of research on the Implementation

of Public Realization at the Sukamandi Rice relations websites, the obstacles that

arise in the implementation of public relations at the Sukamandi Rice Plantation

Center.

To identify the research above, the researcher uses the theory from Denzin and

Licoin (Meleong, 2007; 5). The research method used by researchers in this thesis

research, where public relations activities in B is a qualitative research method.

The data collection technique is in the form of a documentary study by the author

and a field study by observing in-depth interviews.

viii
From the results of public relations research, the authors know the Sukamandi

Rice Plantation Center, the authors did in CHAPTER IV, it can be concluded that

public relations activities are routine or annual events by conducting socialization

on the sale of rice fertilizers and medicines and educating the public on how to

plant rice and utilize the product. sales per farmer. The Sukamandi Paddy

Plantation Center has made a new innovation by creating a website so that it can

be seen by the public regarding obstacles to public relations, namely a shortage of

manpower

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkah dan kasih sayang-nya yang begitu berlimpah saya dapat

menyelesaikan Usulan Penelitian sampai akhir. Adapun maksud dari penulisan

Usulan Penelitian ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti sidang Usulan

Penelitian.

Dengan hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu serta memberikan dukungan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini ucapan terimakasih ini juga

penulis berikan kepada yang terhormat :

1. Ibu Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA selaku Rektor Universitas

Singaperbangsa Karawang.

2. Bapak Dr. H. Ilyas., M.H selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Singaperbangsa Karawang.

ix
3. Bapak Dadan Kurniansyah, S.IP., M.Si Selaku Wakil Dekan I, Akademik

dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Singaperbangsa Karawang.

4. Bapak Maulana Rifai, S.IP., M.A Selaku Wakil Dekan II Keuangan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa

Karawang.

5. Bapak Dr. Zainal Abidin, S.I.Kom., M.I.Kom selaku Koordinator Program

Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Singaperbangsa Karawang.

6. Ibu Ana Fitriana Poerana, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen pembimbing I

yang telah memberikan saran, bimbingan, serta dukungan kepada penulis

dari proses judul hingga terselesaikannya usulan penelitian ini.

7. Bapak Muhammad Ramdhani, S.Ag., M.Si. selaku selaku dosen

pembimbing II dan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas

Singaperbangsa Karawang yang telah memberikan saran, bimbingan, serta

dukungan kepada penulis dari proses judul hingga terselesaikannya usulan

penelitian ini.

8. Kedua Orangtua penulis, atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang

yang diberikan kepada penulis.

9. Kepada para sahabat dan teman-teman selaku Partner yang telah

memberikan bantuan, doa, dukungan, hiburan, motivasi yang telah

diberikan kepada penulis.

x
10. Dan untuk orang-orang yang baru penulis kenal yang tak dapat disebutkan

Asatu persatu. Terimakasih untuk segala penghiburan dan semangat yang

kalian berikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini jauh dari kata

kesempurnaan, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk

menyelesaikan dengan baik. Dengan segala kerendahan hati, penulis atas

kekurangan yang ada pada laporan ini dengan bersedia menerima saran maupun

kritik yang sifatnya membangun. Semoga Allah SWT memberikan rahmatnya

kepada kita semua.

Karawang, 8 Agustus 2022

Irpan
(1510631190076)

xi
12

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................................iii

ABSTRAK..............................................................................................................................iv

ABSTRACT........................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR..........................................................................................................viii

DAFTAR ISI............................................................................................................................x

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................2


1.2 Pertanyaan Penelitian................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................9
1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................10
1.4.1. Kegunaan Teoritis............................................................................10

1.4.2. Kegunaan Praktis.............................................................................10

BAB II....................................................................................................................................12

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................12
13

2.2 Kerangka Pemikiran.........................................................................................15


2.2.1 Kerangka Teoritis......................................................................15
2.2.1.1 Komunikasi............................................................... 15
2.2.1.2 Public Realition..........................................................17
2.2.1.3 Tujuan Public Realition.............................................19
2.2.1.4 Peran Pulic Realiton...................................................26
2.2.1.5 Fungsi Public Realition..............................................28
2.2.1.6 Tugas Public Realition...............................................33
2.2.1.7 Sasaran Public Realition............................................38
2.2.1.8 Aktivitas Public Realition.........................................39
2.2.1.9 Media Public Realition..............................................47
2.2.1.10 Etika Public Realition..............................................53

2.2.2 Kerangka Konseptual................................................................58

BAB III...................................................................................................................................60

METODE PENELITIAN.......................................................................................................60

3.1 Metode Penelitian.......................................................................................60

3.2 Informan Penelitian.....................................................................................60

3.3 Sumber Data................................................................................................61

3.3.1. Data Primer......................................................................................62

3.3.2. Data Sekunder..................................................................................63

3.4 Penentuan Informan....................................................................................63


3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................64

3.5.1 Wawancara........................................................................................64

3.5.2 Observasi...........................................................................................65

3.5.3 Studi Dokmentasi...........................................................................66


14

3.6 Teknik Analisi Data.......................................................................................66

3.6.1 Reduksi Data......................................................................................67

3.6.2 Penyajian Data...................................................................................67

3.6.3 Penarikan Kesimpulan dan verifikasi..............................................67

3.7 Lokasi dan Waktu penelitian...........................................................................67

3.7.1 Lokasi penelitian................................................................................67

3.7.2 Waktu Penelitian................................................................................68

BAB IV..................................................................................................................................68

HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................68

4.1 Hasil Penelitian...........................................................................................68

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian...........................................................................72

BAB V....................................................................................................................................74

SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................................74

5.1 Kesimpulan.................................................................................................74

5.2 Saran............................................................................................................74

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................76
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Beras merupakan salah satu produk makanan pokok paling penting di

dunia. Pernyataan ini terutama berlaku di Benua Asia, tempat beras menjadi

makanan pokok untuk mayoritas penduduk (terutama di kalangan menengah ke

bawah masyarakat). Benua Asia juga merupakan tempat tinggal dari para petani

yang memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras dunia.

Indonesia adalah negara yang menempati posisi ketiga sebagai negara

produsen beras terbesar di dunia. Jumlah produksi beras tahun 2018 dari data BPS

mencapai 32,42 juta ton. Sedangkan masih data dari BPS, tingkat konsumsi beras

di Indonesia pada 2018 sekitar 29,57 ton. Meski produksinya lebih besar dari

konsumsinya, Indonesia disebut masih perlu impor untuk menjaga ketersediaan

stok beras. Untuk meninggalkan ketergantungan akan impor beras, indonesia

harus meningkatkan jumlah produksinya. Tetapi seringkali banyak terjadi

hambatan baik hambatan yan disebabkan lingkungan seperti hama, kontur tanah,

iklim dan lainnya maupun hambatan yang disebabkan oleh manusia seperti

psikologi petani, harga bibit, harga pupuk, mafia beras dan lainya. Maka

diperlukan lembaga penelitian untuk meneliti permasalahan yang ada sehingga

menghasilkan solusi. Dalam hal ini Kementrian Republik Indonesia membuat unit

1
2

kerja yang tugasnya adalah mengadakan penelitian dan mencari solusi dari

permasalahan yang kemudian dipublikasikan kepada masyarakat dan

stakkeholder, unit kerja tersebut berupa lembaga berstatus eselon Iib yaitu Balai

Besar Penelitian Tanaman Padi yang terletak di Sukamandi Kabupaten Subang.

Balai Besar Padi (BB Padi) merupakan lembaga penelitian, sebagai unit

pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian Jakarta, berlokasi di Sukamandi,

Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Diresmikan tahun 1972,

institusi ini bemama Lembaga pusat Penelitian Pertanian (LP3) cabang

Sukamandi yang berkantor sementara di kompleks perumahan dinas Perum Sang

Hyang Seri, Sukamandi. Setelah seluruh fasilitas selesai dibangun, institusi ini

diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 10 Agustus 1980 sebagai Balai

Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi (Balittan Sukamandi). Tahun 1994,

Balittan Sukamandi berubah menjadi Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa)

yang khusus menangani komoditas padi dengan status eselon Illa. Melalui SK

Men teri Pertanian No. 12/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006

organisasi dan tata kerja Balitpa berubah menjadi eselon 11b dengan nama Balai

Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) dengan tugas pokok melaksanakan

penelitian tanaman padi.

Visi Balai Besar Penelitian Padi adalah sebagai sumber IPTEK tanaman

padi terdepan, professional, mandiri dan mampu menghasilkan teknologi padi

sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misi BB Padi adalah menghasilkan ilmu

pengetahun dan teknologi tinggi, strategis dan unggul, tanaman padi untuk
3

pembangunan nasional sesuai dengan dinamika kebutuhan pangan; meningkatkan

kemandirian dalam menghasilkan IPTEK tanaman padi; meningkatkan

profesionalisme dalam penyediaan informasi IPTEK tanaman padi. Urutan

kepemimpinan sejak berdiri

Untuk mewujudkan Visi Balai Besar Penelitian Padi, maka isntansi ini

memerlukan sumberdaya yang bertugas mempublikasikan hasil penelitian kepada

masyarakat dan stakeholder. Selain itu, untuk melaksanakan tugasnya BBPTP

perlu adanya komunikasi kepada petani, masyarakat dan stakeholder lainnyauntuk

mendapatkan informasi sebagai bahan penelitian. BPPTP harus mampu terjun

langsung ke petani untuk mengkomunikasikan semua hasil penelitian yang telah

dibuat. BBPTP di tuntut untuk lebih dekat dengan petanidan stakeholder agar

dapat mendengar dan melihat masalah apa yang sedang terjadi. Dalam

menghadapi tuntutan seperti ini BBPT harus menyiapkan bidang yang mengurusi

kegiatan komunikasi, hubungan ke stakeholder yaitu public relations.

Hubungan masyarakat yang dalam istilah bahasa inggris disebut Public

Relations. Secara struktural public relations merupakan bidang yang berperan

penting dalam suatu organisasi. Ruslan (2002: 5) menjelaskan bahwa Public

Relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang

sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,

merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang

telah dicapainya.
4

Dalam suatu organisasi atau lembaga perlu adanya komunikasi antara

organisasi dengan pihak luar atau masyarakat dalam hal ini BBPTP sebagai suatu

lembaga dan petani, kementrian pertanian serta stokeholder lainnya sebagai

publik. Komunikasi digunakan untuk menciptakan hubungan baik dengan

masyarakat agar terjadi hubungan timbal balik dalam rangka mencapai suatu

tujuan dari organisasi tersebut. Public relations merupakan fungsi strategis untuk

mengoptimalkan pelayanan suatu lembaga pemerintahan terhadap masyarakat

maupun menumbuhkan respon masyarakat selanjutnya partisipasi masyarakat

akan berjalan dengan baik jika masyarakat merasa percaya terhadap lembaga

pemerintahan itu sendiri.

Kepercayaan yang tinggi dari satakeholder akan baik jika BBPTP dapat

membangun citra yang baik terhadapstakeholder. BBPTP juga harus optimal

dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat, respon BBPTP harus cepat

terhadap keluhan stakeholder agar mereka merasa apa yang mereka inginkan

selalu mendapat tanggapan baik dari pihak BBPTP. Keterbukaan dari BBPTP

dalam semua hal yang melahirkan kebijakan yang digunakan untuk menunjang

pelayanan juga menjadi aspek yang penting. Jika semua hal tersebut sudah

dilaksanakan oleh BBPTP maka tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat.

Di dalam pelaksanakan fungsi Public relationsBBPTP harus membuat

bidang khusus yang memiliki keahlian di bidang hubungan masyarakat.

Kedudukan public relation di dalam lembaga adalah membantu pimpinan untuk

menjaga hubungan yang harmonis antara lembaga dengan publiknya, maka


5

kinerja public relations dalam sebuah organisasi atau lembaga mutlak dilakukan

untuk menumbuhkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik atau pencitraan

positif lembaga tersebut dimata masyarakat. Sedangkan kedudukan public

relations secara internal sebagai jembatan komunikasi antar pimpinan dengan

pegawai, dan secara eksternal sebagai perantara antara organisasi dengan pihak

luar.

Menurut Djanalis Djanaid yang dikutip oleh Kusumastuti (2002: 22), “ada

dua fungsi public relations yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif”. Dalam

fungsi konstruktif ini, public relations mendorong semua aktivitas/ kegiatan yang

dilakukan perusahaan/ organisasi sehingga dapat terencana dan berkesinambungan

yang cenderung bersifat proaktif. Sedangkan dalam fungsi korektif, public

relations diibaratkan sebagai pemadam kebakaran, artinya apabila sebuah

perusahaan/organisasi terjadi masalah-masalah dengan publik, maka dapat segera

mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut Maria (2002), “public relation merupakan satu bagian dari satu

nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas

organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya

sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan

benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran

tentang fungsi public relation yaitu:

1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling

adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada
6

umumnya.

2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan

menguntungkan semua pihak.

3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,

sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau

perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya,

citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan

produktivitas bisa dicapai secara optimal.

4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau

perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai

efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau

perusahaan yang bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak

perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik

dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika

fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat

yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi,

atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan,

maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasidalam meningkatkan kinerjanya.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara,

mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang

diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau

meminimalkan munculnya masalah.


7

Public relationsBBPTPmemiliki empat orang yang menjalankan bagian

Pranata Humas dan saat ini belum semua menerapkan hubungan yang baik dengan

stakeholder dalam hal ini adalah Petani. Untuk menyikapinya maka diperlukan

bagian yang menangani hubungan ke masyarakat. Tim Humas di Balai Besar

Penelitian Tanaman Padi merupakan suatu fungsi yang menjadi jembatan

komunikasi yang baik di dalam lembaga itu sendiri maupun di stakeholder. Public

relations belum berfungsi secara baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya sumber

daya manusi tetapi sedikitnya beban kerja, tidak memiliki media sosial sebagai

sarana interaksi lembaga dengan masyarakat dan jarangnya melakukan kegiatan

ke-humasan.

Untuk mengetahui dan memahami bagaimana public relations melakukan

pelayanan kepada masyarakat, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang

ada dengan judul“Pelaksanaan Public Relation Di Balai Besar Penelitian

Tanaman Padi Sukamandi(Studi Deskriptif Pelaksanaan Public Relation Oleh

Pranata Humas di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pada penelitian

skripsi ini peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu; “Bagaimana

Pelaksanaan Public Relation di Balai Besar Tanaman Padi Sukamandi”


8

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar identifikasi masalah diatas maka yang akan menjadi

pertanyaan penelitian yaitu :

1. Bagaimana Humas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dalam

melaksanakan kegiatan public relation untuk pengelolaan CSR?

2. Bagaimana Humas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi

melaksanakan kegiatan public relation untuk pengelola website?

3. Hambatan-hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan public

relations Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan

yang menjadi fokus penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui kegiatan public relations dalam pengelolaan CSR di

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.

2. Untuk mengetahui kegiatan public relationsdalam pengelolaan website di

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang muncul dalam

pelaksanaan public relations Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Sukamandi.
9

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan teori, dan menjadi tambahan referensi untuk kajian – kajian

komunikasi selanjutnya, terutama pada bidang Public Relation. Penelitian ini juga

diharapkan dapat mengembangkan ilmu serta membantu memecahkan dan

mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi bagi Balai

Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dalam upaya mengembangkan

pelaksanaan public relations yang lebih efektif, dapat menjadi wahana

pengembangan ide-ide ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

public relations, dan dapat memberikan sumbangan koleksi berupa bahan pustaka

dan bacaan bagi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk untuk

memperkuat kajian pustaka berupa penelitian yang ada. Dari penelitian terdahulu

penulis tidak menemukan kesamaan judul maupun objek penelitian. Namun

penulis merujuk beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan

kajian pada penelitian penulis.

2.1.1 Eska Yoga Prasetya (2017)

Skripsi dari Eska Yoga Prasetya Dengan judul “Pelaksanaan Public

Relations di Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul”

pada tahun 2017 dari Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil dari Penelitian ini

adalah pelaksanaan public relations di Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan Dan

Perikanan Kabupaten Bantul dilakukan dengan cara; (a) penjaringan informasi,

public relations bertugas untuk menggali informasi dari warga mengenai masalah-

masalah yang berhubungan dengan dinas, baik tertulis maupun wawancara; (b)

Melakukan analisis situasi dengan cara pemantauan langsung ke lokasi terhadap

kecamatan dan desa yang akan dijadikan sasaran lokasi setiap satu minggu satu

kali; (c) mengkomunikasikan semua program dinas yang sudah berjalan kepada
10
11

masyarakat dengan cara mengadakan dialog bersama, melakukan monitoring

kegiatan, menyediakan fasilitas kritik dan saran melalui web, email, dan kotak

saran, serta membuat SIPADU; (d) Sosialisasi ke masyarakat, membuat baliho-

baliho dan pamphelt tentang program dari dinas, serta melakukan koordinasi

dengan pamong yang ada di masyarakat. Sedangkan hambatan dalam

pelaksanaan public relations di Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap informasi

tentang program dinas yang disampaikan oleh pihak public relation, public

relation kurang dalam menjalin 77 kerjasama antar mitra salah satu contohnya

adalah kerjasama dengan media cetak dan elektronik. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama penelitian yang

membahas tentang pelaksanaan public relations. Sedangkan perbedaannya terletak

pada lokasi penelitian.

2.1.2 Eriyus Septiadi Syaputra (2015)

Skripsi Eriyus Septiadi Syaputra pada tahun 2015 dengan judul

Pelaksanaan Public Relations Yang Dilakukan Oleh Balai Pemuda Dan Olahraga

Yogyakarta dari Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian ditemukan

bahwa: pelaksanaan public relations dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat di Balai Pemuda dan Olahraga Yogyakarta dapat dikatakan sudah

berjalan dengan cukup baik. Hal ini dikarenakan Balai Pemuda dan Olahraga

dalam pelaksanaan kegiatan public relations telah (1) selalu melibatkan peran

serta masyarakat terutama pemuda dalam pelaksanaan kegiatan kepemudaan


12

maupun keolahragaan, (2) mengembangkan bidang-bidang olahraga yang menjadi

unggulan pemuda di Yogykarta, (3) selalu menggunakan asas manfaat dan

efisiensi sehingga tidak terjadi pemborosan. Selain itu Balai Pemuda dan

Olahraga dalam pelaksanaan kegiatan public relations melakukan kegiatan-

kegiatan meliputi: sosialisasi lembaga maupun kegiatan kepada masyarakat,

pengadaan tempat-tempat olahraga yang diharapkan dapat mengembangkan

potensi pemuda. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah sama-sama penelitian yang membahas tentang pelaksanaan public

relations. Sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi penelitian.

2.1.3 Tutik Kumariyah (2016)

Skripsi dari Tutik Kumariyah pada tahun 2016 dengan judul ”Peran Public

Relations Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan (Studi Kasus Di Perusahaan

Pringsewu Baturraden Purwokerto)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran

humas Pringsewu Baturraden sebagai Penasehat Ahli humas di Pringsewu hanya

memberikan nasihat-nasihat terhadap masalah yang dihadapi. Untuk persoalan

yang lebih besar maka diserahkan kepada manager dan akan didiskusikan dengan

Direktur. Peran Fasilitator komunikasi menjadi jembatan penghubung antara

perusahaan dan publiknya. Humas ini dalam menjalankan kewenangannya untuk

menyampaikan aspirasi publik kepada instansi dan juga sebaliknya. Dalam

menjalankan tugasnya humas juga memegang asas dan etika dalam penyampaian

informasi. Peran Fasilitator Pemecahan Masalah memiliki wewenang dan

tanggung jawab untuk menangani masalah yang terjadi di Pringsewu tersebut


13

mengenai pengaduan konsumen terhadap rasa dan kebersihan. Peran Teknisi

Komunikasi humas Pringsewu Baturraden tidak hanya melakukan komunikasi

dengan publiknya, tetapi juga ikut terjun langsung kelapangan menanyakan apa

yang diinginkan konsumen ketika berkunjung ke Pringsewu Baturraden dan

memperingati ulang tahun konsumen ketika berkunjung ke Pringsewu Baturraden.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-

sama penelitian yang membahas tentang pelaksanaan Public Relations. Sedangkan

perbedaannya terletak pada lokasi penelitian.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Kerangka Teoritis

2.2.1.1 Komunikasi

Menurut Paradigma lasswell dalam (Effendy, 1988:13) Komunikasi adalah

proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu

communication yang bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama

yang dimaksud merupakan sama makna (Effendy, 1988:13).


14

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang

bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi,

kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang

kepada orang lain, baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung

melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan dan perilaku (Effendy,

1989:60).

Menurut Effendy (1998:60) dalam bukunya yang berjudul “Dinamika

Komunikasi”, unsur – unsur Komunikasi adalah :

1. Komunikator

2. Pesan

3. Komunikan

4. Media atau saluran

5. Efek

6. Umpan Balik

Secara sederhan penulis mendefinisikan komunikasi adalah proses

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media atau

saluran dengan mengharpkan efek sehingga terciptanya umpan balik.

Menurut Rudolph F. Verderber (dalam Mulyana, 2007:5) mengemukakan

bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk

tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatandengan orang lain,membangun dan

memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan , yakni

memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu,
15

seperti: apa yang kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak

bagaimana belajar untuk menghadapi tes.

2.2.1.2 Public Relation

Pengertian Public Relations secara etimologis, public relations terdiri dari

dua kata, yaitu public dan relations. Public berarti publik dan relations berarti

hubungan-hubungan. Jadi, public relations berarti hubungan-hubungan dengan

publik. Menurut Jefkins (2004: 9), public relations (PR) adalah keseluruhan upaya

yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka

menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara

suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Selain itu, Jefkins (2004: 10)

menambahkan bahwa public relations adalah semua bentuk komunikasi yang

terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan

semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang

berlandaskan pada saling pengertian.

Menurut Effendy (2009: 116) Public Relations adalah fungsi manajemen

yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang

atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan

suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.

Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikapsikap publik,

mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari individu atau


16

organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan publik (Ardianto, 2011: 8).

Sementara menurut Danandjaja (2011: 16), Public Relations adalah suatu

fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan

prosedur dari seorang individu atau sebuah lembaga atas dasar kepentingan

publik, merencanakan, dan menjalankan rencana kerja untuk memperoleh

pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh publik.

Ruslan (2002: 5) menjelaskan bahwa Public Relations merupakan fungsi

manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai

program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,

mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Public

Relations merupakan ilmu manajemen yang dilakukan secara berkelanjutan dan

memiliki strategi yang berguna untuk membina hubungan yang baik antara

organisasi dengan publik. Pada penelitian ini public relations dapat diartikan

sebagai pelaksanaan kegiatan secara berkelanjutan dan memiliki strategi yang

berguna untuk membina hubungan yang baik antara Balai Besar Penelitian

Tanaman Padi dengan masyarakat yang menjadi bagian dari program dinas

tersebut.
17

2.2.1.3 Tujuan Public Relations

Istilah public relations yang dikenal sekarang ini, secara sederhana

disebut juga Hubungan masyarakat atau bisa juga disingkat Humas.

Hubungan masyarakat/public relations pada hakikatnya adalah aktivitas,

sehingga tujuan hubungan masyarakat/ public relations dapat dianalogikan

dengan tujuan komunikasi. Menurut Kusumastuti (2002: 20), tujuan humas

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian (Aspek Kognisi)

Public relations harus menunjukkan adanya usaha untuk saling

mengenal dan mengerti antara publik dan organisasi. Sifat

komunikasinya cenderung informatif yaitu dengan memberikan

informasi kepada publik tentang organisasi, baik menyangkut isu-isu

ataupun kegiaatan yang diadakan organisasi.

b. Menjaga dan Membentuk Saling Percaya (Aspek Afeksi) Public

relations harus mampu meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat

menerima dan menghormati kepentingan masingmasing. Selain itu juga

harus mampu meyakinkan bahwa publisitas yang buruk merupakan suatu

halangan bagi pihak organisasi.

c. Memelihara dan Menciptakan Kerjasama (Aspek Psikomotoris) Public

relations sebagai wakil organisasi senantiasa terbuka terhadap pers yang

menginginkan fakta, tidak mempersulit kerja pers dalam mendapatkan


18

informasi dan menghubungi sumber berita, serta bila mungkin humas

memberi ide kepada pers.

Mengacu pada tiga tujuan yang telah disebutkan, bahwa setelah

pengetahuan/pikiran dibuka, emosi/ kepercayaan disentuh maka selanjutnya

perilaku positif dapat diraih. Pada dasarnya tujuan hubungan

masyarakat/public relations yang lebih besar yaitu terbentuknya citra/image

yang favourable (baik) terhadap organisasi dimana humas/public relation

berada.

Menurut Danandjaja (2011: 22), tujuan dari adanya public relations

dibagi berdasarkan kegiatannya. Adapun pembagian dari kegiatan public

relations yaitu:

a. Internal Public Relations

Tujuan public relations berdasarkan kegiatan internal relations yaitu

mencakup:

1) Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini

publik terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada

kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

2) Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan

yang sedang dijalankan, guna mencapai mencapai tujuan yang

ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.


19

3) Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu

kebijaksanaan perusahaan yang bersifat obyektif serta menyangkut

kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan

mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap

selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap wellinform.

4) Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi

penugasan yang bersifat internal publik relations dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut bahwa dalam mencapai tujuan yang

diinginkan, seorang pimpinan harus selalu berorientasi kepada kepentingan

publik. Pada penelitian ini seorang public relation harus bersifat obyektif

terhadap pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul agar publik tetap mau menerima kebijakan

dinas dengan sikap terbuka.

b. Eksternal Public Relations

Tujuan dari public relations berdasarkan kegiatan eksternal

relations, dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari publik.

Secara praktis tujuan dari eksternal public relations yaitu

menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana mempunyai sifat

informatif dan persuasif, guna memperoleh dukungan publik ataupun

juga merubah pendapat publik sesuai dengan yang diinginkan oleh

komunikator.
20

Mengenai istilah informatif itu sendiri, dalam kegiatan

komunikasinya, dimaksudkan agar seorang petugas public relation harus

dapat menumbuhkan pengertian yang jelas terhadap pesan komunikasi yang

disapaikan itu kepada publik. Sehingga pada tahap selanjutnya, tidak akan

menimbulkan perbedaan pendapat pada diri publik ketika menerima pesan

komunikasi itu. Kemudian istilah persuasif itu sendiri dimaksudkan agar

seorang petugas public relation dalam rangka mempengaruhi publik

melalui penyajian pesan

Komunikasi yang disampaikannya tidak boleh dilakukan secara paksaan.

Artinya perkataan ketika mempengaruhi publik, penyajian pesan komunikasi itu

harus dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri publik sehingga pada tahap

selanjutnya ketika publik mengadakan aksi, seolaholah kegiatan yang

dilakukannya timbul dari dalam dirinya berdasarkan kemauan sendiri, bukan

akibat dari penerimaan pesan komunikasi itu.

Jepkins (2004: 63) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang dapat

dijadikan tujuan public relations sebuah perusahaan, beberapa di antaranya yang

pokok adalah:

a. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak/masyarakat sehubungan

dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai.


21

c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh

perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta

membuka pasar-pasar baru.

e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham

atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atas saham

tambahan.

f. Untuk meperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayak/

masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa

yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan

khalayak/ masyarakat terhadap niat baik perusahaan.

g. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif

dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

h. Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan

atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam

menghadapi risiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.

j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktifitas dan partisipasi

para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor suatu

acara.
22

m. Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami

kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan

yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan

kebijakan pemerintah yang merugikan.

n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan

perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu

mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Mengingat jenis dan karakter organisasi itu bermacam-macam,

maka tujuannya pun sangat bervariasi dan tidak terbatas pada 14 tujuan

tersebut. Setiap tujuan organisasi, baik komersial maupun nonkomersial,

sama-sama memerlukan suatu program yang terencana yang usaha

pencapaiannya juga harus disertai dengan kegiatan-kegiatan public

relaions. Seorang public relation dituntut untuk bekerja keras dalam

mengeksploitasi, mendorong, serta mengintegrasikan sumbersumber daya

komunikasi yang ada dalam perusahaan guna untuk peningkatan

perusahaan dan tentunya untuk kepentinganpublik.

Dari beberapa tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

adanya public relations antara lain:

a. Memberikan dan menerima informasi kepada publik.

Dalam memberikan informasi kepada publik haruslah informasi yang benar

dan wajar serta tidak direkayasa. Jangan sampai informasi yang diberikan itu

tidak valid.
23

b. Mewujudkan kerjasama yang baik denganpublik. Caranya yaitu dengan

mengembangkan goodwill (kemauan yang baik) dan menciptakan kerjasama

berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik.

c. Membuat kesepakatan secarakelembagaan.

Kesepakatan yang dimaksudkan adalah mengenai kebijakankebijakan

yang dibuat oleh perusahaan. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman

antara pimpinan dengan publik (karyawan) mengenai kebijakan-

kebijakan yang telah disepakati.

d. Mewujudkan saling pengertian antarpublik.

Sikap saling pengertian perlu ditegakkan supaya terwujud suatu sikap

yang saling menguntungkan dan tidak akan terjadi masalah antara public

relations dengan publiknya.

Sehingga untuk mencapai beberapa tujuan public relations, maka

seorang public relation harus mampu mengembangkan goodwill dan

memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama

berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, serta

kegiatan public relations pun harus dikerahkan ke dalam dan ke luar.

2.2.1.4 Peran Public Relation

Menurut Ruslan (2002: 10), peran Public Relations pada intinya sebagai

berikut:
24

a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga

yang diwakili dengan publiknya. Dari uraian tersebut dijelaskan public

relations berperan sebagai perwakilan perusahaan dalam melakukan

komunikasi dengan publik internal dan eksternal.

b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif

dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Dalam hal ini public

relations berperan dalam melakukan pendekatan hubungan baik dengan

publik.

c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi atau perusahaan. Public relations memiliki peranan

sebagai pendukung organisasi yang selalu sigap dalam menjalankan tugas

dari atasan/ perusahaan.

d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya

menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Dalam hal ini public

relations berperan menjaga dan menciptakan citra yang positif terhadap

perusahaan dimata publik.

Sedangkan Danandjaja (2011: 65) mengatakan peran public relations

dalam suatu organisasi:

a. Mempersiapkan Temu Pers

Public Relations bertugas mengatur dan mempersiapkan jadwal bertemu

dengan awak media.

b. Menerbitkan Laporan Tahunan


25

Public Relations bertugas menerbitkan laporan tahunan anggaran yang

terpakai.

c. Mempersiapkan Wawancara Pers

Public Relations bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan

dalam wawancara pers.

d. Menyusun dan Merancang Naskah Pidato Untuk Pimpinan Public

Relations bertugas membuat naskah pidato yang sesuai dengan tema acara

yang akan dipidatokan oleh atasan/ pimpinan.

e. Mempersiapkan Presentasi Bagi Pimpinan Puncak

Public relations bertugas mempersiapkan keperluan presentasi seperti slide

power point dan menyusun dengan baik kata-kata dalam slide.

f. Menerbitkan Brosur atau Company Profile

Public relations bertugas membagikan brosur ke sales dan ke bagian house

keeping untuk dibagikan ke kamar-kamar tamu.

g. Mempersiapkan Jamuan Makan Malam (Charity Dinner) Public relations

juga bertugas menyiapkan pemilihan menu yang akan disediakan dalam

jamuan makan malam.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menjelaskan bahwa peran public

relations adalah sebagai penghubung antara perusahaan dengan publik melalui

penciptaan pendekatan dan pengelolaan brand image yang positif. Hal ini menjadi

penting untuk dilakukan supaya seluruh kegiatan dan program yang dicanangkan

oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.


26

2.2.1.5 Fungsi Public Relations

Menurut Djanalis Djanaid yang dikutip oleh Kusumastuti (2002: 22), “ada

dua fungsi public relations yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif”. Dalam

fungsi konstruktif ini, public relations mendorong semua aktivitas/ kegiatan yang

dilakukan perusahaan/ organisasi sehingga dapat terencana dan berkesinambungan

yang cenderung bersifat proaktif. Sedangkan dalam fungsi korektif, public

relations diibaratkan sebagai pemadam kebakaran, artinya apabila sebuah

perusahaan/organisasi terjadi masalah-masalah dengan publik, maka dapat segera

mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut Effendy (1998: 153), merumuskan bahwa fungsi public relations

sebagai berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik

eksternal maupun internal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan

opini publik kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum.

Pendapat tersebut memberikan gambaran bahwa fungsi public

relationsyaitu untuk menciptakan komunikasi dua arah guna untuk menyebarkan


27

informasi kepada publik. Adanya komunikasi tersebut juga dapat menyalurkan

opini publik tentang organisasi.

Menurut Nova (2011: 49), “fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan

mengembangan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya,

internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan

motivasi dan parisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini

publik) yang menguntungkan lembaga organisasi”. Dari pendapat tersebut bahwa

langkah pertama yang harus dilakukan public relation adalah menjalin hubungan

baik dengan publik internal maupun eksternal, dengan cara mengenal baik publik,

saling berkomunikasi dengan publik, dan selalu menjaga nama baik

perusahaan/organisasi ketika sedang bekerjasama dan atau berhubungan dengan

publik. Dengan begitu akan tercipta iklim pendapat (opini publik) yang

menguntungkan lembaga/ perusahaan/ organisasi.

Adapun fungsi dari Public Relations menurut Canfield (1964: 6) adalah

sebagai berikut :

a. Mengabdi kepada kepentingan umum

Jika tidak untuk kepentingan publik baik itu internal maupun eksternal,

maka tidak mungkin akan tercipta suatu hubungan yang menyenangkan.

Sebaliknya suatu badan/ perusahaan akan dapat sukses apabila segala

tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum.

b. Memelihara komunikasi yang baik


28

Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan public relations akan berhasil

di dalam kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para

karyawannya. Ia harus melakukan kegiatan komunikasi bukan saja dalam

hubungan dinas tetapi juga diluar dinasnya. Misalnya dengan mengadakan

pertandingan olahraga, kegiatan anjangsana dan lain – lain.

c. Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik

Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitikberatkan

kepada moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat

moral dan tingkah lakunya. Ia harus menjadi teladan bagi bawahannya.

Menurut Effendy (2002: 9), mengemukakan bahwa ada empat fungsi dari

Public Relations yaitu:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

Public relations bertanggung jawab dalam kegiatan organisasi untuk

mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan/ organisasi.

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik baik

publik eksternal maupun publik internal.

Public relations menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan publik

baik internal maupun ekternal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik

kepada organisasi.
29

Public relations berfungsi dalam mengkomunikasikan informasi

organisasi kepada publik dan mengkomunikasikan opini publik kepada

organisasi.

d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum.

Public relations berfungsi memberi pelayanan yang baik terhadap publik

dan memberi nasihat kepada pimpinan organisasi.

Kemudian menurut Danandjaja (2011: 19), “fungsi public relations itu

haruslah mencakup kepada hal sebagai berikut:

a. It should serve the public’sinterest

b. Maintain goodcommunication

c. And stress good morals andmanners.

Artinya bahwa fungsi public relations adalah mengabdi pada kepentingan

publik, memelihara komunikasi yang baik, dan kegiatan public relations yang

dijalankan haruslah menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik.

Dengan begitu, tujuan organisasi yang berhubungan dengan publik akan tercapai

dan citra/image positif organisasi akan tetap terjaga.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa public relations lebih

berorientasi kepada publik, baik interal maupun eksternal. Publik merupakan

target utama public relations dalam suatu perusahaan/ organisasi. Maka dari itu

untuk dapat menciptakan pendapat publik yang menguntungkan terhadap


30

perusahaan/ organisasi, public relations harus mampu menjalankan fungsinya

dengan baik. Pada penelitian ini fungsi public relations adalah membina hubungan

baik dan harmonis dengan publik melalui komunikasi dua arah sehingga apabila

terjadi masalah maka mampu menyelesaikan masalah-masalah perusahaan/

organisasi yang ada di Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul.

2.2.1.6 Tugas Public Relations

Public relations untuk mencapai tujuan perusahaan/ organisasi harus

disertai dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Thomas (2002: 18-

19), tugas-tugas pokok public relations adalah:

a. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan/organisasi, baik

perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan, juga ancaman dan

peluangnya; mendiagnosis masalah-masalah yang dapat dipecahkan

melalui saran-saran publik relation; mengidentifikasi masyarakat yang

dituju dan saluran-saluran yang paling efektif digunakan untuk

menjangkau mereka;

b. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua tingkatan, terutama

mengenai perkembangan intern dan ekstern, yang mungkin dapat

mempengaruhi reputasi perusahaan/organisasi dalam hubungannya dengan

kelompok-kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi

perusahaan/organisasi tersebar;
31

c. Menjadi ahli depositor karena itu harus mengetahui semua aspek

komunikasi perusahaan, baik intern maupun ekstern. Dengan cara

mempertahankan para ahli, baik yang sudah ada maupun yang baru masuk,

sehubungan dengan teknik-teknik yang relevan dan kemudahan-

kemudahan serta kontak-kontak yang mungkin digunakan mereka;

d. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan ekstern yang penting.

Selain itu, mengontak pula para pencetus ide dan sumber- sumber

informasi lain

e. Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompokkelompok

masyarakat yang terpilih, guna memanfaatkan saluran-saluran

komunikasi yang cocok untuk mereka, seperti buku, majalah keluarga,

surat kabar, radio, televisi, brosur, wawancara dan lain sebagainya.

f. Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek khusus, agar dapat

menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah, atau untuk

mengukur efektivitas program-program dari public relation yang

telahdilaksanakan

g. Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas public relation, sehingga

dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen

h. Merencanakan dan mengatur kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan/

organisasi. Misalnya pameran, kunjungan, pertemuan, dan lain sebagainya

i. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalahmasalah

komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan baik


32

dengan audio-visual maupun sarana-sarana pendukung lain serta

bekerjasama untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah ditentukan

j. Memastikan seluruh perusahaan/organisasi dan tidak melakukan sesuatu

tindakan yang dapat mencemarkan nama baik perusahaan/ oganisasi.

Dari pendapat tersebut, tampak bahwa tugas public relations sangatlah

banyak. Semua tugas harus bisa dilaksanakan public relations untuk mencapai

tujuan perusahaan/organisasi. Public relations harus mampu membantu pimpinan,

karyawan, investor, masyarakat, dan lainlain menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi terkait dengan perusahaan/ organisasi. Oleh karena itu, menjalin

hubungan dengan publik sangatlah diperlukan public relations ketika menjalankan

tugastugasnya.

Menurut Danandjaja (2011: 66), tugas dan tanggung jawab PR dalam

suatu perusahaan dikenal dengan sebutan “Potenial public relations duties”

adalah:

a. Mencari atau menyeleksi karyawan

b. Mengkoordinir hubungan dengan media cetakan dan media elektronik

c. Mengkoordinir aktivitas dengan anggota legislaif

d. Mengarang musik interaksi dengan masyarakat

e. Memanajemen hubungan dengan masyarakat pemodal

f. Mendukung aktivitas

g. Mengkoordinir institusi menyebarkan “brosur” kepada publik

h. Mengkoordinir hubungan dengan kelompok khusus


33

i. Mengatur iklan yang menggambarkan kelembagaan atau produk

j. Mengkoordinir grafik dan jasa fotografis

k. Riset pendapat

l. Mengatur pemberian penghargaan

m. Mengkoordinir kegiatan “specialevent”

n. Manajemen konseling

Pendapat tersebut lebih menekankan pada tugas public relations dalam

lingkungan perusahaan (internal publik). Public relations lebih banyak bertugas

mengkoordinir dan memanage/mengatur suatu kegiatan/agenda dalam perusahaan.

Dalam hal ini, seorang public relation harus memiliki pengetahuan yang luas

tentang bagaimana mengkoordinir dan mengatur suatu kegiatan/agenda agar dapat

berjalan dengan lancar dan sukses dilaksanakan. Walaupun begitu, tugas public

relations tetap bertujuan untuk kepentingan publik baik internal maupun eksternal

perusahaan.

Selain itu menurut Cutlip & Center yang dikutip oleh Kusumastuti (2002:

26), menyatakan tugas public relations perusahaan adalah:

a. Mendidik melalui kegiatan nonprofit suatu publik untuk menggunakan

barang/jasa instansinya.

b. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dengan

publik.

c. Meningkatkan penjualan barang ataujasa.


34

d. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan

masyarakat sehari-hari.

e. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan

barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

f. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari

pesaing perusahaan oleh konsumen.

Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa seorang public relation harus

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas ketika menjalankan tugasnya

terhadap suatu kegiatan/agenda perusahaan.

Selain itu juga, kreativitas pun sangat diperlukan, karena dengan begitu,

akan memunculkan ide-ide/gagasan baru tentang tugas apa yang harus dikerjakan

atau kegiatan apa yang harus dilaksanakan untuk lebih meningkatkan kualitas

perusahaan di mata masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, pada intinya semua tugas

public relations harus dapat dilaksanakan oleh seorang public relation secara

berkesinambungan. Selain itu juga, pemahaman, pengetahuan, keterampilan, dan

kekreativitasan seorang public relation dalam menjalankan tugasnya dan

memunculkan ide-ide/gagasan baru sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan/organisasi yang telah ditetapkan. Target/sasaran utama public

relations adalah publik baik internal maupun eksternal. Maka secara singkat,

tugas public relations adalah ikut serta dalam pelaksanaan di Dinas Pertanian,

Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Public relations dalam


35

penelitian ini berorientasi pada kepentingan publik, mengamati aktivitas dan

respon masyarakat terhadap suatu kegiatan/ agenda/ kebijakan, serta

menjembatani penyampaian informasi (sebagai komunikan) dari publik ke

perusahaan/ organisasi atau sebaliknya.

2.2.1.7 Sasaran Public Relation

Publik yang dijadikan sasaran humas sangat penting untuk dipahami

secara seksama karena teknik komunikasi yang dilancarkan dan media yang

digunakan ditentukan oleh sasaran. Publik sasaran dari kegiatan humas terbagi

menjadi dua jenis kelompok besar, yakni publik intern dan publik ekstern. Publik

intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi (perusahaan, instansi,

lembaga, dan sebagainya) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan

pekerjaan serta hak da kewajiban tertentu. Mereka terdiri atas karyawan,

pemegang saham, dan lain sebagainya (Effendy, 2002: 111).

Publik ekstern terdiri atas orang-orang atau anggota masyarakat diluar

organisasi, yaitu pelanggan, komunitas, pemerintah, pers dan lain sebagainya

(Effendy, 2002: 111). Menurut Kasali (2003: 10) publik dalam humas disebut

juga stakeholder, yakni kumpulan dari orangorang atau pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Unsurunsur dalam stakeholder antara lain :

a. Pemegang saham

b. Karyawan dan manajemen

c. Keluarga karyawan
36

d. Kreditor

e. Konsumen

f. Pemasok

g. Komunitas

h. Pemerintah

Pada penelitian ini pelaksanaan public relations di Dinas Pertanian,

Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul terdiri dari publik intern yaitu

karyawan, dan pemegang saham. Sedangkan, publik ekstern terdiri atas orang-

orang atau anggota masyarakat di luar organisasi, yaitu pelanggan, komunitas,

pemerintah, dan pers.

2.2.1.8 Aktivitas Public Relations

Public relations pada dasarnya merupakan aktivitas menciptakan

hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan

publiknya. Pelaksanaan kegiatan public relations merupakan implementasi dari

tugas public relations untuk mencapai tujuan serta menjalankan fungsi dan

peranannya secara menyeluruh. Kegiatan public relations pada hakikatnya adalah

kegiatan berkomunikasi dengan berbagai simbol komunikasi baik verbal maupun

non verbal.

Menurut The British Institute of Public Relations yang dikutip oleh Ruslan

(2012: 40) aktivitas public relations, Pengertian aktivitas humas adalah

“management of communications between an organization and its publics” atau


37

dapat diartikan bahwa aktivitas humas adalah mengelola komunikasi antara

organisasi dan publiknya. Lebih lanjut praktik public relations adalah

memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan

menjaga saling pengertian antara organisasi dengan publiknya.” Menurut Nova

(2011: 51-52) menjelaskan bahwa proses pelaksanaan kegiatan public relations

selalu dimulai dengan penelitian dan diakhiri dengan penelitian pula. Berikut ini

adalah langkah dalam proses public relations yaitu :

a. Mendefinisikan Permasalahan

Pada tahap ini berisikan kegiatan mencari atau mengumpulkan fakta atau data

sebelum melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Selain itu pada tahap ini pula

dilakukan pemantauan dan membaca opini, sikap, dan perilaku mereka yang

berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan organisasi.

b. Perencanaan dan Program

Berdasarkan fakta atau data yang telah diperoleh selanjutnya seorang praktisi

public relations membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam

menghadapi permasalahanpermasalahan itu. Untuk memperoleh hasil yang

diharapkan maka komunikasi itu harus baik disamping menyesuaikan anggaran

yang diperlukan. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi :

1) Encoder (komunikator)

2) Pesan

3) Media

4) Komunikan

5) Aksi dan Komunikasi


38

Pada tahap ini seorang praktisi public relations melaksanakan semua perencanaan

yang telah disusun serta dikaitkan dengan tujuan dan sasaran yang spesifik.

d. Evaluasi Program

Evaluasi diperlukan untuk menilai suatu kegiatan sudah tercapai, perlu dilakukan

kembali operasi, atau perlu menggunakan cara lain untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik.

Hal lain juga disampaikan oleh Ruslan (2012: 22) yang menyebutkan

bahwa aktivitas utama public relations dilapangan mencakup sebagai berikut: “1)

mengevaluasi sikap atau opini publik, 2) mengidentifikasi kebijakan dan prosedur

organisasi/perusahaan dengan kepentingan publiknya, 3) merencanakan dan

melaksanakan penggiatan aktivitas public relations”.

Jenis aktivitas yang dilaksanakan oleh seseorang public relations officer

tentunya berbeda antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Masing-

masing mempunyai kemampuan yang tidak sama. Aktivitas Public Relations

menurut Jefkins (1992: 52) dalam setahun dapat terdiri dari sebagian atau

seluruhnya sebagai berikut:

1. Menulis dan mendistribusikan berita-berita baru, foto-foto dan tulisan-

tulisan untuk pers serta menyusun daftar pers.

2. Mengatur konferensi pers, resepsi dan kunjungan-kunjungan ke fasilitas.

3. Memelihara pelayanan informasi media.

4. Mengatur wawancara pers, radio dan televisi dengan manajemen.

5. Memberikan instruksi kepada juru foto dan merawat perpustakaan foto.


39

6. Menyunting dan menerbitkan majalah atau surat kabar pegawai serta

mengatur alat-alat komunikasi intern lainnya seperti kaset, video, slide,

majalah dinding dan sebagainya.

7. Menulis dan memproduksi barang cetakan seperti bacaan tentang

pendidikan, sejarah perusahaan, laporan tahunan, bacaan pengenalan bagi

para pegawai baru, poster-poster pendidikan untuk sekolah dan

sebagainya.

8. Memesan bahan audio visual seperti film-film dokumenter, penyajian slide

secara sinkron,kaset video beserta pendistribusiannya, pendaftaran,

pertunjukan dan pemeliharaannya.

9. Mengatur dan menyamakan identitas perusahaan serta corak gedung

seperti logo, paduan warna, tanda kendaraan dan sebagainya.

10. Menangani usaha sponsor public relations.

11. Mengatur kunjungan ke pabrik serta kunjungan-kunjungan serupa,

misalnya penerbangan, pelayaran, kunjungan ke lokasi dan sebagainya.

12. Menghadiri rapat-rapat direksi dan pertemuan-pertemuan produksi,

pemasaran, penjualan dan pertemuan para eksekutif lainnya.

13. Menghadiri konferensi-konferensi para penjual dan penyalur.

14. Berhubungan dengan konsultan public relations, jika diperlukan.

15. Melatih staf public relations.

16. Berhubungan dengan politisi dan pegawai negeri.

17. Merayakan ulang tahun perusahaan


40

18. Menangani umpan balik lewat kliping pers, siaran radio/televisi dan

memonitor laporan-laporan dari luar.

19. Menganalisis umpan balik dan mengevaluasi hasil usahanya,

20. sehubungan dengan tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Danandjaja (1985: 17) Aktivitas public relations mencakup

beberapa hal yaitu :

a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan opini publik

terhadap perusahaan, terutama sekali ditunjukkan kepada kebijakan

perusahaan yang sedang dijalankan

b. Mengadakan suatu analisis dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang

sedang dijalankan guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan

dengan tidak melupakan kepentingan publik

c. Memberikan penerangan kepada karyawan mengenai suatu kebijaksanaan

perusahaan yang bersikap objektif serta menyangkut kepada berbagai

aktivitas rutin perusahaan tersebut

d. Merencanakan berbagai penyusunan suatu staf perusahaan yang bersifat

internal public relations.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui setidaknya ada sepuluh

kategori yang meringkaskan aktivitas yang dilakukan oleh praktisi public relations

di tempat kerja, meliputi:

a. Menulis dan mengedit


41

Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, surat kabar untuk

karyawan dan stakeholders eksternal, korespondensi, pesan website dan

pesan media online lainnya, laporan tahunan, pidato, brosur, film dan

artikel publikasi perdagangan, iklan, dan materimateri pendukung teknis

lainnya.

b. Hubungan Media dan Penempatan Media

Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, dan publikasi

perdagangan agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita

tentang organisasi itu sendiri atau oleh orang lain. Merespons permintaan

informasi oleh media, memverifikasi berita, dan membuka akses.

c. Riset

Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang sedang

muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini

kelompok kepentingan dan pandangan-pandangan lain berkenan dengan

stakeholder organisasi. Mencari database di internet, jasa online dan data

pemerintah elektronik. Mendesign riset program, melakukan survei dan

menyewa perusahaan riset.

d. Manajemen dan Administrasi

Pemprograman dan perencanaan dengan bekerja sama dengan manager

lain; menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefenisikan

publik, seting dan tujuan, dan mengembangkan strategi dan taktik. Menata

personal, anggaran dan jdwal program.

e. Konseling
42

Memberi saran kepada manjemen dalam masalah sosial, politik, dan

peraturan; berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara

menghindari atau merespon krisis; dan bekerja bersama pembuat

keputusan kunci untuk menyusun strategi untuk mengelola atau merespons

isu-isu yang sensitif dan kritis.

f. Acara Spesial

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba lari, konvensi, open

house, pemotongan pita dan grand opening, perayaan ulang tahun, acara

pengumpulan dana, mengunjungi tokoh tokoh terkemuka, mengadakan

kontes, program penghargaan, dan kegiatan khusus lainnnya.

g. Pidato

Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberi kata sambutan

dan mengelola biro juru bicara untuk menjelaskan platform organisasi di

depan audien penting.

h. Produksi

Membuat saluran komuikasi dengan menggunakan keahlian dan

pengetahuan multimedia, termasuk seni, tipografi, fotografi, tata letak,

perekaman audio dan video dan editing; dan menyiapkan presentasi

audiovisual.

i. Training

Mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk menghadapi media

dan tampil di hadapan publik. Memberi petunjuk kepada orang lain di

dalam organisasi untuk meningkatkan keahlian menulis dan


43

berkomunikasi. Membantu memperkenalkan perubahan dalam kultur,

kebijakan, struktur dan proses orgnisasional.

j. Kontak

Bertugas sebagai penghubung dengan media, komunitas, dan kelompok

internal dan eksternal lainnya. Sebagai mediator antara organisasi dan

stakeholder penting dengan bertugas untuk mendengarkan pandangan,

menegosiasikan, mengelola konflik, dan menjalin kesepakatan. Sebagai

tuan rumah dengan melakukan pertemuan dan jamuan untuk tamu dan

pengunjung.

2.2.1.9 Media Public Relations

Dalam menjalankan tugasnya, seorang public relation membutuhkan

media sebagai alat pendukung untuk terciptanya komunikasi atau penyampaian

pesan yang efektif. Menurut Nova (2011: 34), “media public relations terdiri dari

dua bentuk, yaitu media internal dan media eksternal”. Dari pendapat tersebut

yang dimaksud sebagai media internal antara lain dapat berbentuk majalah,

tabloid, buletin, koran, website perusahaan, intranet perusahaan, company profile,

financial report, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud media eksternal adalah

media massa baik yang berbentuk cetak maupun elektronik. Menurut Oemi

Abdurrachman (1995: 56), “media yang dapat digunakan seorang public relation

dibedakan menjadi dua yaitu:

a. The Printed Word (Kata-kata tercetak)


44

Kata-kata tercetak ini meliputi:

1) Majalah

Penerbitan majalah diperuntukkan bagi para staf, pegawai, maupun

karyawan dan keluarganya (internal publik), publik keseluruhan, dan

untuk publik khusus. Isi dari majalah harus sesuai dengan kepentingan

dan kesenangan para pembaca, serta yang harus patut diketahui oleh

para pembaca dimana berita atau artikel yang dimuat harus yang

factual dan bermanfaat.

2) Booklets dan pamphlets

Tujuan dibuatkannya booklets dan pamphlets adalah agar dapat

digunakan sebagai pedoman mengenai peraturan-peraturan,

memberikan dorongan kepada para pembaca untuk mewujudkan

sebuah tim yang kompak dalam bekerja, dan sebagainya.

3) Pedoman

Pedoman akan mempermudah publik yang berkepentingan untuk

mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai salah satu

kegiatan yang telah direncanakan.

4) Institusional booklets

Isi dari institusional booklets ini lebih banyak mengemuakan tentang

ide-ide dari pada hal-hal yang bersifat pelayanan. Misalnya hal-hal

yang menyangkut pendidikan, kegiatan sosial, dan sebagainya.

5) Surat-surat dan buletin


45

Surat-surat digunakan untuk menghubungi publik tertentu secara

langsung. Biasanya isi surat/ buletin itu mengenai laporan rapat,

kesejahteraan pegawai, undangan- undangan untuk pertemuan, dan

sebagainya.

6) Papan pengumuman, poster, papan reklame

Papan pengumuman dan poster banyak digunakan dikampuskampus,

di instansi-instansi, dan pabrik-pabrik.

7) Iklan

Media iklan banyak digunakan dalam surat-surat kabar, majalah-

majalah, radio, televisi, maupun bioskop-bioskop (slide).

b. The Spoken Word (Kata-katalisan)

1) Rapat-rapat, pertemuan-pertemuan,konferensi

Merupakan komunikasi secara langsung dengan berhadapan muka

dengan audience yang terpilih.

2) The Grapevine (Desas-desus)

Cara penyampaian pesannya yaitu dari mulut ke mulut.

3) The Image

The image meliputi film dan slide.

4) Televisi

Televisi merupakan salah satu media yang efektif dalam penyampaian

pesan oleh seorang public relation.

5) Pameran
46

Pameran merupakan suatu dorongan bagi para pengunjung untuk

mengadakan sesuatu kegiatan, hal-hal yang dipamerkan dengan cara

yang istimewa, dan pameran memberikan ide-ide baru.

6) Openhouse

Openhouse ini adalah apabila sebuah badan atau seorang individu

mengundang publik tertentu untuk mempersilahkan mereka meninjau

keadaan ataukegiatan-kegiatan yang diselenggarakannya.

7) Sandiwara, Wayang (Komunikasi tradisional)

Dengan media ini informasi/pesan yang disampaikan kepada publik

dapat dengan cara-cara humoris, kritis, sindiran, dan lainlain.

Sedangkan menurut Satlita (2006: 33), “media yang digunakan oleh

seorang public relations dalam menjalankan tugasnya yaitu:

a. Media massa cetak maupun elektronik

b. Bahan tercetak (printedmaterial)

c. Surat langsung (directmail)

d. Pesan-pesan lisan (spokenword)

e. Pemberian sponsor(sponsorship)

f. House journal

g. Pengiklanan

h. Pertemuan.

Adapun penjelasan dari media-media yang disebutkan adalah:


47

a. Media massa cetak maupun elektronik

Contoh dari media cetak adalah surat kabar, majalah, brosur, pamflet,

buletin dan lain- lain yang tersebar luas dan dibaca oleh publik. Sedangkan

contoh media elektronik adalah televisi, radio, website, dan lain-lain.

b. Bahan tercetak (printedmaterial)

Seorang public relation dapat menggunakan media yang berupa bahan

tercetak seperti booklet, kartu nama, danlain-lain dalam memperkenalkan

programnya.

c. Surat langsung (directmail)

Surat langsung yang digunakan oleh seorang public relation yaitu surat

undangan.

d. Pesan-pesan lisan (spokenword)

Pesan secara lisan yang disampaikan oleh seorang public relation dapat

lebih menarik publik apabila pesan langsung tersebut disampaikan juga

oleh narasumber perusahaan yang terpercaya.

e. Pemberian Sponsor (sponsorship)

Seorang public relation memberikan sponsor yaitu dalam rangka

menunjukkan niat baik dan menciptakan suatu pemahaman positif

terhadap publik, sehingga publik dapat mengetahui keberadaan perusahaan

yang menjadi sponsor.

f. House Journal
48

House journal adalah suatu bentuk komunikasi public relations yang

berbentuk the sales bulletin, the news letter, the newspaper, the magazine,

mading/surat kabar, dan lain-lain yang diterbitkan oleh perusahaan.

g. Pengiklanan

Beberapa media yang dapa digunakan sebagai media iklan oleh public

relation antara lain: televisi, radio, surat kabar, billboard, internet, danlain-

lain.

h. Pertemuan

Pertemuan yang dilakukan seorang public relation dapat berupa seminar,

pameran, rapat, presentasi ataupun dapat berupa diskusi.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa media public relations

terdiri dari dua bentuk, yaitu media internal dan media eksternal.

2.2.1.10 Etika Public Relations

Istilah etika sering disamakan dengan filsafat moral atau kesusilaan.

Sebagai disiplin ilmu, etika merupakan cabang filsafat, yang mempelajari

pandangan-pandangan dan persoalan yang berhubungan dengan masalah

kesusilaan. Dari pengertian tersebut maka etika adalah ilmu pengetahuan tentang

dasar-dasar moral. Sasaran etika adalah moralitas, yaitu agar individu dapat

membedakan mana yang benar dan salah, adil dan tidak adil, kejujuran dan

kebohongan.
49

Etika yang baik sangat penting dimiliki oleh seorang public relation

karena segala tindakannya dan sikap yang dilakukan oleh seorang public relation

menyangkut diri pribadi dan menyangkut citra perusahaan atau organisasi. Oleh

karena itu, seorang public relation dalam melakukan tindakannya harus

berdasarkan dengan etika. Menurut Satlita (2011: 54) menjelaskan bahwa “etika

public relations merupakan kemampuan dalam hal: kesadaran etis, berpikir secara

etis, berperilaku secara etis, dan kepemimpinan yang etis”. Perilaku dapat

dikatakan etis apabila memiliki good moral (moral yang baik) dan good manner

(perilaku, sikap, etika moral, dan tata krama yang baik dalam berhubungan

dengan publik. Beberapa contoh etika seorang public relation antara lain:

a. Menjaga citra dan nama baik perusahaan. Seorang public relation harus

selalu bicara mengenai hal-hal positif tentang perusahaan. Jangan sampai

seorang public relation menjelekjelekkan nama perusahaan, karena hal ini

akan menurunkan citra perusahaan di matapublik.

b. Menjaga hubungan baik dengan publik. Salah satu kunci keberhasilan

seorang public relaion dalam menjalankan tugasnya adalah dengan selalu

menjalin hubungan baik dengan publik. Dengan begitu akan

mempermudah seorang public relation untuk melakukan kerjasama

dengan publik dalam berbagaikegiatan.

c. Menjaga perilaku dan sikap. Dalam menjalankan tugasnya, seorang public

relation dituntut untuk selalu berhubungan dengan publik. Oleh sebab itu

hendaknya dalam berperilaku dan bersikap harus dijaga sesuai dengan


50

etika. Karena perilaku dan sikap seorang public relation dapat berpengaruh

terhadap keberhasilan dalam menjalankantugasnya.

d. Menjaga cara berkomunikasi dengan publik. Komunikasi merupakan

faktor utama dalam public relations. Dan kepandaian dalam

berkomunikasi merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang

public relation. Dalam berkomunikasi dengan publik pun seorang public

relation harus memiliki etika. Jangan sampai seorang public relation justru

menyinggung perasaan publik. Karena hal ini akan mengakibatkan

penilaian yang negatif dari publik terhadap perusahaan.

e. Menjaga kerahasiaan perusahaan. Ketika menjalankan tugasnya, seorang

public relation harus mampu menjaga segala informasi yang bersifat

rahasia yang dimiliki perusahaan. Ada informasi yang tidak seharusnya

disampaikan kepada publik. Karena jika rahasia perusahaan jatuh ketangan

publik, maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan memberikan

dampak yang sangat besar.

f. Berperilaku sesuai kode etik profesi public relations. Dalam menjalankan

tugasnya, seorang public relation memiliki aturan tingkah laku yang diatur

dalam peraturan kode etik profesi public relations. Kode etik profesi

public relations ini merupakan pedoman seorang public relation untuk

bersikap dan berperilaku dalam rangka menjaga citra organisasi/

perusahaan. Oleh sebab itu, sebagai seorang public relation yang handal

hendaknya selalu mentaati dan mematuhi aturantersebut.


51

Menurut Soemirat dan Ardianto (2008: 174), dalam kegiatan public

relations seorang public relation harus menguasai etika-etika yang umum dan

tidak umum antara lain:

a. Good communicator for internal and external public.

b. Tidak terlepas dari faktor kejujuran (integrity) sebagai landasan utamanya.

c. Memberikan kepada bawahan/karyawan adanya sense of belonging dan

sense of wanted pada perusahaannya (membuat mereka merasa

diakui/dibutuhkan).

d. Etika sehari-hari dalam berkomunikasi dan berinteraksi harus tetap dijaga.

e. Menyampaikan informasi-informasi penting kepada anggota dan

kelompok yang berkepentingan.

f. Menghormati prinsip-prinsip rasa hormat terhadap nilai-nilai manusia.

g. Menguasai teknik dan cara penanggulangan kasus-kasus, sehingga dapat

memberikan keputusan, dan pertimbangan secara bijaksana.

h. Mengenal batas-batas yang berdasarkan pada moralitas pada profesinya.

i. Penuh dedikasi dalam profesinya.

j. Menaati kode etik humas.

Berdasarkan uraian tersebut bahwa dalam hubungannya dengan kegiatan

manajemen perusahaan/organisasi, sikap etislah yang harus ditunjukkan oleh

seorang public relation. Etika-etika tersebut pun harus bisa dilakukan oleh seorang

public relation karena dengan menjalankan kegiatan public relations sesuai etika

maka kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, dapat diterima dan dimengerti oleh
52

publik, serta menimbulkan prasangka baik (citra/image) tentang public relations

itu sendiri dan organisasi pada umumnya.

Kemudian menurut Nova (2011: 26) bahwa aturan-aturan yang dibuat oleh

suatu asosiasi public relations menekankan pentingnya bagi para public relation

untuk mempromosikan dan menjaga standar tinggi untuk pelayanan publik dan

pelaksanaan etika. Seiring berjalannya waktu nilai standar etika pun akan berubah

sesuai perubahan yang terjadi di tengah masyarakat. Kesuksesan public relations

sekarang ini bergantung kepada bagaimana sektor ini merespon isu pelaksanaan

etika. Seorang public relation yang profesional harus memiliki kredibilitas dalam

menjalankan praktiknya. Mereka harus dihormati oleh masyarakar dimana mereka

berinteraksi dan sebaliknya mereka juga harus menghormati masyarakat

disekitarnya.

2.2.2 Kerangka Konseptual

Berdasarkan landasan teoritis yang telah diuraikan, maka penulis

menyusun kerangka konseptuan sebagai berikut :

Bagan 1.1 Kerangka Konsepual Penelitian

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi

Permasalahan
1. Belum adanya media sosial sebagai sarana interaksi lembaga dan
masyarakat.
2. Banyaknya sumber daya manusia tetapi tidak diimbangi dengan
skill public relation yang memadai.
53

Pelaksanaan Fungsi Public Relationsdi Balai Besar Penelitian


Tanaman Padi
1. Pelaksanaan public relations dan hambatan-hambatan
dalam mengumpulkan dan menyusun fakta.
2. Pelaksanaan public relations dalam menyusun rencana.
3. Pelaksanaan public relations dalammengambil tindakan
dari rencana yang telah disusun.
4. Pelaksanaan public relations dalam mengevaluasi program.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif.Metode kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk

mengamati fenomena sosial dengan menghasilkan data dekskriptif berupa kata –

kata tertulis maupun lisan dari perilaku atas fenomena tersebut. Menurut Denzin

dan Licoln (dalam Moleong, 2007:5) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bersifat alamiah, dengan menafsirkan fenomena yang terjadi dan menggunakan

metode alamiah yang ada dalam penelitiannya. Penelitian kualitatif digunakan

dalam penelitian ini untuk melihat fenomena dari perilaku komunikasi yang

dilakukan oleh anak jalanan dalam berinteraksi dengan orang sekitar mereka baik

di rumah, sekolah, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat anak jalanan

tersebut mengamen.

Menurut Moleong (2007:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian

berupa perilaku, persepsi, motifasi, tindakan, dll., secara holistik dan diuraikan

dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus

secara alamiah dan menggunakan metode alamiah.

54
55

3.2 Informan Penelitian

Informan penelitian ini adalah Pranata Humas Balai Besar Penelitian

Tananaman Padi Sukamandi yang memiliki empat orang anggota yaitu Bapak

Didin Wahyudin, SP, Asep Dedi Subagio, SP, Mutya Norvyani, S.Ikom dan Asep

Maolana Yusuf. Informan atau Subjek penelitian menurut Arikunto (2007:152)

merupakan sesuatu yang sangat penting kedudukannnya dalam penelitian, subjek

penelitian harus didata sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data. Subyek

penelitian dapat berupa benda, hal dan orang. Dengan demikian subjek penelitian

pada umumnya manusia atau apa saja yang menjadi urusan manusia

Subjek penelitian ini lah yang selanjutnya dijadikan sebagai informan

untuk pemenuhan informasi penelitian melalui kegiatan wawancara mendalam.

Menurut penulis, subjek penelitian dalam keberadaannya memiliki peran yang

sangat penting karena merupakan pemilik sumber data yang akan dituangkan

dalam hasil penelitian yang terpercaya dan pasti keberadaannya.

3.3 Sumber Data

Menurut Lofland (dalam Moleong, 2009:157) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata – kata dan tindakan, selebihnya data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber

data yang dapat memberikan informasi berhubungan dengan subjek dan objek

yang sedang diteliti. Sumber data sangat diperlukan dalam penelitian ini, dalam

mengumpulkan data pada penelitian ini, ada dua sumber yang dilakukan yaitu :
56

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh secara

langsung dari sumber pertama yaitu peneliti melalui penelitian di lapangan untuk

menjawab rumusan masalah dan fokus penelitian (Ruslan, 2006), yakni melalui

observaasi dan wawancara mendalam.

Observasi atau pengamatan berperan serta adalah kegiatan pencarian fakta

yang dilakukan manusia dengan menggunakan pancaindera penglihatan dan

pendengaran sebagai alat bantu utama selain pancaindera lainnya karena observasi

adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya. Kegiatan

tersebut adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh semua orang namun pada

penelitian kualitatif pendekatan – pendekatan ini dilakukan secara sadar, terarah

dan bertujuan. Dilakukan secara sadar dan terarah karena memang direncanakan

oleh peneliti. Terarah karena memang dari pelbagai informasi yang tersedia tidak

sepenuhnya akan digali oleh peneliti. Observasi dilakukan supaya peneliti dapat

langsung mendapatkan fakta – fakta dilapangan berdasarkan hasil pengamatannya.

(Moleong, 2014:158)

Wancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan

olehkedua pihak, yaitu pewawancara (Interview) yang mengajukan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 2009:186).

Wawancara mendalam juga disebut wawancara tak terstruktur.

Wawancara tak terstruktur mirip dengan percakapan informal, bersifat luwes,


57

susunan pertanyaan dan susunan kata – kata dalam pertanyaan dapat diubah pada

saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara,

menyesuaikan dengan kondisi karakteristik sosial dan budaya informan yang

dihadapi (Deddy Mulyana, 2010:180).

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak ketiga. Biasa

dikatakan data ini telah disiapkan atau dikumpulkan oleh pihak lain, data sekunder

dikenal juga sebagai data – data pendukung atau pelengkap data utama yang dapat

digunakan oleh peneliti (Ruslan, 2006). Data sekunder dapat diperoleh misalnya

dari studi kepustakaan atau buku literatur, internet, database perusahaan,

dokumentasi dan lain – lain. Pencarian data ini dilakukan dengan pertimbangan

bahwa data- data tersebut dapat menjadi jembatan fakta dan realitas yang terjadi

di lapangan sehingga diperoleh validitas data serta pengetahuan yang lebih

mendalam terhadap subjek penlitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder

berupa strudi kepustakaan.

3.4 Penentuan Informan

Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian

“populasi dan sampel” dalam penelitian kuntitatif dan kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley (Sugiyono,

2016:48) dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
58

elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis.

Maka dari itu peneliti memilih bagian pranata humas Balai Besar

Penelitian Tananman Padi sebagai informan karna bagian yag tepat yang dapat

menjelaskan kegiatan public relation lembaga ini dan memahami fungsi public

relation lembaga.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting

dan mempengaruhi sebuah penelitian. Karena teknik pengumpulan data

merupakan sebuah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang

penelitian. Danri beberapa teknik pengumpulan data dengan metode kualitatif

yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini diantaranya, yaitu :

3.6.1 Wawancara

Wawancara merupakan cara untuk melakukan teknik pengumpulan data,

wawancara digunakan penulis untuk melakukan studi pendahuluan untuk

mengupas awaal permasalahan yang harus diteliti dan juga untuk memperoleh

data yang dalam dari informan yang diteliti (Sugiyono, 2012:157).

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur,

wwawancara terstruktur digunakan apabila peneliti telah memperoleh data awal

informasi dari penelitian tersebut. Dimana wawancara ini biasanya menyimpan


59

instrumen – instrumen penelitian berupa pertanyaan yang akan ditanyakan dengan

sama kepada semua responden yang ada didalam penelitian. Wawancara tidak

terstruktur digunakan secara spontan oleh peneliti guna memperoleh informassi

secara mendalam. Dalam wawancara tidak terstruktur tidak menggunakan

pedoman wawancara secara sistematis dan lengkap, hanya saja pedoman

wawancara berupa garis besar dari permasalahan yang akan diteliti (Sugiyono,

2012:157-160).

Dalam Penelitian ini, wawancara digunakan oleh penulis untuk

memperoleh informasi terkait fenomena Perilaku Komunikasi Anak Jalanan di

Kabupaten Karawang, wawancara dilakukan secara langsung tatap muka.

3.6.2 Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2012:166) observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, dengan proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis. Observasi digunakan untuk mengamati perilaku manusia,

proses kerja, gejala – gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar.

Dalam hal ini, penulis akan mengikuti beberapa aktifitas yang dilakukan

oleh Anak jalanan untuk melihat perilaku komunikasi yang dimiliki oleh anak

jalanan dalam berinteraksi dengan orang sisekitarnya. Upaya yang dilakukan

penulis untuk mendpatkan fakta – fakta berdasarkan hasil observasi langsung

terhadap anak jalanan, lalu fakta – fakta hasil pengamatan tersebut akan

dideskripsikan.
60

3.6.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditunjukan pada subjek penelitian, tetapi menggunakan dokumen yang

dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan notulen erapat, catatan kasus

dalam pekerja sosial, foto dan dokumen lainnya.

Dalam studi dokumentasi digunakan oleh penulis untuk memperoleh data

pendukung berdasarkan informasi yang ada terhadap Perilaku Komunikasi pada

Anak Jalanan di penelitian ini.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian

kualitatif, maka diperoleh Teknik langkah – langkah untuk menganalisa data –

data yang telah diperoleh. Pada dasarnya proses analisis data dalam studi kasus

deskriptif berjalan bersamaan dengan pengumpulan data.

Tahap analisis data sebenarnya terdiri dari upaya – upaya meringkaskan

data, memilih data, menerjemahkan, dan mengorganisasikan data dengan kata

lain, upaya mengubah kumpulan data yang tidak terorganisir menjadi kumpulan

kalimat yang singkat yang dapat dimengerti oleh orang lain. Adapun tahapan

analisis data yang digunakan oleh penulis sebagai berikut (Sugiyono, 2016:92-

99):
61

3.5.1 Reduksi Data

Reduksi adalah suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul pada

saat di lapangan. Data yang didapat dilapangan diseleksi dengan ketat, ringkas,

penggolongan dalam suatu pola yang lebih luas.

3.5.2 Penyajian Data

Penyajian data adalah susunan sekumpulan data informasi yang

memungkinkan penarikan kesimpulandan pengambilan tindakan. Data yang

diperolehdikategorisasikan menurut pokok permasalahan lalu dibuat matriks atau

bagan agar mempermudah penulis dalam menyusun data.

3.5.3 Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Data yang telah direduksi dan disajikan, lalu akan disimpulkan sementara.

Kesimpulan sementara atau tahap awal ini biasanya masih kurang jelas, namun

pada tahap – tahap selanjutnya kesimpulan awal ini akan menjadi dasar.

Kesimpulan sementara ini perlu diverifikasi. Verifikasi tersebut berupa tinjauan

atau pemikiran kembali pada catatan lapangan yang dilakukan secara seksama

serta bertukar pikiran dan mampu memakan waktu lama.


62

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.8.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukan keberadaan subyek serta obyek penelitian,

maka yang menjadi tempat pada penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Fungsi

Public Relationsdi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi” ini adalah di Kantor

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi, yang terletak di Jl. RayaPatok

Besi, No.9, Rancajaya, Kec. Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

3.8.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yakni sejak bulan Juli 2022

sampai dengan bulan Agustus 2022.


63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian penulis ingin menjabarkan terlebih dahulu mengenai

pertanyaan peneliatian yang sudah di pertanyakan oleh peneliiti. Bagaimana

humas balai besar meneliti tanaman padi sukamandi dalam melaksanakan

kegiatan public relation untuk pengelolaan CSR? Penulis mendapatkan bahwa

bagaimana kegiatagan public relation di perusahaan Sukamandi.

Balai besar penelitian tanaman padi ini lahir pada tahun 1972 ini bisa di

bilang perusahaan yang terbilang lama sudah hampir 44 tahun setelah di

resimikannya. PR(public retaion) yang di ciptakan oleh perusahaan ini sudah

berjalan baik dengan seringnya menciptakan citra yang baik dengan masyarakat

sekitar dengan mengadakan kegiatan kegiatan yang sering di lakukan oleh para

pekerja di sana.

Event yang sering di lakukan oleh balai besar penelitian padi ini bisa di

bilang merupakan acara rutin tahunan yang di lakukan oleh perusahaan ini.

Bebersapa event yang di lakukan oleh perusahaan ini adalah seperti sosialisasi

penjualan pupuk dan obat obatan padi. Masyarakt antusias sekali dengan adanya

event ini karna memang banyaknya petani di sana dan bisa dibilang

matapencaharian desa sukamandijaya sebagai petani.

Selain soialissasi dan penjualan pupuk dan obat obatan perusahaan ini juga

sering memberi edukasi kepada masyarakat agar bisa memahami bagaimana cara
64

menanam padi dan memanfaatkan produk penjualan setiap petani. Selain memberi

edukasi terbilang sering mengadakan beberapa sosialisasi mengenai pekembangan

desa terhadap desa.

Dengan adanya beberapa kegiatan yang di lakukan oleh perusahaan.

Instansi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi ini membuat inovasi baru dengan

menciptakanya sebuah website agar bisa di lihat banyak khalayak berikut nama

websitenya, ini adalah salah satu upaya untuk mempermudah masyarakat dalam

mendapatkan informasi dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi secara Online.

Adapun beberapa kegiatan yang sering di lakukan oleh BBPADI yaitu

terjun langsung ke lapangan, dengan melakukan observasi atau pengecekan ke

beberapa pematang sawah, yang dilakukan secara berskala, hal ini diakukan untuk
65

menjaga kualitas dan memastikan bahwa tanaman padi yang ada di lingkungan

BBPADI tidak tercemar hama atau penyakit tanaman lainnya.

4.2 Deskrpsi Hasil Penelitian

Didalam penulian keseluruhan bab ini mengenai Pelaksanaan Public

Relation di balai besar penelitaian tanaman padi sukamandi berkaitan dengan apa

yang penulis ingin teliti mengenai

1. Bagaimana humas Balai Besar Peneliatain Tanaman Padi Sukamandi

dalam melakasanakan kegiatan pr untuk pengelolaan csr?”

“Diadakan pelaksanaan kegiatan kerja bakti di lingkungan di Balai Besar

Tanaman Padi Sukamandi seperti membersihkan area sawah dan

memberikan bantuan benih padi kepada petani atau kelompok petani.”


66

2. Bagaimana humas Balai Besar Peneliatan Tanaman Padi Sukamandi

melaksanakan kegiatan kegiatan pr untuk pengelola website?

“Setiap kegiatan selalu di publikasi dan di update melalui media sosial

seperti website untuk menyebar luaskan informasi aktual atau informasi

terbaru.”

3. Hambatan hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan pr balai

beasr penelitian tanaman padi sukamandi?

“Kekurangan sumber daya manusia yaitu merangkap pekerjaan lain tetapi

hambatan ini masih termasuk hambatan signifikan dan tidak berdampak

kinerja.”

4. Bagaimana peran pranata humas dalam pelaksanaan kegiatan Corporate

Social Responsibility?

"Peran Humas dalam kegiatan Corporate Social Responsibility sangat

berpengaruh dan di butuhkan komunikasi secara internal maupun

eksternal, dan humas merupakan ujung tombak komunikasi

perusahaan dalam menjaga citra baik di mata publik harus memikirkan

dampak yang terjadi di lingkungan masyarakat."

5. Bagaimana program CSR merupakan bagian dari kegiatan public

relation?

"Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa PR sebagai bentuk dari

Kinerja Sosial Perusahaan (CSP) atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan (CSR)

berkisar dalam konteks hubungan dengan lingkungan dan bersifat komprehensif


67

atau juga merupakan bagian dari proses PR yang baik yang berdasarkan pada

strategi internal."

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

5.1 kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan oleh peneliti

menggunakan teori humas jepkins yang mendefinisikan dari sekian banyak hal

yang dapat di jadikan tujuan public relation sebuah perusahaan. Yang dapat di

simpulkan.

1. Untuk Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan adanya

kegiataan dan menurut penulis sudah mendeskripsi kan bahwa instansi ini

sangat peduli terhadap perkembangan masyarakat yang ingin mengetahui

bagaimana cara merawat dan cara m,emelihara tanaman padi yang di

ajukan
68

2. Untuk Meciptakan identitas baru yang menciptakan sebuah perubahan

dalam sistem pemberian informasi yang lebih pantas dan bisa di mengerti

oleh kalangan muda.

3. Untuk Menyebarkan informasi melalui website internet yang menuju ke

pada kawula muda agar bisa ikut berpartisipasi ingin mengetahui

bagaimana cara menanam dan merawat tanaman padi yang di lakukan oleh

instansi ini.

5.2 Saran

Terkait dengan penelitian ini ada beberapa saran yang akan peneliti

simpulkan, yaitu bahwa instansi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Sukamandi bisa mengantisipasi bagaimana cara membuat orang percaya

bahwa instansi ini sangat tepat untuk masyarakat dan penulis ini agar di

perluas dan bisa ikut berpartisipasi untuk para pemuda di Desa Sukamandi

agar bisa ikut andil dalam perkembangan desa.


69

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, Oemi. 1995. Dasar-dasar Komunikasi. Bandung: PT. Citra


Aditya Bakti.

Arikunto, S. 2007.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi. Jakarta:


Rineka Apta.

Assumta, Sr Maria Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan


Praktik. Jakarta : PT Grasindo

Canfield, Bertrand R. 1964. Public Relations Principls, Cases and Problem


Fourth Edition. Richard D. Irwin. Inc. Home. Illinois.

Coulson, Thomas Collin. 2002. Public Relations: Pedoman Praktis Untuk


Humas. Jakarta: Bumi Aksara.

Danandjaja. 1985. Peranan Humas dalam Perusahaan. Bandung: Alumni.

Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Cetakan pertama.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 1998. Human Relations dan Public Relations dalam
Manajemen. Bandung:CV Mandar Maju.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi


Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jepkins, Frank. 2004. Public Relations. Terjemahan Edisi Kelima. Jakarta:


Erlangga.

Kumariyah, Tutik. 2016. Peran Public Relations dalam Meningkatkan Citra


Perusahaan (Studi Kasus di Perusahaan Pringsewu Baturraden
Purwokerto). Jurnal. Purwokerto.

Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.


70

Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu komunikasi :Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya.


Bansung : Rosda.

Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis


Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi


Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi:


Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Satlita, Lena. 2006. Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Menghadapi Krisis


Organisasi. Yogyakarta: UNY (FIS UNY).

Satlita, Lena. 2011. Aktivitas Public Relations Dalam Rangka Membina


Hubungan Baik Dengan Media Massa: staf pengajar pada program studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas
Negeri Yogyakarta.

Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2008. Dasar-Dasar Public Relation.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.


Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai