Anda di halaman 1dari 209

SILOGISME

 Silogisme adalah penarikan konklusi secara tidak


langsung, dengan menggunakan dua premis yang
merupakan bentuk formal penalaran deduktif.
 Premis adalah proposisi-proposisi yang digunakan
untuk penarikan konklusi.
 Premis yang mengandung term mayor disebut premis
mayor, sedang premis yang mengandung term minor
disebut premis minor.
 Term yang tidak terdapat pada proposisi konklusi
namun ada di kedua premis disebut term tengah
Syarat-syarat silogisme
(silogisme kategorik)
1. Terdiri dari tiga term. (1) Term mayor ada dalam premis,
mayor, (2) term minor ada dalam premis minor dan masing-
masing muncul dalam konklusi. (3) term tengah (term M) ada
dalam premis mayor dan premis minor.
2. Term M (medium) ada dalam premis, bukan dalam konklusi.
3. Salah satu premis atau keduanya harus umum.
4. Salah satu premis atau keduanya harus positif.
5. Bila satu premis khusus, kesimpulan juga khusus.
6. Bila satu premis negatif, konklusi juga negatif.
7. Bila kedua premis negatif, tidak dapat ditarik kesimpulan.
8. Bila kedua premis khusus, tidak dapat ditarik kesimpulan.
Salah satu premis atau keduanya harus umum.

contoh : Semua manusia membutuhkan air


Ali adalah manusia
------------------------------------------------------
Ali membutuhkan air

Semua manusia membutuhkan air


Ali membutuhkan air
----------------------------------------------------
Ali adalah manusia

Semua makhluk hidup akan mati


Semua manusia makhluk hidup
Semua manusioa akan mati

Salah satu premis atau keduanya harus positif.


Semua kerbau adalah binatang
Semua tumbuhan bukan binatang
Semua kerbau bukan tumbuhan
Bila satu premis khusus, kesimpulan juga khusus.

Bila satu premis negatif, konklusi juga negatif.


Semua cerita porno, tidak boleh untuk mendidik
Sebagian cerita Jaka Tarub, porno
Sebagian cerita Jaka Tarub tidak boleh untuk mendidik

• Bila kedua premis negatif, tidak dapat ditarik kesimpulan.

kerbau bukan kambing


ayam bukan kambing
kerbau adalah ayam
Bila kedua premis khusus, tidak dapat ditarik kesimpulan.

Beberapa anggota DPR tidak jujur


Beberapa anggota DPR, wanita
--------------------------------------------
Wanita tidak jujur
Beberapa wanita tidak jujur
Bentuk-bentuk silogisme :

• 1. term medium menjadi subyek dalam premis mayor dan


menjadi predikat dalam premis minor.
semua yang dilarang Tuhan mengandung bahaya
minum minuman keras dilarang Tuhan
minum minuman keras mengandung bahaya
2. Term medium menjadi predikat dalam premis mayor dan
minor
semua manusia hidup bernapas
tidak satupun jenazah (manusia), bernapas
tidak satupun jenazah adalah manusia
Term medium menjadi subyek dalam premis mayor dan premis
minor

• Semua MC, pandai berbicara


• Beberapa MC, adalah mahasiswa bahasa Jawa
• Beberapa mahasiswa bahasa Jawa, pandai berbicara.

• Term medium menjadi predikat pada premis mayor dan


menjadi subyek pada premis minor
• Semua dosen adalah manusia
• manusia membutuhkan air
• Semua dosen membutuhkan air
• Sebagian yang membutuhkan air adalah dosen
Silogisme non standar

• Epikirema
• (salah satu premis disambung dengan pembuktian)
• Setiap pahlawan itu agung, karena berjuang tanpa pamrih
• Sudirman, seorang pahlawan.
• Jadi Sudirman itu agung
• Sorites
• Silogisme yang premisnya bermata rantai
• Dilema (silogisme bersyarat, dan premis keduanya bersifat
peng-atau-an).
• Entimema
Entimema
• Silogisme yang tidak lengkap (bisa premis mayor, premis
minor atau konklusi saja).
• Semua manusia mempunyai akal
• Ali manusia
• Ali mempunyai akal.

• Semua burung dapat terbang


• Merpati adalah burung
• Merpati dapat terbang.
LOGIKA
LOGIKA

Logika berasal dari kata “logike” (Yunani),


berhubungan dengan kata benda ‘logos’, yang berarti
pernyataan pikir atau pikiran.

Secara etimologis logika adalah bidang penyelidikan


yang membahas pikiran, yang dinyatakan dalam
bahasa.
 BEBERAPA DEFINISI:

1. PENYELIDIKAN TENTANNG DASAR2 DAN


METODE BERPIKIR YANG BENAR/LURUS
2. CABANG DARI FILSAFAT YANG MEMBAHAS
TENTANG BERPIKIR YANG SAHIH/VALID
3. ILMU YG MEMPELAJARI METODE DAN
HUKUM2 PENALARAN YANG BETUL
Obyek material dan obyek formal logika.
(obyek material, seharusnya sesuatu yang dapat diamati)
 Obyek material logika : akal budi/pikiran manusia (tidak
dapat diamati), sehingga obyek material logika “manusia”, itu
sendiri.
 Objek formal logika: ketepatan/kesahihan
patokan/hukum2 berpikir yg benar atau
kegiatan akal budi untuk mengadakan penalaran yang lurus,
tepat, yang terlihat lewat ungkapan pikiran, dalam wujud
bahasa.
Kegiatan berpikir selalu bersangkut dengan bahasa.
Bahasa dalam pikiran (berupa konsep/ide)
diucapkan/lisan (mulut)
tertulis
Bahasa adalah alat berpikir.
 Kata “logika” pertama kali digunakan oleh Zeno dari
Citium, Yunani.
 Perintis logika: Kaum Sofis, Socrates dan Plato
 Logika sebagai ilmu berkat Aristoteles,
Theoprostus dan kaum Stoa.
 Aristoteles dikenal sebagai bapak logika
meninggalkan enam buah buku yg oleh murid2nya
dinamakan Organon (Alat):
1. Categoriae (Pengertian2)
2. De Interpretatiae (Keputusan2)
3. Analitica Priora (Silogisme)
4. Analitica Posteriora (Pembuktian)
5. Topika (Berdebat)
6. De Sophistic Elenchis (Kesalahan berpikir)
 Theoprostus mengembangkan logika Aristoteles
 Kaum Stoa mengajukan bentuk berpikir sistematis
 Filsuf Islam Al-Farabi mempelajari dan
mengembangkan logika Aristoteles
 Logika Aristoteles dikenal sebagai logika
tradisional.
 Setelah mengalami masa dekadensi yg panjang,
logika yang berbeda muncul logika modern di
Eropa pada abad XIII dengan tokoh-tokoh
pembaharu
 Penemuan di abad XVII dab XVIII  Francis Bacon
mengembangkan metode induktif dg bukunya:
Novum Organum Scientiarum
 Leibnitz mengembangkan Logika Aljabar
 Immanuel Kant mengembangkan Logika
Transendental
 Logika modern selanjutnya dikembangkan oleh
tokoh2: George Boole dan Venn.
 Benar  mempunyai banyak arti, sesuai kriteria
yg digunakan, diantaranya:

1. Kesesuaian antara pikiran dan kenyataan


(kebenaran korespondensi) misal: Bumi bergerak
mengelilingi matahari
2. Adanya persesuaian antar-pernyataan atau tidak
bertentangan dalam dirinya, dari awal hingga
akhir. Misalnya (contoh salah):
Dia seorang jujur yang suka menipu
Rina seorang bisu yang pandai berdebat
Di antara bentuk bulat adalah persegi.
 Pernyataan2 ini bertentangan dalam dirinya.
 Yang benar, misalnya.
Ia seorang jujur yang memegang amanah
Rina seorang bisu yang cantik
Di antara bentuk bulat adalah bulat telur.
Pertentangan dapat juga terjadi dalam sederet
pernyataan yg tidak koheren (runtut)
 Semua manusia ingin hidup sejahtera
 Setyo Novanto adalah manusia
 Jadi, Setyo Novanto tidak ingin hidup sejahtera
(Ini kesimpulan dari penalaran yang salah)

Kesimpulan yang benar:


Jadi, Setyo Novanto ingin hidup sejahtera
Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan berpikir
yang lurus/syah.

Apa itu berpikir ?

Partap Sing Mehra : berpikir adalah suatu kegiatan jiwa


untuk mencapai pengetahuan.

Gieles SY, berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri


dalam batin : mempertimbangkan, merenungkan,
menganalisa, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-
alasan, menarik kesimpulan, mencari sesuatu hal
berhubungan dengan yang lain.
 Pembagian logika :

logika naturalis
Logika (kodrati)
logika material
logika artifisial (mayor)
(ilmiah)
logika formal
(minor)

logika formal logika tradisional


(minor)
logika modern
 Logika naturalis : logika yang dibuat sejak manusia lahir,
walaupun belum sepenuhnya disadari  spontan
 Logika artifisial : membantu logika naturalis untuk memecahkan
masalah-masalah yangak rumit. Logika ini ada (lahir) karena :
 1. pemikiran manusia terbatas
2. permasalahan yang semakin rumit
 Logika material/mayor : logika yang mempelajari hubungan
antara materi dengan pikiran atau kesesuaian subyek – obyek.
Logika ini sering disebut epistemologi.
 Logika formal logika yang mempelajari bentuk berpikir, yaitu
aturan/patokan yang dipakai, sehingga apa yang dihasilkan, tepat
adanya.
 Logika traisional bentuk logika yang mempelajari asas/aturan
yang syah menurut bentuk penalaran saja, kesimpulan benar atau
salah tidak dipentingkan.
 Logika modern : logika yang menggunakan simbol dan metode
yang dipakai adalah metode matematik, sehingga sering disebut
dengan logika matematik.
Manfaat mempelajari logika :
1. Tidak mudah sesat, sebab bergerak dari kebenaran
2. Membantu berpikir secara teliti, lurus, tepat.
3. Menambah efisiensi dalam cara berpikir
4. Dapat berpikr secara obyektif dan tegas
5. Menghindari kekeliruan dan propaganda palsu

Komponen logika :
1. Pengertian atau ide
2. Keputusan atau pendapat
3. Penalaran atau pemikiran
Pengertian/ide/konsep :

 Pengertian adalah hasil penangkapan obyek.


 Gambaran dalam batin/pikiran yang sifatnya abstrak dan
umum.
 Unsur pokok dalam suatu pemikiran
 Manusia tidak dapat berpikir sebelum memiliki pemikiran.
 Untuk menyampaikan pengertian kepada orang lain
digunakan kata.
 Kata: perwujudan/pernyataan dari pengertian yang
terdapat dalam akal
 Dalam logika, “kata” dilihat dari fungsinya.

 Mengerti, berarti menangkap hakikat obyek.


Plato (427 – 348 SM):

Menurut Plato, ide adalah hal yang sesungguhnya, bertempat


dalam duinia ide, bukan dalam dunia fana ini.
Manusia adalah makhluk dalam dua dunia.
jiwa  dari dunia ide
raga  dari dunia fana

Aristotoles (384 – 322 SM) :


Ide menurut Aristotoles itu ada, tetapi tidak konkrit, jadi
abstrak, hal ini hanya dapat dicerna oleh akal.
Cara menangkap ide dengan metode abstraksi, yakni dengan
meninggalkan sifat aksidensia (kebetulan)
Ide manurut Aristotoles, digolongkan dalam 10 kategori :
1. Substansi
2. Kualitas  bagimana subyek itu?
3. Kuantitas  berapa banyak ?
4. Hubungan/relasi hubungan S dengan S yang lain
5. Aktivitas  tindakan S
6. Pasivitas  terkena perubahan
7. Tempat  S memakan tempat (menempati)
8. Waktu  berapa lama S itu ada?
9. Sikap keadaannya bagaimana S itu
10. Situasi
 Abad pertengahan : Ide/pengertian diistilahkan sebagai
‘universale/conceptus, yang berkembang mnjadi aspek
yang sama dalam individu, dengan menyebut ciri khas.
Contoh : manusia adalah makhluk hidup yang berakal

 Abad modern :
1. Descartes : ide sesuatu yang ada semenjak manusia lahir.
Hal ini dinamakan ide innatea.
2. John Locke : ide ada, tumbuh bersama dengan
perkembangan manusia, melalui pengalaman

 Abad dewasa ini : ide sesuatu yang ditangkap, adanya


kesatuan antara rasio dan indra. Hal ini tergantung mana
yang dominan.
EKSISTENSIALISME
SARTRE

Oleh :
Irena Febriyan Ningsih (19108241047)
Devi Ariyani Safitri (19108241108)
Muhammad Iqbal W. (19108244007)
Pengertian Eksistensialisme

• Istilah eksistensialisme berasal dari eksistensi yang


dalam bahasa latin adalah existere, yang eks berarti
keluar, sistensi atau sisto yang berarti ada atau
berada.

• Secara etimologi Eksistensialisme adalah sesuatu yang


sadar akan keberadaanya di kehidupannya di dunia.

• Secara terminologi Eksistensialisme adalah suatu ilmu


filsafat yang mengkaji cara kerja manusia ketika berada
dalam dunia dengan kesadarannya.
Perbedaan Eksistensi dan Esensi

Eksistensi merupakan keadaan yang aktual,


terjadi dalam ruang dan waktu.

Esensi merupakan hakikat sesuatu;


membedakan corak suatu benda dengan corak
benda lainnya.
Pemikiran Tokoh Eksistensialisme

1. Jean Paul Sarte (1905 – 1980)

Seorang sastrawan dan filsuf Perancis terkenal yang


memperkenalkan eksistensialisme dari sudut pandang
atau perspektif estetika. Filsafat Sarte lebih menekankan
pada kebebasan (freedom) manusia. Sarte menjawab
pertanyaan yang memusingkan para filsuf dari mana
asalnya ketiadaan.
Jean Paul Sarte (1905 – 1980)
Dalam pandangan Sartre pengalaman
tentang kebebasan dan kesadaran sendiri,
bukanlah pengalaman yang mudah dan
mengenakan. Kebebasan itu amatlah rapuh
dan selamanya berada dalam posisi yang
rentan dan terancam. Ancaman itu
sesungguhnya berasal dari benda. Benda
mempunyai daya tarik dan daya pikat yang
luar biasa yang dapat menyeret dan
menghancurkan kebebasan.
Kesadaran dan Fenomenologi
Menurut Sartre, kesadaran dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kesadaran Relektif
Adalah kesadaran yang membuat kesadaran
prarelektif menjadi tematik (kesadaran yang membuat
kesadaran yang tidak disadari menjadi “kesadaran yang
disadari”).
Contoh: (dalam releksi – kesadaran relektif )
kesadaran saya tidak lagi terarah pada buku yang
tadi saya baca, melainkan pada perbuatan saya
ketika tadi saya membaca buku (kesadaran yang
tidak disadari).
2. Kesadaran Pra-relektif
Adalah kesadaran yang langsung terarah pada
objek perhatian kita (baik objek dalam kehidupan
sehari-hari kita maupun objek dalam pemikiran atau
penelitian kita).

Contoh: ketika saya membaca buku, kesadaran


saya tidak terarah pada perbuatan saya yang
sedang membaca, melainkan pada bahan (isi buku)
yang sedang saya baca (kesadaran yang tidak
disadari).
2. Gabriel Marcel (1889-1978)

Marcel adalah filsuf Perancis


yang bertitik tolak dari eksistensi.
Bagi Marcel, eksistensi adalah
seluruh kompleks yang meliputi
semua faktor kongkrit
kebanyakan kebetulan yang
memadai hidup saya.
3. Sorean Kierkegaard (1813-1855)

Sorean adalah filsuf


Denmark, berpendapat bahwa
komitmen mengenai keyakinan
merupakan suatu pilihan pribadi
dan subjektif. Menekankan pada
“kebebasan absolut” tiap pribadi
dan karena itulah manusia
bertanggung jawab secara penuh
terhadap pilihan hidupnya.
Pengaruh Eksistensialisme terhadap Psikologi
Humanistik

Pengaruh eksistensialisme adalah dapat


menemukan makna hidup yang sesungguhnya yang
berdasarkan pengalaman yang dimilikinya dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas pilihan yang
mereka ambil.
Eksistensialisme dalam Pembelajaran

 Pengaruh eksistensialisme dalam pembelajaran


terutama tentang perlunya merangsang dan
memfasilitasi pembelajaran.
 Kurikulum pada sekolah eksistensialisme sangat
terbuka terhadap perubahan karena ada dinamika
dalam konsep kebenaran, penerapan, dan
perubahannya.
 Ilmu humaniora memberi banyak pemahaman
dalam mengembangkan tema-tema di seputar
penentuan pemilihan manusia dalam hal seks,
cinta, benci, kematian, penyakit, dan berbagai
aspek kehidupan yang bermakna lainnya.
VIDEO EKSISTENSIALISME
TERIMA KASIH
IDEALISME PLATO
Disusun oleh :

Dian Dhini P (19108241043)


Adisna Nadia P (19108241056)
Anggita Styanindya (19108244004)
Rendra Reymundus (19108249002)
IDEALISME
■ Idealisme itu adalah sejenis rasa cinta kepada ide-gagasan-nilai nilai
tertentu termasuk keyakinan dan menjadikan semua yang abstrak itu
sebagai cita cita-tujuan,visi-misi yang lalu diperjuangkan.yang
mana rasa cinta itu ber efek menumbuhkan energi semangat yang
menyala nyala
BIOGRAFI PLATO

Plato lahir sekitar tahun 427 SM. Ayahnya bernama


Ariston, seorang bangsawan keturunan Kodrus, raja
terakhir Athena yang hidup sekitar 1068 SM yang
sangat dikagumi rakyatnya oleh karena kecakapan
dan kebijaksanaannya memerintah Athena. Ibunya
bernama Periktione keturunan Solon, tokoh
legendaris dan keturunan agung Athena yang hidup
sekitar seratus tahun lebih awal dari Periktione.
ANTOLODI DAN METAFISIKA PLATO

■ Secara Bahasa, ontology berarti teori atau ilmu tentang keberadaan suatu
realitas
■ Secara ilmiah, ontology disebut juga sebagai studi tentang prinsip
pertama atau esensi dari berbagai realitas yang ada
■ Bagi Plato, ide merupakan sesuatu yang obyektif, ide tidak diciptakan
oleh pemikiran, sebaliknya pemikiranlah yang tergantung pada ide
1. Dunia Indrawi
Mencakup benda-benda jasmani yang
disajikan kepada panca indera
(materi). Dapat dijangkau oleh indera

REALITAS

2. Dunia Ideal
Dunia yang terdiri atas ide-ide. Dalam
dunia ideal ini sama sekali tidak ada
suatu perubahan apapun.
MANUSIA MENURUT PLATO

01 KEBAKAAN JIWA

02 MENGENAL SAMA DENGAN MENGINGAT

03 BAGIAN- BAGIAN JIWA


1. Kebakaan Jiwa
Plato meyakini dengan teguh bahwa jiwa manusia bersifat baka.
Keyakinan ini bersangkutan dengan ajaran tentang ide-ide. Dalam dialog-
dialognya Plato sering kali merumuskan argumen-argumen yang
mendukung pendapat-pendapatnya tentang kebakaan jiwa dan salah
satunya adalah kesamaan antara jiwa dan ide.
2. Mengenal sama dengan mengingat
Bagi Plato jiwa itu tidak hanya bersifat baka, dalam artian jiwa tidak akan
mati pada saat kematian badan, melainkan kekal, kerena sudah ada sebelum
hidup di bumi ini. Sebelum bersatu dengan badan, jiwa sudah mengalami
suatu Pra eksistensi, dimana ia memandang ide-ide.
3. Bagian-Bagian Jiwa
Pendirian Plato tentang tiga fungsi jiwa tentu merupakan kemajuan besar
dalam pandangan filsafat tentang manusia. Bagian pertama ialah bagian
rasional (to logistikon). Bagian kedua ialah “bagian keberanian” (to
thymoaeides). Dan bagian ketiga ialah “bagian keinginan”(to
epithymetikon). “ bagian keberanian “ dapat dibandingkan dengan kehendak,
sedangkan “ bagian keinginan” menunjukkan hawa nafsu
AJARAN NILAI PLATO
01 AJARAN TENTANG IDE-IDE

02 AJARAN TENTANG JIWA

03 AJARAN TENTANG ETIKA

04 AJARAN TENTANG NEGARA


1. Ajaran tentang Ide-ide

Ide merupakan inti dasar dari seluruh filasafat yang diajarkan


oleh Plato. Plato beranggapan bahwa ide merupakan suatu yang
objektif, adanya ide terlepas dari subjek yang berfikir. Ide tidak
diciptakan oleh pemikiran individu, tetapi sebaliknya pemikiran itu
tergantung dari ide-ide.
Dalam menerangkan ide ini Plato menerangkan dengan teori
dua dunianya, yaitu dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang
disajikan pancaindera, sifat dari dunia ini tidak tetap terus berubah, dan
tidak ada suatu kesempurnaan. Dunia lainnya adalah dunia ide, dan
dunia idea ini semua serba tetap, sifatnya abadi dan tentunya serba
sempurna. Ide mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani.
2. Ajaran tentang Jiwa

Plato menganggap bahwa jiwa merupakan pusat atau inti sari


kepribadian manusia. Jiwa mempunyai sifat-sifat yang sama dengan
idea-idea, jadi sifatnya abadi dan tidak berubah.
Plato mengatakan bahwa dengan kita mengenal sesuatu benda
atau apa yang ada di dunia ini sebenarnya hanyalah proses pengingatan
sebab menurutnya setiap manusia sudah mempunyai pengetahuan yang
dibawanya pada waktu berada di dunia idea, dan ketika manusia masuk
ke dalam dunia realitas jasmani pengetahuan yang sudah ada itu hanya
tinggal diingatkan saja
3. Ajaran tentang Etika

Ajaran Plato tentang etika kurang lebih mengaatakan bahwa


manusia dalam hidupnya mempunyai tujuan hidup yang baik, dan
hidup yang baik ini dapat dicapai dalam polis atau negara. Plato
memihak pada cita-cita Yunani kuno yaitu hidup sebagai manusia
serentak juga berarti hidup dalam polis atau ngara.
4. Ajaran tentang Negara

Menurut Plato negara terbentuk atas dasar kepentingan yang bersifat


ekonomis atau saling membutuhkan antara warganya maka terjadilah
suatu spesialisasi bidang pekerjaan sebab tidak semua orang bisa
mengerjakaan semua pekerjaan dalam satu waktu.
TERIMAKASIH
REALISME
ARISTOTELES
Di susun oleh :

1. Atika Nurul Ai’ni (19108241035)

2. Meyla Dewi Azizah (19108241052)

3. Andri Kurniawan (19108241106)

4. Alvina Riyanti (19108244078)


A. REALISME
Realisme merupakan aliran atau paham filsafat
yang sudah tua, tetapi masih tetap bertahan sampai
sekarang. Tokoh utama dan pertama aliran ini adalah
Aristoteles yang hidup pada zaman Yunani Kuno
pada tahun 384-322 SM.

Realisme Aristoteles didasarkan pada prinsip bahwa


ide-ide (atau bentuk) bisa ada tanpa masalah, tapi
tidak peduli bisa eksis tanpa bentuk.
Secara umum, realisme sebagai aliran epistemologi
atau filsafat sebenarnya ada beberapa ragam, yaitu :

1. Realisme 2. Realisme 3. Realisme


Klasik Saintifik Theisitik

Option A Option B Option C


B. Ajaran
Realisme

• Kehidupan dunia
di dalamnya terda-
pat banyak hal,
yaitu manusia,
hewan, tumbuhan,
benda-benda, dsb.
yang ekaistensinya
benar-benar nyata,
ada dalam dirinya
sendiri.
• Objek-objek realitas itu ada tanpa meman-
dang harapan dan keinginan manusia.

• Manusia dengan nalarnya dapat


mengentahui objek-objek realistasnya

• Pengetahuan yang diperoleh tentang


objek, hukum, dan hubungannya satu
sama lain sebagai petunjuk untuk tindakan
manusia.
C. Epistemologi Realisme

Epistemologi kaum realisme disebut juga epistemologi


“teori pengamatan”. Artinya epistemologi yang mene-
kankan manusia sebagai pengamat kenyataan. Karena
kita semua biasanya terlibat dalam proses ,mengetahui
yang melibatkan sensasi dan abstraksi. “pengamatan”
kita dapat berkisar dari hal- hal yang paling kasar
sampai kepada pengumpulan data yang menggunakan
cara- cara terlatih dengan tepat dan akurat.
D. Implikasi
Realisme dalam A. Tujuan
Pendidikan
Pendidikan

B. Konsep
Dari pandangan realisme Tentang Sekolah
tentang tantangan kenyata-
an dan proses mengetahui
tersebut membawa impli-
kasi dalam bidang pendi- C. Kurikulum
dikan, sebagai berikut :
Thank you
Insert the title of your subtitle Here
EMPIRISME
JOHN LOCKE

Nama Kelompok :
1. Herdi Aryanto (19108241012)
2. Tunjung Sabdarifanti (19108241020)
3. Hajar Thawafina (19108241087)
4. Belina Wahyu Cahyani (19108241132)
RIWAYAT HIDUP JOHN LOCK
-Filosof dari Inggris.
-Lahir di Wrington kota Somerst pada
tanggal 29 Agustus 1632.
-Karya-karya :
A letter Concerning Tolerantion (karangan-karangan
tentang toleransi) tahun 1689
An Essay Concerning Human Understanding (karangan
tentang pengertian manusiawi) tahun 1690
Two Treatises of Government (dua karangan tentang
pemerintahan) tahun 1690.
PENGERTIAN EMPIRISME

Berasal dari bahasa Yunani empeirikos yang berasal dari


kata empeiria yang berarti pengalaman.

Seseorang memperoleh pengetahuan karena


adanya suatu pengalaman
POKOK-POKOK EMPIRISME

Pandangan bahwa semua ide atau Pengalaman inderawi adalah satu-


gagasan merupakan abstraksi yang satunya sumber pengetahuan dan
dibentuk dengan menggabungkan bukan akal atau rasio
apa yang dialami.
Semua yang diketahui pada Akal budi sendiri tidak dapat
ahirnya bergantung pada memberikan pengetahuan tentang
data inderawi. realitas tanpa acuan pada pengalaman
inderawi dan penggunaan panca
indera.
CIRI POKOK EMPIRISME

Teori Makna
(Didahului pengalaman)

Teori Pengetahuan
(Melalui observasi)
TEORI PENGETAHUAN JOHN LOCKE

1. Teori Tabula Rasa


(pengetahuan bersumber dari
pengalaman manusia)

2. Teori Sensation dan Refleksion


(tidak membedakan antara
pengetahuan inderawi
danpengetahuan akali)
Proses Manusia Mendapatkan Pengetahuan

Pandangan yang
Pandangan yang hanya menyertai saat-saat
diterima oleh salah satu terjadinya proses
indera penerimaan dan reflkesi

Pandangan yang diterima Pandangan yang dihasilkan oleh


beberapa alat indera refleksi kesadaran manusia
Jenis Pandangan Kompleks Terbentuk

1. Substansi
(Berdiri sendiri)

2. Modi
(pandangan kompleks)

3. Hubungan sebab
akibat
RAGAM PENGALAMAN
MANUSIA

Pengalaman Lahiriah

Pengalaman Batiniah
MACAM-MACAM PENGETAHUAN

Intuitive Demonstrative Sensible Faithful


knowledge knowledge knowledge knowledge
BATAS-BATAS PENGETAHUAN

2. Kita tidak mungkin


mencapai pengetahuan
1.Pengetahuan kita tidak intuitif yang mencakup
mungkin melampaui idea- seluruh idea-idea kita
idea kita
3.Demonstrative knowledge
juga tidak mungkin mencakup
semua idea-idea kita
Terimakasih
KRITISISME
IMMANUEL KANT
Nama Anggota Kelompok
1. Doni Aprilianto 19108241025
2. Annisa Kurnia Rizqi 19108241027
3. Amalia Nur Ramadhani 19108241148
4. Maha Kartika Ratri 19108241164

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KRITISISME

“ Apa itu kritisisme?


Siapa pencetus kritisisme ?

Kapan kritisisme muncul ?
Apa yang melatarbelkangi munculnya kritisisme ?
IMMANUEL KANT
Nama Lengkap : Immanuel Kant
01
Tempat Lahir : Königsberg
Tanggal Lahir : Sabtu, 22 April 1724
Zodiac :02
Taurus
Warga Negara : Jerman

03 adalah seorang filsuf Jerman,


Immanuel Kant
meneliti, mengajar dan menulis tentang filsafat
dan pencerahan antropologi pada akhir abad
04
18.
CIRI-CIRI KRITISISME
Isi utama dalam kritisisme yaitu gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika,
dan estetika. Gagasan tersebut muncul karena ada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar
yang timbul pada pemikiran Immanuel Kant. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu :

Apa yang dapat saya ketahui ?

Apa yang harus saya lakukan ?

Apa yang boleh saya harapkan ?


CIRI-CIRI KRITISISME
Insert the title of your subtitle Here

Menganggap objek pengenalan berpusat pada subjek bukan


01 pada objek.

Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui


02 realitas atau hakikat sesuatu.

Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu diperoleh atas


03 perpaduan antara peranan anaximenes priori dan peranan aposteriori.
MACAM – MACAM KRITIK 1. Kritik Atas Rasio murni

Dalam kritik ini, atara lain Kant menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah bersifat umum,
mutlak dan memberi pengertian baru. Untuk itu ia terlebih dulu membedakan adanya tiga ma
cam putusan, yaitu:

1. Putusan analitis apriori; dimana predikat tidak menambah sesuatu yang baru
pada subjek, karena sudah termuat di dalamnya (misalnya, setiap benda menempati ruang).

2. Putusan sintesis aposteriori, misalnya pernyataan “meja itu bagus” di sini predikat
dihubungkan dengan subjek berdasarkan pengalaman indrawi, karena dinyatakan setelah
(=post, bhs latin) mempunyai pengalaman dengan aneka ragam meja yang pernah diketahui

3. Putusan sintesis apriori; disini dipakai sebagai suatu sumber pengetahuan yang kendati
bersifat sintetis, namun bersifat apriori juga.
Kant menyajikan studinya mengenai putusan sintetis apriori dalam Critique of Pure Reason.

Karya ini dibagi menjadi tiga bagian:

1. Dalam Transcendental Aesthetic (Estetika Transendental)

2. Karya Transcendental Analytic (Analitika Transendental)

3. Objek penelitian dari Transcendental Dialectic (Dialektika Transendental)


2. Kritik Nalar Praktis

Dalam Kritis Atas Rasio Praktis (Critique of Practical Reason)Kant m


embuat universalitas dan hukum moral menjadi tergantung, bukan
pada tindakan empiris dan tujuan yang kita niatkan dalam tindakan
kita, tetapi pada imperatif kategoris, yakni dalam kehendak.
Tiga realitas tertinggi dari filsafat tradisional :
1. Kebebasan kehendak
2. Inmoralitas jiwa, dan
3. Adanya Allah
3. Kritik Atas Putusan

Dalam Kritik atas Putusan (Critique of Judgment), Kant


menyajikan hanya dua putusan sebagai hasil refleksi
(reflecting judgment) yang timbul dari finalitas alam (finality of nature)
yang disebutnya dengan nama estetika.
4. Kritik Atas Pertimbangan

Kritik atas pertimbangan menghubungkan diantara kehendak dan pemah


aman. Kehendak cenderung menuju yang baik, kebenaran adalah objek
dari pemahaman. Pertimbangan yang terlibat terletak diantara yang bena
r dan yang baik.

5. Kritik Atas Estetika

Kant berpendapat bahwa penilaian dan tindakan moral bukan urusan


perasaan pribadi atau keputusan sewenag-wenang dan bukan masal
ah asal usul social-kultural, sopan santun, atau adat istiadat. tindakan
manusia dibawah ketertarikan moral mutlak dan dapat dituntut pertan
ggungjawabannya oleh orang lain
KARYA-KARYA KANT

KRITIK DER REINEN VERNUNFT


01 (PURE REASON / RASIO MURNI)

02 KRITIK DER PRAKTISCHEN VERNUNFT


(PRAKTICAL REASON / RASIO PRAKTIS)

KRITIK DER URTEILSKRAFT


03 (JUDGMENT / DAYA PERTIMBANGAN)
1. Kritik atas Akal Budi Murni
• Menurut Kant, baik rasionalisme maupun empirisme keduanya baik. Akan t
etapi disini keterkaitan ilmu pengetahuan saja tidak cukup.
• Pengetahuan manusia didapat dari unsur-unsur apriori dan aposteriori.

2. Kritik atas Akal Budi Praktis

Rasio praktis adalah rasio yang mengatakan apa yang harus kita lakukan;
atau dengan kata lain, rasio yang memberikan perintah kepada kehendak
kita. Kant memperlihatkan bahwa rasio praktis memberikan perintah yang
mutlak (imperatif kategori). Terdapat tiga postulat dari rasio praktis, yaitu:
kebebasan kehendak, inmoralitas jiwa, dan adanya allah. Menerima
ketiga postulat dinamakan oleh kant sebagai kepercayaan.
3. Kritik atas Daya Pertimbangan

Kritik daya pertimbangan ini menyesuaikan keduanya dengan konsep


finalitas. Artinya sebelum menentukan kepastian maka harus diselidiki
dulu.
POSITIVISME COMTE
Anggota Kelompok :
× Andhini Permatasari (19108241094)
× Umaymah Nurul Azizah (19108241104)
× Pramita Putri Arifin (19108241128)
× Brylian Nurfan Nugroho (19108244080)

1
RIWAYAT HIDUP AUGUSTE COMTE
× Lahir di Montpellier, Prancis tahun 1798
× Beliau mendapatkan pendidikan di Ecole Polytechnique,
Prancis
× Auguste Comte melahirkan beberapa pemikiran Akan
tetapi, Pemikiran Comte yang terkenal adalah penjabaran
sejarah perkembangan sosial atau peradaban manusi dan
membagi fase perkembangan peradaban menjadi tiga
tahap.
× Meninggal pada tahun 1857

2
Pengertian POSITIVISME
Positivisme berasal dari istilah “positif” yang berarti
teori yang bertujuan untuk penyusunan fakta-
fakta yang teramati.
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang
menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan yang benar dan menolak
aktifitas yang berkenaan dengan metafisik.

3
AKAR POSITIVISME :
EMPIRISME

4
ATURAN POSITIVISME
Bryant menjelaskan ada empat
aturan utama dalam positivisme,
dan aturan tersebut
mengindikasikan apa yang disebut
pengetahuan.

5
1. Aturan Fenomena
2. Aturan Nominalisme
3. Aturan yang menolak Pengadilan Nilai dan
Pengetahuan Pernyataan Normatif
4. Keyakinan akan Kesatuan Esensial Metode Ilmu
Pengetahuan

6
Positivisme
Positivisme Positivisme
Evolusione
Sosial Kritis
r

7
Prinsip dasar positivisme
× Kecerdasan yang melekat dalam penyelidikan ilmiah adalah sama
baik dalam ilmu sosial atau alam
× Tujuan utama untuk menentukan,memperkirakan dan dengan
demikian mempelajari yang relevan dan memenuhi syarat kondisi
untuk fenomena alam
× Penelitian ilmiah harus dapat diamati
× Perhatian harus diberikan dalam menangani masalah subjektivitas
dan menganalisis hasil
× Tujuan akhirnya adalah pengetahuan

8
POSITIVISME DALAM PENDIDIKAN
3 hal yang menjadi dasar sehingga pendekatan positivistik terbuka untuk
penelitian pendidikan
1. Pendidikan seperti hubungan guru dan murid, bisa dipahami oleh
setiap orang
2. Siswa dan guru sebagai obyek tidak hanya mendapat stimulus
(dorongan) luar, tetapi juga stimulus dari proses mental mereka
masing-masing.
3. Positivisme melihat sekolah sebagai obyek (out there) dan bukan
semata melihatnya sebagai kelompok orang yang terlibat di dalamnya.

9
PERAN GURU
Guru berperan untuk merubah lingkungan siswa
agar siswa menjadi lebih baik, ada 2 alasannya
1. Lingkungan sosial dapat mengajarkan sifat
agresif dan kompetitif seperti halnya
keinginan melakukan kebaikan dan
kooperatif.
2. Minat dan interest siswa biasanya berlalu
dengan sangat cepat untuk mengetahui apa
yang dibutuhkan mereka pada kehidupannya
di hari depan
10
KELEBIHAN POSITIVISME COMTE
1. Positivisme telah menyelesaikan sebagian
persoalan
2. Mampu menghasilkan hukum-hukum yang
berlaku secara universal, tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu

11
3. Positivisme menghasilkan tehnologi dari yang tingkat
sederhana sampai yang modern.
4. Positivisme menjadi dasar ilmu pengetahuan dan
berpengaruh terhadap ilmu-ilmu sosial.
5. Mampu menghasilkan hukum-hukum yang berlaku
secara universal, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

12
KELEMAHAN POSITIVISME COMTE
1. Positivisme pada hal-hal tertentu terlalu
positivistik.
2. Pandangan mengenai penerapan metode
ilmu-ilmu alam pada ilmu-ilmu sosial
dianggap sebagai saintisme.

13
3. Positivisme ilmu alam hanya mampu menjawab
tantangan yang berkaitan dengan alam atau gejala-gejala
alam, namun tidak mampu menjadi solusi bila berkaitan
dengan gejala-gejala sosial.
4. Positivisme tidak melihat bahwa manusia memiliki
kesadaran tentang sesuatu.

14
THANKS
Any questions?

15
FENOMENOLOGY EDMUND HUSSERL
KELOMPOK 7
AYU PERMADANI

ORIZA SEPTENTIKA ANDAYANI

NURUL ENDAH AMARA FITRI S


BR M
.
ALWI HAMED
1. FENOMELOGI
1. Secara etimologi berasal dari kata fenomenan dan logos. Fenomena
berasal dari kata phanestai artinya menampak dan terbentuk dari akar
kata fantasi, fosfor yang artinya sinar cahaya. Jadi, dapat diartikan suatu
yang nampak karena sinar cahaya. Logos artinya ilmu, jadi fenomenologi
ilmu tentang fenomena atau pembahasan tentang sesuatu yang
menampakkan diri.

LATAR BELAKANG FENOMENOLOGI HUSSERL

Kenyataan krisis ilmu pengetahuan. Krisis yang dimaksud ialah ilmu


pengetahuan tidak dapat memberikan nasihat apa – apa bagi manusia
.ilmu pengetahuan senjang dari praktik hidup sehari hari
FENOMENOLOGI EDMUD HUSSERL

EPOCHE INTENSIONALITAS

LEBENSWELT REDUKSI
EPOCHE
Fenomena yang muncul tidak diberi keterangan benar atau salah
terlebih dahulu. Inilah yang disebut epoche [penundaan] hal ini
bertujuan agar keterangan yang tampak dalam fenomena agar benar-
benar asli dan belum disusupi oleh praduga, penilaian pengamat.
Lebenswelt lebih mengacu
kepada dunia yang belum
ditafsirkan atau dikategorikan
baik oleh ilmu pengetahuan LEBENSWELT
[ilmiah] mmaupun filsafat.
Dengan kata lain, lebenswelt
adalah dunia yang disadari
secara pra filosofis, pra ilmiah
dan pra perspektif.
REDUKSI

Reduksi fenomenologi
Sikap menyisihkan [penyaringan] pengalaman pada pengamatan
pertama

Reduksi eidetic
Sikap untuk menemukan eidos[esensi] yang tersembunyi.

Reduksi transedental
Subjek yang dihayati oleh kesadaran itu sendiri
intensionalitas
Keterarahan kesadaran yakni tindakan yang bertujuan pada satu obyek
Kesadaran selalu merupakan kesadaran atas sesuatu
Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi berhubungan dengan
pemahaman tentang bagaimana keseharian, dunia
intersubyektif (dunia kehidupan). Fenomenologi
bertujuan untuk menginterpretasikan tindakan
sosial kita dan orang lain sebagai sebuah yang
bermakna (dimaknai) serta dapat merekonstruksi
kembali turunan makna (makna yang digunakan
saat berikutnya) dari tindakan yang bermakna pada
komunikasi intersubjektif individu dalam dunia
kehidupan sosia
CIRI KHAS METODE FENOMENOLOGI

Metode
Metode Fenomenologi
fenomenologi mencari esensi atau Maksudnya bahwa memusatkan
menggunkan data hakikat terdalam apa yang kita teliti perhatiann~a pada
berupa cerita atau dari haruslah yang kita pengalaman parti-
ungkapan pengalamannya kenal melalui sipan. Setiap
partisipan. Jadi data yang dihidupi (lived kesadaran kita. manusia memiliki
berupa kata bukan experience). pengalaman yang
angka. unik dan berbeda-
beda

deskriptif Reduksi mencari Esensi Keterarahan Keunikan Manusia


Content in two columns

Content A Content B

Content itself is what the end-user Content itself is what the end-user
derives value from also can refer derives value from also can refer
to the information provided to the information provided
through the medium, the way in through the medium, the way in
which which
Content in three columns

Content A Content B Content C

Content itself is what the Content itself is what the Content itself is what the
end-user derives value end-user derives value end-user derives value
from also can refer to the from also can refer to the from also can refer to the
information provided information provided information provided
through the medium, through the medium, through the medium,
A Picture Is
Worth A
Thousand
Words
Itself is what the end-user derives
value from also.
Use big images to show your ideas
Features with icons

Service 01 Service 02 Service 03


Tables to compare data

A B C

Content A 100 200 400

Content B $67,000 $56,000 $78,000

Content C 4500 60000 $8,000


World Map

USA Europe
19,450000 19,450000

Brasil
19,450000
56,790,500
Write here your big numbers
Funny Facts

56,790,500 56,790,500
Revenue from sales Users around the world

130%
Project Achievements
The Process

01 Title 01
Write here your description

02 Title 02
Write here your description

03 Title 03
Write here your description

04 Title 04
Write here your description
Features with icons

Content A Content B Content C


Itself is what the end-user Itself is what the end-user Itself is what the end-user
derives value from also can derives value from also can derives value from also can
refer to the information refer to the information refer to the information

Content D Content E Content F


Itself is what the end-user Itself is what the end-user Itself is what the end-user
derives value from also can derives value from also can derives value from also can
refer to the information refer to the information refer to the information
Use charts to present data

60

50 Title 01 Title 03

40

30
Title 02 Title 04

20

10

Title 05 Title 06
Mobile App
Itself is what the end-user derives value
from also can refer is what.
Laptop Project
Itself is what the end-user derives value
from also can refer is what.
Desktop Project
Itself is what the end-user derives value
from also can refer is what.
Credits

Special thanks to all people who made and shared these awesome
resources for free:

Presentation template designed by powerpointify.com

Photographs by unsplash.com
Presentation design

This presentation uses the following typographies and colors:

Free Fonts used:


https://www.fontsquirrel.com/fonts/poppins

Colors used:
TEORI JOHN
DEWEY
Utara Artajaya (19108241111)
Oki Indriyana (19108241162)
Naila Fauziatun N (19108241185)
JOHN DEWEY ● John Dewey lahir pada tanggal 20 Oktober 1859 di
Burlington, negara bagian Vermont, Amerika Serikat.
● Pendidikan yang dilajalaninya hingga SMA, berporos
pada penghafalan. Pendidikan menengah yang
dijalaninya lebih berorientasi pada studi klasik
(bahasa, sastra, dan matematika).
● Sesudah tamat SMA, Dewey melanjutkan pendidikan
di Universitas Vermont dan menyelesaikan
pendidikannya di bidang filsafat dengan nilai "pujian."
Ia juga menyelesaikan pendidikan di Universitas
Hopkins di kota Baltimore, negara bagian Maryland,
dengan gelar Ph. D. di bidang filsafat pada tahun
1884.
● Setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan
tinggi, Dewey melibatkan diri dalam dalam dunia
pendidikan. Ia pernah menjadi guru SMA di Oil City,
negara bagian Pennsylvania dan menjadi dosen di
Michigan, Minnesota, Chicago, dan Universitas
Columbia di New York.
Pengertian Pragmatism

● Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani


yaitu Pragma yang berarti tindakan atau
action dan isme yang merujuk pada cara
berpikir atau suatu aliran berpikir.

● Dengan demikian filsafat pragmatisme


beranggapan bahwa pikiran itu mengikuti
tindakan
Konsep Dewey Tentang
Pengalaman Dan Berpikir
● Filsafat Dewey adalah “mengenai” (about) dan “untuk” (For)
pengalaman sehari-hari
● Pengalaman adalah keseluruhan drama manusia dan
mencakup segala proses “saling memengaruhi” (take and
give) antara organisme yang hidup dalam lingkungan sosial
dan fisik.
● berpikir adalah suatu aktivitas inteligensi yang lahir karena
adanya pengalaman manusia dan bukan suatu akivitas yang
terisolasi dalam pikiran semata.
● aktivitas inteligensi meliputi keinginan–keinginan yang muncul
dalam diri subyek ketika berhadapan dengan kesekitarannya.
● Pragmatisme john dewey disebut juga instrumentalisme
Konsep Dewey Tentang
Pengalaman Dan Berpikir
● Menurut john dewey pengalaman tidak bisa dilupakan
karena bisa menjadi tolak ukur kita untuk melangkah
ke depan dengan lebih baik.
● Experience ( Pengalaman ) adalah salah satu kunci
dalam filsafat instrumentalisme. Filsafat harus berpijak
pada pengalaman penyelidikan serta mengolah
pengalaman itu secara aktif-kritis. Dengan demikian,
filsafat akan dapat menyusun sistem norma-norma dan
nilai-nilai
• Menurut Dewey, pendidikan adalah upaya menolong
manusia agar dapat berefleksi terhadap masalah
yang timbul dalam masyarakat dan upaya
memperlengkapi mereka agar menghasilkan
perubahan yang nyata dalam kehidupan mereka.
Konsep Dewei
Tentang
Pendidikan • Peran masyarakat demokratis penting dalam
mengembangkan sumber daya manusia agar tidak menjadi
Progresif alat untuk melayani penguasa.
• Pendidikan berorietasi pada mempersiapkan lingkungan
belajar yang memacu pengalaman untuk bertumbuh
• Guru berperan membimbing pelajar memperluas
pengetahuan dan kemampuan berpikirnya dalam
menjelajah hubungan baru yang dibangunnya di atas
pengetahuan yang dimiiiki sebelumnya.
KEKUATAN PRAGMATISME JOHN
DEWEY

1 2 3
Membawa Telah berhasil Sesuai dengan coraknya
kemajuan mendorong berfikir yang “sekuler”,
kemajuan yang yang liberal, bebas pragmatisme tidak
dan selalu
pesat baik dalam mudah percaya pada
menyangsikan
pengetahuan segala yang ada “kepercayaan yang
maupun teknologi. mapan”.
KELEMAHAN PRAGMATISME

1 2 3
Pragmatisme Menciptakan Mendorong manusia
menjadi egois-
menjurus manusia
individualis dan hanya
kepada yang materialis memikirkan untuk
atheism memenuhi kebutuhan
dengan segala cara.
Contoh Akibat Filsafat
Pragmatisme
1. Siswa sekolah hanya untuk mendapat gelar
2. Pelajar hanya peduli dengan bidang yang ditekuninya
tanpa memandang bidang lain
3. Anak-anak di didik supaya pandai & kaya
4. Kualitas manusia yang pragmatis
5. Penyelesaian masalah dapat menyebabkan masalah
baru
6. Budaya korupsi
7. Manusia memiliki kehidupan yang terpecah-pecah
TERIMA
KASIH
MODAL SOSIAL BUDAYA DAN
MUTU PENDIDIKAN

Sosio Antropologi

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 9
Indra Cahya Purnama
01 19108241181

Umi hanifah
02 19108241160

Nurul Endah Amara Fitri Sam BR M


03 19108241139
KONSEP & MAKNA
MODAL SOSIAL
MODAL SOSIAL

M odal budaya, didefinisikan sebagai


kompetensi dalam kode-kode budaya
dominan suatu masyarakat dan praktek di
mana kesenjangan latar belakang sosial
dijabarkan menjadi sertifikat pendidikan
diferensial dan yang pada gilirannya
menyebabkan tidak meratanya
pengembalian sosial dan ekonomi. Modal
budaya tidak sesederhana by-product atau
refleksi dari posisi kelas tetapi mekanisme
melalui mana proses reprodusi sosial
dipertahankan dan disahkan (Bourdieu,
1977a; Bourdieu & Passeron, 1977).
KONSEP & MAKNA MODAL BUDAYA
DEFINISI SECARA UMUM DARI
MODAL BUDAYA

Modal budaya merupakan


sumber budaya yang ada pada 1.
seorang individu

DEFINISI
Setiap individu mempunyai latar
budaya yang tersendiri yang diperoleh
dari dalam kumpulannya
2. UMUM

MODAL BUDAYA

Mereka yang berlatar belakang kelas


atas mempunyai budaya yang 3.
berbeda dibandingkan kelas bawah
Modal budaya, didefinisikan sebagai kompetensi dalam
kode-kode budaya dominan suatu masyarakat dan
praktek di mana kesenjangan latar belakang sosial
dijabarkan menjadi sertifikat pendidikan diferensial
dan yang pada gilirannya menyebabkan tidak
meratanya pengembalian sosial dan ekonomi. Modal
budaya tidak sesederhana by-product atau refleksi dari
posisi kelas tetapi mekanisme melalui mana proses
reprodusi sosial dipertahankan dan disahkan (Bourdieu,
1977a; Bourdieu & Passeron, 1977).
JENIS MODAL BUDAYA

MODAL
MODAL BUDAYA MODAL

BUDAYA YANG YANG


TERINISIALIS
DIWUJUDK
BERSIFAT ASI
AN
AKADEMIS DALAM DIRI
BENDA
ORANGNYA

1. 3.
2.
NILAI MODAL SOSIAL

Universalism Benevolence
• Nilai tentang terhadap orang lain, • Nilai tentang pemeliharaan dan
apresiasi, toleransi serta proteksi peningkatan kesejahteraan
terhadap manusia dan mahkluk orang lain
ciptaan Tuhan

Tradition Conformity
• Nilai yang terkait dengan pengekangan diri
• Nilai yang mengandung penghargaan, terhadap dorongan dan tindakan yang
komitmen dan penerimaan terhadap merugikan orang lain, serta security nilai yang
tradisi dan gagasan budaya mengandung keselamatan, keharmonisan,
tradisional. kestabilan dalam berhubungan dengan orang
lain dan memberlakukan diri sendiri
UNSUR
MODAL
SOSIAL

NETWORKS OF CIVIC NORM


TRUST
ENGAGEMENT RECIPROCITY
Hal tertinggi dalam Norma membentuk
sebuah hubungan adalah Jaringan resmi kepercayaan sosial yang
dan tidak resmi
kepercayaan pada mengurangi sebuah nilai
merupakan
masyarakat; kemungkinan dari tranksaksi dan
jaringan sosial
tertinggi dari sebuah memperbaiki sebuah
kerjasama terjalin. kerjasama.
PENTINGNYA MODAL SOSIAL
Jaringan sosial memungkinkan adanya koordinasi dan komunikasi yang
menumbuhkan saling percaya sesama anggota

Kepercayaan berimplikasi positif dalam kehidupan


masyarakat

Keberhasilan yang dicapai oleh jaringan sosial dalam waktu sebelumnya akan
mendorong keberhasilan padaa waktu-waktu yang akan datang
Peran Modal Sosial dalam Pendidikan Karakter
Unsur Modal Sosial Pendidikan Karakter
 Nilai-nilai Sosial  Pendidikan karakter sangat membutuhkan nilai-nilai karakter yang
dianggap benar dan penting oleh semua warga masyarakat.
 Norma sosial  Pendidikan karakter membutuhkan norma sosial yang sangat
berperan dalam mengontrol perilaku berkarakter
 Partisipasi dalam  Pendidikan karakter memerlukan kapasitas sosial yang mampu
jaringan sosial membangun asosiasi dan jaringan sosial yang mampu membentuk
pola hubungan yang sinergis
 Saling tukar  Pendidikan karakter memerlukan pola resiprokal yang dibangun
Kebaikan oleh tingkat kepedulian sosial yang tinggi
 Kepercayaan  Pendidikan karaker sangat membutuhkan rasa percaya
(mempercayai) dalam proses interaksi sosialnya
 Tindakan yang  Pendidikan karakter sangat ditentukan oleh keinginan yang kuat
proaktif dari anggota kelompok untuk berpartisipasi dan terlibat dalam semua
proses pendidikan.
Indikator dan Strategi Peningkatan Mutu Sekolah
Strategi Bersifat Top- • Indikator : Menjalankan program sesuai dengan visi
dan misi sekolah yang diatur oleh manajemen yang
down profesional

• Dinilai dari kemampuan sekolah untuk


menghasilkan siswa yang berpengetahuan,
cerdas, terampil, berprestasi dan memiliki IQ, EQ,
dan SQ seimbang
Strategi Bersifat • Dinilai dari kemampuan guru mengajar secara
Bottom-up kreatif dan inovatif serta profesional
• Dinilai dari kemampuan mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan dengan sarana
prasarana yang optimal

• Gabungan Indikator strategi bersifat top-down dan


Strategi Komprehensif • Indikator strategi bersifat bottom-up
Modal Pengembangan School Performance
Modal Desktipsi Indikator
Intelektual Kemampuan sekolah untuk Pengetahuan, program, nilai ujian, strategi,
mengembangkan program sekolah yang matapelajaran, komptensi, profesionalisme,
kreatif, inovatif dan untuk dapat formula, kekayaan intelektual, metode
mengembangkan potensi berpikir siswa mengajar, kreativitas, cara kerja,
secara optimal melalui metode ketrampilan, ide, inovasi pembelajaran
pembelajaran yang efektif.
Sosial Kemampuan sekolah untuk Kerjasama, koordinasi, komunikasi, gaya
mengembangkan kerjasama, membangun mengajarbelajar, kepemimpinan,
kepercayaan, dan menggalang partisipasi partisipasi, kepercayaan, tim kerja, komite
demi mencapai tujuan bersama di dalam sekolah, MGMP, internet.
berbagai komunitas serta kemampuan
untuk menghargai perbedaan dan
menghargai perbedaan dalam kehidupan
sosial.
Budaya Kemampuan sekolah untuk Budaya sekolah, disiplin, simbol,
mengembangkan budaya sekolah dalam penampilan, tata letak, visi-misi, kegiatan
membentuk perilaku disiplin dan prestatif seni-olahraga, komunikasi berbahasa asing
dalam berbagi aktivitas sosial-budaya pada
satuan pendidikan.
Ekonomi Kemampuan sekolah untuk menggali dana . Bantuan dana sekolah, saranaprasarana,
secara swadaya, bantuan stakeholder, dan bantuan proyek dll.
dana proyek untuk pelayanan pendidikan
dan peningkatan mutu
1. Pola 1 diasumsikan sekolah yang berkembang
POLA POLA PENGE cenderung berdasarkan pada modal sosial dan modal
budaya maka ada kecenderungan bahwa kemampuan

MBANGAN MODAL akademik kurang berkembang secara optimal


2. Pola 2 diasumsikan sekolah yang berkembang
cenderung berdasarkan pada modal sosial, modal
budaya, dan modal ekonomi
3. Pola 3 diasumsikan sekolah yang berkembang
cenderung berdasarkan modal sosial, modal budaya
dan modal intelektual
4. Pola 4 diasumsikan sekolah yang berkembang
cenderung berdasarkan modal sosial, modal budaya,
modal intelektual, modal ekonomi
5. Pola 5 diasumsikan sekolah yang berkembang
cenderung berdasarkan pada modal ekonomi dan
modal intelektual

You can simply impress your audience


and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
Thank You
TEORI JÜRGEN HABERMAS

Laila Nuraini (19108241113)

Ledy Sagita (19108244095)

Indra Cahya Purnama (19108211181)


Profil Jürgen Habermas
Jürgen Habermas dilahirkan di
Gummersbach pada 18 Juni 1929. Ia belajar
kesusasteraan Jerman, sejarah dan filsafat di
Göttingen, di samping ia juga memperlajari
bidang-bidang lain seperti psikologi dan ekonomi.
Kemudian ia pindah ke Zürich melanjutkan studi
filasafatnya di Universitas Bonn untuk meraih
gelar doktor dengan disertasi “Das Absolute und
die Geschichte” (Yang Absolut dan Sejarah).
Ilmu dan Kebebasan Nilai
Menurut Habermas setiap penelitian ilmiah diarahkan
oleh kapentingan kepentingan vital umat manusia
(baik dalam ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial).

TARAF RASIONALISASI
1. Membuka kemungkinan aplikasi metodologi
ilmu-ilmu empiris
2. mencakup pilihan pilihan atas teknik-teknik
untuk penerapan
3. usaha-usaha untuk memenangkan kontrol atas
proses-proses tertentu dengan prediksi ilmiah
4. mencakup penerjemahan pengambilan
keputusan ke dalam mesin
Dari Kritik Pengetahuan ke Kritik Ilmu:
Epistemologi Sosial
Kajian filsafat sosial sebagaimana disajikan dalam
Theory and Praxis

sebuah upaya untuk membuat suatu teori ilmu yang dapat dilihat
dengan jelas, sebuah teori yang dimaksudkan mampu untuk
merangkum secara sistematis syarat-syarat penyusunan ilmu dan
penerapannya (Habermas, 1973: 7)
‘pemulihan epistemis’ itu hanya dapat mengantar kembali pada
dimensi yang pertama dibuka oleh Hegel melalui kritik diri yang
radikal terhadap epistemologi yang kemudian sekali lagi dihalangi
oleh positivisme (Habermas, 1971: 5).
Teori Materialisme Historis

Tujuan Materialisme Historis untuk mencapai suatu eksplanasi


tentang evolusi sosial yang sedemikian komprehensif itu mencakup
hubungan imbal-balik antara asal mula teori itu sendiri dengan
penerapannya

Teori Materialisme Historis melihat teori itu sendiri sebagai suatu


momen katalis yang niscaya dalam kompleks sosial kehidupan yang
dianalisanya
bagi Habermas teori Materialisme Historis meliputi suatu hubungan
ganda antara teori dan praksis. Atas dasar pijakan tentang hubungan
ganda ini, Teori Kritis dibedakan dari ilmu, sebagaimana juga
dibedakan dengan filsafat.

Teori Kritis menolak klaim-klaim kontemplatif dari teori yang dibangun dalam bentuk
logika tunggal (monologic). Teori Kritis menilai bahwa semua filsafat yang ada hingga
sekarang, bahkan dengan semua klaim-klaimnya, juga hanyadiduga memiliki watak
kontemplatif yang demikian (Habermas, 1973: 2).
Kesimpulan

Teori besar Habermas berbicara tentang kolonisasi dunia-hidup oleh


sistem, dan halangan komunikasi yang bebas dan terbuka. Dunia hidup
adalah kenyataan komunikasi keseharian.

Bagaimanapun tawaran Teori Kritis terletak pada dimensi


‘metateori’, yakni berbicara tentang kerangka di balik
paradigma analisis dan praksis sosial. Banyak dimensi
pemikiran Habermas yang belum diungkap, namun bangunan
dasar Teori Kritis dalam konteks ontologis dan epistemologis
telah diusahakan untuk dipaparkan.
Terimakasih
FILSAFAT
ISLAM
Lailatul Mubarokah (19108241016)/ 2B
Nur Hanifah (19108241023)/ 2B
Ratna Sari Titi H (19108241032)/ 2B
Umi Hanifah (19108241160)/ 2B
Definisi Filsafat dan
Filsafat Islam
• Philo = cinta
Shopia = bijaksana

Filsuf Herokleitos memaknai kata filsafat untuk


menerangkan hanya Tuhan yang mengetahui
hikmah dan pemilik hikmah. Manusia harus
puas dengan tugasnya di dunia sebagai pencari
dan pecinta hikmah.
Filsafat islam  hasil pemikiran filsuf tentang
ketuhanan, kenabian, kemanusian, dan alam
yang dilandasi ajaran islam sebagai aturan
yang logis dan sistematis.
Dipilih penamaan filsafat islam oleh Mulyadhi
Kertanegara karena :
1. Ketika filsafat Yunani diperkenalkan ke dalam
Islam, Islam telah menyusun sistem theologi
yang sangat menekankan keesaan Tuhan dan
hukum syari’ah.

2. Filsuf muslim mengkritisi pemikiran


Yunani dan tidak menerima
pendapat-pendapat Yunani begitu
saja
3. Filsafat Islam adalah interaksi
antara Islam sebagai agama
dengan filsafat Yunani
Karakteristik Filsafat Islam
Landasan Sistem Subjek Objek yang Bidang
berpikir Analisis Pengkaji Dikaji Kajian

filsafat Islam filsafat Islam filsafat Islam Islam awalnya para


berlandaskan tidak hanya merupakan mengkaji filosof muslim
pada prinsip melandaskan hasil telaah hal-hal yang mengkaji
agama Islam diri pada dan analisis berkaitan filsafat-filsafat
dalam hal ini prinsip-prinsip para filosof dengan yang datang
al-Qur'an dan rasional tetapi muslim, artinya metafisika dari Yunani,
hadis. juga spiritual. kajian filsafat atau non tetapi
ini dilakukan materi kemudian
oleh orang- berkembang
orang Islam. menjadi kajian
“hikmah”.
Hubungan Filsafat Islam dengan Filsafat Yunani
Aspek filsafat Islam :
① Filsafat islam membahas masalah yang pernah dibahas
dalam filsafat Yunani. Namun, penyelelesaian filsafat islam
berbeda.
② Filsafat islam membahas masalah yang belum pernah
dibahas sebelumnya
③ Dalam filsafat islam terdapat pemanduan antara wahyu
dengan akal, akidah dengan hikmah, dan agama dengan
filsafat.
Hubungan yang bersifat akomodatif yaitu filsafat Yunani menjadi
modal dasar penelusuran berpikir yang pada dasarnya sudah
ditopang dala Al-Qur’an sejak dulu.
Aliran-Aliran Dalam Filsafat Islam

① Penjelasan para filosof peripatetik bersifat


Aliran sangat diskursif (bahtsi),
Peripatetik ② Filsafat ini menangkap objeknya dengan
menggunakan simbol,
③ Sudut metodologis ini adalah penekanan
yang sangat kuat pada daya-daya rasio

Aliran
① Filsafat llluminasionis mencoba
lluminasionis
memberikan tempat yang penting
(isyraqi)
bagi metode intuitif,
Aliran-Aliran Dalam Filsafat Islam

Aliran 'Irfani
(tasawwuf) ① Aliran ‘Irfani sering tidak disebut filsafat
karena tasawwuf bertumpu pada pengalaman
mistik yang bersifat supra-rasional.

Aliran Hikmah ① Mulia Shadra adalah seorang filosof


Muta'aliyyah yang berhasil mensintesiskan tiga aliran
pemikiran, peripatetik, iluminasi dan
'irfani
TOKOH FILSAFAT
ISLAM

Al-Kindi
① salah satu tokoh flsafat di dunia islam

bagian timur
② dikenal sebagai filsuf Muslim Arab pertama
yang merintis jalan bagi penetrasi filsafat
ke dunia Islam.
③ filsafat harus diterima sebagai salah satu
bagian peradaban islam.
Al Kindi
• Baginya, filsafat dan agama tidaklah bertentangan,
karena keduanya datang dari sumber yang sama,
yaitu Tuhan.
• Al-Kindi membagi filsafat ke dalam teoritis (etika,
ekonomi, dan politik) dan praktis (pengetahuan
illahi/divine science dan manusiawi/human science
• Aristoteles menyebut Tuhan sebagai Penggerak
Pertama sedangkan Al-Kindi menyebut Tuhan
sebagai Pencipta.
TOKOH FILSAFAT ISLAM
Ibnu Rusyd
① salah satu tokoh flsafat di dunia islam bagian
tisalah satu tokoh flsafat di dunia islam bagian
barat
② Ia menguasai fikih, ilmu kalam, sastra arab,
matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika,
dan filsafat.
③ Beliau menegaskan bahwa agama dan filsafat

tidak bertentangan.
④ Dalam rangka menangkis serangan al-Ghazali
terhadap paham kekadiman alam, Ibnu Ruysd
menyatakan bahwa paham tersebut tidak
bertentangan dengan ajaran al-Qur’an.
TOKOH FILSAFAT ISLAM

Suhrawardi Al-Maqtul
① salah satu filsuf minor

② sebagai sosok pemikir belia yang matang, tapi


sayang kurang diimbangi dengan kematangan
emosional
③ Suhrawardi menyarankan setiap orang agar

mengikuti cahaya hikmah dimana dan kapanpun.


④ Menurutnya hikmah atau teosofi diturunkan Tuhan
melalui nabi Idris atau Hermes yang dianggap
sebagai pembangun filsafat dan sains
⑤ Karyanya Hikmah al-Isyraq menyebar ke dunia Islam,
khususnya dalam kawasan penganut Syiah Persia
Terima Kasih
TEORI JÜRGEN HABERMAS

Laila Nuraini (19108241113)

Ledy Sagita (19108244095)

Indra Cahya Purnama (19108211181)


Profil Jürgen Habermas
Jürgen Habermas dilahirkan di
Gummersbach pada 18 Juni 1929. Ia belajar
kesusasteraan Jerman, sejarah dan filsafat di
Göttingen, di samping ia juga memperlajari
bidang-bidang lain seperti psikologi dan ekonomi.
Kemudian ia pindah ke Zürich melanjutkan studi
filasafatnya di Universitas Bonn untuk meraih
gelar doktor dengan disertasi “Das Absolute und
die Geschichte” (Yang Absolut dan Sejarah).
Ilmu dan Kebebasan Nilai
Menurut Habermas setiap penelitian ilmiah diarahkan
oleh kapentingan kepentingan vital umat manusia
(baik dalam ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial).

TARAF RASIONALISASI
1. Membuka kemungkinan aplikasi metodologi
ilmu-ilmu empiris
2. mencakup pilihan pilihan atas teknik-teknik
untuk penerapan
3. usaha-usaha untuk memenangkan kontrol atas
proses-proses tertentu dengan prediksi ilmiah
4. mencakup penerjemahan pengambilan
keputusan ke dalam mesin
Dari Kritik Pengetahuan ke Kritik Ilmu:
Epistemologi Sosial
Kajian filsafat sosial sebagaimana disajikan dalam
Theory and Praxis

sebuah upaya untuk membuat suatu teori ilmu yang dapat dilihat
dengan jelas, sebuah teori yang dimaksudkan mampu untuk
merangkum secara sistematis syarat-syarat penyusunan ilmu dan
penerapannya (Habermas, 1973: 7)
‘pemulihan epistemis’ itu hanya dapat mengantar kembali pada
dimensi yang pertama dibuka oleh Hegel melalui kritik diri yang
radikal terhadap epistemologi yang kemudian sekali lagi dihalangi
oleh positivisme (Habermas, 1971: 5).
Teori Materialisme Historis

Tujuan Materialisme Historis untuk mencapai suatu eksplanasi


tentang evolusi sosial yang sedemikian komprehensif itu mencakup
hubungan imbal-balik antara asal mula teori itu sendiri dengan
penerapannya

Teori Materialisme Historis melihat teori itu sendiri sebagai suatu


momen katalis yang niscaya dalam kompleks sosial kehidupan yang
dianalisanya
bagi Habermas teori Materialisme Historis meliputi suatu hubungan
ganda antara teori dan praksis. Atas dasar pijakan tentang hubungan
ganda ini, Teori Kritis dibedakan dari ilmu, sebagaimana juga
dibedakan dengan filsafat.

Teori Kritis menolak klaim-klaim kontemplatif dari teori yang dibangun dalam bentuk
logika tunggal (monologic). Teori Kritis menilai bahwa semua filsafat yang ada hingga
sekarang, bahkan dengan semua klaim-klaimnya, juga hanyadiduga memiliki watak
kontemplatif yang demikian (Habermas, 1973: 2).
Kesimpulan

Teori besar Habermas berbicara tentang kolonisasi dunia-hidup oleh


sistem, dan halangan komunikasi yang bebas dan terbuka. Dunia hidup
adalah kenyataan komunikasi keseharian.

Bagaimanapun tawaran Teori Kritis terletak pada dimensi


‘metateori’, yakni berbicara tentang kerangka di balik
paradigma analisis dan praksis sosial. Banyak dimensi
pemikiran Habermas yang belum diungkap, namun bangunan
dasar Teori Kritis dalam konteks ontologis dan epistemologis
telah diusahakan untuk dipaparkan.
Terimakasih
KEPUTUSAN atau PENDAPAT atau PROPOSISI

Keputusan adalah adanya hubungan pengertian satu


dengan pengertian lainnya.
Dengan demikian, keputusan adalah tindakan budi manusia
yang mengakui atau mengingkari sesuatu terhadap
sesuatu.
Pengertian : mencakup satu persatu atau secara kolektif
atau keseluruhan benda atau hal.
Keputusan : berisi dua pengertian atau lebih yang
berhubungan dan budi (manusia) mengakui atau
mengingkari.
Keputusan : gabungan antara subyek dan predikat, yang
mempunyai makna.
Macam-macam keputusan
1. Dipandang dari segi jumlah atau lingkarannya :
- keputusan singular (saya)
- keputusan partikular (sebagian)
- keputusan universal (seluruh)
2. Dipandang dari sifatnya:
- keputusan afirmatif (positif)
- keputusan negatif (diawali kata bukan atau non)
3. Dipandang dari segi hubungan subyek-predikat
- keputusan kategorial
- keputusan hipotetik
- keputusan disjungtif
 Keputusan kategorial :
keputusan yang mengandung pernyataan tanpa ada
syarat tertentu
Contoh : Hasan seorang mahasiswa
semua manusia bernapas.
Keputusan hipotetik :
keputusan yang mengandung syarat tertentu.
Contoh : bila nilai minimal C, maka akan lulus
jika tanaman diberi pupuk, maka akan subur
jika turun hujan, maka saya tidak akan pergi
Keputusan disjungtif :
keputusan mengandung 2 alternatif dan hanya salah
satu yang benar.
contoh : saya memakai baju batik atau tidak.
Setyo Novanto korupsi atau tidak
A E

I O
A : keputusan kuantitas semua atau universal, kualitas ; positif
Ex : semua mahasiswa bernafas
E : kuantitas semua atau universal, kualitas : negatif
Ex : semua mahasiswa PGSD bukan mahasiswa KP
I : kuantitas : satu atau sebagian, kualitas positif
Ex : sebagian mahasiswa PGSD perempuan
O : kuantitas : satu atau sebagian, kualitas negatif
Ex sebagian mahasiswa PGSD tidak naik kendaraan
Diambil dari kata :
 AFIRMO
 NEGO
Pertentangan :
 Kontra : A -- E
 Kontradiksi : A -- O. dan I -- E
 Subkontra : I -- O
 subalternasi : A -- I dan E --O
HUKUM PERTENTANGAN KONTRA
1. Jika yang satu benar, yang lain pasti salah
2. Jika yang satu salah yang satumungkin salah,
mungkin yang lain benar
3. Tidak mungkin keduanya benar (bersamaan)
4. Mungkin kedua-duanya salah

HUKUM PERTENTANGAN KONTRADIKSI


1. Jika yang satu benar yang lain tentu salah
2. Jika yang satu salah, yang lain tentu benar
3. Tidak mungkin keduanya salah
4. Tidak mungkin keduanya benar
Sub alternasi
1. kedua-duanya bisa benar
2. Kedua-duanya bisa salah
3. Mungkin yang satu benar yang satu salah,
mungkin juga benar
Sub kontra
1. Jika yang satu salah, yang lain tentu benar
2. Tidak mungkin keduanya salah
3. Jika yang satu benar, yang lain bisa benar, bisa salah
4. Bisa sama-sama benar
1. Konversi
2. Kontraposisi
3. Obversi
Konversi
Prosedur :
Term predikat dijadikan term subyek dan term
subyek dijadikan term predikat
Prinsip pembalikan/konversi ini sederhana sekali.
Kalau X=Y, maka Y=X
Dalam konversi proposisi yang dikonversikan dan
hasil konversinya sama kualitasnya.
Agar konklusinya benar ada beberapa persyaratan
Proposisi A, menjadi A atau I
Contoh :
Semua manusia adalah makhluk hidup berakal,dibalik
Semua makhluk hidup berakal adalah manusia
(benar))
Semua manusia akan mati, dibalik
Semua yang akan mati adalah manusia (salah)
Sebagian yang akan mati adalah manusia (benar)
Proposisi E, tetap menjadi E

Semua mahasiswa BK mahasiswa M


Ag - UIN dibalik
Semua mahasiswa M Ag-UIN
mahasiswa BK
Proposisi I, tetap menjadi I

Sebagian mahasiswa BK adalah putri

Sebagian mahasiswa putri


mahasiswa BK
Proposisi O, umumnya tidak dapat
di konversi
Sebagian anggota DPR bukan anggota PDIP
Sebagian anggota PDIP bukan anggota DPR
Selintas pernyataan tersebut sama-sama benar, tetapi
apakah yang dimaksud sama?

Bandingkan pada contoh E, kemudian dibuat O


Semua mhs PAUD bukan mhs TP
Semua mhs TP bukan mhs PAUD
Sebagian mhs PAUD bukan mhs TP
Sebagian mhs TP bukan mhs PAUD
KONTRAPOSISI
Adalah suatu bentuk pembalikan yang
tersusun melalui prosedur sebagai berikut

1. Proposisi dikonversikan : term subyek dan


term predikat bertukar tempat (asli)
2. Term subyek maupun term predikat diganti
dengan komplemen
masing-masing.
Contoh kontraposisi
A : Semua koruptor merugikan anggaran negara
Sebagian merugikan anggaran negara
adalah koruptor
E : Semua teroris bukan pahlawan
Semua pahlawan teroris
O : Sebagian mahasiswa bukan perempuan
Sebagian perempuan,
bukan mahasiswa
I : Sebagian mahasiswa memakai sepeda motor
Sebagian tidak memakai sepeda motor
bukan mahasiswa
KONTRAPOSISI

A – O, dapat dikontraposisikan

E – I, tidak dapat dikontraposisikan


OBVERSI

Perubahan pada predikat, dengan


menambah double negasi

Contoh : Kekuasan pemerintah terbatas


Di-obversikan :
Kekuasaan Pemerintah terbatas
Buatlah :
• Konversi
• Kontraposisi
• Obversi
Keputusan/proposisi sebagai berikut :
1. Beberapa penodong yang ditangkap,
mantan residivis
2. Hari dies, mahasiswa tidak kuliah
3. Banyak orang komunis, tidak percaya
pada Tuhan
4. Mahasiswa demo itu berani mengambil
resiko

Anda mungkin juga menyukai