Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sadam Husein

NIP : 199301012019031005
Angkatan : VII

1. Judul:
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN) Lakukan Percepatan pelaksanaan Reforma Agraria.

2. Identifikasi Masalah:
a. Belum terdaftarnya seluruh bidang tanah di Indonesia yang
menyebabkan Permasalahan konflik agraria dan sengketa tanah serta
mengurangi ketimpangan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah.
b. Belum terbangunnya Koordinasi yang baik antara Pusat dan Daerah
dalam rangka pelaksanaan Reformasi Agraria 2019.

3. Uraikan Kasus berdasarkan Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Whole of Goverment, Pelayanan
Publik, dan Manajemen ASN. (Minimal terdapat 3 materi terkait):

Nilai Akuntabilitas:
Lingkungan Kerja yang Akuntabel:
a. Kepemimpinan
Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria H. S. Muhammad Ikhsan,
Kepala Subdirektorat Penguasaan Tanah Obyek Landreform dan Ganti
Kerugian pada Direktorat Landreform Kementerian ATR/BPN Yang
Berkomitmen untuk mencapai kenerja seluruh bidang tanah di
Indonesia terdaftar tahun 2025.
b. Transparansi
Kepala Subdirektorat Penguasaan Tanah Obyek Landreform dan Ganti
Kerugian pada Direktorat Landreform Kementerian ATR/BPN
membangun koordinasi yang baik antara pusat dengan daerah dalam
rangka pelaksanaan kegiatan.
c. Integritas
Seluruh bidang tanah terdaftar tahun 2025 dengan arget redistribusi
tanah tahun 2017 sebesar kurang lebih 23.000 bidang, tahun 2018
sebesar 350.000 bidang dan tahun 2019 sejumlah 750.000 bidang,
naik 2 (dua) kali lipat lebih dari target tahun 2018.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Percepatan pelaksanaan Reforma Agraria dapat menghindari adanya
permasalahan konflik agraria dan sengketa tanah serta mengurangi
ketimpangan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden No.86 Tahun
2018 tentang Reforma Agraria.
e. Pelaporan yang sesuai Target sesuai dengan pernyataan target bidang
penataan agraria terus meningkat. Contohnya target redistribusi tanah
tahun 2017 sebesar kurang lebih 23.000 bidang, tahun 2018 sebesar
350.000 bidang dan tahun 2019 sejumlah 750.000 bidang, naik 2 (dua)
kali lipat lebih dari target tahun 2018. Dan telah di laporkan secara
publik.

Nilai Nasionalisme:
a. Tanggung Jawab
Mendaftarkan seluruh bidang tanah di Indonesia Sesuai Peraturan
Presiden No.86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.
b. Kesadaran
Perlu mendaftarkan Tanah untuk mengurani sengketa tanah yang ada
di Indonesia Sesuai pernyataan Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan
Agraria H. S. Muhammad Ikhsan
c. Kebersamaan dan Kekompakan
Kebersamaan Jajaran Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan
pendaftaran bidang tanah yang ada di Indonesia : Sekretaris Direktorat
Jenderal, para Direktur, para Kasubdit, Kepala Bagian di lingkungan
Ditjen Penataan Agraria, para Kepala Bidang Penataan Pertanahan
Kantor Wilayah BPN
seluruh Indonesia dan beberapa Kepala Kantor Pertanahan, total 150
peserta diundang.
d. Kekuatan
e. Keuletan

Nilai Etika:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
d. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai Komitmen Mutu:
a. Nyata
Mutu Pelayanan yang dihasilkan nyata dengan terdaftarnya seluruh
bidang tanah di Kementerian ATR/BPN
b. Kehandalan
Bidang tanah yang terdaftar dapat di andalkan untuk menyelesaikan
sengketa konflik pertanahan.
c. Cepat Tanggap
Reforma Agraria harus dipercepat serta ditata kembali sebagai upaya
untuk mengurangi ketimpangan penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah.

Nilai Whole of Government:


a. Koordinasi
Koordinasi antara Pusat dan Daerah dalam Reformasi Agraria
Sekretaris Direktorat Jenderal, para Direktur, para Kasubdit, Kepala
Bagian di lingkungan Ditjen Penataan Agraria, para Kepala Bidang
Penataan Pertanahan Kantor Wilayah BPN seluruh Indonesia dan
beberapa Kepala Kantor Pertanahan, total 150 peserta diundang.
b. Kolaborasi
Kolaborasi Antara Pusat dan Daerah Sehingga seluruh bidang tanah
terdaftar.
c. Kerjasama
Kerjasama antara Pusat dan Daerah (Sekretaris Direktorat Jenderal,
para Direktur, para Kasubdit, Kepala Bagian di lingkungan Ditjen
Penataan Agraria, para Kepala Bidang Penataan Pertanahan Kantor
Wilayah BPN seluruh Indonesia dan beberapa Kepala Kantor
Pertanahan, total 150 peserta diundang.
d. Menyepakati Bersama

Nilai Anti Korupsi :


a. Tidak adanya pelanggaran korupsi yang terlihat dalam isu seperti tindak
Konflik Kepentingan atau Praktik Korupsi Kolusi atau Neopotisme KKN

Nilai Pelayanan Publik:


a. Responsif
Memahami tingginya permasalahan sengketa konflik pertanahan yang
terjadi di masyarakat.
b. Tidak Diskriminatif
Tidak Membeda – bedakan suku, golongan, agama dll karena
mendaftarkan seluruh bidang tanah di Indonesia.
c. Mudah dan Murah
d. Efektif & Efesien
Pelayanan Publik Efektif sehingga mengurangi permasalahan sengketa
konflik pertanahan efesien
e. Akuntabel
f. Berkeadilan
Memberikan keadilan atas tanah menghindari adanya permasalahan
konflik agraria dan sengketa tanah serta mengurangi ketimpangan
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.
g. Partisipatif
Masyarakat ikut terlibat dalam pelaksaan Reforma Agrari contoh pada
pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah (IP4T)

Nilai Manajemen ASN:


a. Profesional
Mencetak Pegawai BPN yang mampu mendaftarkan Seluruh Bidang
Tanah di Indonesia, serta penetapan target setiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai