Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan sudah banyak memberi pengaruh bagi
kehidupan manusia, berbagai kemudahan hidup telah banyak dirasakan, semua
ini telah menumbuhkan keyakinan bahwa ilmu merupakan suatu sarana yang
penting bagi kehidupan, bahkan dianggap sebagai dasar bagi suatu ukuran
kebenaran yang dapat dibuktikan. Ilmu pengetahuan mencari suatu kebenaran
dengan melalui kenyataan yang dapat dibuktikan terhadap fenomena-fenomena
yang terjadi di sekitar.

Perkembangan pemikiran manusia khususnya pada zaman Yunani kuno


merupakan cikal bakal lahirnya ilmu, namun seiring dengan perkembangan
zaman dan pemikiran manusia maka ilmu telah melahirkan berbagai disiplin
ilmu yang masing-masing memiliki sejarah lahirnya. Seperti Ilmu Ekonomi
yang memandang manusia adalah makhluk yang mementingkan diri sendiri,
sosiologi memandang manusia sebagai homo socius yaitu makhluk yang selalu
ingin berkomunikasi dan bekerjasama dengan yang lain, dan sedangkan
menurut filsafat memandang manusia itu selalu berpikir dan mencari kebenaran
dengan melakukan pembuktian.

Dengan demikian dalam eksisitensi ilmu tidak dipandang sebagai suatu


yang sudah final namun butuh diktirisi, dikaji, bukan memperlemah namun
untuk memposisikan sebagai pengetahuan yang empiris dan logis. Melihat
filsafat ilmu itu tidak hanya satu sudut pandang namun kaitkan dengan dimensi
dan bidang lain yang hidup dan berkembang dama memperadab manusia.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian Filsafat Ilmu

2. Problema yang ada dibahas dalam filsafat ilmu

3. Ruang Lingkup kajian Filsafat Ilmu

1|Filsafat ilmu
C. Tujuan

Melalui penulisan ini diharapkan nantinya bisa mengungkapkan secara


detail epistemologi, ontologi dan aksiologi daripada filsafat ilmu, sehingga
nantinya hasil dari ulasan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

2|Filsafat ilmu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Ilmu

Secara etimologi Filsafat berasal dari perpaduan bahasa Arab “Falsafah”


dan bahasa Inggris “Philosophy”. Menurut terminologi dalam bahasa Yunani
yaitu “Philoshopia” yang tersiri dari dua kata yaitu “Phikin” cinta dan
“Shopia” kebijaksanaan. Jadi, Philoshopia adalah cinta kebijaksanaan yang
mencari kebenaran ( kata yang pertama kali digunakan oleh Phytagoras.

Secara umum filsafat ialah ilmu pengetahuan yang mencari kebenaran


suatu objek yang dikaji dari dasar sampai keakar-akarnya.

Menurut penulis filsafat adalah memanusiakan manusia yang berpikir


seumur hidup dengan akal pikiran yang baik dan benar sesuai dengan hakikat
kenyataan.

Sedangkan pengertian ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh
Amsal Bakhtiar (2005) diantaranya:

a. Mohammad Hata, mendefinikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur


tentang pekerjaan hukun kausal dalam suatu golonhan masalah yang sama
tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut
bangunannya dari dalam.1

b. Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang


disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi, dan percobaan
untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.2

1
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987), hal. 47
2
Endang Saifuddun Anshari, Ilmu, Filsafat ... hal. 48

3|Filsafat ilmu
Secara umum ilmu ibaratkan dengan sapu lidi, yakni sebagian lidi yang
sudah diraut dan dipotong ujungnya dan pangkalnya kemudian diikat,
sehingga menjadi sapu lidi. Jadi, ilmu adalah jawaban yang kita peroleh dalam
pengalaman dan hasil proses akal pikiran yang tersusun, terproses dan
terstruktur sehingga dapat dibuktikan dengan melakukan eksperimen.

Dapat disimpulkan bahwa Filsafat Ilmu adalah manusia yang berilmu


pengetahuan, inovatif, kreatif, yang dapat dibuktikan benar dan salahnya,
mandiri, sebab akibat serta dapat dipertanggung jawabkan.

B. Problema yang dibahas dalam Filsafat Ilmu

Berbicara tentang filsafat maka kita akan terus berpikir, berlogika setiap
fenomena yang ada disekitar kita, namun dengan adanya ilmu maka kita akan
menjadi manusia yang berpikir pengetahuan dengan mendapatkan jawaban yang
diinginkan melalui sebuah prose pencarian, pengamatan dan pembuktian. Dalam
pembuktian maka akan ditemukan problema atau masalah diantaranya:

a) Problema epistemologi, problema ini membahas tentang teori


pengetahuan yang bersifat sesuai dengan kenyataan.
Contohnya, seperti mencari suatu kebenaran, untuk memperoleh
sebuah kebenaran tidak boleh asal terima saja, pasti kita akan
melakukan perbandingan terhadap teori yang kita peroleh baik kita
dengar atau pun dengan melihatnya.3
b) Problema metodologis, problema ini membicarakan tentang sebuah
metode atau bagaimana cara yang telah kita lakukan dalam mencari
atau memperoleh suatu ilmu pengetahuan.
Contohnya, seperti kita ingin belajar membuat layang-layang, cara
apa yang akan kita lakukan, dengan membaca tutorial atau bahkan
kita datang kepada orang pandai membuat layang-layang tersebut.
Ilmu pengetahuan itu

3
Kompasiana.com

4|Filsafat ilmu
c) Problema metafisis, problema ini membicarakan tentang segala
sesuatu yang berkenaan dengan alam, namun sifatnya tidak
nampak. Misalnya kita pasti pernah memikirkan bagaimana Tuhan
menciptakan segala sesuatu yang ada dimuka bumi. Hal ini yang
pernah dipikirkan oleh seorang ahli filsafat yang bernama Thales.
d) Problema logika, problema ini berkenaan dengan cara kita
memproses atau mengartikan suatu ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara sadar, sehingga kita bisa mendapatkan suatu
kesimpulan yang pasti atau benar. Misalnya kita sedang
mempelajari tentang Taharah (bersuci) yang membahas tentang
najis salah satunya yaitu saat kita sedang beribadah lalu secara
tidak sengaja kita buang angin, lalu kita bersuci dengan berwudhu
kembali, muncul pertanyaan mengapa buang angin yang dibasuh
muka?, kesimpulannya tidak semua persoalan ibadah dapat
dilogikakan.
e) Problema etika, problema ini menyangkut tentang bagaimana cara
kita menyikapi berbagai macama perilaku baik-buruknya
masyarakat. Misalnya, kita melihat lansia ingin menyebrang jalan
maka sikap kita pasti akan membantunya. Karena kita secara
sosiologi adalah makhluk sosial yang ingin selalu berkomunikasi
dan berhubungan dengan orang lain.
f) Problema estetika, problema ini membicarakan tentang berbagai
macam bentuk keindahan yang memerlukan indra penglihatan
manusia sebagai alat utamanya, sehingga kita bisa
mengapresiasikan sebuah karya seni dengan baik. 4

Filsafat ilmu itu mengajarkan kita agar bisa menjalani hidup dengan lebih
baik lagi dari pada yang sebelumnya, memberikan keberanian untuk bisa
menyampaikan pendapat dengan baik dan mengajarkan kita untuk berfikir

4
/5d9f460d082302a316768a3/apa-saja-problema-yang-ada-pada-filsafat-ilmu

5|Filsafat ilmu
kritis dan logis, serta melatih kita untuk selalu positive thinking dalam
berbagai hal.

C. Ruang Lingkup Kajian Filsafat Ilmu

Ilmu filsafat memiliki objek material dan objek formal. Objek material
adalah apa yang dipelajari dan dipukas sebagai bahan (materi) pembicaraan.
Objek material adalah objek yang dijadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu,
atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat ilmu adalah
pengetahuan itu sendiri yaini pengetahuan ilmiah ( scientific knowledge ),
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum.5

Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan artinya lebih
menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa
hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa
fungsi itu bagi manusia.

Jadi kita dapat memahami ilmu adalah kumpulan pengetahuan, namun


bukan sebaliknya pengetahuan adalah kumpulan ilmu. Suatu dikatakan ilmu
apabila hasil akal pikiran yang dapat dibuktikan.

BAB III
5
Mohammad Adib, Filsafat Ilmu; Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan, (Yogyakarta: Puastaka Pelajar, 2010, hal. 53

6|Filsafat ilmu
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hakikat filsafat ilmu adalah merupaka cabang dari filsafat yang secar
sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metode, konsep-
konsep, dan leetaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang
pengetahuan intelektual.

Ilmu itu sendiri berupa jawaban yang kita peroleh dari hasil pemikiran kita
yang kita dapat dengan observasi dan melakukan eksperimen yang
menjadikan manusia itu makhluk yang memiliki akal pikir yag berpikir,
inovatif, dan kreatif terhadap benar salahnya suatu fenomena, mandiri dan
dapat dipertanggung jawabkan.

B. Saran
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.
Namun tidak lupa kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar di kemudian hari kami mampu menghasilkan  karya  yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

7|Filsafat ilmu
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat, dan Agama, ( Surabaya: PT Bina
Ilmu,1987)

Mohammad Adib, Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan, (Yogyakarta; Puata pelajar, 2010

Komposiana.com

/5d9f460d082302a316768a3/apa-saja-problema-yang-ada-pada-filsafat-ilmu

8|Filsafat ilmu

Anda mungkin juga menyukai