Anda di halaman 1dari 5

1.

Sebagaimana diketahui bahwa penggetahuan dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang
berbeda. Silakan diskusikan persamaan dan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan
2. Silahkan diskusikan perbedaan antara etika dan etiket, kemudian diskusikan juga mengenai
permasalahan etika dalam penelitian sosial 

Jawaban :

1. Secara etimologi pengetahuan berasal dari bahasa Inggris yaitu knowledge. Dalam
Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa difinisi pengetahuan adalah kepercayaan
yang benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan ialah sesuatu informasi yang
kita ketahui dan sadari oleh orang yang berpengatahuan dari berbagai konsep, prinsip,
ataupun teori. Namun secara lain pengetahuan adalah ilmu yang didapat atau dicerna
manusia melalui akal pikiran. Pengetahuan juga bisa muncul dari inderawi mendengar atau
melihat nya dengan mata kita sendiri yang sifatnya belum teruji. Pengetahuan yang kita
miliki akan terus berkembang seiring bertambahnya umur , semakin banyak pengalaman
kita, semakin bertambah pula pengetahuan kita.

Pengetahuan dapat diketagorikan dalam pengetahuan biasa yang dimiliki oleh masyaarakat
pada umumnya dan orang- orang awam dan ada juga pengetahuan ilmiah yang dimiliki oleh
para ilmuan, yang diperoleh melalui prosedur dan cara- cara tertentu. Pengetahuan ilmiah
ini biasa di sebut juga dengan ilmu pengetahuan.

Sebagi contoh dari pengetahuan adlaah: Sebuah bentuk akan pemikiran orang yang dimana
berasal dari jaman dahulu yang dimana memiliki sebuah pendapat bahwa dengan
mengoleskan sebuah daun yang dimana telah dikunyah pada sebuah luka akan membuat
luka tersebut menjadi sembuh, meskipun pada hal tersebut belumlah dapat belum
dipastikan kebenarannya. Hal tersebut juga perlu diketahui lagi apakah dikarenakan ludah
maupun luka yang dideritanya.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis sebagai hasil
pembelajaran, penyelidikan, atau penelitian yang bersifat rasional, empiris, objektif , analytic
dan sistematis.
Untuk mendapatkan definisi yang paling sederhana terkait apa itu ilmu pengetahuan, kita
langsung menuju ke contohnya saja. Proses penyebaran virus kung flu misalnya, dapat
diteliti secara ilmiah. Misal ditemukan bahwa kung flu menular melalui sentuhan kulit.
Dengan demikian bagaimana kung flu menular adalah suatu bentuk ilmu pengetahuan.
Sebut saja ilmu pengetahuan tentang epidemi.
Tetapi misalnya, ada orang yang menderita kung flu padahal tidak bersentuhan kulit dengan
siapapun. Maka spekulasi beredar bahwa kung flu terbang lewat udara hingga udara
tersebut dihirup oleh orang yang akhirnya menderita. Jika belum ada penelitian ilmiah yang
menunjukkan bahwa kung flu dapat terbang bersama udara, maka spekulasi tersebut tetap
menjadi spekulasi sampai penelitian ilmiah menunjukkan buktinya.

Pengetahuan dan ilmu pengetahuan kedua duanya merupakan jawaban atas rasa ingin
tahu manusia. Akan tetapi pengetahuan berbeda dengan ilmu pengetahuan..

Tetapi pengetahuan berbeda dengan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan pastilah


pengetahuan , akan tetapi pengetahuan belum tentu ilmu pengetahuan. Syarat yang harus
dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan yaitu dengan metode
ilmiah, artinya penemuanya harus dilakukan dengan suatu cara penelitian sesuai dengan
prosedur atau langkah – langkah baku. , jika suatu fakta ditemukan tidak melalui cara ilmiah,
maka fakta tersebut tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan tetapi dapat
dikatakan sebagai pengetahuan saja.

Sumber referensi;

https://www.kompasiana.com/merinda91176/5fa3ba3df5f3295f142a8a03/perbedan-
pengetahuan-dan-ilmu-pengetahuan

ISIP4216 Modul 1, hakikat pengetahuan dan Ilmu pengetahuan.

2. Etika (etimologi), berasal dari bahasa Yunani ”Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat.
Identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata lain “Mos” yang dalam bentuk jamaknya
“Mores” yang berarti juga adat atau cara hidup (Zubair, 1987:13). Sedangkan Etika menurut para
ahli sebagai berikut (Abuddin, 2000: 88-89):

1) Ahmad Amin berpendapat, bahwa Etika merupakan ilmu yang menjelaskan arti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang harus diperbuat.
2) Soegarda Poerbakawatja mengartikan Etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik
buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga pengetahuan tentang
nilai-nilai itu sendiri.
3) Ki Hajar Dewantara mengartikan Etika merupakan ilmu yang mempelajari soal kebaikan
(dan keburukan) di dalam hidup manusia semaunya, teristimewa yang mengenai gerak-
gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan sampai
mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.

Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik. Baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat atau kelompok masyarakat. Yang berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara
hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari
satu orang ke orang lain. Dengan kata lain, etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Sedangkan Etiket adalah adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu
diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. Etiket memandang manusia dari segi
lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Sedangkan etika
memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab
orang yang bersifat etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik.

Norma adalah ketentuan, aturan, kriteria, atau syarat yang mengandung nilai tertentu
yang harus dipatuhi oleh warga masyarakat di dalam berbuat dan bertingkah laku sehingga
terbentuk masyarakat yang tertib, teratur, dan aman.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.

Nilai dan norma memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Sebagai
contoh, pada prinsipnya setiap orang harus menjaga nilai-nilai etis dalam berlalu lintas. Untuk
merealisasikan sistem nilai tersebut, disusunlah norma-norma untuk mengatur lalu lintas.

Maka hubungan kelimanya ialah sebagai berikut: dasar dari etika dan etiket ialah filsafat
tentang perilaku yang baik dan yang buruk. Etika berhubungan erat dengan norma seperti tata
cara, kebiasaan, sopan santun, dan adat. Norma ialah perwujudan dari nilai-nilai. Sehingga nilai
dan norma  sangat penting untuk membentuk suatu etika. Dengan adanya nilai dan norma akan
dapat membuat lingkungan bertindak sesuai etika yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.

Contoh kasus yang sesuai etika dalam penelitian sosial (positif) dan satu contoh kasus
yang tidak sesuai dengan etika dalam penelitian sosial (negatif). Pertama-tama, penulis akan
membahas contoh yang positif terlebih dahulu. Pada contoh kasus positif mengambil contoh dari
portal berita warta kota tribun news yang diunggah pada Senin 2 Juni 2014 pukul 22.46 WIB.
Judul artikelnya adalah “Pekerja Bangunan Jualan Ganja di Depok”. Pada artikel ini diberitakan
bahwa AL pekerja bangunan berumur 25 tahun dibekuk polisi karena telah mengedarkan ganja di
kota Depok. Dia dibekuk di Situ Cilodong oleh polisi yang menyamar sebagai pembeli. Dari
pengakuannya AL baru 6 bulan menjadi pengedar ganja. Dia terpaksa melakukan hal buruk
tersebut karena desakan ekonomi. Pada artikel tersebut dapat kita baca bahwa nama pelaku
tidak disebutkan dengan jelas. Penulis artikel hanya menuliskan inisialnya saja yaitu AL. Hal
tersebut sesuai dengan etika penelitian sosial yaitu anonim pada nama narasumber. Kita tidak
boleh menyebutkan identitas narasumber jika narasumber tidak mengizinkan kita untuk
menuliskan identitasnya. Hal tersebut karenakan narasumber memiliki hak untuk menjaga
privasinya agar tidak diketahui oleh publik. Apabila kita melanggar kode etik tersebut, kita bisa
dituntut dan terdakwa bersalah atas perbuatan tersebut. Apabila kita ingin menyebutkan identitas
narasumber terlebih dahulu kita harus meminta persetujuan dari narasumber. Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk menjaga privasi narasumber agar narasumber tidak merasa telah
dirugikan.
contoh kasus negatif dari etika dalam penelitian sosial. mengambil contoh kasus
plagiarisme. Plagiarisme adalah tindakan menjiplak, mengklaim, atau mencuri karya, ide,
gagasan, tulisan, atau pendapat orang lain dan menganggap bahwa karya tersebut adalah
miliknya. Seorang yang melakukan praktek plagiarisme disebut plagiator. Plagiat adalah tindakan
pidana yang sangat merugikan orang lain. Seorang plagiator dapat dituntut atas perbuatan yang
telah dilakukannya. Praktek plagiarisme sudah banyak terjadi, khususnya di Indonesia. Banyak
kasus yang sudah terbongkar, tapi masi lebih banyak lagi kasus plagiarisme yang belum
terbongkar. Penulis mengambil contoh kasus dari portal berita tribun news. Judulnya adalah
“Dosen Lebih Suka Menjiplak, Tahun Lalu ada 808 Kasus Plagiarisme”. Artikel ini diunggah pada
hari Rabu 4 Juni 2014 pukul 07.16 WIB. Pada artikel tersebut diceritakan bahwa dalam sertifikasi
dosen harus membuat karya ilmiah atau makalah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, nasional,
atau internasional. Namun pada pelaksanaannya telah ditemukan 808 kasus dosen sepanjang
tahun 2013 yang melakukan praktek plagiarisme sebagai jalan pintas. Hal tersebut sangatlah
memprihatinkan mengingat hal tersebut adalah pembuktian seorang dosen agar mendapat
sertifikasi profesor atau guru besar. Dari Kemendikbud sebenarnya sudah di himbau agar jangan
ada dosen yang menjiplak atau melakukan plagiat karena Kemendikbud memiliki data base yang
lengkap. Tetapi masih ada saja yang melakukan praktek plagiarisme. Bahkan ada juga dosen
yang ngeyel dan tidak mau mengakui perbuatannya. Demikianlah tulisan penulis tentang contoh
kasus etika dalam penelitian sosial. Jadi kesimpulannya adalah apabila kita ingin melakukan
penelitian, kita juga harus memerhatikan etika dalam penelitian. Hal tersebut menjadi penting
mengingat etika penelitian merupakan suatu hal yang sangat krusial dalam melakukan penelitian.
Oleh karena itu, kita sebagai kaum terpelajar jangan sampai merugikan orang lain dengan cara
melanggar etika dalam penelitian.

Sumber Referensi;

ISIP4216/ MODUL 1 Etika dalam penelitian social


http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/04/dosen-lebih-suka-menjiplak-tahun-lalu-ada-808-
kasus-plagiarisme
http://ftaman.wordpress.com/2010/01/03/etika-dalam-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai