Anda di halaman 1dari 8

Nama : Eko Fernando Agustinus Sitanggang, ST

NPM : 211351026

No Ujian : 049/UTS-PW/2021

Nama Dosen : Dr. Anggiat Sinurat, M.Si

Mata Kuliah : Analisis Lokasi dan Perencanaan Tata Ruang

1. Uraikan proses terbentuknya wilayah pemasaran hexagonal dari


Christaller!
Jawab :
Proses terbentuknya wilayah pemasaran hexagonal dari Christaller adalah
sebagai berikut :

1. Mula mula terbentuk areal perdagangan satu komoditi berupa


lingkaran . setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan
threshold pada komiditi tersebut.
2. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range, dari
komoditi tersebut yang lingakrannya boleh tumpang tindih.
3. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan
sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh
dataran yang tidak lagi tumpang tindih.
4. Tiap barang berdasarkan tingkatordenya memiliki heksagonal sendiri
sendiri. Dengan mengunnakan k=3, barang orde I lebar heksagonalnya
3 kali lebar heksagonal barang orde II. Tiap heksagonal pusat yang
besar kecilnya sesuai dengan besar heksagonal tersebut.

2. Gambarkan dan jelaskan kurva sewa tanah dan diagram cincin dari
Von Thunen !
Jawab :
Menggambarkan hubungan antara sewa tanah dengan jarak dari pasar.
Kemiringan kurva berbeda antara satu jenis kegiatan/ produksi dengan
kegiatan/ produksi lainnya.
Kurva A menggambarkan kurva permintaan tanah (sewa tanah) untuk
kegiatan A, sedangkan kurva B menggambarkan kurva permintaan tanah
(sewa tanah) untuk kegiatan B. Kegiatan A bersifat tak acuh (indefference)
pada kurva permintaan tanah tersebut. Artinya, bagi mereka adalah sama
saja berlokasi di titik mana pun pada cakupan kurva tersebut, setelah
membandingkan antara sewa tanah dengan jauhnya lokasi ke pasar yang
berbanding terbalik. Karena perbedaan kurva permintaan antara kegiatan
A dengan kegiatan B, maka sampai jarak T akan dimenangkan oleh
kegiatan A, sedangkan setelah titik T dimenangkan oleh kegiatan B.

Diagram Cincin Von Thunen membandingkan hubungan antara biaya


produksi, harga pasar dan biaya transportasi.
Bahwa sewa suatu lahan akan berbeda-beda nilainya tergantung tata guna
lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat pasar atau kota tentunya lebih
mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat pasar. Karena jarak yang
makin jauh dari pusat pasar, akan meningkatkan biaya transportasi. Semua
kegiatan yang selalu perpusat pada kota menjadikan kota memiliki tata
guna lahan yang menggiurkan untuk mendapat keuntungan bagi petani,
investor, pedagang, dan lain - lain.

4. Jelaskan terjadinya aglomerasi menurut Richardson !


Jawab :
Aglomerasi menurut Richardson menyebabkan efisiensi produksi
perusahaan yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Richardson mengemukakan bahwa aktivitas
ekonomi atau perusahaan-perusahaan cenderung untuk berlokasi pada
pusat kegiatan dalam usaha mengurangi ketidak pastian dalam
keputusan yang diambil guna meminimumkan resiko. Faktor unsur
ketidak pastian minimum dapat diperoleh pada pusat kegiatan, sehingga
dengan demikian keputusan lokasi didasarkan pada kriteria lain selain
keuntungan dan biaya-biaya langsung. Dalam hal ini, baik kenyamanan
(amenity) maupun keuntungan agglomerasi merupakan penentu lokasi
yang penting, yang menjadi daya tarik lokasi yang lebih kuat.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan: a. Pengertian ruang; b. Tata


ruang c. Perencanaan tata ruang; d. Pemanfaatan ruang dan e.
Pengendalian pemanfaatan ruang !
Jawab :
a. Pengertian ruang adalah wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
b. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang yang disusun
secara nasional, regional, dan lokal.
c. Perencanaan Tata Ruang adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah yang disusun guna menjaga integritas ,
keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah dan antar
sector, serta keharmonisan antar lingkungan alam dengan lingkungan
buatan untuk meningkatkan kesejahteraan
d. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana
tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya.
e. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah, upaya untuk mewujudkan
tertib tata ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang
dimaksudkan agar pemanfaatan ruang dilakukan sesuai dengan
rencana tata ruang.

6. Jelaskan tujuan dan manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah suatu


Kota sebagai dokumen perencanaan !.
Jawab :
Tujuan Rencana Tata Ruang adalah untuk mewujudkan :
a. Ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;
b. Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
c. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi,
kabupaten/kota;
d. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi.
e. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka perlindungan fungsi
ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang;
f. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah;
g. Keseimbangan dan keserasian antar sektor; dan
h. Pertahanan dan keamanan yang dinamis serta integrasi nasional.

Manfaat rencana tata ruang wilayah adalah :


a. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten
atau kota.
b. Mewujudkan keresasian pembangunan wilayah Kabupaten/Kota
dengan wilayah sekitarnya.
c. Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah kabupaten atau kota yang
berkualitas.

7. Tuliskan dan jelaskan apa yang menjadi muatan Tata Ruang Kota
dan apa fungsi RTRK itu !
Jawab :
Rencana Teknik ruang Kota (RTRK) : rencana geometris pemanfaatan
ruang kota yang mencakup satu atau bebrapa unit lingkungan
perencanaan.
a. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota
b. Rencana struktur ruang wilayah kota yang meliputi sistem perkotaan
di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem
jaringan prasarana wilayah kota
c. Rencana pola ruang wilayah kota yang meliputi kawasan lindung kota
dan kawasan budi daya kota
d. Penetapan kawasan strategis kota;
e. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi indikasi program
utama jangka menengah lima tahunan; dan
f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
Fungsi RTRK adalah sebagai dasar dan acuan dalam :
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
kota;
d. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar
sektor;
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
f. Penataan ruang kawasan strategis kota.

9. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang syarat Ruang Terbuka Hijau
(RTH) dan Kawasan Permukiman.
Jawab :
Syarat Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau (RTH) terdiri dari ruang
terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat adalah.
a. Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga
puluh) persen dari luas wilayah kota.
b. Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit
20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota.
c. Distribusi ruang terbuka hijau publik sebagaimana dimaksud di atas
disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan
memperhatikan rencana struktur dan pola.
d. Persyaratan dan Standar Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini tertuang
dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2020 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan.
Syarat Kawasan Permukiman adalah :
1. Lokasi

a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti


bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang
tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;

b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir


(TPA) sampah atau bekas tambang;

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah


kebakaran seperti alur pendaratan penerbangan.

2. Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari


gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu
lingkungan.

3. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman


4. Prasarana dan sarana lingkungan

a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga


dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan;

b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat


perindukan vektor penyakit;

c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi


jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak
membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan
harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan, jalan tidak
menyilaukan mata;
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air
yang memenuhi persyaratan kesehatan;

e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus


memenuhi persyaratan kesehatan

f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus


memenuhi syarat kesehatan;

g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan,


komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan,
kesenian, dan lain sebagainya;

h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan


penghuninya;

i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak


terjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan
keracunan.

Anda mungkin juga menyukai