Anda di halaman 1dari 4

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

Pengertian Rencana Tata Ruang Wilayah – Aspek –


Jenisnya
Sebelum kita mengetahui tentang Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW, perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai tata ruang wilayah. Tata ruang wilayah adalah sebuah
wujud susunan yang berasal dari tempat berkedudukan dengan dimensi luas dan berisi,
memperhatikan struktur serta pola dari tempat tersebut, berdasarkan pada sumber daya
alam dan buatan, aspek administratif dan aspek fungsional dalam mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan untuk kepentingan generasi saat ini serta di masa yang
akan datang.

Dan untuk mewujudkan seluruh pembangunan berkelanjutan tersebut dibutuhkan upaya


yang dinamakan penataan ruang. Penataan ruang merupakan suatu sistem perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang serta pengendalian pemanfaatan ruang. Hal ini bertujuan untuk
mengatur ruang dan membuat sebuah tempat menjadi lebih bermanfaat dan memiliki ciri
khas yang sesuai dengan kondisi fisik wilayah.

Aspek-Aspek Penataan Ruang

1. Teknik atau rekayasa

Di sini dijelaskan mengenai proses awal perencanaan hingga sampai ke tahapan


pelaksanaan terutama yang berhubungan dengan konstruksi infrastruktur.

2. Ekonomi

Dalam merencanakan sebuah tata ruang wilayah tidak hanya dipengaruhi oleh biaya namun
juga kegiatan ekonomi serta potensi yang berasal dari sumber daya alam maupun buatan
yang terdapat di wilayah tersebut. Segi ekonomi meliputi penetapan kawasan industri,
pertanian, perdagangan, daerah pariwisata, pemukiman hingga pusat – pusat kegiatan
ekonomi.

3. Sosial dan budaya

Aspek ini berhubungan dengan karakteristik sosial dan budaya atau adat istiadat masyarakat
setempat, jumlah penduduk, kehidupan sosial, kepadatan penduduk, persebaran dan lain
sebagainya. Sehingga perlu dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui dampak
sosial yang akan terjadi nanti jika terdapat pembangunan.
4. Hukum dan kelembagaan

Hukum diperlukan untuk memberikan justifikasi yang berasal dari suatu proses
pembangunan. Dapat dikatakan jika produk pembangunan bisa berdampak pada produk
hukum yang ada dan jika mungkin bisa dilakukan perubahan – perubahan. Sedangkan
kelembagaan memberikan pengaruh yang amat besar dalam penataan ruang terutama para
stakeholders.

5. Lingkungan

Dalam membuat suatu kebijakan dan perencanaan penataan ruang harus memperhatikan
sistem lokal dan ekologi global, serta sumber daya alam yang terdapat pada wilayah
tersebut. Ada aspek lingkungan yang harus diperhatikan yaitu meminimalisasi dampak
pembangunan dan kegiatan – kegiatan terhadap perubahan ekologi, meminimalisasi resiko
akibat perubahan terhadap bumi seperti kerusakan lapisan ozon dan pemanasan
global, polusi udara, polusi air, dan polusi tanah, dan terakhir adanya jaminan dan
pembangunan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Pelaksanaan Penataan Ruang

Berdasarkan pada UU No. 26 Tahun 2007, pelaksanaan penataan ruang meliputi


perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang serta pengendalian pemanfaatan ruang.

1. Perencanaan tata ruang

Yaitu mengetahui dan menganalisis kondisi, meramalkan perkembangan beragam faktor


non kontrol yang relevan, memprediksi faktor pembatas, penentapan tujuan dan lain
sebagainya. Rencana umum tata ruang dibedakan berdasarkan wilayah administrasi
pemerintah, sebab kewenangan dalam mengatur pemanfaatan ruang dibagi menjadi

 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional


 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Penyusunan rencana tata ruang harus memperhatikan hubungan antar wilayah sebagai
bentuk keterpaduan dan sinergi antar wilayah nasional, provinsi, kabupaten dan kota,
termasuk fungsi antar kawasan, kawasan kebudayaan, dan masih banyak lagi.

2. Pemanfaatan ruang

Pemanfaatan ini dilakukan dengan cara melaksanakan program pemanfaatan ruang serta
pembiayaannya. Melaksanakan program yaitu segala aktivitas pembangunan baik yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat masyarakat agar dapat terwujud rencana
tata ruang.

3. Pengendalian pemanfaatan ruang

Pengendalian yang dimaksud yaitu pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang.
Pengendalian bisa dilakukan dengan cara menerapkan zonasi, perizinan, pemberian insentif
dan disinsentif serta sanksi.

Perencanaan Tata Ruang

Seperti yang telah dijelaskan di atas jika Perencanaan Tata Ruang terbagi menjadi 3 yaitu
Perencanaan Tata Ruang Nasional, Perencanaan Tata Ruang Provinsi dan Perencanaan
Tata Ruang Kabupaten/Kota.

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Merupakan arah kebijakan dan juga strategi pemanfaatan ruang wilayah negara yang
dijadikan acuan untuk jangka panjang. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional biasanya
dilakukan dalam jangka waktu 20 tahun dan ditinjau kembali satu tahun dalam lima tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional berisi:

 Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional.


 Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional.
 Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang di wilayah nasional.
 Pewujudan keterpaduan, keterkaitan sera keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi.
 Penetapan lokasi dan fungis ruang.
 Penetapan kawasan strategis nasional.
 Penataan ruang kawasan wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

2. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)

Adalah tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi. Untuk penyusunannya harus
mengacu pada RTRWN, pedoman bidang penataan ruang dan juga rencana pembangunan
jangka panjang daerah. Dan isi dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi yaitu:

 Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah di provinsi.


 Rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem jaringan prasarana wilayah
provinsi.
 Rencana pola ruang wilayah provinsi.
 Penetapan kawasan strategis provinsi.
 Arahan pemanfaatan ruang wilayah, berisi indikasi program utama jangka menengah lima
tahun.
 Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi, indikasi arahan provinsi hingga
arahan sanksi.

3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Merupakan rencana tata ruang dengan sifat umum dari kabupaten. Penyusunan rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, pedoman dan petunjuk pelaksanaan
bidang penataan ruang, serta rencana pembangunan jangka panjang daerah. Sedangkan
rencana tata ruang wilayah kota berisi:

 Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang kota.


 Rencana struktur ruang wilayah kota.
 Rencana pola ruang wilayah kota, termasuk kawasan lindung kota dan kawasan budidaya
kota.
 Penetapan kawasan strategis kota.
 Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, berisi indikasi program utama jangka menengah
lima tahunan.
 Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.

Perlu diketahui jika rencana tata ruang wilayah kota merupakan dasar untuk melakukan
penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan juga administrasi pertanahan. Sedangkan
jangka waktu rencana tata ruang wilayah kota berlangsung selama 20 tahun dengan
peninjauan kembali 1 kali dalam 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai