NIM : 1747041027
Kelas : M6.3
Taksonomi
Bloom
Terbagi
atas
KOGNITIF PSIKOMOTORIK
AFEKTIF
Terdiri Terdiri
Terdiri
Presisi (P3)
Menghargai
2. Membuat diagram tes dan non-tes serta kelebihan dan kekurangannya
Diagram
Bebas
Berpedoman
Lisan
Individu
Kelompok
Melengkapi
Isian
Analisis hubungan
Objektif Benar Salah
Analisis kasus
Menjodohkan
Asosiasi
TES Tulisan Pilihan Ganda Pilihan Ganda
Numeral
Tabel/Diagram/grafik
Uraian
P.G Biasa
Bebas Terikat
Kinerja
OBSERVASI
INSTRUMEN WAWANCARA
PENILAIAN
STUDI KASUS
SKALA PENILAIAN
SESIOMETRI
DOKUMENTASI
NON
TES PENILAIAN SIKAP
Kelemahan dan kelebihan jenis tes dan non tes :
TES
a. Tes Tertulis
Kelebihan :
Dapat sekaligus menilai kelompok dalam waktu yang singkat.
Bagi si penjawab ada kebebasan memilih dan cara menjawab.
Karena pertanyaannya sama, scope dan isi pengetahuan yang dinilai tiap-tiap orang
pun sama pula.
Kelemahan :
Tidak dapat benar-benar menilai individu dan kepribadian seseorang.
Mudah menimbulkan kecurangan dan kepalsuan jawaban.
Mudah menimbulkan spekulasi bagi orang yang akan di tes.
b. Tes uraian
Kelebihan :
Menyusunnya relatif mudah
Guru dapat menilai peserta didik mengenai kreativitas, menganalisis dan mengsintesis
suatu soal. Hal ini berarti memberikan kebebasan yang luas kepada peserta didik
untuk menyatakan tanggapannya
Guru dapat memperoleh data – data mengenai kepribadian peserta didik
Peserta didik tidak dapat menerka – nerka
Derajat ketepatan dan kebenaran peserta didik dapat dilihat dari ungkapan –
ungkapan kalimat – kalimatnya.
Sangat cocok untuk mengukur dan menilai hasil belajar yang kompleks, yang sukar
diukur dengan menggunakan bentuk objektif.
Kelemahan :
Sukar sekali menilai jawaban peserta didik secara tepat dan komprehensif
Ada kecenderungan guru untuk memberikan nilai seperti biasanya
Menghendaki respons – respons yang relatif panjang
Untuk mengoreksi jawaban diperlukan waktu yang lama
Guru sering terkecoh dalam memberikan nilai, karena keindahan kalimat dan tulisan,
bahkan juga oleh lembar jawaban.
Hanya terbatas pada guru – guru yang menguasai materi yang dapat mengoreksi
jawaban peserta didik sehingga kurang praktis bila jumlah peserta didik cukup
banyak.
c. Tes Objektif
Kelebihan :
Bersifat sangat objektif
Memudahkan peserta didik, karena pada tes ini peserta didik hanya perlu memilih
jawaban yang sudah ditentukan (tes jawaban singkat).
Kunci jawaban sudah jelas dan pasti.
Sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak
begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip –
prinsip
Kelemahan :
Menuntut untuk peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara jawaban
yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna.
d. Benar Salah
Kelebihan :
Pembuatan mudah dapat dipergunakan berulang kali.
Dapat mencakup bahan pelajaran yang luas.
Tidak terlalu banyak memakan kertas.
Bagi tester cara mengerjakannya mudah.
Kelemahan :
Test objektif bentuk true false membuka peluang bagi tester untuk
berspekulasi dalam memberikan jawaban
Sifatnya awal terbatas dalam arti bahwa tes tersebut hanya dapat
mengungkapkan daya ingat dan pergerakan kembali saja.
Dapat terjadi bahwa butir-butir soal tes objektif, jenis ini tidak dapat
dijawab dengan dua kemungkinan saja yakni benar atau salah.
e. Menjodohkan
Kelebihan :
Pembuatan mudah.
Dapat dinilai dengan mudah dan cepat dan objektif.
Apabilas tes jenis ini dibuat dengan baik, maka faktor merubah praktis
dapat dihilangkan
Test ini sangat berguna untuk menilai berbagai hal.
Kelemahan :
Matching test cenderung lebih banyak mengungkap aspek hapalan atau
daya ingat.
Karena mudah disusun, maka tes jenis ini kurang baik acap kali
dijadikan “pelarian” bagi pengajaran, yaitu kalau pengajar tidak sempat
lagi untuk membuat tes bentuk lain.
Karena jawaban yang pendek, maka tes ini kurang baik untuk
mengevaluasi pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.
f. Pilihan Berganda
Kelebihan :
Siswa tidak mudah menemukan pernyataan (jawaban ) yang salah , siswa juga harus
mengetahui mana yang benar.
Reliabilitas butir tinggi
Homogenitas materi pelajaran terhindarkan
Kelemahan :
Terbatas pada hasil belajar tingkat verbal.
Karena yang diminta hanya memilih jawaban yang benar saja, maka kurang baik
digunakan untuk mengukur keterampilan memecahkan masalah dalam matematik,
pengetahuan alam, mengukur kemampuan mengemukakan ide.
Harus memperhatikan option, misalnya distraktor.
i. Tes Lisan
Kelebihan :
Dapat mengetahui langsung kemampuan peserta didik dalam mengemukakan
pendapatnya secara lisan
Tidak perlu menyusun soal – soal secara terurai, tetapi perlu mencatat pokok – pokok
permasalahannya saja
Kemungkinan peserta didik akan menerka – nerka jawaban dan berspekulasi dapat
dihindari
Kelemahan :
Memakan waktu yang cukup banyak., apalagi jika jumlah peserta didiknya banyak
Sering muncul unsur subjektvitas bilamana dalam suasana ujian lisan itu hanya ada
seorang guru dan seorang peserta didik
j. Tes Perbuatan/kinerja
Kelebihan :
Satu – satunya teknik tes yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam
bidang keterampilan.
Sangat baik diguanakan untuk mencocokkan antara pengetahuan teori dan
keterampilan praktik, sehingga hasil penilaian menjadi lengkap.
Dalam pelaksanaannya tidak memungkinkan peserta didik untuk menyontek
Guru dapat mengenal lebih dalam tentang karakteristik masing – masing peserta didik
sebagai dasar tindak lanjut hasil penilaian, seperti pembelajaran remedial.
Kelemahan :
Memakan waktu yang lama
Dalam hal tertentu membutuhkan biaya yang besar
Cepat membosankan
Jika tes tindakan sudah menjadi sesuatu yang rutin, maka ia tidak mempunyai arti apa
– apa lagi
Memerlukan syarat – syarat pendukung yang lengkap, baik waktu, tenaga maupun
biaya. Jika syarat – syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hasil penilaian tidak dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.
NON TES
a. Observasi
Kelebihan :
Observasi merupakan alat untuk mengamati berbagai macam fenomena
Observasi cocok untuk mengamati perilaku peserta didik maupun guru yang sedang
melakukan suatu kegiatan
Banyak hal yang tidak dapat diukur dengan tes, tetapi justru lebih tepat dengan
observasi
Tidak terikat dengan laporan pribadi
Kelemahan :
Seringkali pelaksanaan observasi terganggu oleh keadaan cuaca, bahkan ada kesan
yang kurang menyenangkan dari observer ataupun dari observi itu sendiri
Biasanya masalah pribadi sulit diamati
Jika proses yang diamati memakan waktu lama, maka observer sering menjadi jenuh
b. Wawaancara
Kelebihan :
Dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang
diperoleh dapat diketahui objektivitasnya
Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal
Kelemahan :
Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak
menggunakan waktu, tenaga, dan biaya
Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut – larut tanpa arah, sehingga data kurang
dapat memenuhi apa yang diharapkan
Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta yang diwawancarai dan sikap
overaction dari guru sebagai pewawancara, karena itu perlu adanya adaptasi diri
antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.
Ranah
Kompetensi Dasar Tujuan Evaluasi
Kognitif Afektif Psikomotorik
Bahasa Indonesia Peserta didik dapat
3.5 Menguraikan pendapat pribadi menguraikan pendapat pribadi
tentang isi buku sastra (cerita, tentang isi buku sastra (cerita,
dongeng, dan sebagainya). dongeng, dan sebagainya).
Peserta didik dapat
4.5 Mengomunikasikan pendapat
mengomunikasikan pendapat
pribadi tentang isi buku sastra yang
pribadi tentang isi buku sastra
dipilih dan dibaca sendiri secara
yang dipilih dan dibaca sendiri
lisan dan tulis yang didukung oleh
secara lisan dan tulis yang
alas an
didukung oleh alasan.
REFERENSI :
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group