Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dede Imanudin

Kelas : 8A
Nim : 23850040
BAB II
1. Apa yang dimaksud dengan manusia belajar? proses perubahan perilaku berkat pengalaman
dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
2. Mengapa manusia harus belajar? manusia sepanjang hidupnya dengan tujuan memperoleh
hakikat ilmu yang terus dikembangkan sesuai dengan firman Allah Sebagaimana disebutkan
dalam al-Qur`an: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
3. Bagaimana cara belajar filsafat? Membedakan antara ini dapat membantu kita memahami
narasi mitos, baik kuno maupun modern. Sepanjang sejarah kita, kita manusia telah
menggunakan dua pendekatan berbeda untuk berpikir tentang dunia di sekitar kita dan untuk
memperoleh pengetahuan tentang itu, pemikiran mitos dan pemikiran logis
4. Dimana kita belajar filsafat? Seniman, penyair, musisi, dan pemikir mitos lainnya bergantung
pada alat dan teknik logos untuk karya mitos mereka sendiri.
5. Untuk apa belajar filsafat? memahami perbedaan antara kedua pendekatan ini dapat
memberikan wawasan dan penghargaan untuk cerita-cerita ini yang mungkin kita anggap tidak
29 masuk akal serta membantu kita merangkul pemikiran yang sedikit lebih mitis dalam
kehidupan kita sendiri.
BAB III
1. Apa itu filsafat ilmu? Filsafat adalah suatu proses mencari hakikat kebenaran tentang
realitas secara menyeluruh. Proses tersebut mencakup lima dimensi yaitu mana yang
disebut salah dan mana yang disebut benar (logika), mana yang dianggap baik dan mana
yang dianggap buruk (etika), apa yang termasuk indah dan apa yang tidak indah atau
estetika, tentang hakikat kebenaran zat, tentang hakikat pikiran dan kaitannya antara zat
dan pikiran yang terangkum

Berikan contohnya! Etika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan pertanyaan mengenai
apa yang benar dan salah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi-situasi moral di mana kita
harus membuat keputusan tentang tindakan yang tepat.
Contohnya, saat kita berhadapan dengan peluang untuk berbohong atau jujur, kita bisa
merenungkan nilai-nilai etika seperti kejujuran, integritas, dan keadilan sebelum mengambil
keputusan.

2. Mengapa belajar filsafat ilmu? Filsafat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut
pantai untuk pendaratan pasukan infanteri tersebut. Sedangkan pasukan infanteri adalah
diibaratkan sebagai pengetahuan yang diantaranya adalah ilmu. Maka filsafatlah yang
memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan
3. Bagaimana caranya belajar ilmu? Selain membaca, berdialektika sampai diskusi, belajar
juga bisa dengan cara apapun. Ketika sudah mendapatkan ilmu pengetahuan tentang
filsafat yang cukup, kemudian kalian bisa mengaitkannya dengan fenomena yang sedang
terjadi. Manfaatnya, kalian bisa berfikir kritis tentang fenomena sehingga dapat mencari
solusinya.
4. Jelaskan hubungan ontologi, epistemologi, dan aksiologi sesuai dengan filsafat ilmu.
bahwa epistemologis adalah perkembangan, ontologi adalah eksistensinya, dan aksiologi
adalah nilainya pada suatu berita. Dalam hal ini, kebutuhan untuk mempengaruhi,
kemampuan berbicara di ranah publik, penyebaran informasi, propaganda, adalah
merupakan beberapa manfaat yang didapatkan dari pengaplikasian Ilmu Komunikasi.
Secara pragmatis, aspek aksiologisnya mampu menjawab kebutuhan manusia.

Dari bahasan diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa aksiologi dapat diartikan sebagai
ilmu tentang nilai-nilai etika yang harus dimiliki seorang ilmuwan. Mempelajari bidang
ilmu ini akan menjawab pertanyaan apa sebenarnya manfaat dari ilmu pengetahuan.
Selain itu apa hubungan ilmu pengetahuan dengan kaidah-kaidah moral dan profesional
jika dihubungkan dengan metode ilmiah. Semua jawaban ini akan mengarahkan kita pada
cabang ilmu filsafat yang sedang berkembang

5. Berikan contohnya dalam salah satu teknik cabang olahraga.


a.Contoh dari ontologi, misalnya ontologi rumah. Di zaman sekarang, begitu banyak
model dan bentuk dari rumah. Bahkan, sudah sangat umum rumah yang kita tempati saat
ini bukan lagi berupa rumah yang berdiri menginjak tanah seperti yang biasa ada sejak
zaman dahulu, melainkan berupa rumah susun ataupun apartemen yang dibangun
bertingkat di sebidang lahan tertentu

b. contoh kasus dari epistemologi. Sebelumnya sudah dibahas bahwa epistemologi ini
adalah cara manusia dalam memperoleh sebuah ilmu pengetahuan. Maka, jika kita
membahas mengenai rumah yang sebelumnya, maka pertanyaannya adalah bagaimana
kita bisa mengetahui bahwa sesuatu tersebut disebut sebagai rumah.Apa saja yang kita
lihat sehingga kita mengetahui bahwa benda yang sedang kita lihat adalah benar-benar
rumah.
c. aksiologi membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang kita peroleh. Ranah
dari aksiologi ini sendiri adalah tentang etika dan estetika. Maka, dengan aksiologi kita
bisa memilah apakah ilmu pengetahuan yang kita peroleh tersebut bermanfaat atau tidak
bermanfaat bagi kita. Maka, jika kita masih membahas mengenai ilmu pengetahuan
tentang rumah seperti sebelumnya, maka dengan aksiologi kita mencoba untuk
mengetahui apakah rumah memberi manfaat atau tidak untuk kehidupan kita sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai