PENDAHULUAN
Bab 1
1.1.
LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
besar
di
dalam
pelaksanaan
pembangunan
dan
pengelolaan
sumberdaya
alam
sehingga
terwujud
pembangunan
yang
sepenuhnya
dapat
diimplementasikan
dalam
pelaksanaan
(2)
(3)
I-2
LAPORAN
(5)
dan
otonomi
daerah
telah
menegaskan
bahwa
ekosistem
pembangunan
sebagai
berwawasan
mempertimbangkan
daya
dasar
lingkungan.
dukungdan
yang
melahirkan
Pembangunan
kelangkaan
sumber
konsep
tersebut
daya
alam
I-2
LAPORAN
permasalahan
tersebut
sangat
berpengaruh
terhadap
pembangunan
daerah.
Dampak
yang
timbul
adalah
tidak
kawasan
kumuh,
kemacetan
lalu
lintas,
banjir,
longsor,
belum
optimal
produk
rencana
tata
ruang
yang
yang
diperbolehkan
pada
suatu
kawasan/zona,
pengaturan
1.2.
PENGERTIAN DASAR
1.2.1PENGERTIAN UMUM
Pengertian-pengertian dasar yang dipergunakan dalam Peraturan
ZonasiKawasan Perkotaan Wangi-wangi, berpedoman pada pasal 1) Peraturan
I-2
LAPORAN
Pekerjaan
Umum
No.
20/PRT/M/2011
tentang
Pedoman
I-2
LAPORAN
wilayah
kabupaten
kota,
rencana
struktur
ruang
wilayah
pengendalian
pelaksanaan
pengembangan
lingkungan/kawasan.
15.Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
16.Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnya disingkat BWP adalah
bagian dari kabupaten dan/atau kawasan strategis kabupaten yang
akan atau perlu disusun rencana rincinya, dalam hal ini RDTR, sesuai
arahan atau yang ditetapkan di dalam RTRW kabupaten dan memiliki
I-2
LAPORAN
Peraturan
Pemerintah
Nomor
15
Tahun
2010
tentang
I-2
LAPORAN
Peraturan
Pemerintah
Nomor
15
Tahun
2010
tentang
I-2
LAPORAN
sebelum
sampah
diangkut
ke
tempat
pendauran
ulang,
38.
tempat
untuk
lingkungan.
I-2
LAPORAN
memroses
dan
mengembalikan
sampah
ke
media
I-2
LAPORAN
ruang
wilayah
provinsi,
dan
penataan
ruang
wilayah
perkembangan
antarwilayah
provinsi
dan
keserasian
LAPORAN
RTRW
KOTA
RDTR KOTA
RTR KAWASAN
STRATEGIS KOTA
RTR KAWASAN
PERKOTAAN
RDTR KABUPATEN
PELESTARIAN/PELINDUNGAN
KAWASAN
RTR KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
RTRW
KABUPATEN
RTR KAWASAN
PERDESAAN
RTR KAWASAN
AGROPOLITAN
Penataan Ruang
PERATURAN DAERAH
BANGUNAN GEDUNG
Tabel 1.1
Muatan dan Kegunaan Rencana Tata Ruang
No
Rencana
1.
Rencana Tata
Ruang
Wilayah
Nasional
(RTRWN)
I-2
LAPORAN
Muatan
1. Arahan penanganan
kawasan lindung
2. Arahan pemanfaatan
kawasan budidaya
3. Arahan jaringan prasarana
nasional
Kegunaan
1. Acuan untuk penyusunan
program sektor pusat
2. Acuan perumusan
kebijakan penataan ruang
nasional
3. Acuan penyusunan
Rencana
Muatan
4. Arahan sistem perkotaan
5. Arahan lokasi kawasan
2.
Rencana Tata
Ruang
Wilayah
Provinsi
(RTRWP)
1. Arahan penanganan
kawasan lindung provinsi
2. Arahan pemanfaatan
kawasan budidaya provinsi
3. Arahan jaringan prasarana
nasional provinsi
4. Arahan sistem perkotaan
provinsi
5. Arahan lokasi kawasan
strategisprovinsi
3.
Rencana Tata
Ruang
Wilayah
Kabupaten/
Kota
(RTRWK)
4.
Rencana
Rinci Tata
Ruang
Kawasan
1. Arahan penanganan
kawasan lindung
kabupaten/kota
2. Arahan pemanfaatan
kawasan budidaya
kabupaten/kota
3. Arahan jaringan prasarana
nasional kabupaten/kota
4. Arahan sistem perkotaan
kabupaten/kota
5. Arahan lokasi kawasan
strategiskabupaten/kota
1. Penetapan lokasi kawasan
permukiman
2. Arahan blok peruntukan di
dalam kawasan
3. Penetapan lokasi jaringan
prasarana
4. Penetapan pusat-pusat
pelayanan
5. Arahan bentuk bangunan
(kepadatan, ketinggian)
Kegunaan
rencana tata ruang wilayah
4. Acuan penyusunan
rencana tata ruang sector
1. Acuan untuk penyusunan
program sektor di provinsi
2. Acuan perumusan
kebijakan penataan ruang
provinsi
3. Acuan penyusunan
rencana tata ruang wilayah
provinsi
4. Acuan penyusunan
rencana tata ruang sektor
provinsi
1. Acuan untuk penyusunan
program sektor di
kabupaten/ kota
2. Acuan perumusan
kebijakan penataan ruang
kabupaten
3. Acuan penyusunan
rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota
4. Acuan penyusunan
rencana tata ruang sektor
kabupaten/kota
1. Instrumen untuk
pengendalian
perkembangan kawasan
2. Acuan penyusunan
rencana tata bangunan
dan lingkungan
3. Acuan penyusunan
program dan manajemen
kawasan
Gambar 1.1.
Penjabaran Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang RTRW
Ke Dalam Rencana Yang Lebih Rinci
RTRWK
RTRWP
RTBL
I-2
LAPORAN
RDTR
1.3.
Nomor
Tahun
1992
tentang
Perumahan
dan
Pemukiman;
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;
7. Undang-undang
Nomor
12
Tahun
1992
tentang
Sistem
Budidaya
Tanaman;
8. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;
9. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;
10.Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
11.Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
12.Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
I-2
LAPORAN
Nomor
26
Tahun
2007
tentang
Penataan
Ruang
I-2
LAPORAN
Pemerintah
Nomor
36
Tahun
2005
tentang
Peraturan
Gedung;
35.Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
36.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah
Antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah,
Provinsi
dan
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
38.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
39.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4833);
40.Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air;
41.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
42.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri;
43.Peraturan
Pemerintah
Nomor
I-2
LAPORAN
34
Tahun
2009
tentang
Pedoman
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.
05/PRT/M/2008
tentang
I-2
LAPORAN
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.
20/PRT/M/2011
tentang
1.4.
1.4.1.
tata
ruang
agar
dapat
dijadikan
acuan
dalam
pelaksanaan
pembangunan daerah.
1.4.2.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan
1.5.
1.5.1
keseimbangan
dan
keselarasan;
azas
berkelanjutan;
azaz
I-2
LAPORAN
setiap
blok
sampai
dengan
perguruan
peribadatan,
taman
rekreasi,
tinggi,
sarana
fasilitas
olah
raga,
kesehatan,
sarana
perkantoran
dan
fasilitas
umum
(olahraga
dan
rekreasi),
RTH
transportasi;
Peruntukan blok meliputi penentuan luasan dan delinasi blok bangunan
tiap fungsi pemanfaatan, baik untuk kawasan lindung dan budidaya.
I-2
dan
LAPORAN
dsb.
Pengendalian pemanfaatan ruang meliputi pengawasan pemanfaatan
ruang, pelaporan, evaluasi, tindakan, perijinan, pemberian insentif dan
disinsentif, pemberian kompensasi dan pengenaan sanksi.
1.5.2
pada
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.
perubahan
RTRW
kabupaten
yang
mempengaruhi
dinamika
internal kawasan
perkotaan
antara
yang
lain
mempengaruhi
berkaitan
dengan
1.5.3
I-2
LAPORAN
I-2
LAPORAN
penyusunan
ketentuan
pemanfaatan
pengembangan
ruang,
kawasan
2)
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
dll)
4)
Penetapan
Penanganannya
I-2
LAPORAN
Sub
BWP
yang
Diprioritaskan
melestarikan,
melindungi,
memperbaiki,
pemanfaatan
ruang
dalam
RDTR
merupakan
upaya
pula
sistem
prasarana
nasional
I-2
LAPORAN
dan
dan/atau
pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
program perwujudan ketahanan terhadap perubahan iklim
Lokasi
Besaran
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
6)
Peraturan Zonasi
1.6.
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika penyusunan Laporan Antara Rencana Detail Tata Ruang
I-2
LAPORAN
I-2
LAPORAN
ini
berisikan
tentang
perkotaanWangi-wangi
baik
gambaran
kondisi
secara
fisik,
umum
penggunaan
kawasan
lahan,
I-2
LAPORAN