PENYUSUNAN
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat
1.3 Landasan Hukum dan Informasi Penunjang
1.4 Kedudukan Dokumen RTBL
1.5 Penentuan Batas dan Luasan Kawasan Perencanaan (Deliniasi)
1.6 Struktur dan Sistematika Dokumen RTBL
III. PENDEKATAN/METODOLOGI
VIII. PELAPORAN
7.1 Dokumen Laporan
7.2 Teknik Penyajian
X. KETENTUAN LAIN-LAIN.
1
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun
suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang,
penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program
bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi,
ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan
lingkungan.
Sebagai bagian dari lingkungan kota, beberapa kawasan diantaranya memiliki
pertumbuhan fisik yang cepat namun berkembang kurang tertib tidak selaras dan serasi
dengan lingkungannya, sehingga kawasan tersebut menjadi tidak produktif. Suatu kawasan
yang berkembang dengan pola demikian memerlukan pengaturan lebih khusus terutama dari
segi tata bangunan dan lingkungannya. Diharapkan upaya penataan melalui Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), selain untuk mencapai kualitas lingkungan yang lebih
baik, sekaligus juga dapat memberikan arahan terhadap pemanfaatan lahan sesuai Tata
Ruang yang berlaku. RTBL tersebut juga merupakan arahan untuk perwujudan arsitektur
lingkungan setempat agar lebih melengkapi peraturan bangunan yang ada. Mengingat
potensi serta kecenderungan pertumbuhan fisik secara cepat sering terjadi di daerah
perkotaan/urban, maka prioritas penanganan/penataan terutama dilakukan pada kawasan
yang padat, daerah pusat perdagangan, permukiman campuran, atau pada kawasan yang
kondisi geografisnya memerlukan perhatian khusus atas pertimbangan keamanan serta
keserasiannya terhadap lokasi setempat (misal daerah tepian air/water front, perbukitan dan
sebagainya)
Suatu kota yang baik harus merupakan satu kesatuan sistem organisasi yang mampu
mengakomodasi kegiatan-kegaitan sosial, ekonomi, budaya, memiliki citra fisik maupun non
fisik yang kuat, keindahan visual serta terencana dan terancan secara terpadu. Untuk
meningkatkan pemanfaatan ruang kota yang terkendali, suatu produk tata ruang kota harus
dilengkapi dengan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungannya. Hal tersebut sebagai
bagian dari pemenuhan terhadap Persyaratan Tata Bangunan seperti tersirat dalam
Undang–Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (pasal 9). Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) diperlukan sebagai perangkat pengendali pertumbuhan
serta memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan.
RTBL disusun setelah suatu produk perencanaan tata ruang kota disahkan oleh Pemerintah
Daerah setempat sebagai Peraturan Daerah (Perda). Untuk dapat mengendalikan
pemanfaatan ruang, suatu rencana tata ruang seyogyanya ditindaklanjuti pula dengan
pengaturan di bidang tata bangunan dan lingkungan secara memadai melalui Peraturan
Bangunan Setempat (PBS)
Pesatnya perkembangan ekonomi di kawasan Citepus terutama di sekitar pantai atau
teluk Citepus yang didorong oleh potensi (pariwisata, sejarah, ekonomi, social, budaya dan
lainnya) mendesak Kawasan ini untuk terus berkembang. Sementara dilain sisi regulasi
untuk pengendalian dan pembangunan kawasan Citepus belum tersedia. Dorongan untuk
berkembang dan exploitasi potensi lokal yang ada tidak terkendali hanya akan berdampak
negatif terhadap perkembangan kota dimasa yang akan datang. Seperti kondisi disebagian
besar kota-kota di Indonesia, kawasan Citepus juga menghadapi masalah-masalah dalam
pengendalian pemanfaatan ruang kotanya. Dari beragam fungsi kawasan yang dimiliki oleh
kawasan Citepus belum semuanya dilengkapi dengan perangkat pengaturan khusus seperti
RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan). Kawasan Citepus rencananya akan
dijadikan Landmark dari Kota Palabuhanratu sebagai Kawasan Pariwisata.
Diharapkan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ini dapat
memberikan arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan menindaklanjuti Rencana Rinci
Tata Ruang, serta sebagai panduan rancangan kawasan dalam rangka perwujudan kualitas
2
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
bangunan gedung dan lingkungannya. Dengan demikian RTBL juga diharapkan dapat
memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam arsitektural dari bangunan-
bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building design) yang memiliki
karakter khas seperti dimaksud diatas.
3
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
4
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
kawasan, kota, maupun wilayah. Kedudukan RTBL dalam pengendalian bangunan gedung
dan lingkungan sebagaimana digambarkan dalam Gambar 2.1 dibawah ini:
Gambar 2. 1
Diagram Kedudukan RTBL dalam Pengendalian Bangunan Gedung dan Lingkungan
Kabupaten Sukabumi
5
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Gambar 2. 1
Gambar Diagram Struktur dan Sistematika Dokumen RTBL
6
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Gambar 2. 3
Peta Rencana Deliniasi Kawasan Citepus
Kabupaten Sukabumi
7
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
III. PENDEKATAN/METODOLOGI
Pendekatan/metodelogi yang digunakan yaitu :
8
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
a. Tahapan Persiapan
Melakukan persiapan pelaksanaan menyangkut penyusunan program kerja (alur pikir
dan jadwal), penyusunan instrumen pendataan (kuisioner, peralatan, bahan dan tenaga)
yang akan dilibatkan.
b. Tahapan pengumpulan data
1) Melakukan pengumpulan data primer melalui survey lapangan terhadap
kawasan/lingkungan yang berpotensi dari segi :
a. Potensi fungsi kawasan/lingkungan
b. Potensi ekonomi, sosial, budaya masyarakatnya
c. Kondisi fisik kawasan/lingkungan yang berupa prasarana/sarana dan fasilitasnya
d. Karakteristik arsitektur yang ada, dan lain-lain yang dianggap perlu.
2) Melakukan pengumpulan data sekunder dari institusi terkait seperti instansi
pemerintah yang ada di pusat maupun daerah, perguruan tinggi, lembaga
masyarakat formal/informal seperti adat, yang berupa :
a. Peraturan bangunan setempat
b. Peta-peta
c. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
3) Tahap kompilasi dan pemrosesan data, yakni melakukan kompilasi data dan analisis
data menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif dan kualitatif serta membuat
kesimpulan hasil analisis dan menyajikan prioritas alternatif serta prioritas.
4) Tahap Analisis dan Justifikasi
5) Tahap Penyusunan Skenario
6) Tahap Penyusunan Rencana Umum
7) Tahap Penyusunan Rencana Detail
8) Tahap Penyusunan Rencana dan Program Pembangunan
9) Tahap Penyusunan Program Investasi Dalam Bidang Kepariwisataan
10) Tahap penyusunan Administrasi Pengendalian dan Rencana
11) Tahap Penyusunan Arahan Daerah
9
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
V. TENAGA AHLI
Adapun pelaksana pekerjaan/ tim yang dibentuk berdasarkan pertanggungjawaban bidang
keahlian (keprofesian) individual, di mana anggotanya merupakan gabungan dari beberapa
ahli dengan disiplin ilmu dan kualifikasi berikut :
a. 1 (satu) orang Ahli Perancangan Kota/Arsitektur sebagai Team Leader, Lulusan Sarjana
Teknik Strata 2 (S2), pengalaman bekerja minimal 4 tahun dan/atau Lulusan Sarjana
Teknik Strata 1 (S1) pengalaman bekerja minimal 9 tahun, bersertifikat keahlian/profesi;
b. 1 (satu) orang Ahli Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota Lulusan Sarjana Teknik
Strata 1 (S1), pengalaman bekerja minimal 8 tahun, bersertifikat keahlian/profesi;
c. 1 (satu) orang Ahli Sipil, Lulusan Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1), pengalaman bekerja
minimal 8 tahun, bersertifikat keahlian/profesi;
d. 1 (satu) orang Ahli Geodesi, Lulusan Sarjana Teknik Geodesi Strata 1 (S1), pengalaman
bekerja minimal 8 tahun, bersertifikat keahlian/profesi;
e. 1 (satu) orang Ahli Lingkungan, Lulusan Sarjana Teknik Lingkungan Strata 1 (S1),
pengalaman bekerja minimal 8 tahun, bersertifikat keahlian/profesi;
f. 1 (satu) orang Ahli Ekonomi Pembangunan, Lulusan Sarjana Ekonomi Pembangunan
Strata 1 (S1), pengalaman bekerja minimal 8 tahun;
g. 1 (satu) orang Asisten ahli Arsitektur, Lulusan Sarjana Teknik Strata 1 (S1), pengalaman
bekerja minimal 3 tahun;
h. 1 (satu) orang Asisten ahli Perencanaan Wilayah dan Kota, Lulusan Sarjana Teknik
Strata 1 (S1), pengalaman bekerja minimal 3 tahun;
i. Tenaga pendukung teknis, yaitu 1 (satu) orang sekertaris, 1 (satu) orang bendahara, 3
(tiga) orang surveyor dan 2 (dua) orang Juru gambar/drafter.
Tabel 6.1
Jadwal Penyusunan RTBL
Kawasan Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 2017
Bulan Bulan Bulan Bulan
Uraian Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
No
Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Penyusunan Laporan
Pendahuluan
3. Pembahasan Laporan
Pendahuluan
4. Ground survey & Pemetaan
5. Digitasi gambar & peta
6. Kompilasi fakta, analisa,
7. Penyusunan Laporan Fakta dan
Analisa
10
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
VII. PEMBIAYAAN
Sumber pendanaan untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukabumi.
VIII. PELAPORAN
8.1 Dokumen Laporan
a. Laporan Pendahuluan RTBL
Laporan pendahuluan meliputi Gambaran umum wilayah yang berisi potensi dan
permasalahan, Metode pendekatan, yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan
pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep, Organisasi dan Program Kerja
yang menjelaskan keterkaitan hubungan kerja, koordinasi dan penjadwalan. Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan. Buku laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku asli.
b. Laporan Fakta dan Analisa RTBL
Laporan antara berintikan tentang paparan Data dan Fakta beberapa aspek yang ada
beserta Analisisnya serta perumusan rancangan konsep RTBL berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan, Buku Laporan Antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku, terdiri
dari 5 (lima) buku asli (jilid hard cover) dan 5 (lima) buku copy (jilid soft cover) untuk
keperluan pemeriksaan dan dokumentasi.
c. Laporan Akhir RTBL
Laporan akhir merupakan hasil final dari seluruh pekerjaan perencanaan dan
perancangan yang disempurnakan dari serangkaian diskusi. Buku Laporan Akhir dibuat
sebanyak 10 (sepuluh) buku, terdiri dari 5 (lima) buku asli (jilid hard cover) dan 5 (lima)
copy-nya (jilid soft cover).
d. Laporan KLHS
Laporan akhir tentang kajian Lingkungan Hidup Startegis kegiatan Tata Bangunan dan
Lingkungan. Buku Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku, terdiri dari 5 (lima)
buku asli (jilid hard cover) dan 5 (lima) copy-nya (jilid soft cover).
e. Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan
Laporan ini materinya memuat rencana rancangan peraturan tentang RTBL. Buku dibuat
sebanyak 10 (sepuluh) buku.
f. Album Peta
Album Peta terdiri atas peta-peta rencana dan rancangan dalam berbagai tema sesuai
dengan kedalaman rencana sebanyak 4 (lima) album peta berwarna asli (full block
colour);
g. Animasi 3 (tiga Dimensi)
Kegiatan yang berisi tentang Gambar dan Film Animasi 3 (tiga) dimensi tentang
Kawasan yang dimaksud. Untuk Gambar dapat berupa potongan-potongan animasi 3
(tiga) dimensi yang dicetak dan dituangkan dalam kertas/buku paling banyak 5 (lima)
11
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
buku. Untuk Animasi 3 (tiga) dimensi di masukan ke dalam Flash Disc sebanyak 5 (lima)
buah.
h. Back-up data digital berupa soft copy dalam 1 (satu) buah harddisk external minimal 1
(satu) terra GB dan 10 (sepuluh) buah CD yang memuat seluruh peta, gambar atau
animasi dan hasil seluruh pekerjaan dimulai dari Laporan, data Surevey baik Primer dan
Sekunder dan lainnya.
12
DIPERTARU/2017
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
X. KETENTUAN LAIN-LAIN
Kerangka Acuan Kerja ini sudah diupayakan rinci. Namun demikian, demi
sempurnanya hasil kegiatan maka dimungkinkan adanya perubahan-perubahan berdasarkan
masukan dan hasil pembahasan pada saat proses pelaksanaannya. Untuk itu, pelaksanaan
kegiatan diharuskan mengikuti perkembangan dan keputusan yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan bersama dalam forum pembahasan.
13
DIPERTARU/2017