Anda di halaman 1dari 61

FILSAFAT UMUM

DI PERUNTUKAN BAGI MAHASISWA


PSIKOLOGI SM I

Oleh :

Drs. H. Doddy sholahudin, M.Pd., Psikolog.


PENDAHULUAN

1. Apakah Filsafat Itu ?

2. Bagaimana Timbulnya Filsafat ?


1. APAKAH FILSAFAT ITU
a. Filsafat sebagai aktifitas berfikir
Setiap orang adalah filsuf bila ia menghayati
dan menginsafi akan tujuan hidupnya dan
makna segala perbuatannya. (van Peursen :
1974:1)
Oleh karenanya filsafat bertujuan meluaskan
cakrawala pandangan manusia.
Berfilsafat berfikir mendalam sampai ke akar-
akarnya ( radik= akar )
b. Filsafat sebagai ilmu

- Filsafat tidak berbeda dengan ilmu-ilmu


yang lain.
- Filsafat adalah suatu bentuk memahami dan
bukan sekedar mengerti.
- Filsafat sebagai ilmu yang bertujuan mencoba
melihat objeknya lebih mendalam (radikal)
dan bersifat umum (universal).
- Objek filsafat adalah segala sesuatu yang ada
(filsafat dikatakan induk dari segala ilmu)
- Filsafat adalah menyusun pertanyaan atas jawaban
c. Definisi Filsafat

Secara etimologis filsafat berasal dari kata Philosophia


(philos dan sophia atau sophos) yang berarti philos = cinta,
sphos = kebijaksanaan, atau wisdom.

Menurut Plato : Filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang


berminat mencapai yang asli.

Decartes : Filsafat sebagai kumpulan atau gabungan


segala ilmu pengetahuan dimana Tuhan, manusia dan alam
semesta menjadi pokok penyelidikannya.
Secara Umum Filsafat adalah
aktivitas berfikir manusia, yaitu
aktivitas manusia untuk selalu
secara terus menerus bertanya
tentang segala sesuatu yang ada,
termasuk tentang diri manusia itu
sendiri.
2. BAGAIMANA TIMBULNYA FILSAFAT ?

a. Mengapa manusia berfilsafat ?

1. Manusia diberi akal dan budi


2. Manusia selalu dihadapkan kepada berbagai persoalan.
3. Manusia selalu merasa tidak puas dan ingin tahu.
4. Hidup manusia merupakan suatu rahasia ( manusia selalu
membelum ).
Pertanyaan – pertanyaan yang timbul adalah sbb:

1). Asal Mula


2). Kebahagiaan
3). Kesusilaan
4). Kemasyarakatan
5). Pengetahuan
6). Diri manusia sendiri
7). Dunia
8). Hidup
9). Tuhan
10). Semua yang ada
b. Apa perlunya manusia berfilsafat ?
(Yaitu untuk membangun pikiran, kesadaran terhadap segala
hal yang dihadapinya)
Secara praktis kegunaan filsafat adalah :

1). Memberikan pegangan dan bimbingan.

2). Menolong dan mendidik serta


membangun diri kita dengan cara
berfikir mendalam.
3). Memberikan tuntunan dan keterampilan
untuk melihat dan memecahkan
persoalan hidup sehari-hari.
4). Memberikan dan memperluas cakrawala
pandangan kita dalam segala hal.
5). Melatih kita untuk berfikir secara kritis,
logis dan sistematis.
6). Sebagai alat mencari kebenaran dari
segala fenomena yang ada.
FILSAFAT DAN
BAGIAN-BAGIANNYA
PEMBAGIAN FILSAFAT
BERDASARKAN PERSOALAN-
PERSOALANNYA.

1. Persoalan Ilmu Pengetahuan (Epistemologi,


epostemo = pengetahuan) yg terdiri dari :
a). Logika Formal : yaitu bag. Filsafat yg
mempelajari hukum-hukum yg hrs diikuti
agar dpt berfikir logis dan dpt mencapai
kebenaran.
b). Logika Material : mempelajari isi
pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan.
2. Persoalan Tentang Hakekat Segala Sesuatu. Bagian filsafat
ini disebut Metafisika Umum atau Ontologi, terdiri dari :

a). Metafisika : bagian fil. Yg mengupas tantang apa artinya


kenyataan itu, apa artinya ada itu, apa sebabnya ada, dan
apa tujuan dari segala sesuatu yang ada itu.

b). Teologi Naturalis (Natural Theology): bagian fil. Yang


merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh penyelidikan
fil. Dengan menunjuk kepada sebab pertama (prima causa).
Bisa dikatakan sebagai bagian fil. yang mempelajari hakekat
keTuhanan.
3. Persoalan Manusia dan Dunia.
Bagian fil. yang mempelajari hakekat manusia
dan hakekat dunia, terdiri dari:

a) Fil. Manusia (antropology) : filsafat yang


mempelajari hakekat manusia dan ini
merupakan persoalan inti dalam Filsafat.

b) Kosmologi (Fil. Alam Semesta) atau


Phylosophy of Nature: Bagian Fil. Yang
mempelajari dan mempersoalkan tentang
dunia kita ini.
4. Persoalan Tentang Kesusilaan.
Mempelajari kesusilaan pada umumnya,
disebut Etika atau Fil. Moral.

a) Etika Umum, mempelajari apa yang baik dan


apa yang buruk dan ukuran-ukurannya.

b) Etika Sosial, mempelajari norma-norma hidup


bermasyarakat, norma-norma keluarga,
masyarakat dan bernegara.
Mulailah mengenali siapa dirimu sebenarnya.
Gali dan temukan kekuatan dirimu yang mungkin selama ini sudah kau kubur
dalam-dalam.
Alihkan fokusmu yang mungkin sebelumnya terlalu meratapi kesedihan menuju
kepada eksplorasi kemampuanmu.
Beranilah untuk mengambil keputusan atas pilihan hidupmu. Mulailah untuk tidak
terlalu memedulikan apa kata orang yang terlalu sering mengintervensi
kehidupanmu.
Hidup ini kita sendiri yang menjalani.
Jika kita terlalu patuh pada apa kata orang , saat kita jatuh mereka belum tentu mau
akan keputusan yang sudah kita ambil sebelumnya.
Maka dari itu, belajarlah teguh untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah
menjadi pilihan kita.
Dengan demikian maka kuatlah sudah identitas diri yang melekat dalam hidup kita
semua,
PEMBAGIAN FILSAFAT
MENURUT ARISTOTELES
1). Logika (mempelajari hukum-hukum kebenaran)

2). Filsafat Teoritis :


a) Fisika (mempelajari alam semesta
yang bersifat materi)
b) Matematika (mempelajari benda-benda
alam dalam kuantitasnya)
c) Metafisika (mempelajari hakekat
segala sesuatu yang ada).
3). Filsafat Praktis
(membicarakan persoalan alam yang
terdapat dlm kehidupan manusia dan
dapat dijadikan pegangan untuk
memenuhi keperluan hidup praktis).

a) Ekonomi
b) Politika
c) Etika
PEMBAGIAN MENURUT IMMANUEL
KANT
(BERDASARKAN 4 PERTANYAAN)

1). Was darf ich hoffen ?


( Apakah yang boleh saya, harapkan?)
2). Was kann ich wissen ?
(Apakah yang dapat saya ketahui ?)
3). Was soll ich tun ?
(Apakah yang harus saya perbuat ?)
4). Was ist der Mensch ?
(Apakah manusia itu ?)
• Pertanyaan pertama, jawabannya menyangkut
Metafisika, yaitu mempersoalkan hakekat segala
sesuatu.
• Pertanyaan kedua, jawabannya menyangkut
Epistemologi, yaitu mempersoalkan pengetahuan
manusia.
• Pertanyaan ketiga, jawabannya menyangkut
Etika, yaitu mempersoalkan baik buruk/salah
benar secara umum.
• Pertanyaan keempat, jawabannya menyangkut
Filsafat Manusia, yaitu mempersoalkan manusia
secara umum.
1. METAFISIKA

Pertanyaan Immanuel Kant yang pertama


yaitu Apakah yang boleh saya harapkan ?
Jawabannya menyangkut Metafisika
karena didalam pertanyaan itu
mengandung adanya harapan yang
bukan saja harapan manusia selama
hidup didunia ini, melainkan terkandung
juga harapan setelah manusia tidak lagi di
dunia ini
Metafisika ---bhs Yunani Ta Meta Ta Phisica yang
berarti sesudah atau di belakang realita fisik.
Walaupun demikian yg dipelajari metafisika
meliputi semua yang ada.
Dengan demikian Metafisika mempelajari
masalah-masalah dibelakang realita fisik dari
segala sesuatu yang ada.
Sesuatu yang ada dibelakang realita itu kita sebut
hakekat atau nomenon. Dengan pengertian lain
Metafisika mempelajari hakekat atau nomenon
segala sesuatu yang ada.
Hakekat yg disebut juga nomenon yg berarti
segala sesuatu yang difikirkan yang tersembunyi
di dalam segala sesuatu yang ada, yaitu semua yg
nampak. Semua yang nampak itu disebut juga
gejala atau fenomenon. Dengan demikian
fenomenon berarti gejala yang menampakan diri.

Walaupun demikian Matafisika hanya mampu


mendekati nomenon (hakekat) dan tidak mungkin
mencapai dasar dari inti realita yang mutlak, dan
pendekatannya bersifat transenden (melampaui
kenyataan) maka pendekatannya disebut
transendental.
Dalam pengertian yang luas,
maka Metafisika Umum atau
Ontologi bertujuan mencari semua
unsur struktural yang berlaku
dimana-mana (umum) untuk apa
saja yang ada dan sekedar ada.
PERBANDINGAN DUNIA KITA DAN DUNIA IDE

(DARI PLATO)
• Dunia kita (alam semesta)
• Dunia ide (dunia metafisika)
• Berubah
• Tidak berubah
• Fana
• Baqa
• Relaif, tergantung dari
sesuatu • Mutlak, tidak tergantung dari
sesuatu

• Adannya kebetulan
• Adanya merupakan
keharusan (tidak bisa lain)
• Tidak sempurna • Sempurna
PERSOALAN DASAR YANG DIPELAJARI METAFISIKA
ADA DUA YAITU :

• Pengertian Ada
Kita dpt mengatakan sesuatu itu ada, karena
memang sesuatu itu ada, karena adanya yg ada.
Tetapi juga kita dpt mengatakan sesuatu itu ada,
karena ada sesuatu yg tidak ada dan kita dpt
mengatakan sesuatu itu tidak ada karena memang
tidak ada. Atau kita dpt mengatakan ini ada, karena
ada yg tidak ada atau sebaliknya. Dengan
demikian menurut jalan pikiran tadi, yg tidak ada
itu sebenarnya ada (ada yg tidak ada) dan yg ada
itu sudah pasti memang ada.
• Pengertian Subtansi
Secara sederhana subtansi dapat disebut.
Persoalannya adalah :
 Apakah benda itu dapat dibedakan
dari sifat-sifatnya ?
 Apakah dibelakang sifat-sifat yang berubah
itu ada sesuatu yang tidak berubah ?
Untuk mengerti dan menjawab pertanyaan itu
kita lihat ilustrasi dari Descartes tentang
malam ( sejenis lilin ).
Sepotong malam yang baru saja diambil dari
sarang lebah dipanaskan di atas api. Maka sifat-
sifatnya seperti bau, rasa, warna dan bentuk
kerasnya berubah. Namun orang berkata bahwa
malam tersebut adalah malam yang tadi juga.
Kalau begitu dalam pikiran kita terlintas pada
malam tadi harus ada sesuatu yang tidak
berubah yang tersembunyi di belakang sifat-
sifatnya yang berubah itu. Sesuatu yang tidak
berubah itu disebut SUBTANSI. Substansi
berarti sesuatu yang ada pada dirinya sendiri.
Maka substansi inipun difikirkan sebagai sesuatu
yang mendukung sifat-sifat tertentu.
METAFISIKA DAN ILMU- ILMU LAIN

• Objek Metafisika melingkupi segala sesuatu atau seluruh


kenyataan dan metafisika bertujuan memahami hakekat
seluruh kenyataan itu.
• Demikian juga ilmu-ilmu yang lain memiliki objek masing-
masing yang dalam kaitan ini objek setiap disiplin ilmu
merupakan bagian dari seluruh kenyataan tersebut.
• Dengan demikian metafisika dan ilmu-ilmu yang lain tidak
saling bertentangan, malahan saling melengkapi, saling
memahami dalam usahanya memahami seluruh kenyataan.

• Objek material semua ilmu adalah sama yaitu manusia,


yang membedakan adalah objek formal. Ilmu yang paling
miskin dan sempit objeknya adalah ilmu pasti.
KEBERATAN – KEBERATAN TERHADAP
METAFISIKA
• Immanuel Kant
Metafisika sebagai ilmu pengetahuan adalah tidak mungkin, sebab pengetahuan
ilmiah senantiasa terikat kepada pengalaman-pengalaman pancaindra dan
kategori-kategori pengetahuan pun karenanya terbatas oleh lingkungan
pengalaman.
• Kaum Positivisme
Mencela semua metafisika sebagai pernyataan emosional dan subjektif
manusia.
• F. Nictzsche
Menolak metafisika sebagai ajaran yang tidak nyata di belakang dunia yang
menghalangi dorongan hidup dan menghalangi dorongan evolusi
• DLL.
PERSOALAN – PERSOALAN METAFISIKA

• Monoisme dan Dualisme


Monisme berpendapat bahwa hakekat dunia ini
terdiri dari satu subtansi. Sedangkan dualisme
berpendapat bahwa hakekat dunia ini terdiri dari
dua hakekat atau subtansi. Dua-duanya
mempertentangkan antara materi dan roh atau jiwa
dan badan.
KESIMPULAN KITA
TENTANG METAFISIKA

• Pembahasan metafisika mengenai dunia


lain diluar dunia kita ini membawa kita
kepada keyakinan adanya suatu kekuatan
yang maha dan mutlak. Hal ini mendorong
kita untuk hidup yang lebih baik didunia ini
sebagai bekal kelak apabila hidup kita telah
berakhir.
2. EPISTEMOLOGI

Pertanyaan Immanuel Kant yang kedua yaitu


Apakah yang dapat saya ketahui ? Jawabannya
menyakut masalah ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan atau Epistemologi
(episteme = pengetahuan) adalah bagian filsafat
yang membicarakan persoalan mengenai
sumber pengetahuan, cara-cara atau metode
memperoleh pengetahuan, serta kualitas
pengetahuan itu sendiri.
SUMBER PENGETAHUAN

• Kaum Empirisme berpendapat bahwa


sumber pengetahuan itu berasal
sepenuhnya dari pengalaman.

• Kaum rasionalisme mengatakan bahwa


sumber pengetahuan itu berasal dari
akal.
CARA-CARA UNTUK MEMPEROLEH
ILMU PENGETAHUAN

• Menurut kaum Empirisme :


Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman
pancaindra. Demikian juga pengetahuan itu dianggap
benar bila menurut pengalaman benar, artinya
pengetahuan itu harus diverifikasikan berdasarkan
pengalaman. Pengalaman kita itu merupakan akibat
suatu objek yang merangsang organ-organ pancaindra
dan dengan demikian menimbulkan rangsangan urat
syaraf yang diteruskan ke otak. Di dalam otak
rangsangan itu dipahami sebagaimana adanya.
LANJUTAN……
• Menurut kaum Empirisme :
Bapak Empirisme Inggris yaitu Jhon Locke
dengan teori tabula rasa-nya. Mengatakan bahwa
waktu dilahirkan manusia itu seperti kertas putih
yang kosong dan di atas kertas yang kosong
itulah dicatat pengalaman-pengalaman
pancaindra. Pancaindra merupakan jendela-
jendela pengalaman untuk manusia, sehingga
dapat memiliki pengetahuan. Aliran Empirisme
radikal disebut Sensasionalisme yang
mengatakan semua pengetahuan dapat
dijabarkan menjadi pengalaman pancaindra.
CARA-CARA UNTUK MEMPEROLEH
ILMU PENGETAHUAN

• Menurut kaum Rasionalisme :


Aliran rasionalisme mempercayai
sepenuhnya bahwa akal merupakan alat
untuk memperoleh pengetahuan, walaupun
tidak mutlak menghilangkan peranan
pengalaman.
CARA-CARA UNTUK MEMPEROLEH
ILMU PENGETAHUAN
• Menurut Intuisionisme :
Menurut Bersong intuisi adalah suatu sarana atau alat
untuk memperoleh pengetahuan secara langsung dan
seketika. Pengetahuan intuitif itu tidak dapat
diberitahukan. Kaum intuisionisme tidak mengingkari
nilai pengalaman dan pengetahuan yang disimpulkan
daripadanya. Intuisionisme mengemukakan bahwa
pengetahuan yang lengkap itu diperoleh melalui intuisi
sebagai lawan dari pengetahuan yang relatif yang
meliputi sebagian saja dari yang diberikan oleh
pengetahuan analisis
CARA-CARA UNTUK MEMPEROLEH
ILMU PENGETAHUAN

• Menurut Intuisionisme :
Apa yang diberikan oleh panca indra itu
hanyalah yang nampak belaka, sedangkan apa
yang diberikan oleh intuisi adalah kenyataan
sebenarnya. Barang sesuatu itu tidak pernah
merupakan sebagaimana nampaknya kepada
kita, dan hanya intuisilah yang dapat
mengungkapkan keadaan kenyataan yang
sebenarnya.
MASALAH KEBENARAN DALAM
PENGETAHUAN
• Teori korespondensi :
teori kebenaran yang didasarkan bahwa
kebenaran itu hrs sesuai dengan
kenyataan.
• Teori Koherensi :
teori kebenaran yang menyatakan bahwa
pernyataan itu adalah benar, bila didlm
pernyataan itu tidak terdapat kontradiksi
atau pertentangan.
MASALAH KEBENARAN DALAM
PENGETAHUAN

• Teori Pragmatis :
Kebenaran hrs memiliki kegunaan praktis,
yakni hrs memiliki manfaat atau
kegunaan bagi kehidupan manusia.
Kebenaran yg bersifat teoritis dipandang
benar jika dapat dipraktekan dlm
kehidupan, sehingga antara teori dan
praktek ada kesesuaian.
CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN

1. Ilmu Peng. Bersifat rasional


Kemampuan berfikir rasional pada
manusia disebabkan oleh kemampuan
untuk berfikir abstrak.
2. Ilmu peng. Bersifat empiris
artinya bwh ilmu penget itu baik kongklusi-
kongklusinya, maupun kebenarannya hrs dpt
ditunjukkan, diverivikasikan dan dibuktikan
berdasarkan pengalaman panca indra mns.
3. Ilmu penget bersifat Umum
Ilmu pengetahuan itu baik objek, maupun
metodenya hrs dpt di pelajari dan diikuti
scr umum.
4. Ilmu pengetahuan bersifat akumulatif
dikembangkan berdsarkan ilmu-ilmu
terdahulu.
5. Ilmu pengetahuan bersifat memecahkan
masalah
STRUKTUR ILMU PENGETAHUAN

• Teori
• Hukum
• Konsep
• Prinsip
PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN

• Berdasarkan objek :
• Ilmu Pengetahuan Alam
• Ilmu Pengetahuan Sosial
• Berdasarkan Tujuannya
• Ilmu Murni
• Ilmu terapan
SUMBER PENGETAHUAN

• Pengalaman
• Akal
• Intuisi
• Wahyu
ETIKA ATAU FILSAFAT MORAL

• Berdasarkan pertanyaan Immanuel Kant yang


ketiga yaitu apakah yang boleh saya perbuat ?
Jawabannya menyangkut etika sebab jawaban
itu akan membicarakan adanya perbuatan
yang boleh dan yang tidak boleh di lakukan.
Hal ini akan berhubungan dengan masalah
perbuatan yang dianggap baik dan perbuatan
yang dianggap buruk. Etika disebut filsafat
moral ialah bagian filsafat yang berusaha
mencapai ukuran-ukuran tentang perbuatan-
perbuatan yang baik atau buruk, yang betul
atau salah.
Ada juga yang menyebut etika itu
filsafat kesusilaan karena seperti
disebutkan di atas etika hendak
mencari ukuran mana yang
bagaimanakah dari manusia yang baik
dan tindakan yang bagaimanakah dari
manusia yang baik dan tindakan
manakan yang buruk.
Berdasarkan hal tersebut maka apa
yang menyebabkan perbuatan,
tindakan dan kelakuan seseorang itu
dikatakan baik, dan apa sebabnya
perbuatan, tindakan dan kelakuan
seseorang itu dianggap tidak baik?
Jawabannya yang pertama, bahwa
yang menyebabkan perbuatan itu betul
atau tidak bukanlah terdapat dalam
perbuatan itu sendiri, melaikan apa
yang diakibatkan atau dihasilkan dari
suatu perbutan tersebut. Jadi baik atau
betulnya suatu perbuatan dinilai dari
akibat atau konsekuensi-
konsekuensinya.
• Jawaban yang kedua, bahwa
yang menyebabkan suatu
perbuatan itu betul atau baik,
ialah karena terdapat dalam
perbuatan itu sendiri.
Jawaban ketiga, bahwa semua
perbuatan manusia di tempatkan di
bawah suatu aturan tertentu dan yang
menjadi ukuran dari peraturan itu
sendiri ialah apakah peraturan itu
mampu untuk menuntut kepada
semua orang untuk mematuhinya
Suatu jawaban merupakan pandangan dari suatu
tinjauan tertentu, maka dapat dikatakan jawaban
yang pertama merupakan pandangan yang
didasarkan atas tujuan dari perbuatan atau
tindakan itu (teori tujuan perbutan), yang kedua
didasarkan atas pandangan perbuatan atau
tindakan sendiri (teori perbuatan), dan yang
kegita didasarkan atas suatu peraturan tertentu
(teori peraturan). Sehubungan dengan hal
tersebut kita tinjau teori-teori itu sebagai teori
etika yang bersifat normative.
FILSAFAT MANUSIA

• Berdasarkan pertanyaan Immanuel


Kant yang keempat yaitu apakah
manusia itu ? Jawabannya
menyangkut filsafat manusia, yaitu
bagian filsafat yang bertujuan
menyelidiki dan mentematisasikan
serta menyelami hakikat manusia
TUJUAN MEMPELAJARI FILSAFAT MANUSIA

• Manusia ingin difahami se-ektensif mungkin,


atau seluas mungkin. Artinya aspek-aspek
manusia dalam segala bidangnya akan
dipahami secara keseluruhan.

• Manusia dipahami se-intensif mungkin atu


sedalam mungkin. Artinya manusia sebagai
keseluruhan atau dipelajari dan dipahami
sedalam-dalamnya, secara mendasar sampai
diperoleh makna terdalam dari manusia.
HEIDEGGER MENGEMUKAKAN :

• Sein mit das sein yang berarti wujud manusia


serta wujud yaitu wujud manusia tidak bisa berdiri
sendiri tanpa adanya wujud-wujud yang dihadapi
dan dialami manusia. Manusia dalam
mewujudkan dirinya selalu mengikutsertakan
wujud-wujud yang lain itu.
• Filsafat manusia dalam usahanya memahami manusia
seringkali membandingkan manusia dengan hewan. Pada
manusia maupun hewan dapat dilihat adanya dua hal yang
esensial yaitu adanya dan apanya. Pada manusia adanya
mendahului apanya, sedangkan pada hewan apanya
mendahului adanya. Binatang itu tidak bebas, sebab
segalanya ditentukan dengan pasti. Binatang itu tidak bisa
lepas dari apanya, karena binatang ditentukan oleh
nalurinya. Misalnya kuda itu memang kuda berdasarkan
ciri-cirinya, artinya kuda itu dapat ditentukan menurut
apanya. Sedangkan manusia itu bebas tidak terikat oleh
apanya, dan tidak ditentukan menurut ciri-cirinya. Manusia
adalah makhluk unik yang dapat mengubah dirinya,
mengembangkan dirinya untuk masa depan dan
merencanakan masa depan
4 JENIS MANUSIA BERDASARKAN PENGETAHUANNYA

• Ada orang yang tahu ditahunya


• Ada orang yang tahu ditidaktahunya
• Ada orang yang tidak tahu ditahunya
• Ada orang yang tidak tahu ditidaktahunya
 Bagaimana agar mendapatkan
pengetahuan yang benar ?
Ketahuilah apa yang kau tahu
dan ketahuilah apa yang kau
tidak tahu
Pengetahuan dimulai dengan
rasa ingin tahu, kepastian dimulai
dengan rasa ragu-ragu dan
filsafat dimulai dengan kedua-duanya.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa
yang telah kita ketahui dan apa yang kita
belum tahu.
Berfilsafat berarti berendah hati bahwa
tidak semuanya akan pernah kita ketahui
dalam kesemestaan yang seakan tak
terbatas ini.
Berfilsafat berarti mengoreksi diri,
semacam keberanian untuk berterus
terang, bahwa kita tidak tahu apa-apa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai