Anda di halaman 1dari 5

Kaidah Dasar Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

1. Sebagaimana diketahui bahwa penggetahuan dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berbeda.
Silakan diskusikan persamaan dan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan

Berdasarkan atas pengertian yang ada dan berdasarkan atas kebiasaan yang terjadi, sering ditemukan
kerancuan antara pengertian ilmu dengan pengetahuan. Kedua kata tersebut dianggap memiliki
persamaan arti, bahkan ilmu dan pengetahuan terkadang dirangkum menjadi satu kata majemuk yang
mengandung arti tersendiri. Hal ini sering kita jumpai dalam berbagai karangan yang membicarakan
tentang ilmu pengetahuan. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu disamakan dengan
pengetahuan, sehingga ilmu adalah pengetahuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001,  ilmu artinya
adalah pengetahuan atau kepandaian.
Namun jika kata pengetahuan dan kata ilmu tidak dirangkum menjadi satu kata majemuk atau berdiri
sendiri, akan tampak perbedaan antara keduanya.
Berdasarkan asal katanya, pengetahuan diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu knowledge.
Sedangkan ilmu berasal dari kata Science. Tentunya dari dua asal kata itu mempunyai makna yang
berbeda.
Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan.
Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan penghayatan
serta pengalaman pribadi.Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan
pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu
ke obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan secara logis. Sebagaimana yang sudah kita
kenal mengenai beberapa macam nama ilmu, maka tampak dengan jelas bahwa cakupan ilmu sangatlah
luas, misalnya ilmu ukur, ilmu bumi, ilmu dagang, ilmu hitung, ilmu silat, ilmu tauhid, ilmu mantek, ilmu
batin (kebatinan), ilmu hitam, dan sebagainya.
Sedangkan pengetahuan lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi yang dikenal sebagai
pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan
melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris
tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris
juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang
yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan
tentang manajemen organisasi.
1. Persamaan:
 Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu analisa terhadap suatu
hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja penggunaannya tergantung dari sifat dan tujuan
yang hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan tersebut.
 Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan pengetahuan tentang sesuatu hal
atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang
diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan
pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.

2. Perbedaan:

 Dalam   pengetahuan, informasi tentang suatu fakta jarang  penjelasan tentang mengapa dan
bagaimana. Pengetahuan tidak melakukan pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara
fakta yang satu dengan yang lain. sedangkan dalam ilmu pengetahuan, di samping diperlukan
uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan
pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang ada. 
 Ilmu adalah kerangka konseptual atau teori yang saling berkaitan yang memberi tempat
pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang
yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.
Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan
tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak
bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
 Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut pembelajaran atau
dengan kata lain hasil dari pembelajaran, berbeda dengan Pengetahuan yang dapat kita
peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.
 Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat
dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material dan objek formal.
 Pengetahuan  tidak  memberikan  penjelasan  yang  sistematis  dari  berbagai  fakta.
Pengetahuan juga  mengumpulkan data secara subjektif. Sedangkan ilmupengetahuan
berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu. 
 Pengetahuan  biasanya  mengandung  pengertian  ganda  atau  samar,  sedangkan  ilmu
pengetahuan merupakan konsep-konsep yang dapat secara empiric.
2. Silahkan diskusikan perbedaan antara etika dan etiket, kemudian diskusikan juga mengenai
permasalahan etika dalam penelitian sosial 

 Secara etimologis etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos yang artinya adat istiadat atau
kebiasaan, salah satu cabang filsafat yang dibatasi dengan dasar nilai moral menyangkut apa
yang diperbolehkan atau tidak, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas pada
perilaku manusia .
Sedangkan etiket berasal dari kata Perancis yaitu etiquette. Etiket adalah perilaku yang
dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat pribadi seperti gaya
makan, gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya berjalan, gaya duduk, dan gaya tidur.
Perbedaan etika dan etiket
1. Etiket meyangkut cara manusia melakukan perbuatan, sedangkan etika memberi norma
tentang perbuatan itu sendiri, apakah boleh dilakukan atau tidak.
2. Etiket hanya berlaku jika ada orang yang hadir, apabila tidak ada orang etiket tidak
berlaku. Etika berlaku tidak bergantung ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
3. Etiket adalah cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
Etika adalah niat, perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, sesuai dengan pertimbangan
niat baik atau buruknya.
4. Etiket bersifat relatif. Mungkin bisa dianggap tidak sopan salah satu kebudayaan, tapi
dianggap sopan di kebudayaan lain. Misalnya makan menggunakan tangan atau
bersendawa waktu makan. Etika jauh lebih absolut atau bersifat mutlak misalnya
“aturan jangan mencuri” yang mana meenjadi etika yang tidak bisa ditawar-tawar.
5. Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan
santun dan kebaikan. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap etis dan
baik.
Permasalahan etika dalam penelitian sosial
penelitian sosial tentu dilakukan dalam rangka memajukan pengetahuan dalam ilmu sosial dan demi
meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Dengan demikian seharusnya nilai-nilai kemanusiaan
menuntun pengembangan ilmu pengetahuan. Namun permasalahan yang sering terjadi ada pada
pertentangan nilai. Disatu sisi, tujuan penelitian adalah untuk menjunjung nilai untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan yang pada akhirnya akan menjunjung nilai kemanusiaan, namun disisi lain pelaksanaan
penelitian itu sendiri dipertanyakan dari sisi nilai kemanusiaannya. Maka dari itu karena ilmu
pengetahuan berkembang melalui penelitian, maka pelaksanaan penelitian juga harus mengacu pada
nilai-nilai kemanusiaan.
 Serangka dengan sifatnya yang mandiri, beberapa praktik dalam penelitian menunjang terjadinya etika
yang baik, misalnya: pencatatan data yang jujur dan akurat, keterbukaan, dan penghargaan kepada
pemilik ide asli sebuah publikasi. Praktik-praktik ini juga ditopang oleh budaya tinjauan kritis karya
seorang ilmuwan oleh rekan-rekan peergroup-nya yang menjaga sebagian besar ilmuwan agar tetap
berada dalam batas-batas perilaku etis profesional. Namun demikian, akibat dari tekanan untuk
mendapatkan kredit sebagai yang pertama untuk menerbitkan ide atau pengamatan, kadang-kadang
menyebabkan beberapa ilmuwan untuk menahan informasi atau bahkan untuk memalsukan temuan
mereka. Pelanggaran seperti ini sangat bertentangan dengan etika ilmiah dan dapat menghambat
perkembangan ilmu. Ketika perilaku seperti ini ditemukan dan diketahui maka si pelaku akan dikutuk
keras oleh komunitas ilmiah dan lembaga-lembaga yang mendanai penelitian.
Ranah lain dari etika ilmiah berkaitan dengan kemungkinan timbulnya bahaya akibat hasil dari
eksperimen ilmiah, terutama apabila subjek percobaannya berupa makhluk hidup. Etika ilmiah modern
mengharuskan para peneliti untuk memperhatikan kesehatan, kenyamanan, dan kondisi hewan yang
menjadi subyek percobaannya. Terlebih-lebih lagi kalau subyek penelitian adalah manusia.
Penelitian yang melibatkan subyek manusia hanya dapat dilakukan dengan persetujuan dari subyek,
meskipun kendala ini dapat membatasi beberapa jenis penelitian yang sangat penting atau berpengaruh
besar terhadap kesejahteraan manusia. Relawan subyek penelitian harus mendapat informasi
sepenuhnya dan terbuka tentang berbagai risiko dan manfaat penelitian. Dalam hal ini relawan
mempunyai hak penuh untuk menolak berpartisipasi.
Etika ilmu juga berhubungan dengan efek berbahaya yang mungkin timbul dari hasil suatu penelitian.
Efek jangka panjang dari hasil ilmu mungkin tak terduga, tetapi hasil apa yang diharapkan dari suatu
karya ilmiah dapat diperkirakan dengan mengetahui siapa yang menjadi sponsor penelitian itu. Jika,
misalnya, sebuah lembaga militer menawarkan kontrak kepada ilmuwan untuk bekerja pada bidang
matematika teoritis, matematikawan itu dapat menyimpulkan bahwa ia akan mengembangkan aplikasi
baru untuk teknologi militer dan karena itu kemungkinan akan dikenakan tindakan kerahasiaan.
Kerahasiaan militer atau industri dapat diterima untuk beberapa ilmuwan tetapi mungkin tidak untuk
orang lain. Apakah seorang ilmuwan memilih untuk bekerja pada penelitian yang berpotensi berisiko
besar bagi kemanusiaan, seperti senjata nuklir atau perang kuman, dianggap oleh banyak ilmuwan
menjadi soal etika pribadi, bukan salah satu dari etika profesional (Anonim, 1990). Tentu saja, hal ini
dapat menjadi bahan perdebatan yang panjang.
SUMBER

Anda mungkin juga menyukai