Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GEOGRAFI

KONSEP WILAYAH TATA DAN TATA RUANG

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
 ARI SUNARYA
 LIA NATALIA
 RANDY SADEWA RUSLIE
 SANTI DUFIANTI
 SITI NURMELIANI

SMAN 1 RENGASDENGKLOK
2019/2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………….ii

1. Perencanaan Tata Ruang Nasional,Provinsi dan Kabupaten…………………………………1

2.Permasalaham Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah………………………………………….2

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………….3
Kata pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Karawang 10 September 2019


1.perencanaan tata ruang nasioanl,provinsi,dan
kabupaten/kota
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan
strategi pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan
untuk perencanaan jangka panjang. Jangka waktu Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun, ditinjau kembali
satu kali dalam lima tahun.

1.perencanaan tata ruang tingkat nasional memuat:

1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional;

2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;

3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di


wilayah nasional;

4. Pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan


perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor;

5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;

6. Penataan ruang kawasan strategis nasional;

7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional

Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi


kebijakan pengembangan struktur ruang dan pola ruang.

Struktur ruang wilayah nasional:

1. Akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi


wilayah.
2. Kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air.

Pola ruang wilayah nasional:

1. Kawasan lindung.
2. Kawasan budi daya.
3. Kawasan strategis nasional.
Peta Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional (sumber bkprn.org)

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional

Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan:

1. Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan


berkelanjutan;
2. Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
3. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi,
dan kabupaten/kota;
4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka negara
kesatuan republik indonesia;
5. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka
pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang;
6. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
7. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah;
8. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor;
2.Perencanaan Tata Ruang Tingkat Provinsi

Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada:

 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 


 pedoman bidang penataan ruang; dan 
 rencana pembangunan jangka panjang daerah. 

Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi harus memperhatikan:

 perkembangan permasalahan nasional dan hasil pengkajian


implikasi penataan ruang provinsi; 
 upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
provinsi; 
 keselarasan aspirasi pembangunan provinsi dan pembangunan
kabupaten/kota; 
 daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; 
 rencana pembangunan jangka panjang daerah; 
 rencana tata ruang wilayah provinsi yang berbatasan; 
 rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; dan 
 rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. 

Muatan, Fungsi, dan Jangka Waktu Rencana Tata Ruang

Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat:

 tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi; 


 rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem
perkotaan dalam wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem jaringan
prasarana wilayah provinsi; 

 rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung


dan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis provinsi; 
 penetapan kawasan strategis provinsi; 
 arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan; dan 
 arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang
berisi indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan
perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi. 

Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk:

 penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; 


 penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah; 
 pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam
wilayah provinsi; 
 mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan
perkembangan antarwilayah kabupaten/kota, serta keserasian
antarsektor; 
 penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; 
 penataan ruang kawasan strategis provinsi; dan 
 penataan ruang wilayah kabupaten/kota. 

Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20 (dua puluh)
tahun.

Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud di atas


ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan


bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan dan/atau perubahan batas teritorial negara dan/atau wilayah
provinsi yang ditetapkan dengan Undang-Undang, rencana tata ruang
wilayah provinsi ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.

Rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan daerah


provinsi

3.Perencanaan Tata Ruang Tingkat Wilayah Kabupaten/Kota


Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten mengacu pada:

 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah
provinsi; 
 pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan 
 rencana pembangunan jangka panjang daerah. 

Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten harus memperhatikan:

 perkembangan permasalahan provinsi dan hasil pengkajian implikasi


penataan ruang kabupaten; 
 upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
kabupaten; 
 keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten; 
 daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; 
 rencana pembangunan jangka panjang daerah; 
 rencana tata ruang wilayah kabupaten yang berbatasan; dan 
 rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten. 

Muatan, Fungsi, dan Jangka Waktu Rencana Tata Ruang

Rencana tata ruang wilayah kabupaten memuat:

 tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 


 rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem
perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan
sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten; 
 rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung
kabupaten dan kawasan budi daya kabupaten; 

 penetapan kawasan strategis kabupaten; 


 arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan; dan 
 ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang
berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi. 
Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi  pedoman untuk:

 penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; 


 penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah; 
 pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
kabupaten; 
 mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor; 
 penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan 
 penataan ruang kawasan strategis kabupaten. 

Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi dasar untuk penerbitan


perizinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan.

Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kabupaten adalah 20 (dua puluh)
tahun.

Rencana tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud ditinjau kembali


1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

2. Permasalahan Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah


Dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan dalam penerapan tata ruang
wilayah Indonesia,antara lain sebagai berikut.

1.terjadinya konflik kepentingan antar sector

2.terjadinya ketidakselarasan dalam pemanpaatan ruang

3.terjadinya peyimpangan pemanpaatan ruang

4.remdahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang


DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim. 2002. Ekonomi Pembangunan. Ekonisia Kampus Fakultas
Ekonomi UII Yogyakarta.

Adisasmita, Rohardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai