Anda di halaman 1dari 8

C.

ANALISIS OBSERVASI KELAS DIKAITKAN DENGAN TEORI


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran mengenai


keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tujuan dari pembelajaran
bahasa Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia (Nasution, 1999: 23).

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013

Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 digunakan sebagai


sarana untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar.
Berdasarkan observasi dan wawancara secara daring bahwa SDN III Punung telah
memakai kurikulum 2013 melalui pembelajaran tematik terpadu dengan
memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang sama, seperti
pembelajaran bahasa Indonesia dipadukan dengan mata pelajaran PPKn dan SBdP
menjadi satu tema yaitu Ekosistem. Dalam kegiatan pembelajaran daring ini, guru
telah membuat RPP Merdeka sesuai dengan kelas yang diampu yaitu kelas V agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 bermuara pada


pengembangan kompetensi dalam ranah sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan (KI-
3), dan (KI-4) keterampilan. Pendekatan berbasis teks yang dikembangkan pada
kurikulum ini diaplikasikan melalui KBM yang mendorong peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) mereka dalam
memahami dan menyusun berbagai jenis teks sesuai dengan jenjang. Pada saat
melakukan observasi bahwa kelas V SDN III Punung memakai kompetensi dasar
yang mengembangkan aspek pengetahuan dan keterampilan.

Kompetensi Dasar
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke
dalam tulisan dengan bahasa sendiri

2. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Berdasarkan observasi pembelajaran keenam pada kelas V SDN III Punung


menggunakan pendekatan scientifics yang terdiri dari kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi/mengolah data, dan
mengomunikasikan. Pada pembelajaran bahasa Indonesia lebih menerapkan pada
pendekatan whole language. Pendekatan whole language merupakan suatu
pendekatan untuk mengembangkan mengajarkan bahasa yang dilaksanakan secara
menyeluruh, meliputi mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan
tersebut memiliki hubungan yang interaktif yang tidak terpisah-pisah dengan
aspek kebahasaan: fonem, kata, ejaan, kalimat, wacana dan sastra. Di samping itu
pendekatan ini juga mementingkan multimedia, lingkungan, dan pengalaman
belajar anak.

3. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun


2016 tentang Standar Proses menggunakan tiga model pembelajaran yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa
keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah model pembelajaran Melalui
penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning), model pembelajaran
berbasis masalah (Problem-based Learning/PBL), dan model pembelajaran
berbasis proyek (Project-based Learning/PJBL). Selain tiga model yang tercantum
dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, guru juga diperbolehkan untuk
mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran
yang lain, seperti Cooperative Learning. Berdasarkan hasil observasi bahwa
pembelajaran di kelas V SDN III Punung menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada
suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan
prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan, dan inferensi. Adapun langkah kerja model pembelajaran Discovery
Learning:

1) Pemberian rangsangan (stimulation)


Pemberian rangsangan pada pembelajaran bahasa Indonesia pada
saat guru memberikan apersepsi dan memberikan video pembelajaran.
2) Identifikasi masalah (problem statement)

Dari video pembelajaran bahasa Indonesia yang telah diberikan


oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi video tersebut.

3) Pengumpulan data (data collection)

Kegiatan pengumpulan data dapat dilihat pada saat guru dan siswa
melakukan tanya jawab.

4) Pengolahan data (data processing)

Guru meminta siswa untuk membaca teks bacaan tentang Usaha


Manusia dalam Pemeliharaan Ekosistem dan siswa dapat mengolah
informasi yang didapatkan dari teks tersebut atau tambahan dari sumber
lain.

5) Pembuktian (verification)
Siswa diminta berlatih melengkapi tabel pikiran utama secara
mandiri dengan didampingi oleh orang tua untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terkait materi yang telah dipelajari.

6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan


dan memberikan nilai terhadap hasil menulis siswa.

4. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia

Media pembelajaran adalah alat untuk menyampaikan pesan sehingga


dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa tersebut (Wati, 2006: 3). Manfaat dari
media pembelajaran adalah untuk menarik perhatian siswa, meletakkan dasar-
dasar konkret untuk berpikir dan mengurangi verbalisme, memberikan
pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri pada siswa, membantu
perkembangan kemampuan berbahasa, dan menambah variasi dalam kegiatan
pembelajaran. Adapun jenis-jenis media pembelajaran yaitu:

a. Media audio, seperti kaset, CD, radio, dan laboratorium bahasa.


b. Media visual, seperti gambar, diagram, peta, dan grafik.
c. Media audio visual, seperti televisi, video, VCD, sound slide, dan film.
d. Media computer, seperti PPT, Prezi, Kahoot, Quizziz.

Berdasarkan observasi dan wawancara bahwa kelas V SDN III Punung


telah menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, seperti media audio
visual berupa video pembelajaran dan media visual berupa teks bacaan. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi, memberikan
stimulus atau rangsangan pengetahuan, dan menarik perhatian siswa agar tidak
jenuh dalam belajar.

5. Prinsip Kontekstual Pembelajaran Bahasa Indonesia


Salah satu prinsip pembelajaran bahasa Indonesia adalah prinsip
kontekstual. Prinsip kontekstual merupakan prinsip yang mengaitkan pembelajaran
bahasa dengan kehidupan nyata dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN III Punung telah menggunakan
prinsip kontekstual. Dalam pembelajaran, guru telah mengaitkan teks dengan
keadaan lingkungan sekitar. Cerita nonfiksi yang dibelajarkan berkaitan dengan
ekosistem yang dekat dengan siswa. Selain itu, guru juga mengaitkan tanya jawab
pada saat pembelajaran dengan beberapa kegiatan yang mencerminkan pelestarian
ekosistem di lingkungan sekitar siswa.

6. Pembelajaran HOTS dan TPACK dalam Pembelajaran Bahasa


Indonesia

Pembelajaran HOTS adalah pembelajaran untuk menumbuhkan


kemampuan berpikir yang membutuhkan penelusuran di balik fakta dan
mendorong pembelajar untuk menggunakan pengetahuan, bukan hanya
mengetahuinya. Pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN III Punung
telah menggunakan pembelajaran HOTS yang melatih siswa untuk berpikir kritis
dan menyelesaikan masalah secara mandiri.

SDN III Punung telah melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia


berbasis TPACK. TPACK merupakan perpaduan dari tiga jenis pengetahuan dasar
yaitu Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), dan Technological
Knowledge (TK) (Hernawati & Jailani, 2019; Utami et al., 2019).

a. Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang teknologi


sebagai alat atau sumber. Dalam persiapan dan pembelajaran, guru
menggunakan platform Google From, WhatsApp Group, YouTube dan
Google Meet.
b. Pedagogical Knowledge (PK) adalah pengetahuan pedagogik atau suatu
perencaaan, proses dan evaluasi dalam pembelajaran. Pada
pembelajaran guru telah merencanakan pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak membosankan yakni dengan pemberian video
yang menarik.
c. Content Knowledge (CK) adalah pengetahuan konten yang harus
dikuasai guru dalam mengajar suatu materi. Dalam muatan dan materi
pembelajaran, guru telah menyajikan beberapa pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran. Guru juga mendesain
pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman siswa.
7. Keterampilan dalam Pebelajaran Bahasa Indonesia

Keterampilan berbahasa yang diajarkan selama pembelajaran bahasa


Indonesia terdiri dari

a. Keterampilan menyimak
Pengertian…… penerapan keterampilan menyimak pada pembelajaran
bahasa Indonesia kelas V SDN III Punung yaitu pada saat siswa……
b. Keterampilan membaca
c. Keterampilan berbicara
d. Keterampilan menulis

8. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN III Punung terlatak


pada keterampilan menulis sebagai hasil evaluasi. Evaluasi pembelajaran
dilakukan dengan memberikan soal dan tugas kepada siswa yang kemudian siswa
diwajibkan untuk mengumpulkannya kepada guru. Penialian keterampilan menulis
………….

9. Pembelajaran Jarak Jauh SDN III Punung

Hasil observ (No 11-20)

Pada pembelajaran jarak jauh masih terdapat banyak kendala, ….


Kemampuan guru dalam mengajar….. kreatifitas….
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ump.ac.id/8061/3/DWI%20HASQI%20PURWASIH%20BAB
%20II.pdf

http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-model-pembelajaran-
discovery-learning

Khair, Ummul. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA) di


SD dan MI. AR-RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar vol. 2, no. 1, 81-98

Nasution, S., 1999, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, cet-ke-3

Rofi’uddin, Ahmad & Darmiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan sastra
Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negri Malang

Azhar, A. 2009. Media Pembelajara. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai