Langkah-langkah:
1. Buatlah sebuah topik yang akan disusun dalam sebuah latar belakang, sehingga memudahkan
penulis dalam menyusun sebuah paragraf yang padu dan saling terkait!
2. Setiap paragraf harus saling terkait satu sama lainnya meskipun berbeda topik.
3. Latar belakang dibuat dari hal-hal yang bersifat umum ke khusus!
4. Bagian terpenting dari latar belakang adalah adanya masalah yang menjadi alasan suatu
penelitian diadakan.
5. Setiap paragraph minimal 5 kalimat.
Contoh:
Topik 1 (paragraf 1): Manusia memiliki akal dalam berpikir (bersifat umum).
Manusia diciptakan memiliki akal untuk berpikir dalam mengambil sebuah keputusan.
Akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya di bumi. Dengan akal, manusia
dapat mengenali dirinya sendiri, menentukan baik buruk dari setiap perbuatan dan
mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing individu. Akal untuk berpikir
merupakan upaya memindahkan fakta ke dalam otak dengan perantaraan indera yang disertai
dengan adanya informasi pendahulu untuk menafsirkan fakta tersebut.
Topik 7 (paragraf 7): Masalah atau kendala yang sering dihadapi di lapangan seputar karangan.
Namun kenyataannya dalam mengemukakan gagasan melalui kegiatan menulis dalam
bentuk karangan tidaklah mudah (kalimat sambung antara paragraf 6 dengan paragraf 7).
Sampai saat ini kegiatan itu termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit. Ini dikeluhkan
oleh banyak orang baik peserta didik di pendidikan dasar sampai dengan tingkat menengah,
mahasiswa di pendidikan tinggi, dan bahkan orang-orang yang sudah menamatkan perguruan
tinggi pun masih ada yang mengeluhkan sulitnya menulis serta menyusun sebuah karangan.
Masalah seperti itu muncul karena kurangnya kemampuan untuk mengembangkan ide (Masalah
yang harus disampaikan). Tidak jarang kita melihat banyak karangan yang isi dan
pengembangannya menjauh bahkan keluar dari tema utama yang telah ditetapkan. Selain itu juga
masih banyak ditemukan karangan yang antara tema satu dengan tema lainnya dalam paragraf
yang berbeda saling tumpang tindih. Hal ini disebabkan karena penulis kesulitan menuangkan ide
yang dimiliki dalam bentuk kata-kata dan merangkainya dalam jalinan kalimat untuk membentuk
paragraf yang mudah dimengerti maksud dari tulisan yang dibuat. Contoh nyata yang masih
penulis lihat sampai saat ini adalah masih banyak mahasiswa yang belum tepat dalam penulisan
sebuah karangan dan pada saat berpresentasi di depan kelas baik itu dalam hal tanda baca dan
penulisan kalimat mereka masih banyak melakukan kesalahan. Selain itu, dari segi isi banyak
ditemukan paragraf-paragraf dan kalimat-kalimat yang tidak relevan dengan topik penelitian serta
tidak tersusun secara sistematis sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.
Topik 8 (paragraf terakhir): Pentingnya tulisan peneliti/ penulis dan dalam hal ini adalah
pentingnya karangan. Di akhir paragraf dilengkapi dengan judul makalah.
Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah-masalah
yang timbul ketika kita ingin membuat karangan agar menjadi sebuah karangan yang baik
(kalimat sambung antara paragraf 7 dengan paragraf 8). Salah satu diantaranya adalah dengan
membuat kerangka karangan, sebab kerangka karangan ini merupakan rencana penulisan yang
memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat
untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
Mengingat hal ini sangatlah penting untuk dibahas terutama bagi pemula, agar tulisan tidak kaku
dan tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam
makalah ini dengan mengambil judul ”Pentingnya Menyusun Kerangka Karangan Sebelum
Membuat Sebuah Karangan” yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.
Contoh:
Tema : Penulisan Karangan yang baik dan benar
4. Pengertian menulis