Anda di halaman 1dari 25

RENCANA TUGAS MAHASISWA

PRODI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

SISTEM PELAYANAN INFORMASI DAN


MATA KULIAH
KEHUMASAN PEMERINTAH

KODE ISK 112 SKS 3 SEMESTER 1

DOSEN Dr Elva Ronaning Roem, M.Si dan Dr. Ernita Arif,


PENGAMPU M.Si

BENTUK TUGAS

TUGAS OFFLINE

JUDUL TUGAS: MEDIA DAN PUBLIKASI HUMAS

TUGAS KE-1

SUB-CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

 Memahami Media Publikasi humas


 Menjelaskan Pemilihan Media Publikasi
 Memahami dan Menjelaskan Jenis-Jenis Publisitas
 Memahami dan Menjelaskan tentang Membina Hubungan Dengan Pers
MAKALAH SISTEM PELAYANAN INFORMASI
DAN KEHUMASAN PEMERINTAH

MEDIA DAN PUBLIKASI HUMAS

Dosen Pengampu:
Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si
Dr. Ernita Arif, M.Si

Disusun Oleh:
KELOMPOK I
Yandra Mulyadi
Melda Riani
Aulia Gusnita

PROGRAM MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Media dan Publikasi Humas.
Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi.
Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis serta para pembaca
pada umumnya. Aamiin.

Padang, 07 Sepbtember 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
BAB IPENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................1
BAB IITINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................2
2.1 Pengertian Media dan Jenis-jenis Media.............................................................2
2.2 Media Hubungan Masyarakat...............................................................................3
2.3 Pemilihan Media Publikasi...................................................................................3
2.4 Media sebagai fungsi publisitas............................................................................4
BAB IIIPEMBAHASAN...............................................................................................6
3.1 Pemilihan Media Komunikasi.............................................................................6
3.2 Jenis-jenis Publisitas..........................................................................................11
3.3 Membina Hubungan dengan Pers......................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hubungan masyarakat yang dikenal dengan humas atau dalam bahasa Inggris
yakni Public Relation ialahketerampilan dalam menciptakan pemahaman publik
yang lebih besar, yang pada gilirannya memperkuat keyakinan publik
tentangseorang atau organisasi.Humas kemudian harus menciptakan program
yang memungkinkan organisasi mengambil langkah-langkahyangdisengaja dan
tersusun dalam upaya menjaga dan saling pengertianantara organisasi dan
masyarakat.Jika kita membahas tentang kelangsungan hidup suatu organisasi,
maka kelangsungan hidup suatu organisasi akan bergantung dengan hubungan
masyarakat atau yang disebut dengan PR (Public Relations) agar terciptanya hal
positif dan pemahaman antar organisasi dapat tercapai dengan lebih efektif dan
efisien. Pada masyarakat, kita sering menjumpai hubungan masyarakat dengan
media seperti jurnalis. Salah satu tugas humas ialah bekerja sama dengan media.
Media adalah sarana dan alat penyampaian informasi untuk masyarakat,
Bermacam isu yang relevan dengan masyarakat luas diliput oleh media.Segala
pilihan media yang tersedia akan melancarkan masyarakat dalam menikmati dan
mengaksesnya berdasarkan keperluan masing-masing, termasuk mencari
informasi yang berubah dengan cepat dan terkini. Banyak hal yang ada atau akan
dibicarakan dalam kerjasama antara jurnalis, media dan apa hubungan keduanya.

1.2 Rumusan Masalah


Pada penulisan makalah ini penulis lebih spesifik mengkaji tentang media
publikasi humas, bagaimana pemilihan media publikasi, apa jenis-jenis publisitas,
dan bagaima cara membina hubungan dengan pers.

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Mengetahui media publikasi humas
b. Mengetahui pemilihan media publikasi
c. Mengetahui jenis-jenis publisitas
d. Mengetahui cara membina hubungan dengan pers

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Makalah berjudul “Media dan Publikasi Humas” ini dibuat dengan merujuk
beberapa Jurnal, Buku, dan internet. Pentingnya sebagai Public Relations mengetahui
tentang pengertian media, pengertian publikasi, bagaimana pemilihan media
publikasi, apa saja jenis-jenis publisitas, bentuk publikasi media, dan bagaimana cara
membina hubungan dengan pers.
2.1 Pengertian Media dan Jenis-jenis Media
Kata “Media”berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
“medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Leslie J.
Briggs, Media merupakan suatu alat yang berbentuk fisik yang sering digunakan
untuk menyampaikan isi materi. Seperti tape recorder, video recorder, gambar,
kamera, televisi, grafik, dan komputer.Menurut Santoso S. Hamikaya, media
adalah adalah berbagai macam bentuk perantara yang sering digunakan
seseorang untuk menyebarkan gagasannya sendiri, sehingga gagasan tersebut
sampai pada penerima gagasan.Schramm mengungkapkan Media massa
merupakan teknologi yang menyampaikan pesan atau informasi yang bersifat
mendidik dan dapat dilihat, dibaca, didengar, dan dimanipulasi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat saluran
informasi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu
sumber kepada penerima pesan secara mudah tanpa bertatap muka.
Adapun Jenis-jenis media tentu berbeda-beda, namun beberapa ahli
menjelaskan bahwa pada hakikatnya semua bidang media mempunyai beberapa
kesamaan. Umumnya terbagi :
a. Media audio yaitu Media yang hanya bisa dinikmati dengan mendengarkan.
b. Media visual yaitu Media yang hanya dapat dilihat melalui unsur audio dan
visual atau dinikmati sebagai tontonan dapat berupa gambar, lukisan, foto, dan
lain-lain.
c. Media audiovisual yaitu jenis media yang Menggabungkan media visual
dengan media audio sehingga informasi yang diberikan berupa gambar atau
video dengan suara.

2
2.2 Media Hubungan Masyarakat
Media Humas ialah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan PR/Humaspada
suatu organisasi. Humas juga berhubungan dengan media massa karena mereka
selalu berkomunikasi dengan mempublikasikan kegiatan organisasi.
Lesly (1991:7) mengungkapkanbahwa media humas adalah kegiatan yang
berhubungan dengan media yang bertujuan untuk mengiklankan atau memuaskan
kepentingan komunikasi suatu organisasi. Leslymemberikan penekanan dalam
media hubungan masyarakat lebih pada publisitas. Franks Jefkins (1992:98) juga
memberikan defenisi media hubungan masyarakat sebagai berikut : “Hubungan
masyarakat media atau hubungan pers adalah upaya untuk mengupayakan
publikasi atau penyebaran pesan serta informasi humas secara maksimal dengan
maksud untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman yang diketahui oleh
masyarakat organisasi bisnis yang bersangkutan.”.
Definisi di atas dengan jelas menunjukkan bahwa humas media didasarkan
pada hubungan antara suatu organisasi/perusahaan dengan media. Oleh karena
itu, dapat dikatakan suatu organisasi atau perusahaan menggunakan media sebagai
alat penyampaian pesan. Semakin banyak informasi yang dapat diakses
masyarakat mengenai suatu organisasi atau bisnis, maka semakin tinggi pula
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi atau bisnis tersebut.
Kesimpulannya, media humas adalahHumas berupaya mencapai opini publik
yang positif melalui peran media massa dalam menyiarkan atau memuat
informasi tentang setiap peristiwa atau rencana program organisasi,
perusahaan.Oleh karena itu, untuk mencapai pandangan positif atau citra publik
yang baik, organisasi harus menjaga hubungan baik dengan media untuk selalu
memantau kestabilan pemberitaan media.

2.3 Pemilihan Media Publikasi


Meningkatnya tingkat kecerdasan masyarakat dalam menyediakan dan
menyebarkan informasi memerlukan pengendalian terhadap berbagai jenis
informasi dan penyebaran informasi yang berkaitan dengan kegiatan informasi
organisasi.Peran humas harus mampu menyeimbangkan informasi yang berbeda-
beda agar tidak merugikan kepentingan dan proyek organisasi. Hal ini terkait
dengan reputasi baik dan kelangsungan hidup organisasi. Untuk mewujudkan
cita-cita ini, organisasi perlu terlibat secara aktif dan kreatif dalam kegiatan

3
hubungan masyarakat. (Adhrianti, 2016). Berikut macam-macam media publikasi
yang dapat digunakan :
A. Media Cetak
Media cetak merupakan salah satu media yang mempunyai fungsi
menyampaikan informasi. Media cetak dapat dianggap sebagai dokumen yang
mempublikasikan perkataan orang lain dalam bentuk kata-kata atau rekaman
audio peristiwa dan gambar yang direkam oleh jurnalis dan kemudian diedit
untuk disebarluaskan kepada publik.
B. Media Elektronik
Media elektronik terdiri dari televisi dan radio. Kelebihan kedua media
ini adalah dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas daripada media cetak.
C. Media Sosial
Media sosial merupakan media online dengan pengguna yang dapat
dengan mudah berpartisipasi dan berbagi informasi.Media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram, dll. Masyarakat dapat berinteraksi satu sama
lain tanpa harus bertatap muka. Jarak bukan lagi menjadi masalah dalam
komunikasi.
Dari penjelasan diatas, seorang Public Relations terlebih dahulu harus
mengenal pasar yang akan dijadikan target publikasi agar promosi yang
ditawarkan menjadi tepat sasaran.

2.4 Media sebagai fungsi publisitas


Menjalankan tugas humas dalam publikasi tidak lepas dari peran media agar
proses penerbitan terlaksana sesuai dengan tujuan PR atau organisasinya.
Menurut Lesly publisitas mengacu pada proses penyebaran pesan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan melalui media tertentu
dan untuk kepentingan media tertentu. Publisitas juga didefenisikan sebagai
berikut : (Kriyantono, 2008)
A. Informasi atau tindakan apa pun yang membuat seseorang terlihat di mata
publik
B. The activity of the company of reporting its own business news (kegiatan suatu
perusahaan atau organisasi yang melaporkan pekerjaannya).
C. Segala bentuk tindakan yang dilakukan untuk memperkenalkan suatu
perusahaan atau produknya kepada masyarakat melalui media.

4
D. Otis Baskin mendefenisikan publisitas adalah tindakan mempublikasikan
informasi tentang suatu organisasi atau individu tanpa Anda harus membayar
uang atau tempat.
Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
publisitas adalah kegiatan menyebarkan informasi mengenai suatu organisasi atau
individu agar diketahui masyarakat dan disebarluaskan melalui media massa.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pemilihan Media Komunikasi


Humas merupakan bagian penting dari sebuah institusi atau instansi dalam
mengelola informasi sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas.
Humas berkapasitas melakukan pencitraan dan membangun reputasi manajemen
yang diinginkan. Dalam kegiatannya, praktisi humas berkaitan erat dengan i i i i

kemampuan komunikasi yang baik.


i

Untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayak sesuai yang diharapkan,


i i i i

humas membutuhkan media. Media humas adalah segala bentuk komunikasi


i i i i i

atau media yang digunakan untuk tujuan publikasi agar informasi yang ingin
i

disebar bisa lebih menjangkau kepada masyarakat luas.


i i i i

Pemilihan media atau saluran komunikasi oleh Humas harus memperhatikan


i i i i i

karakteristik isi dan tujuan pesan yang disampaikan serta jenis media yang
i i i i i

menjadi sasaran khalayak. Isi pesanmaksudnya adalah apakah kemasan pesan


i i i i

ditujukan bagi masyarakatluas atau untuk komunitas t ertentu. Bila ditujukan bagi i i

masyarakat luas, pesan sebaiknya disalurkan melalui media massa seperti surat i i i i i i

kabar atau televisi. Sedangkan untuk komunitas tertentu, humas bisa i i i i i

menggunakan media selebaran atau saluran komunikasi kelompok. Pemilihan


i i i i i i

media komunikasi yang tepat oleh humas sangat penting dilakukan untuk
i i i i

efektifitas waktu, tenaga dan biaya. Tak ada gunanya memanfatkan media cetak
i i i i i i

seandainya masyarakat yang diharapkan bisa m engetahui informasi dimaksud


i i i

ternyata tidak bisa membaca surat kabar karena keterbatasan akses.


i i i i i i

UNESCO memberikan pedoman bahwa dalam memilih media, ada beberapa


i i i i i i i i

hal yang harus diperhatikan, antara lain: i

(1) Sumber daya komunikasi yang tersedia di suatu lokasi. Pekerja media
i i i i i i

harus mengumpulkan jumlah stasiun berita radio dan televisi yang beredar di
i i i i i i

masyarakat. Bagian berikut juga mencakup sumber daya komunikasi dan i i i

melakukan analisis tentang apa yang dibutuhkan


i i masyarakat informasi dan
bagaimana mengembangkan opini.(2) Kepemilikan media pada masyarakat atau
i i i i i

jumlah pemilik media massa. (3) Keterjangkauan untuk pesan yang disampaikan
i i i i i

6
di media. Apakah seluruh siaran dapat diakses/diterima oleh seluruh masyarakat?
i i i i i i

(Cangara, Hafied, 2010). i

Untuk mencapai tujuan komunikasi, humas dapat memilih salah satu atau
i i

kombinasi media, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, p esan yang ingin
i i i

disampaikan, dan teknik yang digunakan. Media komunikasi yang dipilih tentu i i i

mempunyai kelebihan dan kekurangan.


i i i i

3.1.1 Media Cetak i i

Media cetak dalam publikasi humas merupakan saluran komunikasi


i i i

dimana pesan-pesan verbal disampaikan tertulis maupun gambar-gambar


i i i i

yang diproduksi dalam bentuk cetakan. Media ini sangat bagus untuk orang i i i

yang bisa membaca dan memiliki waktu luang.Terdapat beberapa i i i i i

pemilihan media komunikasi di media cetak, di antaranya, jurnal inhouse


i i i i i

atau jurnal internal, surat kabar,majalah dan lain-lain.Kelebihan publikasi di i i i

media cetak surat kabar adalah murah dan bisa menjangkau seluruh lapisan
i i i i

masyarakat.Sedangkan kelemahannya, penyampaian berita tergantung i i i i i i

penulis, apakah isi mudahdimengerti dan dicerna awam.


i i i i

Contoh publikasi humas di media cetak. Dewan Perwakilan Rakyat i i i i

Daerah (DPRD) Kota Padang mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis


i i i i

(Bimtek) di Batam pada Rabu, 7 Juni 2023. Bimt ek dilakukan untuk


i i

meningkatkan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD Padang. Kegiatan itu


i i

dipublikasikan di media cetak untuk memberitahu masyarakat terkait i i i i i

aktivitas yang dilakukan para wakil rakyat itu.

Sumber: Harian Singgalang


i

7
3.1.2 Internet i i

Media komunikasi di internet yang bisa dimanfaatkan humas untuk


i i i

publikasi adalah website, blog, media sosial, dan lain-lain. Kelebihannya i i i i i

untuk media ini adalah gampang untuk trending, dapat diakses kapan saja,
i i i

di mana saja serta bisa menjangkau banyak khalayak, bahkan seluruh dunia. i i i

Sedangkan kelemahannya, butuh aksesinternet, SDM, butuh keterampilan


i i i i i i i i

menulis dan manajemen media online yang luar biasa.


i i i i i

Contoh publikasi humas di media sosial saat tiga mahasiswa Fakultas i

Teknologi Pertanian Universitas Andalas (Unand) berhasil meraih sejumlah


i i i i i i

penghargaan pada ajang internasional 9th Southeast Asian Agricultural and


i i i

Food Engineering Student Chapter Annual Regional Convention 2023


i i i i i i i

(ARC2023) yang diadakan di Malaysia pada 20 sampai 26 Agustus 2023


lalu.

Sumber: Instagram @unandofficial


i

3.1.3 MediaElektronik i i i

Humas bisa memanfaatkan media elektronik seperti radio dan i i i i i i

televisi.Kelebihan media elektronik bisa menembus ruang dan waktu,


i i i i i i i i i

informasi dapat menyebar dengan sangat cepat dan sekaligus mencakup i i i i i i

seluruh wilayah
i dalam radius p enerimanya.Untuk radio, kelebihannya i i i i

adalah cepat, penyampaian gagasannyaSederhana dan langsung, teksnya


i i i i i

fleksibel, mudah diedit dan ditujukan untuk audiens tertentu. Namun


i i i i i i

kelemahannya,dialog dan materi kurang beragam, fakta tidak dapat


i i i i

dijelaskan sepenuhnya, dan hanya dapat didengar satu kali. Untuk media
i i i i i

televisi, kelebihannya bisa menjangkau masyarakat luas dan menggunakan


i i i i i i

8
audio visual untuk menarik perhatian khalayak.Selain cepat, pesan juga i i i i i

hadir dengan gambar langsung yang berwarna sehingga menyenangkan


i i i i i

pemirsa untuk menontonnya. Kelemahannya, komunikasi di televisi hanya


i i i i i i

bersifat satu arah dan siaran cepat.


i i

Contoh publikasi humas yang dilakukan di televisi adalah keterangan i i i i

pers yang diberikan Sekretariat Presiden terkait perkembangan penanganan


i i i i i i i i i i

Covid-19. Publikasi yang dilakukan juru bicara penangangan Covid-19 saat i

itu dilakukan setiap hari. i

Sumber: Channel Youtube Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
i i i i i i i i i

3.1.4 Special Event


i i i

Komunikasi humas dengan media di event tertentu misalnya melalui i i i i i i i

seminar, workshop dan lain-lain. Contoh publikasi ini saat Universitas


i i

Andalas menghadirkan
i Menteri
i i Perindustrian
i Dr.Agus Gumiwang
Kartasasmita untuk berbagi tentang pengambangan SDM industri melalui
i i i i

kuliah umum yang diadakan t erbuka bagi seluruh civitas akademika i i i

Unandpada 4 September 2023. i i i

9
Spesial eventlainnya bisa dilihat pada rapat senat terbuka peringatan
i i i i i i

Dies Natalis FISIP Unand ke 29 pada 13 Mei 2022. Momen tersebut


i i i i i i

dimanfaatkan oleh Dekan FISIP Unand, Dr.Azwaruntuk menyampaikan


i i i

pencapaian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univ ersitas
i i

Andalas (Unand) di usianya yang ke 29 tahun. Dekan menyampaikan visi i i i

menjadikan FISIP sebagai fakultas terdepan dalam pengembangan ilmu


i i i i i i

sosial dan politik di Asia T enggara. Visi itu sudah dituangkan dalam i

rencana strategis 2020-2024.


i i

3.1.5 Outdoor Media i

Outdoor media ataumedia luar ruang yang bisa dimanfaatkan humas


i i

antara lain,spanduk, papan reklame, poster, iklan mobil, balon dan lainnya. i i i

Medialuar ruang biasanya yang menarik perhatian dan letakkan di tempat


i i i i i

yang dapat dilihat banyak orang. Kelemahannya, Cakupannya terbatas, i i i

kecuali orang yang lewat yang mengalihkan perhatiannya untuk


i i i i

membacanya meski sedang lewat. Namun kelebihannya adalah bisa tahan


i i i i i i

lama dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.


i i i i

10
3.1.6 Media Format Kecil i i

Media format kecil mencakup berbagai jenis media, namun


i i i i i i

bentuknya lebih kecil dan isinya terkadang terfokus


i i i i i pada satu jenis
i

informasi saja.Contohnya, buletin, leaflet,selembaran, brosur, kalender i i i i i i i

stiker, pin, kaos oblong, dasi, blocknotes,payung, paper bag, topi dan
i i i

sebagainya.
i

3.2 Jenis-jenis Publisitas


i i

Terdapat sejumlah jenis publisitas. J. Paul Peter dan JamesH.Donnelly


i i i i i i i

membagi ke dalam empat jenis,yaitu:


i i i i

A. News release / press release (peluncuran berita)


i i i i i i i i i i

Press release adalah pemberitaan tentang organisasi, produk, dan


i i i i i i i

layanan dengan tujuan menginformasikan media tentang aktivitas yang akan i i i i

diubah menjadi informasi. i

Press release biasanya selain dikirimkan keemail langsung masing-


i i i i i i i

masingwartawan yang menjadi relasinya, juga sering diterbitkan langsung di i i i i

website milik instansi yang mengeluarkan relis tersebut. Berikut contoh press
i i i i i i i i i

release dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI dan


i i i i i i

Telkomsel.
i i

11
B. News Conference (konferensi pers)
i i i i i i i

Konferensi pers adalah pertemuan bersama perwakilan media di mana


i i i i i i i i

organisasi bisa melaporkan berita tentang aktivitas utama, Baik itu tentang i i i i

produk, teknologi, merger, akuisisi, dan peristiwa khusus atau masalah krisis,
i i i i

rencanakan penentuan posisi dan transaksi berdasarkan situasi tertentu.


i i i i i i

Kepolisian adalah salah satu institusi yang rutin m enggelar konferensi


i i i i i

pers, terutama terkait pengungkapan kasus yang berhasil dilakukan. Contoh di


i i i i i

bawah konferensi pers yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto
i i i i i

terkait kasus penjualan ginjal internasional di Kawasan Tarumajaya, Bekasi,


i i i i

Jawa Barat.

C. Sponshorship (pensponsoran) i

Sponshorshipmencakup pemberian dukungan kepada asosiasi atau i i i i

organisasi yang menyelenggarakan acara, program, atau individu s eperti atlet i i i i i i

atau tim amatir. Banyak organisasi m ensponsori acara olahraga, festival seni, i i i

dan program radio dan televisi. i i

12
D. Public service announcements (Pemberitaan pelayanan publik)
i i i i i i i

Banyak organisasi nirlaba mengandalkan media untuk memberitakan i i i i

acara-acara mereka dalam kontribusinya serta berbagi/donor secara cuma- i i i i i

cuma. (Peter, J. Paul dan James H.Donnelly, 2009).


i i i i

Rachmat Kriyantono dalam Best Practice Humas (Public Relations); i i i

Bisnis dan Pemerintah (2021) menjelaskanpublisitas berdasar beberapa jenis, i i i i i i i i

yaitu:
1. Publisitas umum (luas). Publisitas umum adalah segala informasi di media i i

massa yang dicari dan ditulis oleh jurnalis, termasuk semua berita dan i i i i

informasi yang dimuat di media massa tersebut. Berita dan informasi i i i i

tersebut tidak diinisiasi oleh PR (tidak dikirimkan oleh PR) namun diteliti
i i i i i

dan ditulis oleh jurnalis itu sendiri.Humas tidak mengirim berita ke media i i i i i i

masssa karena merupakan peristiwa negatif, tapi wartawan mengetahui i i i i i i

sendiri atau mendapat informasi dari orang lain kemudianmenyebarkannya


i i i i i

ke masyarakat.
i

2. Publisitas khusus (sempit). Publisitas secara khusus terbatas pada informasi i i i

mengenai kegiatan organisasi yang sengaja ditulis dan disampaikan untuk


i i i i

pemberitaan atau publikasi di media, biasanya pada events management.


i i i i i i i

Publisitas terutama muncul ketika berita dan informasi yang dikeluarkan


i i i i

media berasal dari humas yang sengaja berinisiatif mengirimkan informasi


i i i i i

kepada media.
i i

Dalam bidang ini, satu-satunya pihak yang dapat m enentukan i i

publisitas mana yang bersifat generik atau spesifik adalah humas dan media. i i i i i

Masyarakat tidak bisa membeda-bedakan karena apa yang dibaca di surat i i i i

kabar itu bentuknya sama, yaitu berita. Orang hanya tahu hasilnya, bukan
i i

prosesnya. Sulit juga membedakan antara berita murni (iklan) dan berita yang
i i i i i

membawa pesan komersial bagi beberapa perusahaan (iklan).Dari kedua sifat


i i i i i i i

publisitas di atas dapat djuga diturunkan beberapa jenis publisitas, yaitu: i i i

1. Berdasarkan sumber: publisitas lisan dan tulisan. Publisitas lisan adalah


i i

publisitas yang dilakukan dari mulut ke mulut. Misalnya, mewawancarai i i

jurnalis dengan humas tentang suatu peristiwa atau mengadakan konferensii i i i i i

pers dengan mengundang jurnalis. Dalam acara tersebutdilakukan dialog


i i i i i

dan tanya jawab antara humas pers. Publisitas tulisan adalah publisitas yang i

berasal dari informasi tertulis yang dibuat oleh humas. Humas dapat
i i i

13
mengirimkan informasi tertulis kepada media dalam bentuk pers relis,
i i i i i i i

presskit atau letter of denial. Semua contoh produk tertulis yang telah
i i i i i i i

dibuat untuk publisitas itu bisa dikirim melalui website, email, whatsapp, i i i i

facebook, twitter dan faksimili.


i i

2. Berdasarkan dampak: publisitas positif dan negatif. Publisitas positif dan


i i

negatif adalah publisitas yang m emberikan dampak positif atau n egatif bagi
i i i i

perusahaan. Berikut contoh publikasi negatif pada insitusi TNI.


i i i

3. Berdasarkan peristiwa: publisitas terencana dan tidak terencana.Publisitas


i i i i i i

terencana merupakan publisitas yang timbul dari kegiatan (event) yang


i i i i i i

diselenggarakan secara sadar oleh humas, kemudian dikomunikasikan


i i i i i

kepada media. Contoh, sebuah sekolah mendapatkan akreditasi A dan


i i i i i i

memberitahukannya ke media untuk disebarkan ke publik. Sedangkan


i i i i i i i

publisitas yang tidak terencana atau spontan, contohnya adalah kecelakaan i i i i

pesawat, kasus kehilangan uang nasabah pada sebuah bank dan lain-lain.
i i i

Frazier Moore membagi publisitas ke dalam beberapa jenis, yaitu;


i i i i i i i

a. Siaran berita (berita-berita tentang aktifias perusahaan. i i i i i

b. Artikel feature bisnis. i i i

c. Artike pelayanan masyarakat. i i

d. Publisitas keuangan. i

e. Publisitas barang produksi.


f. Publisitas bergambar. i

g. Publisitas bahan latar belakang redaksional. i i

h. Publisitas darurat (publisitas untuk menjelaskan peristiwayang dapat i i i

merusak citra perusahaan dan terjadisecara cepat dan tanpa perencanaan.


i i i i i i i

(Moore, Frazier, 2000). i i

14
3.3 Membina Hubungan dengan Pers
Dalam melaksanakan program kerja dan kegiatan, humas dan wartawan
tidak dapat dipisahkan. Humas memerlukan wartawan untuk publikasi dan
pencitraan. Walaupun sudah ada media baru untuk mempublikasi kegiatan-
kegiatannya, media massa merupakan pendukung untuk proses publikasi
berbagaiprogram kerja kegiatan atau kehumasan demi kelancaran kegiatan
komunikasi humas dengan masyarakat. Di lain pihak, wartawan pun
membutuhkan humas untuk sumber berita maupun alasan finansial perusahaan
seperti kerja sama iklan. Hubungan yang efektif antara humas dan wartawan
adalah hubungan yang membawa keuntungan atau keuntungan bagi keduanya.
Hubungan media atau media massa adalah kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh individu atau profesi humas suatu organisasi untuk menjalin
pemahaman dan hubungan baik dengan media guna mencapai publikasi
organisasi yang paling komprehensif dan seimbang.
Analisis Frank Jefkins terkait Tujuan utama hubungan pers adalah
menciptakan informasi dan pemahaman. Jadi bukan sekedar menyebarkan pesan
sesuai keinginan organisasi atau pelanggan, menyebarkan citra produk atau figur
yang lebih indah dari aslinya. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk mendikte
apa yang harus dipublikasikan atau disiarkan oleh media, setidaknya dalam
masyarakat demokratis (Nova, Firsan, 2009)
Manfaat media relations adalah sebagai berikut:
1. Membangun pemahaman mengenai peran dan tanggung jawab organisasi dan
media.
2. Membangun rasa saling percaya melalui prinsip saling menghormati dan
menghargai serta kejujuran dan kepercayaan.
3. Memberikan/Mendapatkan informasi yang akurat, jujur dan mampu
mengedukasi masyarakat.
Upaya membangun hubungan baik dengan pers dapat dilakukan
dengan mengirimkan siaran pers kepada media, mengadakan konferensi pers,
merumuskan isu-isu penting yang menjadi perhatian media dalam organisasi,
mengadakan pertemuan dengan media dan mengadakan kunjungan pers di
tempat, mengorganisir acara khusus, wawancara, bertindak sebagai sumber media
dan memantau media.

15
Hubungan dengan pers ada baiknya jika humas juga mengetahui
beberapa prinsip dalam membangun hubungan dengan media (Rachmadi,
1994), yaitu:
1. Kejujuran dan kesederhanaan mutlak
2. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers.
3. Perhatikan perilaku saat berhadapan dengan media. Misalnya, jangan
meminta siaran pers.
4. Jangan menutup saluran informasi, misalnya humas mengucapkan ‘no
comment’, tidak tahu dan tolong jangan dimuat hingga ‘off the record’. Hal
ini bisa membuat pers mencari pihak tidak resmi lainnya,
sehinggapemberitaannya tidak bisa lagi dikontrol oleh humas.
5. Jangan membanjiri media dengan berbagai publisitas yang tujuannya tidak
jelas.
6. Selalu memperbaharui setiap daftar identitas setiap reporter untuk
membangun hubungan yang baik dengan media (good media relationship)
Bentuk kegiatan hubungan pers menurut Aceng Abdullah dalam ‘Press
Relations Kiat Berhubungan dengan Media Massa’ yang dikutipdalam buku
Nova (2011:208), sebagai berikut :
a. Penyebaran siaran pers. Siaran pers biasanya merupakan siaran pers berita
yang didistribusikankepada jurnalis atau media massa, dan biasanya
kegiatanini yang paling efektif.
b. Konferensi pers atau jumpa pers. Biasanya dilakukan sebelum atausesudah
suatu peristiwa penting dan besar. Pertemuan khusus dengan pers, yang
bersifatresmi atau sengaja diselenggarakan oleh pejabat humas yang
berfungsi sebagai narasumber untuk menjelaskan suatu rencana atau suatu
permasalahan. Konferensi pers ini biasanya diakhiri dengan makan bersama.
c. Kunjungan pers. Kunjungan pers atau press tourmerupakan kegiatan
mengajak wartawanyang sudah dikenal baik dengan humas mengunjungi
suatu tempat yang berkaitan erat dengan pekerjaan lembaga atau instansi
terkait. Misalnya untuk melaporkan secara langsung pembukaan suatu
pabrik, peristiwa atau kejadian yang menimpa perusahaan, dan lain-lain.
d. Resepsi pers. Resepsi pers dan press gatheringmerupakan kegiatan dima para
insan media massa diundangdalam sebuah resepsi atau acara khusus bagi
para pemburuberita.Berupa makan malam pers/wartawan, keikutsertaan

16
dalam acara resepsi/seremonial tertentu baikformal/informal. Ada juga
melalui acara olahragabersama, pertemuan bersama dalam rangka ulang
tahun perusahaan atau acara keagamaan misalnya buka puasabersama.
Terkadang humas dapat menambahkan siaran pers.
e. Peliputan. Kegiatan peliputan merupakan kegiatan pers yang paling terkenal,
biasanya dilakukan bila lembaga tersebut mengadakankegiatan tertentu yang
layak diberitakan.
f. Wawancara pers. Suatu kegiatan yang diawali dengan inisiatif media untuk
memperoleh berita setelah adanya kesepakatan atau konfirmasi dengan
sumbernya.
Sedangkan menurut Jefkins(Nova,2011:210-211), Ada hubungan
dengan media yang membuat kita bisa lebih dekat dengan media, sebagai
berikut :
1. Kontak Pribadi (personalcontact). Pada dasarnya keberhasilan pelaksanaan
kerja media dan pers bergantung pada kontak personal antara dua pihak
mengenai “apa dan bagaimana” yang muncul melalui hubungan informal.
2. Pelayanan informasiberita (news service). Menyediakan informasi, publikasi
dan berita, baik dalam bentuk tertulis maupun cetak (siaran pers, buletin,
foto) maupun rekaman (pesan video, kaset, slide). Kegiatan PR dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada media dengan
menyediakan informasi, publikasi dan berita.
3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingencyplan).Untuk menjaga
hubungan baik dengan media, seorang profesional PR harus siap
mengantisipasi dan menangani permintaan pers yang tiba-tiba untuk
wawancara, dukungan, dll. Humas harus siap melayaninya.

Prinsip dalam menangani pers adalah sikap jujur, adil,terbuka,


bersahabat, tegas, dan profesional.Saling mengenal dengan baik secara individu
dan profesional,namun tetap menjaga jarak demikerahasiaan institusi. Humas
memberikan pelayanan terbaik kepada media dan tidak menutup saluran
informasi, terutama jika terjadi masalah. Penting untuk memahami tugas,
tanggung jawab, dan kewajiban kerja satu sama lain serta mengikuti etika
profesional satu sama lain.Selain itu, sebagai tanda perhatian untuk membina
hubungan baik, humas perlu sekali-sekali memberikan iklan insidentil diluar

17
iklanpromosi, seperti pengumuman publik yang bekerja sama dengan media,
iklan ulang tahun lembaga pers, serta Bentuklah proyek publikasi bersama
dengan media dengan menulis review berita atau artikel (iklan) tentang
produk atau jasa yang ingin Anda promosikan secara efektif melalui kerja sama
PR dan pers.

Contoh Kasus Hubungan dengan Pers:

Hubungan pers Sumatera Barat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat


sempat memanas dan ‘dingin’ selama beberapa bulan. Bahkan, pers Sumbar
sempat melaporkan Pemprov ke Polda Sumbar terkait penghalangan kerja
wartawan yang melanggar Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Puncak masalah hingga Pemprov dilaporkan ke Polda Sumbar adalah saat
sejumlah wartawan diusir ketika hendak meliput pelantikan Wakil Walikota
Padang Ekos Albar di Auditorium kantor Gubernur, 9 Mei 2023.
Staf Pemprov saat itu mengatakan pada wartawan bahwa yang boleh meliput
hanya anggota prokopim (bagian protokol dan komunikasi pimpinan) dan
beberapa media yang ditunjuk. Padahal, wartawan yang diusir itu juga
merupakan wartawan yang kerap meliput kegiatan Pemprov Sumbar.
Tindak pengusiran tersebut diduga melanggar Pasal 18 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pasal itu menyatakan, ”Setiap
orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang
berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 Ayat
(2) dan Ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau
denda paling banyak Rp 500 juta.”
Usai insiden itu, sekitar seratus jurnalis berunjuk rasa di depan kantor gubernur
Sumbar. Upaya merintangi liputan itu juga dilaporkan ke Polda Sumbar
Perwakilan jurnalis yang menjadi korban pengusiran didampingi Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Pers Padang melaporkan orang-orang yang mengusir
atau menghalang-halangi kerja jurnalis itu serta pemberi perintah pengusiran ke
Polda Sumbar.
Para jurnalis yang berunjuk rasa terdiri dari berbagai media, baik lokal maupun
nasional. Mereka dari anggota organisasi jurnalis seperti Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) Padang, Pewarta Foto Indonesia (PFI), Ikatan Jurnalis
Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar, PWI Sumbar serta jurnalis yang tidak

18
tergabung organisasi. Saat berunjuk rasa, jurnalis juga melakukan teaterikal
guna menggambarkan susahnya Gubernur Sumbar diwawancarai.
Aksi itu sebenarnya merupakan puncak kekecewaan jurnalis terhadap Gubernur
dan Pemerintah Provinsi Sumbar. Karena, bukan kali itu sajaberpolemik dengan
jurnalis.Pertengahan April 2023, Gubernur Sumbar Mahyeldi menuding media
memuat hoaks terkait berita ia membolehkan ASN menggunakan mobil dinas
saat libur Lebaran. Padahal, berita itu berdasarkan hasil wawancara dengan
Mahyeldi. Selain itu, berita berisi informasi serupa disebarkan oleh Biro
Administrasi Pimpinan Sumbar secara luas ke media.Akhir Agustus 2021,
ajudan Gubernur Sumbar juga membatas-batasi kegiatan jurnalistik. Ajudan
mengintimidasi dan mendikte jurnalis agar tidak melontarkan pertanyaan-
pertanyaan tertentu yang dianggap sensitif bagi Gubernur.Hubungan yang
memanas itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika staf Pemprov tersebut bisa
memahami kerja wartawan dan humas cepat merespons kekecewaan wartawan.
(*)

19
20
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied, 2010. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 2003. Public Relations Terjemahan Edisi Kelima.
PT Gelora Aksara Pratama.
Kriyantono,Rachmat, PhD, 2021. Best Practice Humas (Public Relations) Bisnis dan
Pemerintah; Manajemen Humas, Teknik Produksi Media Publisitas & Public
Relations Writing. Kencana: Jakarta.
Lukitowati, Suci, SP, MA, 2019. Buku Ajar Humas Pemerintahan. Jawa Tengah:
Lakeisha.
Moore, Frazier, 2000. Hubungan Masyarakat : Prinsip, Kasus, dan Masalah. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nova, Firsan, 2009. Crisis Public Relations; Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Rachmadi. F, 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia.
Jurnal:
Kurniadi, Hayatullah & Hizasalasi, Mohamad. “Strategi Komunikasi Dalam
Kampanye Diet Kantong PlastikOleh Gidkp di Indonesia”. Jurnal Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Riau, Medium, Volume 6 Nomor 1 (2017)

21

Anda mungkin juga menyukai