Kehumasan Perpustakaan
“Strategi Humas dalam Membangun Citra dan Pembagian Tugas dalam
Organisasi”
(Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur kehumasan perpustakaan)
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
Desriyeni, S.Sos.,M.I.Kom
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
3.1 Kesimpulan........................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Humas atau public relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan
cara menjalin hubungan-hubungan dalam bentuk komunikasi antara organisasi
dengan keseluruhan publik baik eksternal maupun internal yang tujuannya untuk
menumbuhkan saling pengertian, goodwill, dan kerjasama antar publik dengan
jalan komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan bersama yang hendak
dicapai. Citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan
pengertiannya tentang fakta dan kenyataan. Citra positif sangat diharapkan dalam
organisasi untuk mendapatkan simpati dari orang lain.
Berbagai cara atau strategi yang dilakukan humas untuk membangun citra
tersebut. Oleh karena itu, pentingnya strategi humas dalam membangun citra,
maka akan dibahas dalam makalah ini bagaimana strategi humas dalam
membangun citra dan pembagian tugas dalam organisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi berasal dari kata Yunani, strategi dan strategia, yang berarti
pengetahuan dan seni yang mengenal sumber-sumber dari suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu yang di inginkan. Menurut Anwar Arifin (1984:59)
mengatakan bahwa suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional
tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dapat disimpulkan
bahwa strategi adalah suatu jenis perencanaan untuk melakukan keputusan
kondisional yang di mulai dengan konsep bagaimana menggunakan sumber daya
manusia secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses manajemen
strategi menjelaskan lima taham dalam proses strategi, yaitu:
1. Tahap analisa lingkungan, proses memantau lingkungan organisasi baik di
dalam maupun di luar organisasi
2. Menentukan dan memetapkan arah organisasi, yaitu melihat misi dan
tujuan dari oraganisasi
3. Formulasi strategi, yaitu merancang dan menyeleksi berbagai strategi
untuk mencapai misi dan tujuan
4. Implementasi strategi
5. Pengendalian dan evaluasi strategi
Citra adalah persepsi dari seorang penerima berdasarkan pertimbangan yang
dimilikinya terhadap identitas perusahaan dan daya reflek interpretasi terhadap
berbagai atribut perusahaan dari berbagai sumber. Citra memiliki sebuah
interpretasi yang kompleks dimana masyarakat merasa berkepentingan terhadap
sebuah organisasi.
Tujuan humas salah satunya adalah untuk membangun citra atau image dan
opini publik sesuai dengan ang dikehendaki. Citra akan telihat dan terbentuk
melalui proes komunikasi. Citra juga bisa diartikan kesan atau pandagan
seseorang terhadap objek. Jika kesan orang tersebut terhadap objek tertentu
negatif, maka sudah tentu citra yang terbentuk akan negatif pula terhadap objek
tersebut. Untuk membangun citra tidaklah mudah, melainkan harus melalui proses
2
komunikasi, karena citra itu bersifat abstrak tetapi wujudnya dapat dirasakan, hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oelh Rosady Ruslan, yaitu:
1. Citra bersifat abstark, tetapi wujudnya bisa dirasakan dan hasil penelitian,
penerimaan, kesadaran dan pengertian. Semacam rasa hormat publik luas
terhadapa lembaga atau perusahaan.
2. Kepercayaan, lebih mengarah kepada kesan dan pendapat atau penilian
positif yang bersifat pandangan pribadi terhadap perusahaan.
3. Realitas, sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah realitas, jelas,
terwujud, dapat terukur, dan hasil program dapat dipertanggungjawabkan.
4. Manfaat, semua hasil kerja sama dari berbagai pihak akan terasa manfaatnya
bila tujuan perusahaan bisa tercapai dengan sukses.
5. Keterkaitan, rencana yang dibuat dan disepakati harus konsisten dan dapat
dilaksankan sampai tuntas dan berhasil.
Citra adalah persepsi dari seorang penerima berdasarkan pertimbangan yang
dimilikinya terhadap identitas perusahaan dan daya reflek interpretasi terhadap
berbagai atribut perusahaan dari berbagai sumber. Citra memiliki sebuah
interpretasi yang kompleks dimana masyarakat merasa berkepentingan terhadap
sebuah organisasi.
Citra perusahaan atau lembaga adalah adanya persepsi yang berkembang di
benak publik terhadap realitas. Realitas dalam PR adalah apa yang tertulis di
media. Terbentuknya citra perusahaan karena adanya persepsi. Menurut Kotler
(2011: 97) persepsi adalah pandangan seseirang dalam menafirkan suatu peristiwa
berdasarkan informasi yang diterimanya. Untuk mendapatkan citra yang
diinginkan, perusahaan harus memahami secara persis proses yang terjadi ketika
publik menerima informasi mengenai kenyataan yang terjadi. PR dalam
menyampaikan pesan-pesan secara tepat sasaran mampu menghimpun awareness
dari public dan menumbuhkan citra positif dari publik terhadap perusahaan. Citra
yang baik akan menumbuhkan reputasi yang baik pula dari suatu perusahaan.
Menurut (Jefkins, 1995:17) ada beberapa jenis citra (image) yang dikenal di
dunia aktivitas Humas yang dapat di bedakan sebagai berikut:
a. Citra bayangan (mirror image)
3
Citra bayangan merupakan citra yang di yakini oleh perusahaan
bersangkutan terutama para pimpinanya yang tidak percaya “apa dan
bagaimana”kesan orang luar terhadap perusahaan yang di pimpinnya, tidak
selamanya selalu dalam posisi baik. setelah di adakan studi tentang
tanggapan, kesan dan citra di masyarakat, ternyata terjadi perbedaan antara
yang di harapkan dengan kenyataan citra di lapangan, malahan bisa terjadi
“citra” negative yang muncul.
b. Citra kini (current image)
Citra merupakan kesan baik yang di peroleh oleh orang lain tentang
perusahaan/organisasi atau hal lain yang berkaitan dengan produknya. Ada
kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan informasi yang kurang
baik, sehingga dalam posisi tersebut pihak Humas/PR akan menghadapi
resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk sehingga
muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang di tanggapi
secara tidak adil atau bahkan kesan negatif yang diperolehnya.
c. Citra yang diinginkan (wish image)
Citra keinginan adalah tujuan yang ingin di capai oleh pihak manajemen
oleh lembaga/ organisasi, yang di berikan oleh publiknya atau masyarakat
umum.
d. Citra perusahaan (corporate image)
Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai
tujuan utamanya, bagaimana citra perusahaan yang positif lebih di kenal dan
di terima oleh publiknya.
e. Citra serbaneka (multiple image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, misanya bagaimana
pihak Humas/PRnya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas,
atribut logo, seragam para front liner, kemudian di identikan kedalam suatu
citra serbaneka yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan.
f. Citra penampilan (performance image)
Citra penampilan lebih di tujukan kepada subyeknya, bagaimana kinerja
atau penampilan diri (performance image) para professional pada
perusahaan yang bersangkutan misalnya dalam memberikan berbagai
4
bentuk dn kualitas pelayanan, bagaimana pelaksanaan etika menyambut
publik.
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang
berasal dari luar di organisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang)
yang di berikan kepada individu dapat di terima atau di tolak. Publik Relations di
gambarkan sebagai input-output,proses intern dalam model ini adalah
pembentukan citra, sedangkan input adalah sebuah stimulus yang di berikan dan
ouput adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri digambarkan
melalui persepsi, kognisi, motivasi dan sikap.
Strategi Public Relations adalah semua bentuk kegiatan perencanaan
komunikasi baik di dalam maupun diluar antara organisasi dengan publiknya guna
mencapai tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk saling pengertian. Strategi humas
dalam membangun citra adalah
1. Strategi persuasive
Strategi persuasif memiliki ciri-ciri:
a. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan
atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
b. PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk
sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau
stimulasi.
c. Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau
organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian 24
d. Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan
dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut
terpelihara dengan baik.
2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan
a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar
perusahaan.
b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan
yang terjadi secara historis
c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threats).
5
3. Strategi dibentuk oleh dua komponen
a. Komponen sasaran, yaitu satuan atau segmen yang akan digarap
(stakeholder yang dipersempit menjadi publik sasaran (target publik).
b. Komponen sarana, yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu :
1) Conservation (mengukuhkan).
2) Change (mengubah).
3) Crystallization (mengkristalkan).
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Humas atau public relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan
cara menjalin hubungan-hubungan dalam bentuk komunikasi antara organisasi
dengan keseluruhan publik baik eksternal maupun internal. strategi adalah suatu
jenis perencanaan untuk melakukan keputusan kondisional yang di mulai dengan
konsep bagaimana menggunakan sumber daya manusia secara efektif untuk
mencapai tujuan perusahaan. Citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan
pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta dan kenyataan. Strategi humas
dalam membangun citra adalah strategi persuasive, strategi melalui kontribusi
pada tujuan dan misi perusahaan, dan strategi dibentuk oleh dua komponen.
Pembagian tugas adalah analisis jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam
menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus melakukan tugas
tersebut. Manfaat pembagian kerja untuk menentukan ringkasan pekerjaan dan
tugas-tugas, situasi dan kondisi kerja, dan persetujuan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Kirana. 2009. “Peran dan Strategi Public Relation dalam Membangun
Citra” (Skripsi Deskriptif pada PT Angkasa Pura 1 Kantor Cabang Bandar
Udara Internasional Adisutjipto). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga
Damayanti, Amalia dan Nurhidayah, Elya, 2017. “Pembagian Kerja dan Struktur
Organisasi” (makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar
manajemen). Tulungagung: Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah
Hakim, Anil. 2018. “Strategi Humas dalam Membangun Citra Positif” (skripsi
untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh
gelar sarjana dalam bidang ilmu komunikasi dan penyiaran islam). Jambi:
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin