Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Sisingamangaraja No 2 Jakarta Selatan Telp : 021-7228901, 7393939 : www.bpn.go.id.

Nomor : KP.01.02/915-100.2/IV/2020 Jakarta, 9 April 2020


Sifat : Segera
Lampiran :
Hal : Inpassing Jabatan Fungsional
Perbendaharaan

Yth. 1. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat;


2. Para Sekretaris Direktorat Jenderal;
3. Sekretaris Inspektorat Jenderal;
4. Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional;
5. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional.
di Tempat

Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2018 tentang Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 54 Tahun
2018 tentang Jabatan Fungsional Pranata Keuangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN), dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN dan
Pranata Keuangan APBN berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang pengelolaan keuangan APBN pada Instansi Pusat
dan Instansi Vertikal.
2. Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN
merupakan Jabatan Fungsional kategori keahlian yang terdiri dari:
a. Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Pertama (III/a dan III/b);
b. Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda (III/c dan III/d); dan
c. Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya (IV/a, IV/b dan IV/c).
Pejabat Analis Pengelolaan Keuangan APBN dapat ditugaskan sebagai:
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK); atau
2) Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM).
Analis Pengelolaan Keuangan APBN yang diberikan tugas sebagaimana
dimaksud di atas harus memiliki Surat Keputusan Pengangkatan/
Penetapan sebagai PPK atau PPSPM; dan Sertifikat Kompetensi sebagai
pengelola keuangan APBN yang dikeluarkan oleh instansi pembina.

3. Jabatan...
3. Jabatan Fungsional Pranata Keuangan APBN merupakan
Jabatan Fungsional kategori keterampilan yang terdiri dari:
a. Pranata Keuangan APBN Terampil (II/c dan II/d);
b. Pranata Keuangan APBN Mahir (III/a dan III/b); dan
c. Pranata Keuangan APBN Penyelia (III/c dan III/d).
Pejabat Pranata Keuangan APBN dapat diberikan tugas sebagai:
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
2) Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM);
3) Bendahara Penerimaan;
4) Bendahara Pengeluaran; atau
5) Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Pranata Keuangan APBN yang diberikan tugas sebagaimana dimaksud
di atas harus memiliki Surat Keputusan Pengangkatan/Penetapan
sebagai PPK, PPSPM atau Bendahara; dan Sertifikat Kompetensi sebagai
pengelola keuangan APBN yang dikeluarkan oleh instansi pembina.
4. Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan
Keuangan APBN dan Pranata Keuangan APBN dilakukan melalui
pengangkatan:
a. pertama (pengangkatan dari Formasi CPNS);
b. perpindahan dari jabatan lain;
c. penyesuaian/inpassing; dan
d. promosi.
5. Sesuai dengan ketentuan Pasal 46 Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2018 tentang
Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 54 Tahun 2018 tentang
Jabatan Fungsional Pranata Keuangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dijelaskan bahwa Pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional Pranata Keuangan APBN melalui penyesuaian/inpassing
dilaksanakan 1 (satu) kali untuk paling lama 2 (dua) tahun sejak tanggal
28 Oktober 2018.
6. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) melaksanakan penyesuaian/
inpassing Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN dan
Pranata Keuangan APBN hingga bulan 23 Oktober 2020 batas akhir
pelantikan Pejabat Fungsional, dengan persyaratan dan mekanisme
sebagaimana terlampir.
7. Pendaftaran inpassing dilakukan secara online melalui e-
jafung.kemenkeu.go.id, dan untuk masing-masing satuan kerja dapat
membuat permohonan akun melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) di lokasi masing-masing satuan kerja setelah mendapat
persetujuan formasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.
8. Sehubungan...
8. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dimohon kepada Saudara untuk
segera melakukan penghitungan kebutuhan formasi (aplikasi
penghitungan dan tata cara pengisian sebagaimana terlampir) dan
mengajukannya kepada Biro Organisasi dan Kepegawaian sebagai bahan
pengusulan formasi ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi paling lambat 2 Mei 2020 serta menyampaikan
informasi kepada Pegawai yang ingin berkarir dalam jabatan fungsional
dengan tata cara dan mekanisme sebagaimana terlampir paling lambat
31 Juli 2020.
9. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Anggit Wahyu Nur
Hadhini (081294409558).
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima
kasih.

a.n. Menteri Agraria dan Tata Ruang/


Kepala Badan Pertanahan Nasional
Sekretaris Jenderal
u.b.
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian,

Drs. Dalu Agung Darmawan, M.Si.


NIP. 19671023 199103 1 005
Tembusan:
Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, di Jakarta.
Lampiran Surat Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : KP.01.02/915-100.2/IV/2020
Tanggal : 9 April 2020

A. MEKANISME PENGUSULAN & PENETAPAN FORMASI

5 3

Penetapan
Formasi Rekomendasi
formasi

usulan & kompilasi


KEMEN
rekomendas K/L & usulan DJPB
PAN RB
i formasi formasi

4
2

Usulan
BKN penghitungan
formasi
1

Satker
(Kanwil/Kantah)

1. Satuan Kerja (Satker) melakukan penghitungan kebutuhan formasi


Jabatan Fungsional dan menyampaikannya secara hierarkis kepada
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian.
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian menyampaikan usulan formasi Jabatan
Fungsional kepada DJPb.
3. DJPb melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas usulan
formasi Jabatan Fungsional.
4. Berdasarkan rekomendasi DJPb, Pejabat Pembina Kepegawaian
menyampaikan usulan formasi Jabatan Fungsional kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan tembusan
ke Badan Kepegawaian Negara untuk ditetapkan.
5. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menetapkan dan menyampaikan formasi Jabatan Fungsional tersebut
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Kementerian dengan tembusan ke
Badan Kepegawaian Negara dan Instansi Pembina, dimana nantinya
Penetapan ini yang akan digunakan oleh satuan kerja untuk mengajukan
akun dalam e-jafung untuk melakukan pendaftaran secara online.
B. MEKANISME INPASSING

Seleksi inpassing
dan rekomendasi
3

2
K/L Seleksi awal
dan usulan
DJPb

SK Monitoring
Jafung

Usulan dan
Dokumen BKN
persyaratan Kanwil
1

Periksa

Satker KPPN

1. Kepala Satker menyeleksi usulan Pegawai dan menyampaikan dokumen


usulan calon peserta inpassing yang memenuhi persyaratan secara
hierarkis kepada Biro Organisasi dan Kepegawaian dengan melakukan
pendaftaran secara online melalui e-jafung.kemenkeu.go.id dokumen
petunjuk manual e-jafung terlampir (softcopy).
Untuk membuat akun pada e-jafung.kemenkeu.go.id Satker dapat
mengajukan permohonan pembuatan akun ke KPPN di lokasi Satker
dengan melampirkan Surat Persetujuan Formasi dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
2. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian melakukan seleksi awal atas
usulan calon peserta inpassing dari Satker, dan menyampaikan usulan
inpassing kepada DJPb.
3. Berdasarkan usulan Kementerian, DJPb melakukan seleksi inpassing dan
menetapkan hasilnya berupa rekomendasi pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional (jafung) melalui inpassing.
4. Berdasarkan rekomendasi inpassing dari DJPb, Biro Organisasi dan
Kepegawaian mengangkat PNS dalam Jabatan Fungsional melalui
inpassing, dan menyampaikan Salinan Keputusannya kepada Badan
Kepegawaian Negara, DSP, dan KPPN.

C. KETENTUAN DAN PERSYARATAN INPASSING

1. Ketentuan:
a. Seleksi inpassing ditujukan bagi PNS yang telah dan masih
menjalankan tugas di bidang Pengelolaan Keuangan APBN berdasar
keputusan Pejabat yang berwenang.
b. Seleksi inpassing sebagaimana dimaksud huruf a dilaksanakan untuk
pengangkatan:
1) Pranata Keuangan APBN jenjang terampil, mahir dan penyelia; dan
2) Analis Pengelolaan Keuangan APBN jenjang ahli pertama, ahli muda,
dan ahli madya.
c. Pelaksanaaan Penyesuaian/Inpassing harus didasarkan kebutuhan
jabatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
2. Persyaratan:
a. Pranata Keuangan APBN
1) berstatus PNS;
2) memiliki integritas dan moralitas yang baik;
3) sehat jasmani dan rohani;
4) berijazah paling rendah D-3 (Diploma-Tiga);
5) golongan/pangkat minimal II/b (Pengatur Muda Tingkat I);
6) memiliki pengalaman paling singkat 2 (dua) tahun dan masih
melaksanakan tugas di bidang Pengelolaan Keuangan APBN; dan
7) nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
8) tidak sedang menjalani hukuman displin tingkat sedang/berat
dan/atau tidak sedang dalam proses pemeriksaan dengan ancaman
hukuman disiplin tingkat sedang/berat;
9) tidak sedang menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
pada saat penyesuaian/inpassing;
10) tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan Negara pada saat
penyesuaian/inpassing.
b. Analis Pengelolaan Keuangan APBN
1) berstatus PNS;
2) memiliki integritas dan moralitas yang baik;
3) sehat jasmani dan rohani;
4) berijazah paling rendah D-4 (Diploma-Empat)/S-1 (Strata-Satu);
5) golongan/pangkat minimal III/a (Penata Muda);
6) memiliki pengalaman paling singkat 2 (dua) tahun dan masih
melaksanakan tugas di bidang Pengelolaan Keuangan APBN; dan
7) nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
8) tidak sedang menjalani hukuman displin tingkat sedang/berat
dan/atau tidak sedang dalam proses pemeriksaan dengan ancaman
hukuman disiplin tingkat sedang/berat;
9) tidak sedang menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
pada saat penyesuaian/inpassing;
10) tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan Negara pada saat
penyesuaian/inpassing.
3. Dokumen Kelengkapan:
a. Dokumen Penetapan Kebutuhan Jabatan Fungsional;
b. Data dan hasil verifikasi administrasi;
c. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir;
d. Fotokopi SK kenaikan pangkat terakhir;
e. Fotokopi nilai kinerja 2 tahun terakhir;
f. Daftar riwayat hidup dan Surat Pernyataan pengalaman 2 tahun dalam
pengelolaan keuangan APBN dan masih menjabat yang ditetapkan oleh
atasan yang bersangkutan paling rendah Pejabat Administrator sesuai
dengan format yang telah ditetapkan (dapat diunduh melalui aplikasi
setelah mendapatkan akun);
g. Fotokopi SK Penempatan terakhir;
h. Surat Pernyataan Kesediaan diangkat dalam Jabatan Fungsional;
i. Surat Keterangan sesuai format:
1) tidak menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang/berat;
2) tidak sedang menjalankan tugas belajar;
3) tidak sedang menjalankan cuti di luar tanggungan negara.

D. TATA CARA PENGISIAN FORMASI

Silahkan buka file excel [formasi final leg 2] yang terlampir, dalam file
tersebut terdapat 5 (lima) sheet, 3 (tiga) sheet berwarna kuning yaitu Profil
Satker, Inputan, dan Referensi dimana dalam sheet ini diminta untuk
mengisikan data-data, serta 2 (dua) sheet berwarna netral yaitu
KJF_Final_KL dan Rekap KJF.
1. Sheet Profil Satker
Silahkan masukkan data-data yang diminta sesuai data pada DIPA dan
data Pejabat Perbendaharaan di masing-masing satuan kerja. Untuk isian
Eselon Kepala Kantor wajib diisi dengan pilihan yang tersedia yaitu
Administrator untuk Kantor Pertanahan, Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama untuk Kantor Wilayah BPN/STPN, dan Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya untuk Direktorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, dan Inspektorat
Jenderal.
2. Sheet Inputan
Silahkan masukkan data-data yang diminta pada kolom yang berwarna
kuning. Pada angka 1 sampai dengan angka 10 diisi sesuai dengan kegiatan
pada DIPA. Dengan keterangan n = tahun 2020, n+1 = proyeksi tahun 2021,
n+2 = proyeksi tahun 2022, n+3 = proyeksi tahun 2023, n+4 = proyeksi
tahun 2024. Penjelasan terkait data-data yang diminta dijelaskan dalam
kolom keterangan ataupun beberapa penjelasan data dapat dilihat dalam
sheet Referensi.
Serta menginputkan data Pejabat Perbendaharaan tahun 2020 saat ini ke
dalam jenjang jabatan dengan memperhatikan pangkat dan pendidikan saat
ini, serta proyeksi perubahan kenaikan pangkat ataupun pensiun. Dengan
keterangan jika pendidikan SMA atau Diploma Tiga maka yang
bersangkutan dapat dikelompokkan dalam Jabatan Terampil, Mahir,
ataupun Penyelia sesuai dengan pangkatnya. Apabila Pendidikan Diploma
IV/Sarjana/Magister dapat dikelompokkan dalam Jabatan Pertama, Muda,
ataupun Madya sesuai dengan pangkatnya.

3. Hasil dari penginputan data dalam sheet Inputan dapat dilihat kebutuhan
Pejabat Fungsional Perbendaharaan dalam sheet KJF_Final_KL dan
rekapan kebutuhan Pejabat Perbendaharaan di sheet Rekap_KJF.

a.n. Menteri Agraria dan Tata Ruang/


Kepala Badan Pertanahan Nasional
Sekretaris Jenderal
u.b.
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian,

Drs. Dalu Agung Darmawan, M.Si.


NIP. 19671023 199103 1 005

Anda mungkin juga menyukai