Anda di halaman 1dari 186

PENGARUH PENGGUNAAN

MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)


TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PADA MATERI SKALA
DI KELAS V UPT SDN 2 PURWODADI

SKRIPSI

Oleh :
PUTRI DINDA LESTARI
NPM. 2020406405062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2024

i
PENGARUH PENGGUNAAN
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PADA MATERI SKALA
DI KELAS V UPT SDN 2 PURWODADI

(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Skripsi
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
PUTRI DINDA LESTARI
NPM. 2020406405062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2024

ii
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PADA MATERI SKALA
DI KELAS V UPT SDN 2 PURWODADI

Oleh:
Putri Dinda Lestari
NPM. 2020406405062

Rendahnya kemampuan representasi matematis peserta didik disebabkan


kurangnya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan pendidik tidak
fokus pada proses penyelesaian soal-soal matematika secara representasi.
Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam
pembelajaran diharapkan mampu menjadi solusai dalam menyelesaikan
permasalahan rendahnya kemampuan representasi peserta didik. Tujuan penelitian
ini yaitu 1) untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata kemampuan
representasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dengan rata-rata kemampuan representasi peserta didik
menggunakan model pembelajaran kooperatif. 2) untuk mengetahui apakah rata-
rata kemampuan representasi peserta didik dengan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) lebih tinggi dari rata-rata kemampuan representasi peserta
didik menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis ekperimen yang digunakan yaitu
Quasi Experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V UPT
SDN 2 Purwodadi dengan sampel penelitian kelas V A sebagai kelas eksperimen
dan V B sebagai kelas kontrol, penentuan sampel dengan cara Cluster Random
Sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk esai pada
materi skala. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji
homogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji-t.

Hasil analisis uji-t dua pihak diperoleh nilai ˃ atau 3,23 ˃ 2.05 yang
berarti terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi peserta didik antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta pada hasil analisis uji-t satu pihak
diperoleh nilai atau 3,23 ˃ 1,70 yang berarti bahwa rata-rata
kemampuan representasi peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol.

Kata kunci: Kemampuan representasi, model Project Based Learning (PjBL)

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENGGUNAAN
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PADA MATERI SKALA
DI KELAS V UPT SDN 2 PURWODADI

SKRIPSI

Oleh :
PUTRI DINDA LESTARI
NPM. 2020406405062

Mengetahui,
Komisi Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Yunni Arnidha, M.Pd. Rahman Cahyadi, S.Pd.M.Si.


NIDN. 0229097801 NIDN 0226068402

Ketua Program Studi,

Yunni Arnidha, M.Pd.


NIDN. 0229097801

iv
HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Jean Amorie. M.Pd. (……………………………)

Anggota : Yunni Arnidha,M.Pd. (……………………………)

Anggota : Rahman Cahyadi, S.Pd.,M.Si. (…………………...……….)

2. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung.

Rahma Faelasofi, S.Si., M.Sc.


NIP 19850202 201504 2 001

Tanggal lulus ujian skripsi penelitian:

v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademik FKIP Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung,


saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Putri Dinda Lestari
NPM : 2020406405062
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jenis Karya : Skripsi
Judul : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) Terhadap Kemampuan Representasi
Pada Materi Skala Di Kelas V UPT SDN 2 Purwodadi

Guna pembangunan ilmu pengetahuan pendidikan, menyetujui memberikan


kepada Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti
rugi berupa materi atas skripsi saya yang berjudul: Pengaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap Kemampuan
Representasi Pada Materi Skala Di Kelas V UPT SDN 2 Purwodadi
Dengan pernyataan ini Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung berhak
menyimpan, mengalihmediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal : 25 September 2023
Yang menyatakan,

Putri Dinda Lestari


2020406405062

vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : Putri Dinda Lestari

NPM : 2020406405062

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar murni gagasan,

penilaian dan rumusan saya sendiri. Tanpa bantuan tidak sah dari pihak lain,

kecuali arahan dari tim pembimbing.

Karya tulis yang saya buat ini, tidak terdapat hasil karya maupun pendapat yang

telah ditulis maupun dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis

dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan

disebutkan nama pengarangnya serta dicantumkan pada daftar kepustakaan.

Pringsewu, 25 September 2023


Peneliti

Putri Dinda Lestari


2020406405062

vii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Suhaili (Alm) dan Ibunda Sujiati Ely

yang telah membiayai, mendoakan dan selalu mendukung saya dengan penuh

kesabaran dan rasa kasih sayang hingga saat ini.

2. Almamater saya tercinta Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Pringsewu Lampung.

3. Kepada kakak tercinta Olfa Olifia Rizky, S.Tr.,Keb. dan keluaraga besar saya

yang selalu memberi semangat serta membantu saya agar dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

viii
RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kota Agung Pusat, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten

Tanggamus pada tanggal 21 Januari 2000. Anak ke dua dari 2 bersaudara, putri

dari Bapak Suhaili (Alm) dan Ibu Sujiati Ely.

Riwayat pendidikan yang pernah penulis tempuh antara lain:

1. TK Aisyiyah Kota Agung tahun, lulus tahun 2006

2. Sekolah Dasar Negeri 2 Kuripan Kota Agung, lulus tahun 2012

3. Sekolah Menengah Pertama 1 Kota Agung, lulus tahun 2015

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Agung, lulus tahun 2018

Tercatat Sebagai Mahasiswa Aktif Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung (UMPRI). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar masuk tahun 2020 serta menjadi bagian

mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 5 selama satu semester di UPT SDN 2

Purwodadi.

ix
MOTTO

“Apapun yang menjadi Takdirmu


akan menemukan jalannya untuk menemukanmu”
(Ali bin Abi Thalib)

x
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat ALLH SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelasikan

proposal dengan judul ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project

Based Learning (PjBL) Terhadap Kemampuan Representasi Pada Materi

Skala Di Kelas V UPT SDN 2 Purwodadi” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana di Universitas Muhammadiyah Pringsewu.

Dalam proses menyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Ibu Ns. Arena Lestari, M.Kep.,Sp.Kep J.,Ph.D. Selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang telah menyediakan sarana dan

prasarana Pendidikan dengan lengkap.

2. Ibu Rahma Faelasofi M. Sc. Selaku dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang telah mengkoordinasikan

proses pembelajaran selama ini.

3. Ibu Yunni Arnidha, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendididkan Guru

Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung sekaligus

Dosen Pembimbing 1 yang telah membimbing dengan sabar, memberikan

banyak ilmu dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

xi
4. Bapak Rahman Cahyadi,S.Pd.,M.Si. Selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan ilmu, motivasi, saran dan bantuan dalam menyelesaikan

skirpsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala keikhlasan, amal dan bantuan semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini,

semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi dunia

pendidikan, khususnya bagi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Pringsewu, 25 September 2023


Penulis

Putri Dinda Lestari


NIM 2020406405062

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


ABSTRAK .............................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ......................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ ix
MOTTO ...................................................................................................................x
KATA PENGANTAR ............................................................................................ xi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................6
E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori ..................................................................................................8
B. Penelitian yang Relevan ...............................................................................26
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................28
D. Hipotesis.......................................................................................................29

xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................................31
B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................31
C. Definisi Operasional Variabel ......................................................................32
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................................32
E. Pengembangan Instrumen ............................................................................35
F. Teknik Analisis Data ....................................................................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ............................................................................................51
B. Pengujian Analisis Instrumen (Uji Coba Sampel) .......................................54
C. Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Siswa ........................58
D. Uji Prasyarat Analisis Data ..........................................................................64
E. Pembahasan ..................................................................................................69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ..................................................................................................73
B. Saran .............................................................................................................73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Representasi Matematis Peserta Didik Kelas V B.......................3


Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif .............................11
Tabel 2.2 Aspek dan Indikator Kemampuan Representasi Matematis ................21
Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis..........33
Tabel 3.2 Kategori Kemampuan Representasi Matematis ...................................34
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran...............................................................38
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ...................................................................39
Tabel 4.1 Data Hasil Analisis Validitas Tes ........................................................55
Tabel 4.2 Data Skor dari Tiap Item Soal..............................................................56
Tabel 4.3 Data Hasil Analisis Daya Pembeda .....................................................57
Tabel 4.4 Skor Setiap Butir Soal (Indikator) Kelas Eksperimen .........................58
Tabel 4.5 Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen ...59
Tabel 4.6 Hasil Analisis Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik
Kelas Eksperimen Berdasarkan Indikator Representasi ......................60
Tabel 4.7 Skor Setiap Butir Soal (Indikator) Kelas Kontrol ................................61
Tabel 4.8 Hasil Tes Representasi Matematis Peserta Didik pada
Kelas Kontrol ......................................................................................62
Tabel 4.9 Hasil Analisis Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik
Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi ............................63
Tabel 4.10 Hasil Representasi Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi .............................64

xv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran menjadi suatu proses penentu utama dalam

keberhasilan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Pembelajaran

menjadi suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen-komponen yang

saling berhubungan satu dengan lainnya. Komponen pembelajaran tersebut

antara lain: tujuan, materi, metode, strategi dan evaluasi. Komponen

pembelajaran ini yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada dasarnya

pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu proses interaksi antara guru

(pendidik) dan peserta didik yang terjadi secara langsung di kegiatan

pembelajaran tatap muka, maupun secara tidak langsung atau sering disebut

dengan pembelajaran daring (dalam jaringan), dimana dalam kegiatan

interaksi ini terdapat tujuan yang ingin dicapai. Dalam kegiatan pembelajaran

guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kondusif

dan dapat memberikan pengalaman belajar yang baru bagi peserta didik agar

terjadinya interaksi komunikasi antara guru, peserta didik dan komponen

pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran matematika tidak hanya menyampaikan informasi

seperti aturan, definisi dan prosedur untuk dihafal oleh peserta didik, tetapi

pembelajaran matematika harus melibatkan peserta didik secara aktif dalam

proses pembelajaran. Keikutsertaan peserta didik secara aktif dapat membantu

dan memperkuat pemahamannya terhadap konsep matematika. Didalam

1
2

pembelajaran matematika, terdapat lima kemampuan standar yang dapat

dimiliki oleh peserta didik yang ditetapkan oleh NCTM (National Council of

Teacher of Mathematic) yaitu kemampuan pemecahan masalah (problem

solving), kemampuan komunikasi (communication), kemampuan koneksi

(connection), kemampuan penalaran (reasoning) dan kemampuan representasi

(representation). Salah satu kemampuan standar matematis yang harus

dimiliki oleh peserta didik yaitu kemampuan representasi. Kemampuan

representasi diartikan sebagai kemampuan peserta didik untuk mengemukakan

ide dan gagasan matematika kedalam berbagai cara seperti gambar, tabel,

grafik, angka, huruf dan lainnya sebagai upaya memecahkan masalah

matematika.

Tujuan pembelajaran matematika menurut Kemendikbud tahun 2013

diantaranya yaitu, meningkatkan kemampuan intelektual dengan dapat berfikir

berdasarkan ilmu pengetahuan yang dilmiliki, kemampuan menyelesaikan

masalah dengan menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah

atau persoalan secara tepat, mendapatkan hasil belajar tinggi melalui kegiatan

pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, melatih komunikasi

dalam bentuk verbal, visual dan simbol serta dapat mengembangkan karakter

peserta didik.

Sebagai bagian dari tujuan mata pelajaran matematika, kemampuan

representasi merupakan komponen yang penting dan harus dikembangkan di

setiap pembelajaran matematika. Peserta didik dapat menyelesaikan suatu

persoalan atau soal-soal matematika dengan sukses bergatung pada


3

kemampuan representasi yang dimiliki peserta didik seperti mengkonstruksi

dan menggunakan representasi matematis dalam bentuk kata-kata, garfik,

tabel, gambar, persamaan-persamaan, penyelesaian dan manipulasi simbol.

Berdasarkan hasil kegiatan prapenelitian yang dilakukan peneliti,

didapatkan hasil bahwa peserta didik belum dapat mengerjakan atau

menyelesaikan soal-soal matematika secara representasi. Prapenelitian ini

dilakukan dengan memberikan soal-soal pada materi skala sebanyak 3 soal

untuk mengetahui kemampuan representasi peserta didik yang meliputi

kemampuan representasi verbal, visual dan simbolik. Dibuktikan dengan hasil

representasi matematis peserta didik pada tabel berikut.

Tabel 1.1
Hasil Representasi Matematis Peserta Didik Kelas V B
Skor Skor
No Indikator N Presentase Kategori
Ideal Siswa
1 Ekspresi 20 12 43 17,92% Sangat
matematis Rendah
2 Visual 20 12 31 12,92% Sangat
Rendah
3 Teks 20 12 27 11,25% Sangat
tertulis Rendah
Sumber: Data nilai prapenelitian representasi matematis

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kemampuan representasi

peserta didik dikelas V UPT SDN 2 Purwodadi terutama kelas V B berada

pada kategori rendah karena nilai presentase menunjukkan nilai kurang dari

54% (˂54%), yaitu kemampuan representasi ekspresi matematis 17,92%,

kemampuan representasi visual 12,92% dan kemampuan representasi teks

tertulis 11,25%. Presentase tersebut menunjukkan bahwa rendahnya

kemampuan representasi peserta didik kelas V B. Presentase tersebut


4

didapatkan dari perhitungan hasil tes yang dilakukan sebelum dilakukannya

penelitian untuk memperoleh data terkait kemampuan representasi matematis

peserta didik yaitu pada materi skala. Materi skala dipilih karena menurut guru

kelas pada materi ini peserta didik belum dapat menyelesaikan soal-soal

matematika dengan tepat sehingga perlu dikaji dan diberikan pembelajaran

dengan lebih lanjut.

Rendahnya kemampuan representasi peserta didik menjadi masalah

atau persoalan yang harus diatasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan

representasi matematis peserta didik. Masalah tersebut terjadi karena

kurangnya interaksi dan kaaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,

kurangnya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan pendidik tidak

fokus pada penyelesaian soal-soal matematika secara representasi sehingga

peserta didik ketika menyelesaikan soal-soal matematika hanya fokus pada

jawaban atau hasil akhir saja. Adanya masalah tersebut, perlu adanya

perubahan pada kegiatan pembelajaran sehingga terciptanya pembelajaran

yang aktif, menyenangkan dan dapat melatih peserta didik untuk

mengkonstruksi dan memecahkan persoalan matematika.

Berdasarkan masalah yang ada, peneliti merencakan penggunaan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model Project Based Learning

(PjBL) adalah model pembelajaran dengan mengorganisasikan kelas dalam

sebuah kegiatan projek. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran yang dalam kegiatan belajar

mengajar memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat melakukan


5

kegiatan atau mengelola pembelajaran di kelas melalui kegiatan kerja projek.

Di mana peserta didik dapat terlatih untuk aktif dan mengeluarkan ide inovasi

baru dalam menciptakan suatu projek. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning untuk

meningkatkan kemampuan representasi peserta didik di kelas eksperimen dan

di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran kooperatif seperti yang

dilakukan oleh guru untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan

representasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Project

Based Learning dan kemampuan representasi peserta didik dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian

dengan judul penelitian "Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) Terhadap Kemampuan Representasi

Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas V UPT SDN 2

Purwodadi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi peserta didik

dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

dengan rata-rata kemampuan representasi peserta didik menggunakan

model pembelajaran kooperatif?


6

2. Apakah rata-rata kemampuan representasi peserta didik dengan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi dari rata-rata

kemampuan representasi peserta didik menggunakan model pembelajaran

kooperatif?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata kemampuan representasi

peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) dengan rata-rata kemampuan representasi peserta didik

menggunakan model pembelajaran kooperatif.

2. Untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan representasi peserta didik

dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi

dari rata-rata kemampuan representasi peserta didik menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat

yang diharapkan adalah:

1. Manfaat bagi peserta didik

Meningkatkan semangat, keaktifan dan kemampuan representasi peserta

didik dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL).


7

2. Manfaat bagi pendidik

Dapat menumbuhkan dan memotivasi pendidik untuk menggunakan model

pembelajaran yang lebih bervariasi supaya tercapainya tujuan pembelajaran

yang diharapkan yang berkaitan dengan kemampuan representasi peserta

didik.

3. Manfaat bagi sekolah

Menjadi sumber informasi dan tempat bertukar pikiran atau pendapat

dalam upaya meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan terutama yang

ada di sekolah UPT SDN 2 Purwodadi.

4. Manfaat bagi peneliti

Penelitian yang dilakukan memberikan pengalaman dan informasi yang

jelas/nyata bagi peneliti dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh

penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap

kemampuan representasi peserta didik pada mata pelajaran Matematika di

kelas V UPT SDN 2 Purwodadi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Terdapat 5 hal dalam ruang lingkup penelitian, yaitu:

1. Jenis Penelitian : Penelitian Kuantitatif

2. Subyek Penelitian : Peserta didik kelas V UPT SDN 2 Purwodadi

3. Obyek Penelitian : Model Pembelajaran Project Based Learning, model

pembelajaran kooperatif, kemampuan representasi

matematis
8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Representasi Matematis

a. Pengertian Representasi Matematis

Salah satu kemampuan matematis yang perlu dikembangkan

oleh peserta didik adalah kemampuan representasi matematis. Menurut

National Council of Teacher of Mathematics dalam Maulyda

(2020:107), kemampuan pemahaman dan representasi matematis

merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip pembelajaran

matematika. Peserta didik ketika melaksanakan pembelajaran

matematika harus disertai dengan pemahaman terhadap materi yang

dibahas.

Peserta didik dapat mengembangkan dan memahami konsep

matematis secara lebih dalam dengan menggunakan representasi yang

beragam, seperti membuat, membandingkan dan menggunakan variasi

representasi. Representasi yang diterapkan dalam pembelajaran

matematika yaitu meliputi bentuk objek, gambar, diagram,

menggambar grafik maupun simbol yang dapat membantu peserta

didik dalam komunikasi dan berfikir peserta didik (Maulyda,

2020:107).

Konsep representasi menurut Putri dkk (2020:32) merupakan

salah satu konsep psikologis yang sering digunakan dalam bidang

8
9

pendidikan matematika untuk menjelaskan beberapa fenomena penting

tentang cara berpikir. Pengertian representasi dalam psikologi umum

berarti proses pemodelan hal-hal konkret dalam dunia nyata kedalam

konsep abstrak atau simbol, sementara itu dalam psikologi matematika

representasi diartikan sebagai deskripsi hubungan antara obyek dan

simbol. Representasi adalah suatu proses yang melambangkan atau

menyimbolkan sebuah obyek (benda). Lambang atau simbol tersebut

dapat dibuat dalam bentuk kata-kata, gambar, diagram, grafik, simulasi

komputer, persamaan matematika dan lain-lain. Penggunaan berbagai

representasi membantu siswa dalam membuat hubungan,

membandingkan, mengembangkan dan memperdalam pemahaman

mereka tentang konsep matematika.

Bentuk-bentuk representasi dijelaskan oleh Solihat (2021:50)

bahwa pada dasarnya bentuk-bentuk representasi digolongkan menjadi

representasi visual (gambar, diagram grafik atau tabel), representasi

simbolik (pernyataan/notasi matematik, numerik/simbol aljabar) dan

representasi verbal (teks tertulis/kata-kata). Bentuk-bentuk representasi

tersebut dijadikan sebagai dasar dan indikator dalam menilai

kemampuan representasi peserta didik.

Dasar atau standar kemampuan representasi menurut National

Council of Teachers of Mathematics dalam Solihat (2021:51) yaitu

sebagai berikut:
10

1) Membuat dan menggunakan representasi untuk mengorganisir,

mencatat dan mengomunikasikan ide-ide matematis

2) Memilih, menerapkan dan menerjemahkan representasi matematis

untuk memecahkan masalah

3) Menggunakan representasi untuk memodelkan dan

menginterpretasikan fenomena fisik,sosial dan fenomena

matematis.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui

kemampuan representasi peserta didik dapat mengembangkan dan

memperdalam pemahaman konsep matematis melalui kegiatan

membuat, membandingkan dan menggunakan variasi representasi

yaitu representasi visual (gambar, diagram grafik atau tabel),

representasi simbolik (pernyataan/notasi matematik, numerik/simbol

aljabar) dan representasi verbal (teks tertulis/kata-kata) yang terjadi

dengan proses representasi internal dan representasi eksternal.

b. Bentuk-bentuk Representasi Matematis

Representasi berguna untuk menyelesaikan masalah atau

memperjelas, memperluas ide-ide matematika yang dimulai dari proses

mengumpulkan fakta (data), menyusun tabel atau grafik sampai pada

pengembangan representasi simbolik. Bentuk-bentuk representasi

digolongkan menjadi representasi visual (gambar, diagram grafik atau

tabel), representasi simbolik (pernyataan/notasi matematik,


11

numerik/simbol aljabar) dan representasi verbal (teks tertulis/kata-

kata).

Tabel 2.1
Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik
No. Aspek Representasi Indikator
1. Representasi Visual Menggunakan representasi visual untuk
menyelesaikan masalah.
Membuat gambar pola-pola geometri.
Membuat gambar bangun geometri untuk
memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya.
2. Persamaan atau Ekspresi Membuat persamaan atau model
Matematika matematika dari representasi lain yang
diberikan. Penyelesaian masalah dengan
melibatkan ekspresi matematika.
3. Kata-kata atau Teks Tertulis Menuliskan interpretasi dari suatu
representasi. Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika dengan
kata-kata. Menjawab soal dengan
menggunakan kata-kata atau teks tertulis.
Sumber: Buku Evaluasi Pembelajaran Matematika (Hal:52)

Berdasarkan standar kemampuan representasi matematis dan

indikator yang telah dijelaskan di atas, maka indikator kemampuan

representasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Menyajikan data atau informasi ke bentuk representasi visual (variasi

grafis) yang sesuai dengan representasi internalnya

2) Membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain

yang diberikan yang sesuai dengan representasi internalnya

3) Menuliskan interpretasi dari suatu representasi masalah matematika

dengan kata-kata yang susuai dengan representasi internalnya.


12

2. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

a. Pengertian Project Based Learning (PjBL)

Sebagai suatu pembelajaran yang konstruktivis atau membangun,

model pembelajaran project based learning menjadi pembelajaran

yang menyediakan kegiatan pembelajaran dalam situasi problem yang

nyata bagi peserta didik sehingga dapat melahirkan pengetahuan yang

bersifat permanen.

Model pembelajaran project based learning menurut Purnomo &

Ilyas (2019:1) merupakan suatu model yang dapat mengorganisir

terciptanya projek-projek dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran dengan menerapkan model project based learning

memberi peluang pada proses pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik (student centre), peserta didik dilatih untuk

berkolaborasi, peserta didik terlibat secara aktif dalam menyelesaikan

projek-projek yang mereka miliki secara mandiri dan bekerja sama

dalam tim. Model pembelajaran project based learning bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan berpikir, keterampilan sosial,

keterampilan psikomotor dan keterampilan dalam berproses selama

pengerjaan projek-projek.

Project Based Learning (PjBL) sebagai suatu model pembelajaran

berbasis projek yang menekankan pada proses pembelajaran

kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus

pembelajaran terletak pada pembahasan konsep dan prinsip dari


13

materi yang dipelajari dan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengonstruksi pengetahuannya sendiri dengan

menghasilkan produk nyata melalui kegiatan projek yang dilakukan

(Mahtumi dkk, 2022:25).

Penerapan model ini dilakukan dengan memberikan peserta didik

tugas mengembangkan tema atau topik pembelajaran dengan

melakukan projek yang realistik. Menurut Sudrajat & Hernawati

(2020:27), pembelajaran yang menggunakan projek menjadikan

pembelajaran tersebut menarik, hal tersebut karena tugas atau projek

yang diberikan guru dihubungkan dengan masalah yang ada di dunia

nyata. Penerapan pembelajaran projek mendorong tumbuhnya

kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri dan

mendorong peserta didik untuk berfikir kritis dan analitis pada peserta

didik.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah model

pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk mengonstruksi

pengetahuannya dengan melaksanakan atau melakukan kerja projek

untuk mengatasi permasalahan dan dapat menghasilkan produk nyata

melalui kegiatan projek yang dilakukan. Model pembelajaran Project

Based Learning dikembangkan berdasarkan penerapan projek dengan

melibatkan peserta didik menyelidiki masalah melalui kerja kelompok

atau individu. Penerapan pembelajaran projek merupakan salah satu


14

cara yang dapat dipilih guru untuk melibatkan peserta didik dengan

materi atau konten pembelajaran.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Pada model pembelajaran project based learning, guru

berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik untuk memperoleh

jawaban dari pertanyaan yang menuntun proses pembelajaran.

Pada kelas yang menerapkan model pembelajaran project based

learning peserta didik dibiasakan atau dilatih bekerja secara

kolaboratif, penilaian secara autentik dan sumber belajar bisa

secara berkembang. Dalam penerapan model pembelajaran project

based learning terdapat langkah-langkah yang terdiri dari:

a) Start With the Essential Question

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu

pertanyaan yang dapat menstimulus dan memberi penugasan

kepada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

Mengambil topik dalam menstimulus peserta didik yang sesuai

dengan dunia nyata peserta didik.

b) Design a Plan for the Project

Perancangan dilakukan secara bersama-sama atau kolaboratif

antara peserta didik dan guru. Dengan demikian dengan adanya

kolaborasi antara guru dan peserta didik diharapkan peserta

didik akan merasa “memiliki” tanggung jawab atas projek yang

akan dilaksanakan. Kegiatan perencanaan ini berisi tentang


15

aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung untuk

terjawabnya pertanyaan esensial yang telah diberikan serta

mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu

penyelesaian projek.

c) Create a Schedule

Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal

aktivitas dalam menyelesaikan projek. Aktivitas yang

dilakukan, di antaranya: 1) membuat timeline untuk

menyelesaikan projek, 2) membuat deadline penyelesaian

projek, 3) membawa peserta didik agar merencanakan cara

yang baru, 4) membimbing peserta didik ketika tidak sesuai

dengan cara yang berkaitan dengan projek dan 5) meminta

peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang

pemilihan cara yang telah peserta didik tentukan untuk

menyelesaikan projek.

d) Monitor the Student and the progress of the Project

Guru pada hal ini bertanggung jawab untuk melakukan

pengecekan atau monitor terhadap aktivitas peserta didik

selama menyelesaikan projek. Guru memfasilitasi dengan

berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik.

e) Assess the Outcome

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur

ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan


16

masing-masing peserta didik serta memberikan umpan balik

dari pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik.

f) Evaluate the Experience

Pada bagian akhir kegiatan pembelajaran, guru dan peserta

didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil projek

yang telah dijalankan. Proses evaluasi ini dilakukan secara

individu atau kelompok. Pada bagian ini peserta didik diminta

untuk mengemukakan perasaan dan pengalaman yang mereka

miliki selama menyelesaikan projek dengan berdiskusi untuk

memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas projek. Pada

tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan

produk yang dihasilkan.

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Project Based

Learning (PjBL)

Menurut Halimah & Marwati (2022:68) pada penggunaan

model pembelajaran project based learning terdapat keunggulan

dan kelemahan. Keuntungan dalam penerapan model pembelajaran

project based learning, yaitu:

a) Lebih efektif daripada pembelajaran pembelajaran

konvensional dalam meningkatkan prestasi atau kemampuan

akademik peserta didik.


17

b) Lebih praktis dalam meningkatkan kemampuan mengingat

dalam jangka panjang, efektif dalam mengembangkan

keterampilan dan kepuasan peserta didik.

c) Memiliki manfaat untuk mempersiapkan peserta didik untuk

memiliki kemampuan mengintegrasikan dan menjelaskan

konsep.

d) Menjadi sangat efektif bagi peserta didik yang berprestasi

rendah.

e) Meningkatkan penguasaan materi dan keterampilan peserta

didik.

f) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik

g) Memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam

pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi projek,

membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti

perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Selain memiliki keunggulan. Model pembelajaran project

based learning memiliki kelemahan, yaitu:

a) Membutuhkan banyak waktu jika projek yang dibuat kompleks

b) Membutuhkan biaya yang cukup.

c) Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.

d) Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan sarana yang memadai.

e) Tidak sesuai untuk siswa yang mudah menyerah dan tidak

memiliki pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan.


18

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah sebuah pembelajaran yang

dilaksanakan dengan setiap peserta didik berinteraksi secara aktif dan

positif dalam kelompok, terjadinya proses pertukaran ide dalam

kelompok yang berjalan dengan keadaan nyaman. Didalam kegiatan

pembelajaran, tidak semua pembelajaran kelompok disebut sebagai

cooperative learning, pembelajaran cooperative dilaksanakan melalui

sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan

pemahaman bersama diantara peserta belajar itu sendiri.

Pembelajaran secara kooperatif menurut Nurdyansyah & Fahyuni

(2016:53) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar pembelajaran berkelompok. Ada unsur dasar yang

membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan secara

tidak tepat atau asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru

mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif

proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa tapi

dapat saling membelajarkan sesame siswa lainnya.

Pembelajaran kooperatif mewadahi bagaimana peserta didik dapat

bekerja sama dalam kelompok yang memiliki tujuan yang harus

dicapai. Peserta didik dalam pembelajaran kooperatif harus dapat

merasakan bahwa mereka akan mencapai tujuan, maka setiap peserta


19

didik dalam kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik dan

mampu menerima perbedaan dalam kelompok atau harus bersikap

kooperatif dengan sesama anggota kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

dilakukan dengan cara bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif, dalam satu kelompok beranggotakan empat sampai

lima orang peserta didik dengan struktur kelompok yang heterogen

yaitu memiliki perbedaan latar belakang kemampuan akademik,

perbedaan jenis kelamin serta perbedaan ras dengan tujuan untuk

melatih peserta didik menerima perbedaan perbedaan dan bekerja

sama dengan teman yang berbeda latar belakangnya untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Nurdyansyah & Fahyuni (2016:59), karakteristik

pembelajaran kooperatif dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembelajaran Secara Tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan

secara tim atau kelompok. Kelompok dibentuk sebagai tempat

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap tim

atau kelompok harus saling membantu untuk mencapai tujuan

pembelajaran.
20

2) Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

Adanya manejemen kooperatif ini memiliki tiga fungsi dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu: (a) Fungsi manajemen sebagai

perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan langkah-

langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. (b) Fungsi

manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif memerlukan perencanaan yang matang supaya proses

pembelajaran berjalan dengan efektif. (c) Fungsi manajemen

sebagai kontrol, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

perlu ditentukan kriteria keberhasilan melalui bentuk tes ataupun

non tes.

3) Kemauan untuk Bekerja Sama

Keberhasilan pada pembelajaran kooperatif ditentukan oleh kerja

sama antar anggota kelompok, oleh karenanya prinsip

kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam

pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik,

pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.

4) Keterampilan Bekerja Sama

Kemampuan bekerja sama diwujudkan melalui aktivitas dalam

kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian,

peserta didik perlu didorong untuk mau dan sanggup untuk


21

beinteraksi serta berkomunikasi dengan anggota lain untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Tabel 2.2
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
TAHAP KEGIATAN GURU
Tahap 1 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
Menyampaikan akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan
tujuan dan menekankan pentingnya topik yang akan
memotivasi siswa dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2 Guru menyajikan informasi atau materi
Menyajikan kepada peserta didik dengan jalan
Informasi demonstrasi atau melalui bahan bacaan
Tahap 3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan caranya membentuk kelompok-kelompok
siswa ke dalam belajar dan membimbing setiap kelompok
kelompok- agar melakukan tarmisi secara efektif dan
kelompok belajar efisien.
Tahap 4 Guru membimbing kelompok-kelompok
Membimbing belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
kelompok bekerja mereka.
dan belajar
Tahap 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
Evaluasi materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Tahap 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai
Memberikan baik upaya maupun hasil belajar individu
Penghargaan dan kelompok.
Sumber: Buku Inovasi Model Pembelajaran (Hal:63)

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Nurdyansyah & Fahyuni (2016,63) terdapat lima

unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:

1) Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)

Dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian

tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok.


22

Keberhasilan kinerja kelompok ditentukan oleh kinerja dari setiap

masing-masing anggota kelompok.

2) Tanggung Jawab Perseorangan (individual accountability)

Dalam pembelajaran berkelompok keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh

karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh setiap anggota

kelompok dalam kelompok tersebut.

3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)

Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan

interaksi dan diskusi untuk mencari jawaban atas segala hal yang

dibahas pada saat pembelajaran.

4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication)

Pembelajaran kooperatif melatih peserta didik untuk dapat

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan

pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

Pembelajaran kooperatif menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil

kerja sama dalam kerja kelompok, supaya kedepannya dapat

bekerja sama dengan lebih efektif.


23

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Pada pembelajaran kooperatif, terdapat kelebihan yang dapat

diketahui yaitu:

1) Dapat mengurangi rasa kantuk atau malas belajar peserta didik

2) Dapat menstimulus motivasi belajar peserta didik

3) Memiliki tempat untuk bertukar pikiran, pendapat, ide dan gagasan

terkait mata pelajaran yang sedang dipelajari

4) Kesempatan untuk menjadi tempat belajar bersama dengan

memaknai suatu pembahasan dengan Bahasa sendiri dan menjadi

tempat belajar antar teman sebaya

5) Dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain yang

mudah diingat.

Selain kelebihan, proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif juga memiliki kekurangan, kekurangan

tersebut antara lain:

1) Ketika belajar secara berkelompok memungkinkan terjadinya

obrolan diluar pembelajaran

2) Sering terjadinya perdebatan yang sepele di dalam kelompok

3) Dapat terjadi atau terjadinya kesalahan kelompok

4) Bagi peserta didik merasa bingung ketika tidak tahu bagaimana

cara menyelesaikan tugas secara bersama-sama dalam kelompok.


24

4. Pokok Bahasan Skala

Skala menjadi salah satu materi pada mata pelajaran matematika

yang ada di kelas 5. Pokok bahasan skala ini berkaitan erat dengan materi

denah. Skala adalah perbandingan jarak pada peta atau denah dengan jarak

sebenarnya. Skala dapat ditulis 1 : …..(suatu bilangan cacah) misalnya 1 :

1.000 atau 1 : 1.500 dan sebagainya. Skala 1 : 1.000 diartikan dengan

setiap 1 cm pada peta mewakili 1.000 cm jarak sebenarnya. Rumus skala

dapat ditulis sebagai berikut :

jarak pada peta atau denah


Skala = jarak sebenarnya

1
Skala dapat ditulis dengan 1 : P atau pada pecahan ditulis dengan

P adalah penyebut skala. Suatu peta, denah dan model selalu digambar

menyerupai objek sebenarnya dengan menggunakan skala. Objek aslinya

mempunyai bentuk dan ukuran sebenarnya. Hubungan antara jarak

sebenarnya, jarak pada peta dan skala (1 : P) sebagai berikut.

Skala = Jarak pada peta : jarak sebenarnya

Jarak Sebenarnya = P × jarak pada peta

Jarak pada peta = jarak sebenarnya / P

Contoh :

Pada suatu hari Edo pergi ke bazar. Bazar tersebut bertempat di sebuah

lapangan. Lapangan itu memiliki ukuran panjang 40 m dan lebarnya 40 m.

pada bazar tersebut terdapat gambar denah yang memiliki ukuran gambar

dengan lebar 15 cm.

Jawaban :
25

Ukuran Lapangan Sebenarnya Denah


Panjang 40 m …..
Lebar 30 m 15 cm

Mengubah satuan m ke cm

 40 m = 4.000 cm dan 30 m = 3.000 cm

 Untuk memperoleh panjang pada denah dapat digunakan

perbandingan sebagai berikut :

x 4000 = = 20

Jadi, panjang denah adalah 20 cm

5. Gambaran Kegiatan / Projek Materi Denah

Projek membuat denah dengan skala yang diketahui

Projek Siswa
1. Lakukan pengukuran panjang dan lebar ruang kelasmu.
2. Catat hasil pengukuranmu, kemudian tentukan panjang dan lebar
pada denah dengan skala berikut.
a. 1 : 100
b. 1 : 200
3. Masukkan dalam tabel seperti berikut.
Ukuran pada Ukuran pada
Hasil Pengukuran Denah dengan Denah dengan
Skala 1: 100 Skala 1: 200
26

Panjang Lebar Panjang Lebar Panjang Lebar


Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)

4. Gambarlah denah ruang kelas dengan skala di atas pada kertas


5. Kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilaikan.

B. Penelitian yang Relevan

Selama penyusunan proposal ini, penulis melakukan penelusuran

terhadap beberapa jurnal, skripsi dan karya ilmiah lainnya yang ada.

Penyusunan proposal ini belum mendapatkan karya yang sama persis dengan

penelitian yang akan penulis teliti. Namun, ada beberapa karya yang cukup

berkaitan dan membahas mengenal model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL), di antaranya yaitu:

1. Ariani (2020) dengan judul “Keefektifan enerapan Model embelajaran

Berbasis Projek Dalam Pencapaian Aspek Kemampuan Representasi Dan

Komunikasi Matematis Siswa Kelas VI SD Negeri 118296 Bringin Jaya

inang Damai”. Hasil data dianalisis dengan analisis uji Anava dua jalur

dengan sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan

taraf signifikan 5%. Hasil analisis data diperoleh hasil penelitian: (1)

model pembelajaran berbasis projek lebih efektif dalam meningkatkan

kemampuan representasi matematis siswa daripada siswa yang


27

memperoleh pembelajaran biasa, (2) model pembelajaran berbasis projek

lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

siswa daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, dan (3)

interaksi antara model pembelajaran berbasis projek dan kemampuan awal

matematik terhadap kemampuan representasi dan komunikasi matematis

siswa. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran berbasis projek

efektif digunakan dalam pembelajaran disekolah untuk mencapai target

kompetensi dan pembelajaran inovatif.

2. Nurfitriyanti (2018) dengan judul “Model embelajaran Project Based

Learning Terhadap Kemampuan emecahan Masalah Matematis”.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa penggunaan model

pembelajaran project based learning memiliki pengaruh terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik. Dari deskripsi

data yang diperoleh bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah

matematika peserta didik kelas eksperimen dari 35. peserta didik memiliki

rata-rata 85, 19. Nilai kemampuan pemecahan masalah matematika kelas

kontrol dari 35 peserta didik memiliki rata-rata 77,93. Dari hasil

perhitungan. penelitian ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas

eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kemampuan pemecahan

masalah matematika peserta didik kelas kontrol sehingga dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning


28

memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis peserta didik.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan informasi yang didapatkan, dapat diketahui bahwa

peserta didik memiliki pemahaman yang rendah pada materi skala yang di

ujikan pada kegiatan prapenelitian. Melalui penggunaan model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) di kelas eksperimen diharapkan mampu

menghasilkan kemampuan representasi yang tidak sama bahkan lebih dari

model pembelajaran kooperatif yang dilakukan di kelas kontrol. Adapun

kerangka berfikir dapat digambarkan:

Materi Pembelajaran
Matematika “Skala”

Model Pembelajaran PjBL Model Pembelajaran


(Kelas Eksperimen) Kooperatif (kelas kontrol)

µ1 µ2

µ1 ≠ µ2
µ1 ˃ µ2
29

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah atau belum pasti

kebenarannya dan harus dibuktikan kenyataan atau kebenarannya. Hipotesis

ada dugaan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui penelitian.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha dan Ho dalam bentuk kalimat

1. Ha = Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi

peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Project

Based Learning (PjBL) dengan rata-rata kemampuan

representasi peserta didik menggunakan model pembelajaran

kooperatif.

Ho = Tidak terdapat perbedaan perbedaan rata-rata kemampuan

representasi peserta didik dengan menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan rata-

rata kemampuan representasi peserta didik dengan model

pembelajaran kooperatif.

2. Ha = Rata-rata hasil kemampuan representasi peserta didik dengan

model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi

dari rata-rata kemampuan representasi peserta didik

menggunakan model pembelajaran kooperatif.


30

Ho = Rata-rata kemampuan representasi peserta didik dengan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ) lebih rendah dari

rata-rata kemampuan representasi peserta didik menggunakan

model pembelajaran kooperatif.


31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen, dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis eksperimen yang

digunakan yaitu Quasi Experiment dengan desain The nonequivalent Posttest-

Only Design yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari

perlakuan/treatment tertentu terhadap penggunaan model pembelajaran

Project Based Learning yang akan dilihat dari perbedaan nilai post test

kemampuan representasi peserta didik dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik yang ada

di kelas V UPT SDN 2 Purwodadi yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas V

A berjumlah 20 peserta didik dan kelas V B berjumlah 20 peserta didik.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas V A yang dan

kelas V B. Penentuan atau pengambilan sampel melalui Cluster Random

Sampling dengan cara pengambilan kelompok sebagai sampel dipilih

secara random (acak) dan apabila suatu kelompok telah terpilih maka

anggota lainnya dalam kelompok atau populasi tersebut harus dimasukkan

kedalam sampel. Sampel yang dipilih secara random (acak) dilakukan

31
32

dengan cara undian yaitu menuliskan kelas V A dan V B pada kertas

kemudian digulung dan peneliti secara acak memilih gulungan kertas

tersebut, sehingga dari hasil undian didapatkan kelas V B dengan jumlah

20 peserta didik sebagai kelas kontrol dan V A dengan jumlah 20 peserta

didik sebagai kelas eksperimen. Sampel uji coba diambil dari luar sampel

penelitian dalam populasi yang sama yaitu diambil lima peserta didik dari

setiap kelas (V A dan V B) didapatkan 10 peserta untuk sampel uji coba,

sehingga masing-masing kelas kontrol dan eksperimen berjumlah 15

peserta didik.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel menurut Sugiyono (2015:60) adalah “suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Variabel pada penelitian ini yaitu kemampuan representasi

peserta didik, yang merupakan kemampuan untuk menyatakan ide dan

gagasan matematika ke dalam berbagai cara seperti gambar, tabel, grafik,

angka, huruf, simbol dan representasi lainnya dalam upaya memecahkan

masalah matematika. Indikator pada kemampuan representasi ini meliputi

indikator menjelaskan, menggambar dan ekspresi matematis.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh informasi. Teknik pengumpulan data


33

pada penelitian ini yaitu tes (test). Dalam penelitian ini menggunakan tes

tertulis untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidaknya model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar kognitif peserta didik.

Tes yang digunakan yaitu kategori tes prestasi (achievement test) untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu serta untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik peneliti melalui tes

tertulis.

Tabel 3.1
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis

Indikator
Kemampuan
Representasi Respons Skor
Matematis Peserta
Didik
Visual Tidak menjawab, jika ada jawaban hanya 0
memperlihatkan ketidakpahaman tentang
konsep sehingga informasi yang diberikan
tidak berarti apa-apa
Hanya sedikit dari gambar, diagram yang benar 1
Melukiskan, diagram, gambar, secara lengkap 2
namun kurang lengkap dan benar
Melukiskan, diagram, gambar, secara lengkap 3
namun masih ada sedikit kesalahan
Melukiskan, diagram, gambar, secara lengkap 4
dan benar
Ekspresi Matematis Tidak menjawab, jika ada jawaban hanya 0
memperlihatkan ketidakpahaman tentang
konsep sehingga informasi yang diberikan
tidak berarti apa-apa
Hanya sedikit dari model matematika yang 1
benar
Menemukan model matematika dengan benar, 2
namun salah dalam mendapatkan solusi
34

Menemukan model dengan benar, kemudian 3


melakukan perhitungan atau mendapatkan
solusi yang benar namun terdapat sedikit
kesalahan penulisan simbol
Menemukan model matematika dengan benar, 4
kemudian melakukan perhitungan atau
mendapatkan solusi secara benar dan lengkap
Teks tertulis / kata-kata Tidak menjawab, jika ada jawaban hanya 0
memperlihatkan ketidakpahaman tentang
konsep sehingga informasi yang diberikan
tidak berarti apa-apa
Hanya sedikit dari penjelasan 1
Penjelasan secara matematis masuk akal 2
namun hanya sebagian lengkap dan benar
Penjelasan secara matematis masuk akal dan 3
benar, meskipun tidak tersusun secara logis
atau terdapat sedikit kesalahan Bahasa
Penjelasan secara matematis masuk akal dan 4
jelas serta tersusun secara logis
Sumber : Buku Evaluasi Pembelajaran Matematika (Hal:53)

Analisis data hasil tes kemampuan representasi matematis peserta

didik dihitung menggunakan rumus presentase yaitu :


Berdasarkan skor presentase akan dilihat kemampuan representasi matematis

peserta didik dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2
Kategori Kemampuan Representasi Matematis
Skor Kategori
˂ 54% Sangat Rendah
55% - 59% Rendah
60% - 75% Sedang
76% - 85% Tinggi
86% - 100% Sangat Tinggi
Sumber: Buku Evaluasi Hasil Belajar (Hal:40)
35

E. Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur yang

digunakan terhadap konsep atau aspek yang diukur sehingga benar-benar

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kesesuaian atau kesahihan suatu alat ukur dan alat

ukur yang kurang valid berarti memiliki tingkat validitas yang rendah.

Pada penelitian ini digunakan 2 jenis validitas, yaitu validitas isi dan dan

validitas butir soal.

b. Validitas Isi

Validitas isi adalah validitas yang dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan

(Sugiyono, 2015 : 353). Untuk menghasilkan soal yang valid, sebelum

soal diuji cobakan kepada peserta didik terlebih dahulu dilakukan

validasi oleh validator. Validasi dilakukan dengan cara meminta

penilaian, tanggapan, saran dan komentar dari para ahli di bidang

pendidikan matematika. Instrumen akan divalidasi oleh 3 validator

yaitu oleh 2 dosen dan 1 guru kelas.

c. Validitas Butir Soal

Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat ukur dapat

mengukur secara tepat. Untuk menguji validitas butir soal digunakan

rumus Pearson Product Moment, yaitu dengan langkah-langkah

sebagai berikut (Siregar, 2014 : 49) :


36

1) Menjumlahkan skor jawaban

Pada langkah ini dilakukan penjumlahan jawaban dari setiap butir

soal atau pertanyaan kepada responden.

2) Uji validitas setiap butir pertanyaan

Pada tahap ini dilakukan uji validitas dari setiap butir soal atau

pertanyaan dengan cara setiap butir soal diidentifikasi menjadi

variabel X dan total jawaban menjadi variabel Y

3) Menghitung nilai r tabel

Nilai r tabel = n-2, α = 0,05

4) Menghitung nilsi

Langkah-langkah menghitung r hitung :

a) Membuat tabel penolong

b) Menghitung nilai dengan rumus Pearson Product

Moment

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

Keterangan:

: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n : banyaknya peserta tes

X : koefisien butir soal

Y : skor total

5) Membuat keputusan

Pertanyaan dinyatakan valid, jika ˃


37

2. Tingkat Kesukaran Tes

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui kesukaran soal

dalam rangka menyiadakan berbagai alat diagnosik kesulitan belajar siswa

ataupun dalam rangka meningkatkan penilaian berbasis kelas. Menurut

Komarudin (2017 : 168) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

sukar atau tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

peserta didik untuk mempertinggi usaha pemecahan masalah pada soal.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus

asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena merasa soal

tersebut diluar kemampuannya. Dalam evaluasi pembelajaran, indeks atau

tingkat kesukaran diberi simbol ( ), singkatan dari kata “proporsi” untuk

mencari tingkat kesukaran digunakan rumus :

Keterangan:

= Tingkat atau Indeks kesukaran

Mean = Rata-rata skor siswa

Skor maksimum = Skor maksimum soal

Pada tingkat atau indeks kesukaran tes, bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran

(difficulty index). Ketentuan indeks atau tingkat kesukaran diklasifikasikan

pada tabel berikut:


38

Tabel 3.2
Klasifikasi Indeks Kesukaran

Besarnya P Interpretasi
Kurang dari 0,30 Terlalu sukar
0,30 – 0,70 Cukup (Sedang)
Lebih dari 0,70 Terlalu mudah
Sumber : Buku Pengantar Evaluasi Pendidikan (Hal:372)

Pada penelitian ini, menggunakan soal dengan indeks kesukaran

sedang yaitu dengan nilai P 0,30 sampai 0,70.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda yaitu daya dalam membedakan antara peserta tes

yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan

rendah. Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes

yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan

rendah adalah indeks daya pembeda, indeks ini menunjukkan kesesuaian

antara fungsii soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Angka yang

menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

disimbolkan dengan huruf D (Komarudin & Sarkandi, 2017 : 171)

Rumus untuk menghitung indeks daya pembeda menggunakan

rumus sebagai berikut (Sudijono, 2006 : 389) :


39

Tabel 3.3
Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai D Keputusan
Terima
0,1 ≤ Direvisi
Ditolak
Sumber: Buku Evaluasi Pembelajaran (Hal:179)

Pada penelitian ini menggunakan daya pembeda pada tingkat

untuk menentukan daya dalam membedakan kemampuan tinggi

dan kemampuan rendah.

4. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan atau

keajekan alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Tes dikatakan

reliabel apabila soal tes memberikan hasil yang relatif sama (konsisten)

untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen dilakukan dengan cara uji

Cronbach Alpha. Adapun rumus Cronbach Alpha yang dimaksud yaitu

(Sudijono, 2016 : 208) :


( ) ( )

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas tes

= Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

= Bilangan konstanta

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap butir item

= Varians total
40

Dengan penjelasan lebih lanjut, bahwa :

∑ yang dapat diperoleh dengan menjumlahkan seluruh varian dari

nomor item.

∑ = + + +…..(dan seterusnya)

Sedangkan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

(∑ )

= (dan seterusnya)

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes

( ) pada umumnya digunakan acuan sebagai berikut :

1. Apabila sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes

hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah

memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable)

2. Apabila lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar

yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki

reliabilitas yang tinggi (un-reliable).

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui

data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji

normalitas dengan menggunakan uji statistik Chi-kuadrat. Langkah-

langkah uji normalitas menggunakan chi kuadrat dilakukan sebagai berikut

(Budiyono, 2016 : 168) :


41

a. Mencari Chi-kuadrat hitung ( hitung)

( )

b. Membandingkan hitung dengan tabel

Dengan membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel untuk α

= 0,05 dan drajat kebebasan (dk) = k – 3

c. Kriteria uji

hitung ≤ tabel = data berdistribusi normal

hitung ˃ tabel = data berdistribusi tidak normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk memberikan

keyakinan bahwa sekelompok data yang diteliti dalam proses analisis

berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Pengujian

homogenitas adalah pengujian untuk mengetahui sama tidaknya variansi-

variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang dilakukan

menggunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut

(Riduwan,2015 : 120) :

a. Perumusan Hipotesis

= tidak terdapat perbedaan varians antara keduakelas

= terdapat perbedaan varians antara kedua kelas

b. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus:


42

c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, dengan rumus:

dk pembilang = n – 1 (untuk varians terbesar)

dk penyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)

dengan taraf signifikan (α) = 0,05

d. Kriteria Uji

diterima, jika F hitung ˂ F tabel

ditolak, jika F hitung ≥ F tabel

Kesimpulan :

Jika F hitung ˂ F tabel, berarti homogen

Jika F hitung ≥ F tabel, berarti tidak homogeny

3. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara untuk mengetahui kebenaran

dengan cara melakukan pengujian terhadap hipotesis yang ada. Uji

hipotesis merupakan prosedur untuk pengambilan keputusan apakah akan

menerima atau menolak hipotesis. Pada uji hipotesis digunakan uji-t, yaitu

sebagai berikut:

a. Uji-t dua pihak (uji kesamaan dua rata-rata)

Uji-t dua pihak digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

rata-rata kemampuan representasi peserta didik yang diperoleh melalui

model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang dilakukan di

kelas eksperimen dengan kemampuan representasi yang diperoleh

melalui pembelajaran berkelompok yang dilakukan di kelas kontrol

pada materi skala.


43

Menurut Sudjana (2015 : 239), uji dua pihak dilakukan bila rumusan

hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi :

1) Rumus Hipotesis

Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

representatif peserta didik antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

representatis peserta didik antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Keterangan :

= Rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas

eksperimen

= Rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas

Kontrol

2) Rumus statistik yang digunakan

Menurut Sudjana (2015 : 239), rumus statistik yang digunakan

untuk uji hipotesis yaitu :

Rumus uji-t
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t=

( ) ( )
dimana = ( )
44

keterangan :

̅̅̅ = Rata – rata kemampuan representasi kelas

eksperimen

̅̅̅ = Rata – rata kemampuan representasi kelas kontrol

= Jumlah siswa kelas eksperimen

= Jumlah siswa kelas kontrol

= Standar deviasi siswa kelas eksperimen

= Standar deviasi siswa kelas kontrol

= Standar deviasi gabungan

3) Kriteria Uji

Terima H0 jika <t< di mana didapat dari daftar

distribusi t dengan dk = (n1 + n2-2) dan peluang (1 - ). Untuk

harga-harga t lainnya H0 ditolak.

b. Uji-t satu pihak

uji-t satu pihak digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata

kemampuan representasi pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada

kelas kontrol. Adapun menurut Sudjana (2015 : 243) langkah- langkah

untuk melakukan uji satu pihak kanan, sebagai berikut:

1) Rumus Hipotesis

Rata-rata kemampuan representasi peserta didik

kelas eksperimen kurang dari kemampuan

representasi peserta didik pada kelas kontrol.


45

Rata-rata kemampuan representasi peserta didik

pada kelas eksperimen lebih tinggi dari

kemampuan representasi pada kelas kontrol.

2) Rumus statistik yang digunakan


̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t=

( ) ( )
= ( )

Keterangan :

̅̅̅ = kemampuan representasi peserta didik kelas eksperimen

̅̅̅ = kemampuan representasi peserta didik kelas kontrol

= standar deviasi peserta didik kelas eksperimen

= standar deviasi peserta didik kelas kontrol

= jumlah peserta didik kelas eksperimen

= jumlah peserta didik kelas kontrol

= standar deviasi gabungan

3) Kriteria Uji

Terima H0 jika t < dan tolak H0 jika t mempunyai harga-harga

lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah dk = (n1 + n2-

2) dengan peluang (1-α).

4. Uji Mann-Whitney U-Test

Apabila asumsi sampel pada penelitian ini data tidak berdistribusi normal

maka akan dilakukan uji statistik data nonparametik, rumus yang digunakan
46

adalah uji Mann – Whitney U-Test. Uji Mann – Whitney U-Test dinamakan

juga uji U, digunakan sebagai alternative lain dari uji-t parametrik bila

anggapan yang diperlukan bagi uji-t tidak dijumpai. Bila besar sampel

pertama dan kedua dinyatakan dengan dan , maka langkah-langkah

pengujiannya pada uji dua pihak dan satu pihak aadalah sebagai berikut

(Djarwanto,2009 : 39-40):

a. Uji Dua Pihak

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata kemampuan

representasi peserta didik pada kelas eksperimen dan rata-rata

kemampuan representasi peserta didij pada kelas kontrol.

1) Rumus Hipotesis

Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

representatif peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

representatis peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Keterangan :

= Rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas

eksperimen

= Rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas

Kontrol

2) Langkah-langkah pengujian

a) Gabungkan kedua sampel independen dan beri jenjang pada tiap-

tiap anggotanya mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai


47

pengamatan terbesar. Untuk memudahkan dapat disusun bentuk

array terlebih dahulu. Apabila ada dua atau lebih nilai

pengamatan yang sama, digunakan jenjang rata-rata.

b) Hitunglah jumlah jenjang masing-masing bagi sampel pertama

dan kedua, notasikan dengan dan .

c) Untuk uji statistic U, dihitung dari sampel pertama dengan

pengamatan

Rumus statistic yang digunakan :

( )
=

atau dari sampel kedua dengan pengamatan

( )
=

Keterangan :

n1 = jumlah siswa kelas ekperimen

n2 = jumlah siswa kontrol

U1 = jumlah peringkat kelas eksperimen

U2 = jumlah peringkat kelas kontrol

R1 = jumlah rangking pada kelas eksperimen

R2 = jumlah rangking pada kelas kontrol

d) Dari dua nilai U tersebut yang digunakan adalah nilai U yang

lebih kecil. Nilai yang lebih besar ditandai dengan . Sebelum

pengujian perlu diperiksa apakah telah membandingkannya

dengan . Bila nilainya lebih besar dari nilai tersebut


48

adalah dan nilai U dapat dihitung :

U=

e) Bandingkan nilai U dengan nilai U tabel (untuk dan yang

lebih kecil dari 20)

3) Kriteria Uji

diterima apabila ( )( )

ditolak apabila a ( )( )

(Siregar,2014:390)

b. Uji Satu Pihak

Untuk mengetahui rata-rata kemampuan representasi mana yang lebih

tinggi antara rata-rata kemampuan representasi peserta didik pada kelas

eksperimen dengan rata-rata kemampuan representasi pada kelas kontrol.

1) Rumus Hipotesis

Rata-rata kemampuan representasi peserta didik

kelas eksperimen kurang dari kemampuan representasi peserta didik

pada kelas kontrol.

Rata-rata kemampuan representasi peserta didik

pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kemampuan representasi

pada kelas kontrol.

2) Langkah-langkah pengujian

a) Gabungkan kedua sampel independen dan beri jenjang pada tiap-

tiap anggotanya mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai

pengamatan terbesar. Untuk memudahkan dapat disusun bentuk


49

array terlebih dahulu. Apabila ada dua atau lebih nilai

pengamatan yang sama, digunakan jenjang rata-rata.

b) Hitunglah jumlah jenjang masing-masing bagi sampel pertama

dan kedua, notasikan dengan dan .

c) Untuk uji statistic U, dihitung dari sampel pertama dengan

pengamatan

Rumus statistic yang digunakan :

( )
=

atau dari sampel kedua dengan pengamatan

( )
=

Keterangan :

n1 = jumlah siswa kelas ekperimen

n2 = jumlah siswa kontrol

U1 = jumlah peringkat kelas eksperimen

U2 = jumlah peringkat kelas kontrol

R1 = jumlah rangking pada kelas eksperimen

R2 = jumlah rangking pada kelas kontrol

d) Dari dua nilai U tersebut yang digunakan adalah nilai U yang

lebih kecil. Nilai yang lebih besar ditandai dengan . Sebelum

pengujian perlu diperiksa apakah telah membandingkannya

dengan . Bila nilainya lebih besar dari nilai tersebut

adalah dan nilai U dapat dihitung :


50

U=

e) Bandingkan nilai U dengan nilai U tabel (untuk dan yang

lebih kecil dari 20)

3) Kriteria Uji

diterima apabila ( )( )

ditolak apabila a ( )( )

(Siregar,2014:390)
51

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Oktober 2023 sampai

tanggal 28 Oktober 2023 di UPT SDN 2 Purwodadi. Kegiatan penelitian

di kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan selama 4 hari yaitu

kelas eksperimen 2 kali pertemuan dan kelas kontrol 2 kali pertemuan.

Penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol dimulai pada tanggal 25

Oktober 2023 sampai 28 Oktober 2023. Penelitian dilakukan dengan

memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran yang telah ditentukan yaitu model Project Based Learning

(PjBL) untuk kelas eksperimen dan model Kooperatif untuk kelas kontrol,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian soal tes (post test) kepada

peserta didik. Mata pelajaran matematika di sekolah dilakukan sebanyak 4

JP (Jam Pelajaran) dalam seminggu, setiap 1 JP dilaksanakan selama 35

menit. Pada penelitian ini, kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen

dilakukan selama 2 hari yaitu melaksanakan pembelajaran selama 4 JP

(140 menit) di hari pertama dan hari kedua digunakan untuk

melaksanakan post test. Begitupun di kelas kontrol, kegiatan penelitian

dilaksanakan selama 2 hari, yaitu hari pertama untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran selama 4 JP (140 menit) dan hari kedua digunakan

untuk melaksanakan post test.

51
52

a. Kegiatan Penelitian Kelas Eksperimen

Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023 dilakukan kegiatan penelitian di

kelas Eksperimen yaitu kelas V B dijam pertama sampai jam keempat

pembelajaran. Kegiatan penelitian dilakukan dengan melakukan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL). Kegiatan pembelajaran di jam pertama sampai ketiga

dimulai dengan memberikan apersepsi dan menstimulus peserta didik

mengenai materi skala dengan mengaitkan benda-benda yang ada didalam

kelas seperti gambar peta. Kemudian merespon setiap argumen dari

peserta didik dan memberikan penjelasan mengenai skala dan berikan

latihan soal yang membantu peserta didik dapat menjawab setiap soal

secara representasi matematis. Kemudian, kegiatan pembelajaran

dilanjutkan dengan memberikan informasi terkait tugas projek yang akan

dilakukan.

Kegiatan pembelajaran dijam keempat, dilanjutkan dengan

melaksanakan projek individu yang berkaitan dengan materi skala, yaitu

peserta didik harus mengukur panjang dan lebar ruang kelas,

menyelesaikan perhitungannya sehingga dapat menggambarkan denah

dengan tepat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan. Peneliti

membimbing selama kegiatan projek berlangsung. Hasil akhir pada

kegiatan ini adalah peserta didik dapat menyelesaikan projek pembuatan

denah dengan ukuran denah yang tepat berdasarkan hasil perhitungan yang

dilakukan secara representasi matematis pada soal-soal skala . Setelah


53

semua kegiatan projek selesai, peserta didik melakukan presentasi dari

tugas projek yang diselesaikan, kemudian peserta didik bersama-sama

mengulas kembali dan sekaligus menyimpulkan hasil pembelajaran yang

telah dilakukan, kegiatan pembelajaranpun diakhiri.

Dihari kedua, yaitu hari Kamis 26 Oktober 2023 dilakukan

kegiatan post test dalam bentuk essay oleh seluruh peserta didik yang ada

di kelas eksperimen. Post test ini dilaksanakan selama 60 menit, post test

ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan representasi

matematis peserta didik di kelas eksperimen setelah diberikan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL).

b. Kegiatan Penelitian Kelas Kontrol

ada hari Jum’at, tanggal 27 Oktober 2023. Dilaksanakan

penelitian di kelas kontrol yaitu kelas V A di jam pertama sampai keempat

pembelajaran. Kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas kontrol tidak

jauh berbeda dari kelas eksperimen. Kegiatan penelitian di kelas kontrol

dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuat kelompok secara acak

sebanyak 3 kelompok. Pembentukan kelompok mengikuti saran dan

keinginan peserta didik yaitu berdasarkan urutan nama di absen kelas.

Sehingga terbentuklah 3 kelompok yang berisikan 5 peserta didik disetiap

kelompoknya. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan

apersepsi dan pertanyaan kepada peserta didik terkait materi skala. Peserta
54

didik memberikan jawabannya dan setiap jawaban peserta didik diberikan

respon serta penjelasan terkait materi skala, kegiatan diskusi antar peserta

didik terjadi dan peneliti memberikan arahan dan penjelasan ulang terkait

hasil diskusi yang dilakukan. Pembelajaranpun dilanjutkan dengan

memberikan latihan soal seperti pada kelas eksperimen yang membantu

dan melatih peserta didik untuk dapat menyelesaikan soal-soal secara

representasi matematis. Setelah diberikan latihan soal, setiap kelompok

akan diberikan soal yang harus dikerjakan secara berkelompok. Setiap

kelompok akan mendapatkan masing-masing 3 soal berbeda yang harus

dikerjakan selama 25 menit. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan

soal, peserta didik bersama-sama mengulas kembali dan memberikan

kesimpulan dari kegitan pembelajaran yang telah dilakukan, kegiatan

pembelajaranpun diakhiri.

Pada hari Sabtu, tanggal 28 Oktober 2023, dilakukan kegiatan post

test dalam bentuk essay oleh seluruh peserta didik yang ada dikelas

kontrol. Post test ini dilaksanakan selama 60 menit, post test ini

dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis

peserta didik di kelas kontrol setelah diberikan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif.

B. Pengujian Analisis Instrumen (Uji Coba Sampel)

1. Validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi (ahli) dan validitas item (butir

soal). Validitas ini dilakukan dengan cara mencocokan butir-butir tes dengan
55

indikator. Adapun validator untuk memeriksa dan memvalidasikan instrumen

yang sudah dibuat yaitu 3 ahli yang terdiri dari validator ahli bahasa yaitu

Bapak Dr. Izhar, M.Pd., validator ahli matematika yaitu Ibu Ana

Istian,S.Pd.,M.Si., dan Ibu Rita Wahyuningsih, S.Pd.,SD., wali kelas V A

sebagai validator yang memeriksa ketepatan instrumen soal dengan karakter

peserta didik, tes tersebut dinyatakan valid setelah dilakukan validasi oleh

ketiga validator tersebut. Instrumen tes dilakukan pengecekan oleh validator Ibu

Ana dilakukan revisi sebanyak satu kali yaitu pada bagian kesesuaian soal

dengan materi sedangkan pada validator Bapak Izhar dilakukan revisi sebanyak

satu kali pada bagian tanda baca pada soal sedangkan pada validator Ibu Rita

(guru kelas) tidak ada revisi. Sehingga setelah dilakukan validasi dari hasil

revisi tersebut oleh validator, maka instrumen tersebut dapat digunakan. Selain

menggunakan validasi isi, untuk mengetahui validitas tes tiap item atau soal

dilakukan perhitungan menggunakan rumus Pearson Product Moment untuk

menentukan nilai .

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil pada tabel berikut:

Tabel 4.1
Data Hasil Analisis Validitas Tes

No. Soal Nilai Nilai Keputusan


1 0,707 Valid
2 0,707 Valid
3 0,707 Valid
56

4 0,707 Valid
5 0,707 Valid
6 0,707 Valid
Sumber : Data uji coba instrumen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil

dibandingkan dengan dk = n -2 = 10 – 2 = 8 dengan taraf nyata 0,05%, maka

diperoleh = 0,707. Karena hasil dari keenam item soal didapatkan nilai

maka seluruh item soal tes awal dinyatakan valid.

2. Tingkat Kesukaran Tes

Tingkat kesukaran tes adalah suatu uji yang digunakan untuk menyatakan

bahwa item soal adalah mudah. Sedang dan sulit. Untuk mengetahui dan

menghitung tingkat kesukaran setiap item soal digunakan rumus:

Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan, diperoleh nilai-nilai

tingkat kesukaran tes pada tabel berikut :

Tabel 4.2
Data Skor dari Tiap Item Soal

No. Soal Tingkat Kesukaran Keputusan


1 0,70 Sedang
2 0,65 Sedang
3 0,70 Sedang
4 0,67 Sedang
5 0,62 Sedang
6 0,70 Sedang
Sumber : Data uji coba instrumen
57

Tabel diatas menunjukkan bahwa keenam soal yang di uji cobakan pada

awal tes memperoleh keputusan soal yang digunakan menunjukkan kategori

soal dengan tingkat kesukaran “sedang” karena klasifikasi indeks kesukaran di

tingkat sedang berada pada nilai P 0,30 sampai 0,70.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah suatu uji yang digunakan untuk menyatakan

keputusan bahwa item soal direvisi, diterima atau ditolak. Untuk mengetahui

keputusan dan menghitung daya pembeda setiap item soal digunakan rumus:

( ) ( )

Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan, diperoleh nilai-nilai

dan keputusan pada tabel berikut :

Tabel 4.3
Data Hasil Analisis Daya Pembeda

No. Soal Kelompok Kelompok Daya Keputusan


Atas Bawah Pembeda (D)
1 3,4 2,1 0,33 Diterima
2 3,6 2,4 0,31 Diterima
3 3,4 2,1 0,33 Diterima
4 3,6 2,4 0,31 Diterima
5 3,4 2,1 0,33 Diterima
6 3,4 2,1 0,33 Diterima
Sumber : Data uji coba instrumen

Tabel diatas menunjukkan bahwa keenam soal yang di uji cobakan pada

awal tes memperoleh keputusan bahwa soal tersebut masuk pada kategori

“diterima” di mana keenam soal tersebut memiliki nilai daya pembeda lebih

dari 0,3 (D ˃ 0,3).


58

4. Uji Reliabilitas

Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa instrumen tes merupakan

instrumen yang reliable. Diperoleh nilai yaitu 1,125 yang berarti nilai

reliabilitas lebih besar dari 0,70. Apabila nilai reliabilitas tes ( ) sama dengan

atau lebih dari 0,70, maka dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi

atau soal tes dinyatakan reliable. Rumus yang digunakan untuk menentukan

nilai reliabilitas ( ) adalah :


( ) ( )

C. Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Siswa

1. Kelas Eksperimen

Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan penggunaan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Hasil post test kemampuan

representasi matematis peserta didik pada kelas eksperimen dengan jumlah

peserta didik sebanyak 15 peserta didik sebagai berikut:

Tabel 4.4
Skor Setiap Butir Soal (Indikator) Kelas Eksperimen
Indikator
Nama Total
No. Visual Ekspresi Teks Tertulis
PD skor
Matematis
1 Alfarizi 3 3 4 3 4 3 20
2 Hapid 4 3 4 3 3 3 20
3 Jimi 4 4 4 3 4 4 24
4 Kevin 3 3 3 4 4 4 21
5 Khoirul 3 3 3 4 4 4 21
6 Nanang 3 4 3 4 4 4 22
7 Naufal 3 3 4 3 4 4 21
8 Rahmat 3 2 4 3 4 3 19
9 Rizki 3 3 3 4 4 4 21
10 Soleha 4 3 4 4 4 4 24
59

11 Syarif 3 3 3 4 3 2 18
12 Vincen 3 4 4 3 4 4 22
13 Wilda 3 3 4 4 4 4 22
14 Yanuar 4 4 4 4 4 3 23
15 Yuda 3 4 3 4 4 3 21
Sumber: Data hasil post test kelas eksperimen

Soal yang diberikan pada post test yaitu 6 soal, di mana indikator

visual berjumlah 2 soal, indikator ekspresi matematis berjumlah 2 soal dan

indikator teks tertulis berjumlah 2 soal. Masing-masing soal memiliki nilai

maksimum 4 tiap soal, sehingga skor ideal dari masing-masing soal adalah 8.

Tabel 4.5
Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen

Nama Indikator
Total
No Peserta Ekspresi Teks
Visual Skor
Didik Matematis Tertulis
1 Alfarizi 6 7 7 20
2 Hapid 7 7 6 20
3 Jimi 8 7 8 24
4 Kevin 6 7 8 21
5 Khoirul 6 7 8 21
6 Nanang 7 7 8 22
7 Naufal 6 7 8 21
8 Rahmat 5 7 7 19
9 Rizki 6 7 8 21
10 Soleha 7 8 8 24
11 Syarif 6 7 5 18
12 Vincen 7 7 8 22
13 Wilda 6 8 8 22
14 Yanuar 8 8 7 23
15 Yuda 7 7 7 21
Jumlah 98 108 111 317
Skor Ideal 8 8 8 24
Presentase 81,6% 90% 92,5% 88,05%
%
Sumber: Data hasil post test kelas eksperimen
60

Berdasarkan perhitungan, dapat dilihat pada tabel di atas bahwa total

skor keseluruhan yang diperoleh peserta didik dan skor setelah dipisah

berdasarkan indikator. Total skor dari semua indikator adalah 317, terdiri dari

indikator visual 98, indikator ekspresi matematis 108, dan indikator teks

tertulis 111. Dari ketiga indikator tersebut, presentase indikator visual 81,6%,

presentase indikator ekspresi matematis 90%, dan presentase indikator teks

tertulis 92.5%.

Berdasarkan kriteria representasi, presentase dari indikator ekspresi

matematis dan teks tertulis tergolong sangat tinggi sedangkan indikator visual

tergolong kategori tinggi . Seperti pada tabel analisis presentase kemampuan

representasi sebagai berikut:

Tabel 4.6
Hasil Analisis Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik Kelas
Eksperimen Berdasarkan Indikator Representasi

Skor
Skor
No. Indikator N Peserta Presentase Kategori
Ideal
Didik
1 Visual 15 8 98 81,6% Tinggi
2 Ekspresi 15 8 108 90% Sangat Tinggi
matematis
3 Teks 15 8 111 92,5% Sangat Tinggi
tertulis
Sumber : Analisis Data Post Test kelas eksperimen

Berdasarkan tabel di atas, diketahui kemampuan representasi ekspresi

matematis dan teks tertulis tergolong sangat tinggi, sedangkan kemampuan

representasi visual tergolong tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pada kelas

eksperimen kemampuan representasi matematis peserta didik lebih menonjol


61

dalam menyelesaikan masalah atau soal-soal matematika melalui representasi

visual, ekspresi matematis dan teks tertulis.

2. Kelas Kontrol

Pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif. Hasil post test kemampuan representasi

matematis peserta didik pada kelas kontrol dengan jumlah peserta didik

sebanyak 15 peserta didik sebagai berikut:

Tabel 4.7
Skor Setiap Butir Soal (Indikator) Kelas Kontrol
Indikator
Nama Total
No. Ekspresi
PD Visual Teks Tertulis skor
Matematis
1 Alfa 3 3 4 3 3 2 18
2 Awalin 2 2 4 3 3 3 17
3 Azka 3 3 3 3 3 3 18
4 Dewi 2 2 3 3 2 3 15
5 Dhanil 4 3 4 4 4 3 22
6 Dirga 3 4 3 3 3 3 19
7 Eka 4 3 3 3 3 3 19
8 Elfan 3 2 3 3 4 3 18
9 Esa 3 3 3 4 3 3 19
10 Fadilla 3 2 3 4 4 3 19
11 Fadil 4 3 4 3 3 3 20
12 Nazma 3 4 3 3 3 3 19
13 Raka 3 3 4 3 3 3 19
14 Rifki 3 3 3 3 3 3 18
15 Tanto 3 3 3 4 3 3 19
Sumber: Data hasil post test kelas kontrol

Soal yang diberikan pada post test yaitu 6 soal, dimana indikator

visual berjumlah 2 soal, indikator ekspresi matematis berjumlah 2 soal dan


62

indikator teks tertulis berjumlah 2 soal. Masing-masing soal memiliki nilai

maksimum 4, sehingga skor ideal dari masing-masing soal adalah 8.

Tabel 4.8
Hasil Tes Representasi Matematis Peserta Didik pada Kelas Kontrol

Nama Indikator
Total
No. Peserta Ekspresi Teks
Visual Skor
Didik Matematis Tertulis
1 Alfa 6 7 5 18
2 Awalin 4 7 6 17
3 Azka 6 6 6 18
4 Dewi 4 6 5 15
5 Dhanil 7 8 7 22
6 Dirga 7 6 6 19
7 Eka 7 6 6 19
8 Elfan 5 6 7 18
9 Esa 6 7 6 19
10 Fadillatun 5 7 7 19
11 Fadil 7 7 6 20
12 Najma 7 6 6 19
13 Raka 6 7 6 19
14 Rifki 6 6 6 18
15 Tanto 6 7 6 19
Jumlah 89 99 91 279
Skor Ideal 8 8 8 24
Presentase % 74,16% 82,5% 75,83% 77,5%
Sumber : Data Hasil Post Test kelas kontrol

Berdasarkan perhitungan, dapat dilihat total skor keseluruhan yang

diperoleh peserta didik dan skor setelah dipisah berdasarkan indikator. Total

skor dari semua indikator adalah 279, terdiri dari indikator visual 89,

indikator ekspresi matematis 99 dan indikator teks tertulis 91.

Dari ketiga indikator tersebut, presentase indikator visual diperoleh

sebesar 74,16%, indikator ekspresi matematis 82,5% dan indikator teks

tertulis 75,83%. Total presentase semua indikator yaitu 77,5%. Berdasarkan


63

kriteria representasi, presentase dari indikator visual dan teks tertulis

tergolong sedang sedangkan presentase indikator ekspresi matematis

tergolong tinggi. Seperti pada tabel analisis presentase kemampuan

representasi sebagai berikut :

Tabel 4.9
Hasil Analisis Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik Kelas
Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi
Skor
Skor
No. Indikator N Peserta Presentase Kategori
Ideal
Didik
1 Visual 15 8 89 74,16% Sedang
2 Ekspresi 15 8 99 82,5% Tinggi
matematis
3 Teks 15 8 91 75,83% Sedang
Tertulis
Sumber : Analisis Data Post Test

Berdasarkan tabel di atas, diketahui kemampuan representasi indikator

visual dan teks tertulis tergolong kategori sedang, sedangkan kemampuan

representasi indikator ekspresi matematis tergolong tinggi. Dapat disimpulkan

bahwa pada kelas eksperimen kemampuan representasi matematis peserta

didik lebih menonjol dalam menyelesaikan masalah atau soal-soal

matematika secara ekspresi matematis saja.

3. Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi

Berdasarkan presentase dan kategori presentase matematis, dapat diketahui

bahwa adanya perbedaan kemampuan representasi antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada setiap indikator representasi matematis. Perbedaan

antara kedua keas dapat dilihat pada tabel berikut:


64

Tabel 4.10
Hasil Representasi Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi

Eksperimen Kontrol
Skor
No. Indikator Skor Skor
Ideal Presentase Katogori Presentase kategori
PD PD
1 Visual 8 98 81,6% Tinggi 89 74,16% Sedang
2 Ekspresi 8 108 90% Sangat 99 82,5% Tinggi
matematis tinggi
3 Teks 8 111 92,5% Sangat 91 75,83% Sedang
tertulis tinggi
Sumber : Data Kemampuan Representasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan representasi

matematis yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol

untuk setiap indikatornya. Pada indikator visual terdapat selisih sebesar 7,44%,

selisih indikator ekspresi matematis sebesar 7,5% dan selisih indikator teks

tertulis sebesar 16,67%. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan

representasi matematis peserta didik kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih baik daripada kemampuan

representasi peserta didik kelas kontrol menggunakan model kooperatif.

D. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

a. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

1) Perumusan Hipotesis

= Data berdistribusi normal

= Data berdistribusi tidak normal


65

2) Rumus statistic yang digunakan

( )

Karena = 3,509, selanjutnya dibandingkan dengan

dengan dk = k – 3 = 5 - 3 = 2 dan taraf nyata 0,05%, maka didapatkan

= 5,991

3) Kriteria uji

Karena diketahui ˂ atau 3,509 ˂ 9,488 karena

nilai ˂ , maka terima sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol

1) Perumusan Hipotesis

= Data berdistribusi normal

= Data berdistribusi tidak normal

2) Rumus statistic yang digunakan

( )

Karena = 5,664, selanjutnya dibandingkan dengan

dengan dk = n – 3 = 5 – 3 = 2 dan taraf nyata 0,05%, maka didapatkan

= 5,991
66

3) Kriteria uji

Karena diketahui ˂ atau 5,664 ˂ 5.991 karena

nilai ˂ , maka terima sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Langkah-langkah untuk menghitung uji homogenitas varians

adalah sebagai berikut :

a. Hipotesis

= Tidak terdapat perbedaan varians antara kedua kelas (Homogen)

= Terdapat perbedaan varians antara kedua kelas (Tidak

Homogen)

b. Mencari nilai varians dengan rumus ;

Hasil perhitungan pada lampiran diperoleh :

Varians kelas eksperimen = 7,72 (terbesar)

Varians kelas kontrol = 6,24 (terkecil)

Maka nilai

= 1,23

Selanjutnya dibandingkan dengan dengan dk pembilang dan dk

penyebut
67

dk pembilang = n – 1 = 15 – 1 = 14

dk penyebut = n – 1 = 15 – 1 = 14

dengan taraf signifikan (α) = 0,05, maka didapatkan nilai = 2,48

c. Kriteria uji

Karena ˂ atau 1,23 ˂ 2,48, maka diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara

kedua kelas (Homogen).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menjawab kedua hipotesis yang ada

pada penelitian ini. Penulis menggunakan dua jenis uji-t yaitu uji-t dua

pihak dan uji-t satu pihak. Adapun hasil analisis dan perhitungan terhadap

data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

a. Uji-t dua pihak

Uji-t dua pihak dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Hipotesis

= Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

representasi matematis peserta didik antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol

= Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

representasi matematis peserta didik antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol

= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas

eksperimen
68

= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas kontrol

2) Rumus Statistik yang Digunakan

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ( ) ( )
= dimana = ( )

Dari perhitungan didapatkan = 3,23. Selanjutnya

dibandingkan dengan dengan , dengan dk = (15+15-2)

= 28, taraf nyata (α) = 0,05, maka diperoleh = (1 – )

( ) ( ) sehingga nilai = 2.05

3) Kriteria Uji

Karena ˃ atau 3,23 ˃ 2.05 maka ditolak. Sehingga

terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi matematis

peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Uji-t Satu Pihak

Uji-t satu pihak dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Hipotesis

= Rata-rata kemampuan representasi matematis

peserta didik pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan

representasi matematis pada kelas kontrol

= Rata-rata kemampuan representasi matematis

peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kemampuan

representasi matematis peserta didik pada kelas kontrol

= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas

eksperimen
69

= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas kontrol

2) Rumus Statistik

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ( ) ( )
= dimana = ( )

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada uji-t dua pihak

diperoleh = 7,13 dan = 3,23 dengan taraf nyata (α) =

0,05 dan nilai dk = (15+15-2) = 28 dengan = (1 – )

( ) sehingga nilai = 1,70

3) Kriteria Uji

Karena nilai atau 3,21 ˃ 1,70 maka ditolak.

Sehingga hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan

representasi matematis peserta didik pada kelas eksperimen lebih

tinggi dari kemampuan representasi matematis peserta didik pada

kelas kontrol.

E. Pembahasan

Dari hasil analisis uji prasyarat diperoleh bahwa seluruh data berdistribusi

normal, selanjutnya melalui uji homogenitas diperoleh bahwa kedua sampel

berasal dari variasi yang homogen. Karena uji prasyarat terpenuhi,

dilanjutkan uji hipotesis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t

dua pihak dan uji-t satu pihak pada taraf nyata 5% menunjukkan hasil bahwa

keduanya menolak . Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan

rata-rata kemampuan representasi matematis peserta didik di kelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning


70

(PjBL) dengan rata-rata kemampuan representasi matematis peserta didik di

kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dan rata-rata

kemampuan representasi matematis peserta didik pada kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih

tinggi dari kemampuan representasi matematis peserta didik pada kelas

kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan kegiatan pembelajaran pada

kelas kontrol menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) sangat cocok diterapkan pada

kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi

matematis peserta didik. Didalam kegiatan pembelajaran, model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) diterapkan pada materi skala

untuk membantu peserta didik meningkatkan kemampuan representasi.

Pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL)

melatih peserta didik untuk mengkontruksi pemahamannya sendiri dan

melakukan kerja proyek sehingga dapat meningkatkan keterlibatan peserta

didik dalam pembelajaran serta membantu peserta didik untuk meningkatkan

kemampuan representasi matematis peserta didik melalui perhitungan untuk

menyelesaikan proyek yang dilakukan Pada saat melaksanakan tugas projek,

peserta didik diberikan lembar projek yang harus diselesaikan oleh setiap

peserta didik, kemudian hasil akhir dari kegiatan ini yaitu peserta didik dapat

menggambarkan denah dari hasil perhitungan yang telah dilakukan. Peserta


71

didik melakukan pengukuran panjang dan lebar untuk menghitung luas kelas,

mencatat hasil perhitungan, melakukan perhitungan dan menggambarkan

hasil perhitungan yang telah dilakukan. Perhitungan tersebut harus

diselesaikan secara representasi yaitu representasi matematis yang terdiri dari

indikator visual, ekspresi matematis dan teks tertulis. Kemampuan

representasi matematis peserta didik pada indikator visual, ekspresi matematis

dan teks tertulis mengalami peningkatan yang baik, hal tersebut karena

peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal matematika secara representasi.

Setelah dilakukan perhitungan, peserta didik menyelesaikan tugas proyek

dengan baik dan dapat menjelaskan proyek yang telah diselesaikan.

Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif sangat cocok

diterapkan untuk peserta didik yang menyukai belajar secara kelompok.

Model pembelajaran ini diterapkan dengan membagi pesrta didik menjadi tiga

kelompok, yaitu masing-masing kelompok terdiri dari lima peserta didik di

setiap kelompok. Pembelajaran dilakukan dengan membagikan soal-soal

skala sebanyak 3 soal yang harus diselesaikan secara representasi matematis.

Soal pertama menunjukkan representasi visual atau kata-kata, soal kedua

menunjukkan representasi ekspresi matematis dan soal ketiga menunjukkan

representasi teks tertulis. Peserta didik melakukan pembelajaran dengan

cukup baik meskipun belum dapat menyelesaikan soal-soal tersebut secara

representasi.
72

Kemampuan representasi matematis peserta didik dengan menggunakan

model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di kelas eksperimen

lebih baik daripada pembelajaran menggunakan model kooperatif di kelas

kontrol. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di kelas

eksperimen dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis peserta

didik yaitu kategori pada indikator representasi visual menunjukkan kategori

tinggi, indikator representasi ekspresi matematis menunjukkan kategori

sangat tinggi dan indikator representasi teks tertulis menunjukkan kategori

sangat tinggi. Sedangkan pada pembelajaran di kelas kontrol dengan

menggunakan model kooperatif didapatkan hasil bahwa indikator representasi

visual menunjukkan kategori sedang, indikator representasi ekspresi

matematis menunjukkan kategori tinggi dan indikator representasi teks

tertulis menunjukkan kategori sedang. Sehingga model pembelajaran Project

Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan kemampuan representasi peserta

didik pada tiap indikator representasi yaitu visual, ekspresi matematis dan

teks tertulis. Sejalan dengan penelitian Ariani & Rahma (2020) bahwa peserta

didik yang memperoleh pembelajaran berbasis projek memiliki kemampuan

representasi yang lebih tinggi karena model ini memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk terlibat dalam kerja projek sehingga peserta didik

lebih aktif dan dapat memperoleh skor atau nilai rata-rata tes yang lebih tinggi

daripada skor atau nilai rata-rata tes yang tidak menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL).


73

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) terhadap kemampuan representasi matematis peserta didik

kelas V UPT SDN 2 Purwodadi, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi peserta didik

dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning

(PjBL) dengan rata-rata kemampuan representasi peserta didik

menggunakan model pembelajaran kooperatif

2. Rata-rata kemampuan representasi peserta didik dengan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi dari rata-rata

kemampuan representasi peserta didik menggunakan model pembelajaran

kooperatif

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran yang

dapat penulis berikan, yaitu :

1. Bagi peserta didik, Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan semangat, keaktifan

dan kemampuan representasi peserta didik dalam pembelajaran

matematika.

73
74

2. Bagi pendidik, sebagai masukan atau informasi untuk memperoleh

gambaran mengenai penerapan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) dalam pembelajaran dan upaya untuk meningkatkan

kemampuan representasi matematis peserta didik, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai serta menjadi alternatif dalam pembelajaran

matematika di kelas.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan bertukar pikiran atau pendapat dalam rangka

memperbaiki proses pembelajaran matematika serta untuk tercapainya

tujuan pembelajaran.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah

satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian

lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. dkk. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:


UNISSULA PRESS.

Ariani, N., & Rahma, I. F. (2020). Kefektifan Penerapan Model Pembelajaran


Berbasis Projek Dalam Mencapai Aspek Kemampuan Representasi Dan
Komunikasi Matematis Siswa Kelas VI SD Negeri 118296 Beringin Jaya
Pinang Damai. Phi, 114-115.

Asrul, Ananda, R., & Rosnida. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung:


Citapustaka Media.

Budiastuti, D., & Bandur R. (2018). Validitas dan Reliabilitas Penelitian. Jakarta:
Mitra Wacana Media.

Budiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitan. Surakarta: UNS PRESS.

Djarwanto. (2009). Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE.

Halimah, L., & Marwati, I. (2022). Project Based Learning untuk Pembelajaran
Abad 2021. Bandung: PT. Refika Aditama.

Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Hidayat, R., & Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan. Medan: LPPPI.

Komarudin, & Sarkadi. (2017). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:


Laboratorium Sosial Politik Press.

Lestari, K.E., & Yudhanegara, M.R. (2015). Penelitian Pendidikan matematika.


Jakarta: PT. Refika Aditama.

Lestari, S., & Yumono, A. A. (2022). Choaching untuk Meningkatkan


Kemampuan Guru. Jawa Timur: Kun Fayakun.

Mahtumi, I., & Purnamaningsih, R. R. (2022). Pembelajaran Berbasis Proyek.


Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Maolani, R. A., & Cahyana, U. (2016). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Depok:


PT RajaGrafindo Persada.
Mahtumi, I., Purnamaningsih, I. R., & Purbangkara, T. (2022). Pembelajaran
Berbasis Proyek. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.

Maulyda, M.A. (2020). Paradigma Pembelajaran matematika Berbasis NCTM.


Purwokerto: CV IRDH

Muhidin, S. A., & Abdurrahman, M. (2017). Analisis Korelasi,Regresi, Dan Jalur


Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Nasrum, A. (2018). Uji Normalitas Data untuk Penelitian. Denpasar: Jaya Pangus
Press.
Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Siduarjo:
Nizamia Learning Center.

Nurfitriyanti, M. (2016). Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Formatif, 157.

Purnomo, H., & Ilyas, Y. (2019). Tutorial Pembelajaran Berbasis Projek.


Yogyakarta: K-Media.

Purwanto. (2020). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Sahir, S. H. (2021). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: KBM Indonesia.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: KENCANA.

Sohilait, E. (2021). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Depok: PT Raja


Grafindo Persada.

Sudjana, M. (2015). Metode Statistika. Bandung: PT. TARSITO Bandung.

Sudrajat, A., & Hernawati, E. (2020). Modul Model-model Pembelajaran. Jakarta:


Kemenag.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Widana, I. W., & Muliani, P. L. (2020). Uji Persyaratan Analisis. Lumajang: Klik
Media.

Wirda, Y. dkk. (2020). Faktor-faktor Determinan Hasil Belajar. Jakarta:


Kemendikbud.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data nilai tes prapenelitian kemampuan representasi matematis
Indikator
Nama Total
No Ekspresi Nilai
PD Menggambar Menjelaskan Skor
matematis
1 Havid 3 1 1 5 42
2 Kevin 2 1 1 4 33
3 Kirana 4 2 2 8 68
4 Yulian 1 1 0 2 17
5 Nadya 4 3 3 10 83
6 Nanang 4 4 3 10 83
7 Nauval 2 1 1 4 33
8 Nurika 1 1 1 3 25
9 Qasih 4 3 2 9 75
10 Qoirul 1 1 1 3 25
11 Rahmat 1 1 1 3 25
12 Rifka 3 3 2 8 68
13 Risky 1 1 0 2 17
14 Solehan 1 1 1 3 25
15 Syarif 1 1 1 3 25
16 Vincen 2 1 1 4 33
17 Wildan 1 1 1 3 25
18 Yanwar 2 1 1 4 33
19 Yuda 1 1 1 3 25
20 Jimi 4 3 3 10 83
Jumlah 43 31 27 101
Skor ideal 12 12 12 36
Presentase 17,92% 12,92% 11,25% 14,03
Lampiran 2. Lembar Konsultasi
Lampiran 3. Surat izin penelitian
Lampiran 4. Surat balasan penelitian
Lampiran 5. Silabus

SILABUS

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Nama Sekolah : SDN 2 PURWODADI

Kelas / Semester : V/1

Mata Pelajaran : Matematika

Bab 6 : Skala dan Denah

Kompetensi
Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
Dasar
3.4 Menjelaskan 3.4.1 Denah, skala dan  Menjelaskan
skala melalui Menjelaskan arah mata angin pengertian skala
denah skala melalui  Menjelaskan
gambar, seperti hubungan denah
bangun datar dengan skala
rumah, kolam
renang

4.4 4.4.1 Denah, skala dan  Mengamati gambar


Menyelesaikan Menggambarkan arah mata angin denah
masalah yang hasil perhitungan  Menentukan skala
berkaitan dengan yang dilakukan pada denah
skala dan denah dengan  Menggambar denah
menggunakan dengan
rumus-rumus mempertimbangkan
yang ada skala
4.4.2
Memecahkan
masalah
sederhana dalam
denah
4.4.3
Menentukan skala
pada peta dan
jarak antar dua
kota
4.4.4 Penggunaan  Menyelesaikan
Penggunaan skala Skala pada denah masalah skala
pada denah dan dan  Menyelesaikan
permasalahannya. permasalahannya masalah skala

Pringsewu, 2023

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suswatiningsih,S.Pd. Rita Wahyuningsih


NIP. 0738751654300012 NIP. 3349756658300003
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : UPT SDN 2 PURWODADI


Kelas / Semester :V/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 4 JP / 140 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menjelaskan skala melalui 3.4.1 Menjelaskan skala melalui gambar, seperti bangun
denah datar rumah, kolam renang

4.4 Menyelesaikan masalah 4.4.1 Menggambarkan hasil perhitungan yang dilakukan


yang berkaitan dengan dengan menggunakan rumus-rumus yang ada
skala pada denah
4.4.2 Memecahkan masalah sederhana dalam denah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat memahami makna skala dan
menjelaskannya dengan tepat
2. Melalui kegiatan projek skala peserta didik dapat menerapkan rumus skala dan
perhitungannya dengan tepat.
3. Melalui kegiatan projek skala dan denah, peserta didik dapat menggambarkan
denah berdasarkan hasil perhitungan
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan skala dengan benar.

D. MATERI
Menentukan Skala

E. METODE
1. Model : Project Based Learning (PjBL)
2. Pendekatan : Student Centred
3. Metode : Diskusi dan Tanya jawab

F. SUMBER
1. Alat dan bahan pembelajaran
2. Buku matematika siswa kelas 5
3. Buku matematika guru kelas 5
4. Internet (Google)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pembukaan (Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam, 10 menit
Awal) berdo’a yang dipimpin oleh
ketua kelas
2. Guru menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta
didik (absensi)
3. Guru memberikan ice breaking
untuk meningkatkan semangat
belajar peserta didik
4. Guru memberikan apesepsi
untuk menstimulus peserta
didik akan pelajaran yang lalu
dan yang akan dipelajari hari
ini.
5. Sebelum memulai
pembelajaran, guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari.
Kegiatan Inti 1. Eksplorasi (10 menit) 120 menit
Ayo Membaca
a. Siswa membaca materi yang
ada pada buku siswa selama 5
menit
b. Guru memberikan pertanyaan
pemantik terhadap materi yang
telah peserta didik baca

2. Elaborasi
Pertemuan 1
a. Peserta didik memperhatikan
secara seksama skala yang ada
pada denah / peta
b. Peserta didik melakukan
pembelajaran pada materi skala
dengan berdiskusi atau tanya
jawab bersama guru.
c. peserta didik memperhatikan
contoh soal skala yang
diberikan oleh guru beserta cara
pengerjaannya menggunakan
dengan melibatkan indikator
kemampuan representasi
d. peserta didik secara bergantian,
menyelesaikan soal-soal yang
diberikan guru di papan tulis

Pertemuan 2
a. Peserta didik diberikan soal-
soal latihan skala
b. Peserta didik mengerjakan
soal-soal yang diberikan dalam
waktu 20 menit
c. Peserta didik bersama-sama
mengoreksi soal-soal yang
telah diselesaikan.

Pertemuan 3
a. Peserta didik berdiskusi untuk
menentukan projek skala
bersama guru
b. Peserta didik menyetujui
projek yang akan dilakukan
c. Peserta didik merancang projek
dan peralatan untuk
melaksanakan projek

Pertemuan 4
a. Peserta didik dibimbing oleh
guru untuk berdiskusi
penyelesaian tugas dengan
teman sebaya
b. Peserta didik melakukan
presentasi projek yang telah
dilakukan (beberapa peserta
didik)

3. Konfirmasi
a. Kelompok dengan presentasi
terbaik mendapatkan
penghargaan lisan dari guru
sebagai motivasi belajar peserta
didik. (Bentuk pengatan)
b. Pendapat peserta didik yang
belum tepat, diluruskan oleh
guru.
c. Memberikan penguatan materi
yang berhubungan dengan
jawaban diskusi peserta didik.
Penutup 1. Guru mengulas kembali materi 10 Menit
yang telah dibahas dengan
bertanya kepada peserta didik
sebagai bentuk refleksi
2. Peserta didik secara perwakilan
atau bersama-sama
menyimpulkan materi dan hasil
projek yang telah dilakukan.
3. Guru menutup kelas dengan
menyampaikan materi yang
akan dipelajari berikutnya.
4. Berdo’a dan salam yang
dipimpin oleh ketua kelas.

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari tes
pengetahuan dan presentasi hasil karya/projek.

Pringsewu, 2023
Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Suswatiningsih,S.Pd. Putri Dinda Lestari


NIP. 197304061997032005 NIM. 2020406405062
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : UPT SDN 2 PURWODADI


Kelas / Semester :V/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 4 JP / 140 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menjelaskan skala melalui 3.4.1 Menjelaskan skala melalui gambar, seperti
denah bangun datar rumah, kolam renang

4.4 Menyelesaikan masalah 4.4.1 Menggambarkan hasil perhitungan yang


yang berkaitan dengan dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus
skala pada denah
yang ada

4.4.2 Memecahkan masalah sederhana dalam


denah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat memahami makna skala
dan menjelaskannya dengan tepat
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menerapkan rumus
skala dan perhitungannya dengan tepat.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menggambarkan denah
berdasarkan hasil perhitungan
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan skala dengan benar.

D. MATERI
Skala

E. METODE
1. Model : Berkelompok (Kooperatif)
2. Pendekatan : Student Centred
3. Metode : Diskusi dan Tanya jawab

F. SUMBER
1. Alat dan bahan pembelajaran
2. Buku matematika siswa kelas 5
3. Buku matematika guru kelas 5
4. Internet (Google)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan 10 menit
(Kegiatan Awal) salam, berdo’a yang
dipimpin oleh ketua kelas
2. Guru menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran
peserta didik (absensi)
3. Guru memberikan ice
breaking untuk
meningkatkan semangat
belajar peserta didik
4. Guru memberikan apesepsi
untuk menstimulus peserta
didik akan pelajaran yang
lalu dan yang akan
dipelajari hari ini.
5. Sebelum memulai
pembelajaran, guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari.
Kegiatan Inti 1. Eksplorasi 120 menit
Ayo Membaca
a. Peserta didik membaca
materi yang ada pada buku
siswa selama 5 menit
b. Guru memberikan
pertanyaan pemantik
terhadap materi yang telah
peserta didik baca

2. Elaborasi
Pertemuan 1
a. Peserta didik
memperhatikan secara
seksama skala yang ada
pada denah / peta
b. Peserta didik melakukan
pembelajaran pada materi
skala dengan berdiskusi
atau tanya jawab bersama
guru.
c. peserta didik
memperhatikan contoh soal
skala yang diberikan oleh
guru beserta cara
pengerjaannya
menggunakan dengan
melibatkan indikator
kemampuan representasi
d. peserta didik secara
bergantian, menyelesaikan
soal-soal yang diberikan
guru di papan tulis

Pertemuan 2
a. Peserta didik diberikan
soal-soal latihan skala
b. Peserta didik mengerjakan
soal-soal yang diberikan
dalam waktu 20 menit
c. Peserta didik bersama-
sama mengoreksi soal-soal
yang telah diselesaikan.

Pertemuan 3
a. Peserta didik melakukan
pemilihan kelompok
dengan cara yang telah
disepakati
b. Peserta didik dalam
kelompok memberikan
pertanyaan kepada setiap
kelompok dan harus
menjawabnya
c. Peserta didik dalam
kelompok melakukan
diskusi
d. Peserta didik dibimbing
oleh guru ketika berdiskusi
e. Peserta didik melakukan
presentasi jawaban secara
bergantian (beberapa
kelompok)

Pertemuan 4
a. Perwakilah peserta didik
dalam kelompok memilih
soal (Soal A,B,C)
b. Setiap kelompok harus
menentukan bell yang
akan digunakan ketika
selesai mengerjakan soal
c. Peserta didik dalam
kelompok harus
mengerjakan soal tersebut
secara berkelompok
d. Kelompok yang
menyelesaikan soal lebih
dulu harus menyuarakan
bell yang telah ditentukan
e. Setiap kelompok
menukarkan lembar
jawaban kepada kelompok
lain untuk dikoreksi.

3. Konfirmasi
a. Kelompok dengan
presentasi terbaik
mendapatkan penghargaan
lisan dari guru sebagai
motivasi belajar peserta
didik. (Bentuk pengatan)
b. Pendapat peserta didik
yang belum tepat,
diluruskan oleh guru.
c. Memberikan penguatan
materi yang berhubungan
dengan jawaban diskusi
peserta didik.
Penutup 1. Guru mengulas kembali 10 Menit
materi yang telah dibahas
dengan bertanya kepada
peserta didik sebagai
bentuk refleksi
2. Peserta didik secara
perwakilan atau bersama-
sama menyimpulkan materi
dan hasil pengerjaan soal
latihan yang telah
dilakukan.
3. Guru menutup kelas
dengan menyampaikan
materi yang akan dipelajari
berikutnya.
4. Berdo’a dan salam yang
dipimpin oleh ketua kelas.

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
tes pengetahuan dan presentasi.

Pringsewu, 2023
Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Suswatiningsih,S.Pd. Putri Dinda Lestari


NIP. 197304061997032005 NIM. 2020406405062
Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen Tes
TABEL KISI-KISI SOAL TES MATEMATIKA MATERI SKALA
Indikator Ranah
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Nomor Soal
Kemampuan Siswa Kognitif
3.4 Menjelaskan 3.4.1 Menjelaskan 1. Mendefinisikan C2 Essay 1,2
skala melalui denah skala melalui pengertian skala
gambar, seperti berdasarkan hasil
bangun datar pembelajaran
rumah, kolam 2. Mengartikan skala
renang yang ada pada soal
bergambar
4.4 Menyelesaikan 4.4.1 1. Menggambarkan C2 Essay 3,4
masalah yang Menggambarkan denah dari hasil
berkaitan dengan hasil perhitungan perhitungan yang
skala dan denah yang dilakukan dilakukan
dengan
menggunakan
rumus-rumus yang
ada
4.6.2 Memecahkan 2. Melakukan C3 Essay 5,6
masalah sederhana perhitungan pada soal
dalam denah yang diberikan dengan
menggunakan rumus
yang ada
3. Menentukan skala
antar dua kota
Lampiran 9. Soal Tes (Post test)

SOAL TES MATERI SKALA

Nama Siswa : ......................................


No. Absen : ......................................
Kelas : ......................................
Waktu : 30 Menit

1. Jelaskan pengertian skala menurut pendapatmu!


2.

4444

A B
150 km

Perhatikan gambar di atas!


Diketahui jarak kota A dan kota B yaitu 150 km, sedangkan jarak pada denah
15 cm. Ketika dilakukan perhitungan didapatkan skala yaitu 1 : 1000. Skala 1
: 1000 pada denah memiliki arti bahwa?
3. Kamar ziva berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 m x 4 m. Jika dibuat
denah kamar dengan skala 1 : 100 maka gambarlah denah kamar tersebut
dengan ukuran yang tepat!
4. Sebuah kolam renang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 6 m x 10 m.
Jika dibuat denah dengan skala 1 : 200, maka gambarlah denah kolam renang
tersebut dengan ukuran yang tepat!
5. Arka akan menggambar sebuah denah dengan skala 1 : 20.000. Jika jarak
sebenarnya antara kota A dan B 40 km. Berapakah jarak gedung A dan B
pada denah?
6. Jarak rumah Ali dan Lala 24 km, sedangkan jarak pada denah 4 cm.
Hitunglah skala yang digunakan!
Lampiran 10. Jawaban soal tes (Post test)

JAWABAN SOAL TES

1. Skala adalah perbandingan jarak pada peta atau denah dengan jarak
sebenarnya (dan penjelasan pendukung dari siswa)
2. Skala 1 : 1000 artinya setiap 1 cm peta mewakili 1000 cm jarak
sebenarnya
3. Diketahui :
Panjang denah = 5 cm
Lebar denah = 4 cm
jadi lebar pada denah yaitu 5 cm

4 cm

5 cm Skala 1 : 100

4. Diketahui :
panjang pada denah yaitu 3 cm
lebar pada denah yaitu 5 cm
Gambar denah kolam

3 cm

5 cm skala 1 : 200

5. Diketahui :
Skala = 1 : 20.000
Jarak sebenarnya (JS) = 40 km = 4000.000 cm
Ditanya :
Jarak pada denah (JD) =….?
Penyelesaian :
Jaral pada denah (JD) = Jarak sebenarnya x skala
=

= 20 cm
Jadi, jarak kedua tempat pada denah adalah 20 cm

6. Diketahui :
Jarak denah (jd) = 4 cm
Jarak sebenarnya (js) = 24 km = 2400000 cm
Ditanya :
Skala =…..?
Penyelesaian :

Skala =

Jadi, skala pada denah adalah 1 : 600000 cm


Lampiran 11. Rubrik penskoran tes

RUBRIK PENSKORAN TES KEMAMPUAN REPRESENTASI


MATEMATIS

No Soal Skor Jawaban Indikator


1 Jelaskan 0 Tidak ada jawaban Verbal
pengertian 1 Skala adalah jarak
skala menurut Menjelaskan pengertian skala
pendapatmu! namun masih salah
2 Skala adalah perbandingan jarak
Menjelaskan pengertian skala
namun tidak lengkap
3 Skala adalah perbandingan kota A
dan B di denah atau peta
Menjelaskan pengertian skala
namun belum lengkap atau
sempurna
4 Skala adalah perbandingan jarak
pada peta atau denah dengan jarak
sebenarnya (dan penjelasan
pendukung dari siswa)
Menjelaskan pengertian skala
dengan benar dan lengkap.
2 Perhatikan 0 Tidak ada jawaban Verbal
gambar diatas! 1 Skala 1 : 1000 berarti 1 cm (atau
Diketahui jarak jawaban lainnya)
kota A dan Memberikan jawaban tapi tidak
kota B yaitu tepat atau salah
150 km, 2 Skala 1 : 1000 artinya skala
sedangkan berjarak 1000 cm
jarak pada Memberikan jawaban tapi tidak
denah 15 cm. lengkap
Ketika
dilakukan 3 Skala 1 : 1000 artinya setiap 1 cm
perhitungan peta mewakili 1000 cm di peta
didapatkan Memberikan jawaban tapi belum
skala yaitu 1 : lengkap
1000. Skala 1 : 4 Skala 1 : 1000 artinya setiap 1 cm
1000 pada peta mewakili 1000 cm jarak
denah memiliki sebenarnya
arti? Memberikan jawaban dengan benar
dan lengkap.
3 Kamar ziva 0 Tidak ada jawaban atau tidak
berbentuk menggambar
persegi 1 Hanya menggambar bentuk tertentu
panjang (selain persegi panjang)
dengan ukuran Menggambarkan, tapi tidak benar
5 m x 4 m. Jika atau tepat
dibuat denah 2
kamar dengan
skala 1 : 100
maka
gambarlah
denah kamar
tersebut Menggambarkan bentuk persegi
dengan ukuran panjang, namun tidak lengkap
yang tepat! (tanpa keterangan)
3

3,2 cm
4 cm

5 cm

Menggambarkan persegi panjang,


namun belum disertai keterangan
lengkap dan tepat
4
3.

4 cm
4 cm skala

5 cm

Skala 1 : 100
Menggambarkan persegi panjang
dan disertai dengan keterangan
yang lengkap dan tepat.
4 Sebuah kolam 0 Tidak ada jawaban atau tidak Visual
renang menggambar
berbentuk 1 Hanya menggambar bentuk tertentu
persegi (selain persegi panjang)
panjang Menggambarkan, tapi tidak benar
dengan ukuran atau tepat
6 m x 10 m.
Jika dibuat
denah dengan
skala 1 : 200,
maka
gambarlah 2
denah kolam
renang tersebut
dengan ukuran
yang tepat!

Menggambarkan bentuk persegi


panjang, namun tidak lengkap
(tanpa keterangan)
3

5 cm

Menggambarkan persegi panjang,


namun belum disertai keterangan
lengkap dan tepat
4

5 cm

Skala 1 : 200

3 cm
Menggambarkan persegi panjang
dan disertai dengan keterangan
yang lengkap dan tepat.
5 Arka 0 Tidak ada jawaban Ekspresi
mendapatkan 1 Diketahui : matematis
tugas dari Skala = 1 : 20.000
gurunya untuk Jarak sebenarnya (JS) = 400 m =
menggambar 40.000 cm
sebuah denah Menuliskan langkah-langkah
di bukunya. menjawab pertanyaan, tapi tidak
Skala yang tepat dan sistematis atau hanya
arka gunakan menuliskan hasil saja.
adalah 1 : 2 Diketahui :
20.000. Jarak Skala = 1 : 20.000
dua tempat Jarak sebenarnya (JS) = 400 km =
sesungguhnya 4000.000 cm
adalah 400 m. Ditanya :
jarak kedua Jarak pada denah (JD) =….?
tempat tersebut Penyelesaian :
dalam denah Jaral pada denah (JD) = Jarak
adalah? sebenarnya x skala
Menuliskan langkah-langkah
menjawab pertanyaan dengan
sistematis tapi belum lengkap.
3 Diketahui :
Skala = 1 : 20.000
Jarak sebenarnya (JS) = 400 m =
4000.000 cm
Ditanya :
Jarak pada denah (JD) =….?
Penyelesaian :
Jaral pada denah (JD) = Jarak
sebenarnya x skala
= 40.000 cm x 1 / 20.000
= 40.000 cm / 20.000
Menuliskan langkah-langkah
menjawab dengan sistematis tapi
hasil perhitungan tidak tepat.
4 Diketahui :
Skala = 1 : 20.000
Jarak sebenarnya (JS) = 40 km =
4000.000 cm
Ditanya :
Jarak pada denah (JD) =….?
Penyelesaian :
Jaral pada denah (JD) = Jarak
sebenarnya x skala
= 4000.000 cm x 1 / 20.000
= 4000.000 cm / 20.000 = 20 cm
Menuliskan langkah-langkah
menjawab dengan sistematis dan
hasil perhitungan tepat.
6 Jarak rumah 0 Tidak ada jawaban Ekspresi
Ali dan Lala 1 Diketahui : matematis
adalah 24 km. Jarak denah (jd) = 4 cm
Pada denah, Jarak sebenarnya (js) = 24 km =
rumah 2400000 cm
keduanya Ditanya :
berjarak 4 cm. Skala =…..?
Berdasarkan
jarak tersebut, Menuliskan langkah-langkah
berapakah menjawab pertanyaan, tapi tidak
skala yang tepat dan sistematis atau hanya
digunakan menuliskan hasil saja.
denah dan 2 Diketahui :
gambarkanlah Jarak denah (jd) = 4 cm
jarak rumah Jarak sebenarnya (js) = 24 km =
Ali dan Lala 2400000 cm
pada denah? Ditanya :
Skala =…..?
Penyelesaian :

Skala =

Menuliskan langkah-langkah
menjawab pertanyaan dengan
sistematis tapi belum lengkap.
3 Diketahui :
Jarak denah (jd) = 4 cm
Jarak sebenarnya (js) = 24 km =
2400000 cm
Ditanya :
Skala =…..?
Penyelesaian :

Skala =

Menuliskan langkah-langkah
menjawab dengan sistematis tapi
hasil perhitungan tidak tepat.
4 Diketahui :
Jarak denah (jd) = 4 cm
Jarak sebenarnya (js) = 24 km =
2400000 cm
Ditanya :
Skala =…..?
Penyelesaian :
Skala =

=
=
Menuliskan langkah-langkah
menjawab dengan sistematis dan
hasil perhitungan tepat.
Lampiran 12. Projek model PJBL kelas Eksperimen
Lampiran 13. Tugas kelompok model kooperatif kelas kontrol
Lampiran 14. Nilai post test terbesar kelas eksperimen
Lampiran 15. Nilai post test terkecil kelas eksperimen
Lampiran 16. Nilai post test terbesar kelas kontrol
Lampiran 17. Nilai post test terkecil kelas kontrol
Lampiran 18. Lembar Validator
LEMBAR VALIDASI (ISI)
LEMBAR VALIDASI TES KEMAMPUAN REPRESENTASI
MATEMATIS

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Skala

Kelas / Semester : V / Ganjil

Nama Validator : Rita Wahyuningsih, S.Pd.,SD.

NIP / NIDN : 197810172014072002

Unit Kerja : UPT SD Negeri 2 Purwodadi

A. Petunjuk
Berilah tanda centang (✔) pada nomor yang ada pada kolom penilaian yang
sesuai menurut pendapat bapak/ibu.
Kolom : Y : Ya dan T : Tidak. Selanjutnya untuk memudahkan revisi atau
penyempurnaannya, Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk memberikan
saran-saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan atau langsung pada
instrumen tes yang disertakan pada lembar penilaian ini.

B. Tabel Penilaian

Nomor Soal
Aspek No Indikator 1 2 3 4 5 6
Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Konstruksi 1 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal sudah
menggunakan
kata tanya atau
perintah yang
menuntut
jawaban soal
uraian.
2 Informasi √ √ √ √ √ √
mudah
dimengerti dan
mudah
tertangkap
maknanya.
3 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal tidak
menimbulkan
makna ganda
Isi 4 Isi butir soal √ √ √ √ √ √
sesuai dengan
dengan
indikator-
indikator
kemampuan
peserta didik.
5 Isi butir soal √ √ √ √ √ √
pernah diajarkan
pada peserta
didik.
Bahasa 6 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal
menggunakan
Bahasa yang
sederhana,
komunikatif dan
mudah
dipahami.
7 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal
menggunakan
kaidah Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar.
Waktu 8 Waktu yang √ √ √ √ √ √
disedian untuk
menjawab butir
soal sudah
memenuhi
kecukupan
untuk menjawab
pertanyaan
uraian.

C. Komentar dan Saran Perbaikan


Soal-soal ini layak untuk diuji cobakan

Pringsewu, 27 September 2023

Validator,

Rita Wahyuningsih,S.Pd.,SD.
NIP/NIDN: 197810172014072002
LEMBAR VALIDASI (ISI)
LEMBAR VALIDASI TES KEMAMPUAN REPRESENTASI
MATEMATIS

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Skala

Kelas / Semester : V / Ganjil

Nama Validator : Ana Istiani,S.Pd.,M.Si.

NIP / NIDN : 0224128301

Unit Kerja : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

A. Petunjuk
Berilah tanda centang (✔) pada nomor yang ada pada kolom penilaian yang
sesuai menurut pendapat bapak/ibu.
Kolom : Y : Ya dan T : Tidak. Selanjutnya untuk memudahkan revisi atau
penyempurnaannya, Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk memberikan
saran-saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan atau langsung pada
instrumen tes yang disertakan pada lembar penilaian ini.

B. Tabel Penilaian

Nomor Soal
Aspek No Indikator 1 2 3 4 5 6
Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Konstruksi 1 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal sudah
menggunakan
kata tanya atau
perintah yang
menuntut
jawaban soal
uraian.
2 Informasi √ √ √ √ √ √
mudah
dimengerti dan
mudah
tertangkap
maknanya.
3 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal tidak
menimbulkan
makna ganda
Isi 4 Isi butir soal √ √ √ √ √ √
sesuai dengan
dengan
indikator-
indikator
kemampuan
peserta didik.
5 Isi butir soal √ √ √ √ √ √
pernah diajarkan
pada peserta
didik.
Bahasa 6 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal
menggunakan
Bahasa yang
sederhana,
komunikatif dan
mudah
dipahami.
7 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal
menggunakan
kaidah Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar.
Waktu 8 Waktu yang √ √ √ √ √ √
disedian untuk
menjawab butir
soal sudah
memenuhi
kecukupan
untuk menjawab
pertanyaan
uraian.

C. Komentar dan Saran Perbaikan


Soal layak diuji cobakan

Pringsewu, 3 Oktober 2023

Validator,

Ana Istiani,S.Pd.,M.Si.
NIP/NIDN: 0224128301
LEMBAR VALIDASI (ISI)
LEMBAR VALIDASI TES KEMAMPUAN REPRESENTASI
MATEMATIS

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Skala

Kelas / Semester : V / Ganjil

Nama Validator : Dr. Izhar, M.Pd.

NIP / NIDN : 0208028601

Unit Kerja : Prodi Pend. Bhs & Sastra Indonesia

D. Petunjuk
Berilah tanda centang (✔) pada nomor yang ada pada kolom penilaian yang
sesuai menurut pendapat bapak/ibu.
Kolom : Y : Ya dan T : Tidak. Selanjutnya untuk memudahkan revisi atau
penyempurnaannya, Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk memberikan
saran-saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan atau langsung pada
instrumen tes yang disertakan pada lembar penilaian ini.

E. Tabel Penilaian

Nomor Soal
Aspek No Indikator 1 2 3 4 5 6
Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Konstruksi 1 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal sudah
menggunakan
kata tanya atau
perintah yang
menuntut
jawaban soal
uraian.
2 Informasi √ √ √ √ √ √
mudah
dimengerti dan
mudah
tertangkap
maknanya.
3 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal tidak
menimbulkan
makna ganda
Isi 4 Isi butir soal √ √ √ √ √ √
sesuai dengan
dengan
indikator-
indikator
kemampuan
peserta didik.
5 Isi butir soal √ √ √ √ √ √
pernah diajarkan
pada peserta
didik.
Bahasa 6 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal
menggunakan
Bahasa yang
sederhana,
komunikatif dan
mudah
dipahami.
7 Rumusan butir √ √ √ √ √ √
soal
menggunakan
kaidah Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar.
Waktu 8 Waktu yang √ √ √ √ √ √
disedian untuk
menjawab butir
soal sudah
memenuhi
kecukupan
untuk menjawab
pertanyaan
uraian.

F. Komentar dan Saran Perbaikan


Soal layak diuji cobakan

Pringsewu, 4 Oktober 2023

Validator,

Dr. Izhar, M.Pd.


NIP/NIDN: 0208028601
Lampiran 19. Uji validitas soal
Validasi butir soal dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir soal
tersebut dengan skor total yang diperoleh. Menghitung dengan
menggunakan rumus Pearson Product Moment.

Tabel
Hasil Perolehan Nilai Validasi Soal
Nomor Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6 Total skor
Skor setiap soal 4 4 4 4 4 4
1 Afdal 3 3 3 3 3 3 18
2 Alisya 3 3 3 3 3 3 18
3 Azka 3 3 3 3 3 3 18
4 Fadhilla 2 3 3 3 2 4 17
5 Kirana 4 2 3 3 3 3 18
6 Nadia 2 1 2 2 1 2 10
7 Nurika 3 3 2 2 2 2 14
8 Qasih 3 2 3 2 3 3 16
9 Rifka 3 3 3 3 3 3 18
10 Vino 2 3 3 3 2 2 15
Jumlah 28 26 28 27 25 28 162
1. Skor Item Soal Nomor 1
Nomor Soal Jumlah
No Nama
X Y X2 Y2 XY
1 Afdal 3 18 9 324 54
2 Alisya 3 18 9 324 54
3 Azka 3 18 9 324 54
4 Fadhilla 2 17 4 289 34
5 Kirana 4 18 16 324 72
6 Nadia 2 10 4 100 20
7 Nurika 3 14 9 196 42
8 Qasih 3 16 9 256 48
9 Fifka 3 18 9 324 54
10 Vino 2 15 4 225 30
Jumlah 28 162 92 3686 562

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +


2. Skor Item Soal Nomor 2
Nomor Soal Jumlah
No Nama
X Y X2 Y2 XY
1 Afdal 3 18 9 324 54
2 Alisya 3 18 9 324 54
3 Azka 3 18 9 324 54
4 Fadhilla 3 17 9 289 51
5 Kirana 2 18 4 324 36
6 Nadia 1 10 1 100 10
7 Nurika 3 14 9 196 42
8 Qasih 2 16 4 256 32
9 Fifka 3 18 9 324 54
10 Vino 2 15 4 225 45
Jumlah 26 162 82 3686 532

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +


3. Skor Item Soal Nomor 3
Nomor Soal Jumlah
No Nama
X Y X2 Y2 XY
1 Afdal 3 18 9 324 54
2 Alisya 3 18 9 324 54
3 Azka 3 18 9 324 54
4 Fadhilla 3 17 9 289 34
5 Kirana 3 18 9 324 72
6 Nadia 2 10 4 100 20
7 Nurika 2 14 4 196 42
8 Qasih 3 16 9 256 48
9 Fifka 3 18 9 324 54
10 Vino 3 15 9 225 30
Jumlah 28 162 90 3686 562

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +


4. Skor Item Soal Nomor 4
Nomor Soal Jumlah
No Nama
X Y X2 Y2 XY
1 Afdal 3 18 9 324 54
2 Alisya 3 18 9 324 54
3 Azka 3 18 9 324 54
4 Fadhilla 3 17 9 289 34
5 Kirana 3 18 9 324 72
6 Nadia 2 10 4 100 20
7 Nurika 2 14 4 196 42
8 Qasih 2 16 9 256 48
9 Fifka 3 18 9 324 54
10 Vino 3 15 9 225 30
Jumlah 27 162 85 3686 546

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +


5. Skor Item Soal Nomor 5
Nomor Soal Jumlah
No Nama
X Y X2 Y2 XY
1 Afdal 3 18 9 324 54
2 Alisya 3 18 9 324 54
3 Azka 3 18 9 324 54
4 Fadhilla 2 17 9 289 34
5 Kirana 3 18 9 324 54
6 Nadia 1 10 4 100 10
7 Nurika 2 14 4 196 28
8 Qasih 3 16 9 256 48
9 Fifka 3 18 9 324 54
10 Vino 2 15 9 225 30
Jumlah 25 162 75 3686 490

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +


6. Skor Item Soal Nomor 6

Nomor Soal Jumlah


No Nama
X Y X2 Y2 XY
1 Afdal 3 18 9 324 54
2 Alisya 3 18 9 324 54
3 Azka 3 18 9 324 54
4 Fadhilla 2 17 4 289 34
5 Kirana 4 18 16 324 72
6 Nadia 2 10 4 100 20
7 Nurika 3 14 9 196 42
8 Qasih 3 16 9 256 48
9 Fifka 3 18 9 324 54
10 Vino 2 15 4 225 30
Jumlah 28 162 92 3686 562

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +


Tabel
Data Hasil Analisis Validitas Tes
No. Soal Nilai Nilai Keputusan
1 0,707 Valid
2 0,707 Valid
3 0,707 Valid
4 0,707 Valid
5 0,707 Valid
6 0,707 Valid

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil


dibandingkan dengan dk = n -2 = 10 – 2 = 8 dengan taraf nyata 0,05%,
maka diperoleh = 0,707. Karena hasil dari keenam item soal didapatkan
nilai maka seluruh item soal tes awal valid.
Lampiran 20. Uji tingkat kesukaran tes

Untuk menghitung tingkat kesukaran setiap item digunakan rumus :


supaya mempermudah perhitungan disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut :


Tabel
Data Skor dari Tiap Item Soal
Nomor Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6 Total skor
Skor setiap soal 4 4 4 4 4 4
1 Afdal 3 3 3 3 3 3 18
2 Alisya 3 3 3 3 3 3 18
3 Azka 3 3 3 3 3 3 18
4 Fadhilla 2 3 3 3 2 4 17
5 Kirana 4 2 3 3 3 3 18
6 Nadia 2 1 2 2 1 2 10
7 Nurika 3 3 2 2 2 2 14
8 Qasih 3 2 3 2 3 3 16
9 Rifka 3 3 3 3 3 3 18
10 Vino 2 3 3 3 2 2 15
Jumlah 28 26 28 27 25 28 162

Tingkat kesukaran dari tiap item soal uraian dihitung menggunakan rumus
diperoleh data sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan serta pedoman yang digunakan diperoleh hasil
perhitungan dengan keputusan-keputusan sebagai berikut :

Tabel
Data Skor dari Tiap Item Soal
No. Soal Tingkat Kesukaran Keputusan
1 0,70 Sedang
2 0,65 sedang
3 0,70 Sedang
4 0,67 Sedang
5 0,62 Sedang
6 0,70 Sedang
Tabel diatas menunjukkan bahwa keenam soal yang diuji cobakan pada
awal tes memperoleh keputusan soal yang digunakan menunjukkan kategori
soal dengan tingkat kesukaran “sedang” karena klasifikasi indeks kesukaran
di tingkat sedang berada pada nilai P 0,30 sampai 0,70.
Lampiran 21. Daya pembeda tes

Rumus untuk menghitung daya pembeda yaitu :


( ) ( )

Tabel
Data Skor Kelompok Atas
Nomor Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6
Skor setiap soal 4 4 4 4 4 4
1 Afdal 3 3 4 3 3 4
2 Alisya 3 3 3 3 3 3
3 Azka 3 4 3 4 4 3
4 Kirana 4 4 3 4 4 3
5 Rifka 4 4 4 4 3 4
Jumlah tiap item 17 18 17 18 17 17
Rata-rata 3,4 3,6 3,4 3,6 3,4 3,4

Data kelompok bawah disajikan pada tabel berikut :


Tabel
Data Skor dari Kelompok Bawah
Nomor Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6
Skor setiap soal 4 4 4 4 4 4
1 Fadhilla 2 3 3 3 2 2
2 Qasih 3 2 2 3 3 2
3 Vino 2 3 2 2 2 2
4 Nurika 2 2 2 2 2 2
5 Nadia 2 2 2 2 2 3
Jumlah tiap item 11 12 11 12 11 11
Rata-rata 2,1 2,4 2,1 2,4 2,1 2,1
( ) ( )

Dari hasil perhitungan serta berpedoman pada kriteria indeks daya


pembeda, diperoleh keputusan-keputusan seperti pada tabel berikut ini :

Tabel
Data Hasil Analisis Daya Pembeda
No. Soal Kelompok Kelompok Daya Keputusan
Atas Bawah Pembeda (D)
1 3,4 2,1 0,33 Diterima
2 3,6 2,4 0,31 Diterima
3 3,4 2,1 0,33 Diterima
4 3,6 2,4 0,31 Diterima
5 3,4 2,1 0,33 Diterima
6 3,4 2,1 0,31 Diterima

Tabel diatas menunjukkan bahwa keenam soal yang diuji cobakan pada
awal tes memperoleh keputusan bahwa soal tersebut masuk pada kategori
“diterima” di mana keenam soal tersebut memiliki nilai daya pembeda lebih
dari 0,3 (D ˃ 0,3).
Lampiran 22. Uji reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari suatu soal yang akan digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus
Cronbach Alpha


( ) ( )

Tabel
Data Hasil Uji Tes
No X1 X2 X3 X4 X5 X6 (X1)2 (X2)2 (X3)2 (X4)2 (X5)2 (X6)2 (∑Y) (∑Y)2
1 3 3 3 3 3 3 9 9 9 9 9 9 18 324
2 2 3 4 4 5 3 9 9 9 9 9 9 18 324
3 3 3 3 3 3 3 9 9 9 9 9 9 18 324
4 2 3 3 3 2 4 4 9 9 9 4 16 17 289
5 4 2 3 3 3 3 16 4 9 9 9 9 18 324
6 2 1 2 2 1 2 4 1 4 4 1 4 10 100
7 3 3 2 2 2 2 9 9 4 4 4 4 14 196
8 3 2 2 3 3 3 9 4 4 9 9 9 16 256
9 3 3 3 3 3 3 9 9 9 9 9 9 18 324
10 2 3 3 3 2 2 9 9 9 9 4 4 15 225
Jumlah 28 26 28 27 25 28 92 82 85 92 75 92 162 3686
Langkah-langkah :
a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan menggunakan rumus :
(∑ )

Varians skor soal no. 1 Varians skor soal no. 4


( ) ( )

Varians skor soal no. 2 Varians skor soal no. 5


( ) ( )

Varians skor soal no. 3 Varians skor soal no. 6


( ) ( )

b. Menjumlahkan varians tiap item dengan rumus :




c. Menghitung varians total dengan menggunakan rumus :
(∑ )

( )

d. Menghitung nilai reliabilitas ( ) dengan rumus :


( ) ( )

( ) ( )

Nilai yaitu 1,125 yang berarti nilai reliabilitas lebih besar dari
0,70. Apabila nilai reliabilitas tes ( ) sama dengan atau lebih dari 0,70,
maka dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi atau soal tes
dinyatakan reliable.
Perhitungan Kemampuan Representasi Matematis
Kelas Eksperimen

Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan penggunaan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Hasil post test kemampuan

representasi matematis peserta didik pada kelas eksperimen dengan jumlah peserta

didik sebanyak 15 peserta didik sebagai berikut:

Tabel
Skor Setiap Butir Soal (Indikator) Kelas Eksperimen
Indikator
Nama Total
No. Visual Ekspresi Teks Tertulis
PD skor
Matematis
1 Alfarizi 3 3 4 3 4 3 20
2 Hapid 4 3 4 3 3 3 20
3 Jimi 4 4 4 3 4 4 24
4 Kevin 3 3 3 4 4 4 21
5 Khoirul 3 3 3 4 4 4 21
6 Nanang 3 4 3 4 4 4 22
7 Naufal 3 3 4 3 4 4 21
8 Rahmat 3 2 4 3 4 3 19
9 Rizki 3 3 3 4 4 4 21
10 Soleha 4 3 4 4 4 4 24
11 Syarif 3 3 3 4 3 2 18
12 Vincen 3 4 4 3 4 4 22
13 Wilda 3 3 4 4 4 4 22
14 Yanuar 4 4 4 4 4 3 23
15 Yuda 3 4 3 4 4 3 21
Sumber: Data hasil post test kelas eksperimen

Soal yang diberikan pada post test yaitu 6 soal, di mana indikator visual berjumlah

2 soal, indikator ekspresi matematis berjumlah 2 soal dan indikator teks tertulis

berjumlah 2 soal. Masing-masing soal memiliki nilai maksimum 4 tiap soal,

sehingga skor ideal dari masing-masing soal adalah 8.


Tabel
Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen
Nama Indikator
Total
No Peserta Ekspresi Teks Nilai
Visual Skor
Didik Matematis Tertulis
1 Alfarizi 6 7 7 20 83
2 Hapid 7 7 6 20 85
3 Jimi 8 7 8 24 96
4 Kevin 6 7 8 21 87
5 Khoirul 6 7 8 21 87
6 Nanang 7 7 8 22 91
7 Naufal 6 7 8 21 87
8 Rahmat 5 7 7 19 79
9 Rizki 6 7 8 21 87
10 Soleha 7 8 8 24 96
11 Syarif 6 7 5 18 75
12 Vincen 7 7 8 22 91
13 Wilda 6 8 8 22 91
14 Yanuar 8 8 7 23 95
15 Yuda 7 7 7 21 87
Jumlah 98 108 111 317
Skor Ideal 8 8 8 24
Presentase 81,6% 90% 92,5% 88,05%
%
Sumber: Data hasil post test kelas eksperimen

Tabel
Hasil Analisis Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik Kelas
Eksperimen Berdasarkan Indikator Representasi

Skor
Skor
No. Indikator N Peserta Presentase Kategori
Ideal
Didik
1 Visual 15 8 98 81,6% Tinggi
2 Ekspresi 15 8 108 90% Sangat Tinggi
matematis
3 Teks 15 8 111 92,5% Sangat Tinggi
tertulis
Sumber : Analisis Data Post Test kelas eksperimen
Kelas Kontrol

Pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif. Hasil post test kemampuan representasi

matematis peserta didik pada kelas kontrol dengan jumlah peserta didik

sebanyak 15 peserta didik sebagai berikut:

Tabel
Skor Setiap Butir Soal (Indikator) Kelas Kontrol
Indikator
Nama Total
No. Ekspresi
PD Visual Teks Tertulis skor
Matematis
1 Alfa 3 3 4 3 3 2 18
2 Awalin 2 2 4 3 3 3 17
3 Azka 3 3 3 3 3 3 18
4 Dewi 2 2 3 3 2 3 15
5 Dhanil 4 3 4 4 4 3 22
6 Dirga 3 4 3 3 3 3 19
7 Eka 4 3 3 3 3 3 19
8 Elfan 3 2 3 3 4 3 18
9 Esa 3 3 3 4 3 3 19
10 Fadilla 3 2 3 4 4 3 19
11 Fadil 4 3 4 3 3 3 20
12 Nazma 3 4 3 3 3 3 19
13 Raka 3 3 4 3 3 3 19
14 Rifki 3 3 3 3 3 3 18
15 Tanto 3 3 3 4 3 3 19
Sumber: Data hasil post test kelas kontrol

Soal yang diberikan pada post test yaitu 6 soal, dimana indikator

visual berjumlah 2 soal, indikator ekspresi matematis berjumlah 2 soal dan

indikator teks tertulis berjumlah 2 soal. Masing-masing soal memiliki nilai

maksimum 4, sehingga skor ideal dari masing-masing soal adalah 8.


Tabel
Hasil Tes Representasi Matematis Peserta Didik pada Kelas Kontrol

Nama Indikator
Total
No. Peserta Ekspresi Teks Nilai
Visual Skor
Didik Matematis Tertulis
1 Alfa 6 7 5 18 75
2 Awalin 4 7 6 17 70
3 Azka 6 6 6 18 75
4 Dewi 4 6 5 15 62
5 Dhanil 7 8 7 22 91
6 Dirga 7 6 6 19 79
7 Eka 7 6 6 19 79
8 Elfan 5 6 7 18 75
9 Esa 6 7 6 19 79
10 Fadillatun 5 7 7 19 79
11 Fadil 7 7 6 20 83
12 Najma 7 6 6 19 79
13 Raka 6 7 6 19 79
14 Rifki 6 6 6 18 75
15 Tanto 6 7 6 19 79
Jumlah 89 99 91 279
Skor Ideal 8 8 8 24
Presentase % 74,16% 82,5% 75,83% 77,5%
Sumber : Data Hasil Post Test kelas kontrol

Tabel
Hasil Analisis Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik Kelas
Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi
Skor
Skor
No. Indikator N Peserta Presentase Kategori
Ideal
Didik
1 Visual 15 8 89 74,16% Sedang
2 Ekspresi 15 8 99 82,5% Tinggi
matematis
3 Teks 15 8 91 75,83% Sedang
Tertulis
Sumber : Analisis Data Post Test
Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi

Berdasarkan presentase dan kategori presentase matematis, dapat diketahui

bahwa adanya perbedaan kemampuan representasi antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada setiap indikator representasi matematis. Perbedaan

antara kedua keas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel
Hasil Representasi Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi

Eksperimen Kontrol
Skor
No. Indikator Skor Skor
Ideal Presentase Katogori Presentase kategori
PD PD
1 Visual 8 98 81,6% Tinggi 89 74,16% Sedang
2 Ekspresi 8 108 90% Sangat 99 82,5% Tinggi
matematis tinggi
3 Teks 8 111 92,5% Sangat 91 75,83% Sedang
tertulis tinggi
Sumber : Data Kemampuan Representasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 23. Uji Normalitas Data
A. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
1. Perumusan hipotesis
= Data berdistribusi normal
= Data berdistribusi tidak normal
2. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar = 96
Skor terkecil = 75
3. Menentukan nilai rentangan
R = Skor terbesar – skor terkecil
R = 96 – 75
R = 21
4. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
BK = 1 + 3,3 Log 15
BK = 1 + 3,3 (1,1760)
BK = 1 + 3,8808
BK = 4,8808
BK = 5 (pembulatan)
5. Menentukan panjang kelas ( )

= 4,2 = 5 (pembulatan)

6. Membuat tabulasi atau tabel distribusi frekuensi kelas eksperimen


Rentang
Nilai
75-79 2 77 5929 154 11858
80-84 1 82 6724 82 6724
85-89 6 87 7569 522 45414
90-94 3 92 8464 276 25392
95-99 3 97 9409 291 28227
Jumlah 15 440 38095 1325 117618

7. Menentukan rata-rata atau mean ( ̄ )



̄

̄=

̄ = 88,33
8. Menentukan simpangan baku (standar deviasi)

∑ (∑ )

( )

( )

( )


( )

9. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara


1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertma
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval
ditambah 0,5. Sehingga diperoleh nilai : 74,5 ; 79,5 ; 84,5 ; 89,5 ;
94,5 ; 99,5
Rentang Batas
Nilai Kelas
75-79 74,5 – 79,5
80-84 79,5 – 84,5
85-89 84,5 – 89,5
90-94 89,5 – 94,5
95-99 94,5 – 99,5

2) Menentukan nilai Z-score untuk batas kelas interval


̄

3) Menentukan luas 0 – Z dari kurva normal


0 – (-2,15) = 2,15 = 0,4842
0 – (-1,37) = 1,37 = 0,4147
0 – (-0,59) = 0,59 = 0,2224
0 – (0,18) = -0,18 = -0,0714
0 – (0,96) = -0,96 = -0,3315
0 – (1,74) = -1,74 = -0,4591
4) Menentukan luas tiap kelas interval
0,4842 – 0,4147 = 0,0695
0,4147 – 0,2224 = 0,1923
0,2224 – (-0,0714 ) = 0,2938
-0,0714 – (-0,3315) = 0,2601
-0,3315 – (- 0,4591) = 0,1276
5) Menentukan frekuensi yang diharapkan ( )
= Luas tiap interval x n
= 0,0695 x 15 = 1,0425
= 0,1923 x 15 = 2,8845
= 0,2938 x 15 = 4,407
= 0,2601 x 15 = 3,9015
= 0,1276 x 15 = 1,914
6) Tabel daftar frekuensi yang diharapkan
No. Batas Z- Luas O- Luas
kelas score Z interval
1 74,5 -2,15 0,4842 0,0695 1,0425 2 0,9575
2 79,5 -1,37 0,4147 0,1923 2,8845 1 -1,8845
3 84,5 -0,59 0,2224 0,2938 4,407 6 1,593
4 89,5 0,18 -0,0714 0,2601 3,9015 3 -0,9015
5 94,5 0,96 -0,3315 0.1276 1,914 3 1,086
6 99,5 1,74 -0,4591

10. Menentukan Chi Kuadrat hitung ( )

( )

( ) ( ) ( ) ( ) ( )
+ + + +

= 0,879 + 1,231 + 0,575 + 0,208 + 0,616


= 3,509
11. Membandingkan dengan
α = 0,05
dk = k– 3
dk = 5 - 3 = 2
= 5,991
12. Kriteria Uji
Bandingkan dengan diperoleh nilai dk
= 2 dengan taraf nyata (α) 0,05, maka nilai adalah 5,991
Diketahui ˂ atau 3,509 ˂ 5,991 karena nilai
˂ , maka terima sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
B. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
1. Perumusan hipotesis
= Data berdistribusi normal
= Data berdistribusi tidak normal
2. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar = 91
Skor terkecil = 62
3. Menentukan nilai rentangan
R = Skor terbesar – skor terkecil
R = 91 – 62
R = 29
4. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
BK = 1 + 3,3 Log 15
BK = 1 + 3,3 (1,1760)
BK = 1 + 3,8808
BK = 4,8808
BK = 5 (pembulatan)
5. Menentukan panjang kelas ( )

= 5,8 = 6 (pembulatan)

6. Membuat tabulasi atau tabel distribusi frekuensi kelas eksperimen


Rentang
Nilai
62-67 2 64,5 4160,25 129 8320,5
68-73 0 70,5 4970,25 0 0
74-79 4 76,5 5852,25 306 23409
80-85 5 82,5 6806,25 412,5 34031,25
86-91 4 88,5 7832,25 354 31329
Jumlah 15 382,5 29621,25 1201,5 97089,75

7. Menentukan rata-rata atau mean ( ̄ )


̄

̄=

̄ = 80.1
8. Menentukan simpangan baku (standar deviasi)

∑ (∑ )

( )

( )

( )


( )

9. Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara


1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertma
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval
ditambah 0,5. Sehingga diperoleh nilai : 61,5 ; 67,5 ; 73,5 ; 79,5 ; 85,5
; 91,5

Rentang Batas
Nilai Kelas
62-67 61,5 – 67,5
68-73 67,5 – 73,5
74-79 73,5 – 79,5
80-85 79,5 – 85,5
86-91 85,5 – 91,5

2) Menentukan nilai Z-score untuk batas kelas interval


̄

3) Menentukan luas 0 – Z dari kurva normal


0 – (-2,39) = 2,39 = 0,4916
0 – (-1,61) = 1,61 = 0,4463
0 – (-0,84) = 0,84 = 0,2995
0 – (-0,07) = 0,07 = 0,0279
0 – (0,69) = -0,69 = -0,2549
0 – (1,46) = -1,46 = -0,4279
4) Menentukan luas tiap kelas interval
0,4916 – 0,4463 = 0,0453
0,4463 – 0,2995 = 0,1468
0,2995 – 0,0279 = 0,2716
0,0279 – (-0,2549) = 0,2828
-0,2549 – (-0,4279) = 0,173
5) Menentukan frekuensi yang diharapkan ( )
= Luas tiap interval x n
= 0,0453 x 15 = 0,6795
= 0,1468 x 15 = 2,202
= 0,2716 x 15 = 4,074
= 0,2828 x 15 = 4,242
= 0,173 x 15 = 2,595
6) Tabel daftar frekuensi yang diharapkan
No. Batas Z- Luas O- Luas
kelas score Z interval
1 61,5 -2,39 0,4916 0,0453 0,6795 2 1,3205
2 67,5 -1,61 0,4463 0,1468 2,202 0 -2,202
3 73,5 -0,84 0,2995 0,2716 4,074 4 -0,074
4 79,5 -0,07 0,0279 0,2828 4,242 5 0,758
5 85,5 0,69 -0,2549 0,173 2,595 4 1,405
6 91,5 1,46 -0,4279

13. Menentukan Chi Kuadrat hitung ( )

( )

( ) ( ) ( ) ( ) ( )
+ + + +

= 2,566 + 2,202 + 0,001 + 0,135 + 0,760


= 5,664

14. Membandingkan dengan


α = 0,05
dk = k– 3
dk = 5 -2 = 3
= 5,991
15. Kriteria Uji
Bandingkan dengan diperoleh nilai dk = 2
dengan taraf nyata (α) 0,05, maka nilai adalah 5,991
Diketahui ˂ atau 5,664 ˂ 5,991 karena nilai
˂ , maka terima sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
Lampiran 24. Uji homogenitas
Langkah-langkah untuk menguji homogenitas varians adalah sebagai berikut :

1. Perumusan Hipotesis
= Tidak terdapat perbedaan varians antara kedua kelas (Homogen)
= Terdapat perbedaan varians antara kedua kelas (Tidak Homogen)
2. Mencari nilai varians dengan rumus ;

Untuk mempermudah perhitungan data dibuat seperti pada tabel berikut:


No. X (PjBL) Y (Kooperatif)
1 83 75 6889 5625
2 85 70 7569 4900
3 96 75 9216 5625
4 87 62 7569 3844
5 87 91 7569 8281
6 91 79 8281 6241
7 87 79 7569 6241
8 79 75 6241 5625
9 87 79 7569 6241
10 96 79 9216 6241
11 75 83 5625 6889
12 91 79 8281 6241
13 91 79 8281 6241
14 95 75 9025 5625
15 87 79 7569 6241
∑ 1317 1159 116469 90101
∑ (∑ )
 =√ ( )

( )
=√ ( )

=√

=√

=√
= 7,72 (terbesar)

∑ (∑ )
 =√ ( )

( )
=√
( )

=√

=√

=√
= 6,24 (terkecil)

 Mencari nilai F

= 1,23
3. Membandingkan nilai dengan
dk pembilang = n – 1 = 15 – 1 = 14
dk penyebut = n – 1 = 15 – 1 = 14
dengan taraf signifikan (α) = 0,05
= 2,48
Karena ˂ atau 1,23 ˂ 2,48, maka diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara kedua kelas
(Homogen).
Lampiran 25. Uji hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji-t dua pihak dan uji-t satu pihak dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

A. Uji-t dua pihak


1. Hipotesis
= Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan
representasi matematis peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol
= Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi
matematis peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas eksperimen
= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas kontrol
2. Rumus Statistik
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ( ) ( )
= dimana = ( )

̄ = 88,33 = 41,16

̄ = 80,1 = 60,68

Sehingga :
( ) ( )
= ( )
( ) ( )
= ( )
( ) ( )
=
( ) ( )
=

=
= 50,92

=√
= 7,13

Menentukan
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
=

=

=

= 3,21
Selanjutnya dibandingkan dengan , dengan dk = (15+15-2) =
28, taraf nyata (α) = 0,05, maka diperoleh = (1 – )

( ) ( ) sehingga didapatkan nilai =

2.05
3. Kriteria uji
Karena ˃ atau 3,21 ˃ 2.05 maka ditolak. Sehingga
terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi matematis peserta
didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

B. Uji-t Satu Pihak


Uji-t satu pihak dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hipotesis
= Rata-rata kemampuan representasi matematis peserta
didik pada kelas eksperimen lebih rendah dari kemampuan representasi
matematis pada kelas kontrol
= Rata-rata kemampuan representasi matematis peserta
didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kemampuan representasi
matematis peserta didik pada kelas kontrol
= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas eksperimen
= Nilai rata-rata kemampuan representasi peserta didik kelas kontrol
2. Rumus Statistik
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ( ) ( )
= dimana = ( )

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada uji-t dua pihak diperoleh
= 7,13 dan = 3,21 dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan nilai dk =
(15+15-2) = 28 = (1 – ) ( ) sehingga nilai
= 1,70
3. Kriteria Uji
Karena nilai atau 3,21 ˃ 1,70 maka ditolak. Sehingga
hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan representasi matematis
peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kemampuan
representasi matematis peserta didik pada kelas kontrol.
Lampiran 26. Foto kegiatan penelitian
A. Kegiatan kelas eksperimen
B. Kegiatan kelas kontrol
Lampiran 27. Tabel r

Sumber: Buku Metode Penelitian Kuantitatif (Siregar,2014)


Lampiran 28. Tabel chi kuadrat

Sumber: Buku Statistika Untuk Penelitian (Budiyono,2016)


Lampiran 30. Tabel F
Sumber : Buku Belajar Mudah Penelitian (Riduwan,2015)
Lampiran 31. Tabel T

Sumber: Buku Metoda Statistika (Sudjana,2006)


Lampiran 32. Tabel kurve normal 0-Z

Sumber: Buku Belajar Mudah Penelitian (Riduwan,2015)

Anda mungkin juga menyukai