Anda di halaman 1dari 14

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN DATABASE KAWASAN KUMUH

1. Latar Belakang : Penanganan kawasan permukiman kumuh sesungguhnya perlu


dilakukan tidak saja di kawasan-kawasan permukiman kumuh
yang menjadi bagian kota metropolitan dan atau kota besar,
tetapi juga perlu dilakukan di kawasan-kawasan permukiman
kumuh yang ada di kota sedang dan kecil. Penanganan kawasan
permukiman kumuh di kota besar, sedang, dan kota kecil
menjadi cukup strategis manakala kawasan itu memiliki kaitan
langsung dengan bagian-bagian kota seperti kawasan pusat
kota, kawasan pusat pertumbuhan kota, maupun kawasan-
kawasan lain misalnya kawasan industri, perdagangan,
pergudangan, dan perkantoran.

Sasaran identifikasi lokasi kawasan permukiman kumuh


diutamakan pada kawasan-kawasan hinterland perkotaan yang
ada di daerah penyangga. Meskipun demikian, melalui
penyusunan database ini sangat dimungkinkan untuk
ditemukan kawasan-kawasan permukiman kumuh di daerah
penyangga yang bukan kawasan hinterland. Hal ini mengingat
metodologi identifikasi ini tidak membedakan sebaran kawasan
permukiman kumuh yang akan ditemukan. Bisa saja lokasi yang
ditemukan terletak di pusat kota daerah bersangkutan atau
kawasan perdesaan atau kawasan hinterland perkotaan. Untuk
itu digunakan kriteria prioritas penanganan yang akan
menghasilkan lokasi-lokasi kawasan permukiman kumuh
hinterland yang berbatasan langsung dengan kawasan-kawasan
bagian perkotaan.

Pemukiman kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh


hampir semua kota di Indonesia termasuk ibukota Kabupaten
Padang Lawas Utara. Telaah tentang permukiman kumuh
(slum), pada umumnya mencakup tiga segi, pertama kondisi
fisiknya, kedua kondisi sosial ekonomi budaya komunitas

1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

yang bermukim di pemukiman tersebut, dan ketiga dampak


oleh kedua kondisi tersebut. Kondisi fisik tersebut antara lain
tampak dari kondisi bangunannya yang sangat rapat dengan
kualitas konstruksi rendah, jaringan jalan tidak berpola dan
tidak diperkeras, sanitasi umum dan drainase tidak berfungsi
serta sampah belum dikelola dengan baik.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada dikawasan


pemukiman kumuh antara lain mencakup tingkat pendapatan
rendah, norma sosial yang longgar, budaya kemiskinan yang
mewarnai kehidupannya yang antara lain tampak dari sikap
dan perilaku yang apatis. Kondisi tersebut sering juga
mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk, sumber
pencemaran, sumber penyebaran penyakit dan perilaku
menyimpang, yang berdampak pada kehidupan permukiman
keseluruhannya. Oleh karena itu kawasan pemukiman kumuh
dianggap sebagai penyakit daerah yang harus diatasi.
Pertumbuhan penduduk merupakan faktor utama yang
mendorong pertumbuhan permukiman, sedang kondisi sosial
ekonomi masyarakat dan kemampuan pengelola wilayah akan
menentukan kualitas pemukiman yang terwujud.

Permukiman kumuh adalah produk pertumbuhan penduduk


kemiskinan dan kurangnya pemerintah dalam mengendalikan
pertumbuhan dan menyediakan pelayanan kota yang memadai.
Maka dari itu diperlukan penyusunan database kawasan kumuh
di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara untuk lebih
mempermudah informasi gambaran wilayah kawasan kumuh di
Kabupaten Padang Lawas Utara. Dengan adanya kebutuhan
tersebut, Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara dalam hal
ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Padang Lawas Utara bermaksud mengadakan
kegiatan Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten
Padang Lawas Utara pada tahun anggaran 2017 ini.

2. Maksud dan : Maksud:


Tujuan
Maksud Kegiatan Penyusunan Database Kawasan Kumuh

2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

Kabupaten Padang Lawas Utara adalah mendapatkan informasi


tentang lokasi kawasan kumuh di daerah Kabupaten Padang
Lawas Utara.

Tujuan :
Tujuan penyusunan Database Kawasan Kumuh di Kabupaten
Padang Lawas Utara adalah :
 Sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas
permukiman perkotaan; dan
 Mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Padang
Lawas Utara untuk menempatkan penanganan kawasan
kumuh sebagai salah satu prioritas program daerah.

3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah :


o Tersedianya landasan dasar terutama bagi pemerintah
daerah, perencana, dan perancang, pengembangan
kawasan dalam membuat keputusan atau pertimbangan
dalam program penanganan kawasan permukiman
kumuh;
o Terarahnya pelaksanaan program pembangunan dan
peningkatan kualitas permukiman, khusunya dikaitkan
dengan perbaikan kawasan permukiman kumuh;
o Diterapkannya konsep peremajaan kawasan
permukman kumuh oleh pihak terkait; dan
o Terlaksananya proses identifikasi lokasi dan
penyusunan daftar prioritas penanganan kawasan
permukiman kumuh;

4. Lokasi Kegiatan : Lokasi kegiatan adalah di wilayah admisnistratif Kabupaten


Padang Lawas Utara
5. Sumber : Pelaksanaan Pekerjaan kegiatan ini dilakukan oleh SKPD Badan
Pendanaan dan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Padang
perkiraan biaya
Lawas Utara berdasarkan kode DPA SKPD dan kode rekening
…………………… dengan pagu anggaran sebesar Rp 300.000.000
(Tiga ratus juta rupiah) bersumber dari APBD Kabupaten
Padang Lawas Utara Tahun Anggaran 2017.

3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

6. Referensi : Landasan hukum Penyusunan Database Kawasan Kumuh


Hukum
Kabupaten Padang Lawas Utara ini adalah sebagai berikut:
 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
 Undang - Undang No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
 Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah;
 Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah;
 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Permukiman;
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1984 Tentang Jalan
 Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 9 tahun 1998,
Tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Proses
Perencanaan Tata Ruang di Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Evaluasi dan
Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaam Keuangan Daerah.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Parubahan atas Peraturan Menteru Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
 Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan Lingkungan
Permukiman Kumuh Nelayan;
 SK. Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan
Lingkungan Permukiman Kumuh Dekat Pusat Kegiatan
Sosial Ekonomi;
 SK. Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan
Lingkungan Permukiman di Pusat kota;
 SK. Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan
Lingkungan Permukiman Kumuh di Pinggir Kota;
 SK. Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan
Lingkungan permukiman Kumuh Pasang Surut;
 SK Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan
Lingkungan Permukiman Kumuh Daerah Rawan
Bencana;
 Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan Lingkungan
Permukiman Kumuh di Tepi Sungai;
 SK Dirjen Perkim Pedoman Teknis Penanganan
Lingkungan Permukiman Kumuh yang Ditengarai
Sebagai Permukiman Bersejarah;
 SK Dirjen Perkim Pedoman Teknis Pengembangan
Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bertumpuh
pada Komunitas Lokal.

5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

7. Data Dasar :  RTRW Kabupaten Padang Lawas Utara

 RPJMD Kabupaten Padang Lawas Utara

8. Lingkup : Pekerjaan Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten


Kegiatan
Padang Lawas Utara, pada prinsipnya adalah identifikasi
kawasa kumuh yang memenuhi persyaratan sebagai kawasan
permukiman kumuh, baik yang ditetapkan oleh pemerintah
setempat maupun berdasarkan arahan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) atau berdasarkan pertimbangan kriteria yang
ditetapkan dimana lokasi kawasan tersebut memenuhi
persyaratan sebagai kawasan kumuh. Pertimbangan pemilihan
lokasi kawasan permukiman kumuh yang memerlukan
penanganan dan prioritas di Kabupaten Padang Lawas Utara,
sebagai berikut :
 Kawasan permukiman yang berada dibawah standar rata-
rata dari segi income pendapatan (masyarakat prasejahtera
dan prasejahtera I);
 Lokasi kawasan permukiman yang sering mendapatkan
ancaman banjir perkotaan;
 Lingkungan kawasan permukiman yang berada diatas
tanah legal dan illegal dan tidak memenuhi persyaratan
estetika lingkungan;
 Lokasi yang ditetapkan berdasarkan arahan Rencana Tata
Ruang Kabupaten Padang Lawas Utara, berdasarkan fungsi
dan peran yang diemban sebagai kawasan permukiman
kumuh;
 Kawasan yang memiliki nilai fungsional strategis akan
tetapi dari kondisi lingkungan kurang memenuhi
persyaratan;
 Kawasan permukiman yang kurang mendapatkan
penanganan dari segi sarana dan prasarana;
 Kawasan permukiman yang berada diatas kepadatan
antara 250 – 750 jiwa/ha;
 Lebih dari 60% rumah/kurang layak huni; dan

6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

 Identifikasi permasalahan sosial kemasyarakatan tidak


terlalu besar

Pendekatan perencanaan yang digunakan dalam Penyusunan


Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara,
sebagai berikut :
a. Pendekatan Umum
 Tahap Persiapan Survey
Pada tahap persiapan survey beberapa hal-hal yang
akan dilakukan, sebagai berikut:
 Penelahan materi Kawasan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Lawas Utara, sesuai kerangka
acuan yang telah ditetapkan.
 Persiapan peta dasar yang menjadi acuan
Penyusunan Database Kawasan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Lawas Utara.
 Pembuatan daftar data yang akan dicari di lapangan.
 Pembuatan model-model untuk pengumpulan data
di lapangan.
 Penyusunan program survey.
 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
 Pengamatan lapangan untuk mengetahui letak dan
posisi kawasan permukiman kumuh Kabupaten
Padang Lawas Utara yang menjadi obyek
perencanaan.
 Pengumpulan data sekunder pada instansi terkait.
 Wawancara kepada masyarakat dan pejabat
setempat.
 Interview terhadap informan untuk mengetahui
kondisi dan situasi kawasan permukiman kumuh
Kabupaten Padang Lawas Utara.
 Pengamatan lapangan dalam hal ketersediaan
infrastruktur pada kawasan permukiman kumuh

7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

Evaluasi data dilakukan terhadap hal-hal yang


berhubungan dengan situasi, kondisi kawasan
permukiman kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara
secara umum.
 Cara Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data-
data yang diperlukan dalam Penyusunan Database
Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Padang
Lawas Utara sebagai berikut:
 Observasi lapangan
 Kuesioner
 Interview
 Metode Kompilasi Data
Metode kompilasi data dalam Penyusunan Database
Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Padang
Lawas Utara, meliputi:
 Model tabulasi dikembangkan dengan tujuan
menyajikan informasi kondisi kawasan permukiman
kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara secara
statistik.
 Peta digitasi dikembangkan untuk memaksimumkan
peranan model pertama sebagai media informasi
dengan mengidentifikasi posisi lokasi kawasan
permukiman kumuh dengan posisi geografis
Kabupaten Padang Lawas Utara secara umum.
 Untuk memperkuat formulasi data yang disajikan
dalam bentuk grafik, diagram dan deskriptif data.
 Analisis
Analisis lebih difokuskan pada kawasan permukiman
kumuh, dengan mempertimbangkan kondisi fisik,
ekonomi dan sosial, antara lain :
 Analisis kependudukan
 Analisis bentuk dan struktur kawasan
 Analisis keadaan fasilitas dan prasarana

8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

 Analisis keuangan dan pengelolaan


b. Pendekatan Kelembagaan
Dalam Penyusunan Database Kawasan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Lawas Utara, akan memerlukan adanya
koordinasi dengan instansi-instansi yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung. Kordinasi yang diperlukan
antara lain:
 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah antara lain untuk memperoleh masukan
mengenai kebijaksanaan pembangunan Kabupaten
Padang Lawas Utara, hubungannya dengan Kawasan
Permukiman Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara
dan kebijakan lain yang terkait
 Dinas Pekerjaan Umum
Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat
antara lain berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya
alam, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Padang Lawas Utara. Selain itu koordinasi
dengan Dinas Pekerjaan Umum dimaksudkan untuk
memperoleh masukan mengenai kondisi prasarana dan
sarana yang akan dikembangkan
 Dinas/Instansi Terkait
Koordinasi dengan dinas/instansi terkait untuk
memperoleh masukan terhadap program-program
kegiatan pembangunan wilayah yang akan dilakukan,
untuk mensinkronisasikan gagasan yang akan
ditetapkan dalam Penyusunan Database Kawasan
Permukiman Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara.

9. Keluaran- : Output pekerjaan yang dihasilkan adalah tersusunnya dokumen


keluaran
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Daerah Kabupaten
Padang Lawas Utara Tahun 2017 yang memberikan deskripsi
lokasi kawasan kumuh di wilayah Kabupaten Padang Lawas
Utara.

9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

10. Peralatan, : 1. Pengguna jasa akan menyediakan para


material,
stafnya untuk dilibatkan dalam membantu pekerjaan ini.
personil dan
2. Data dan fasilitas yang disediakan oleh
fasilitas dari
Pengguna pengguna jasa dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
Anggaran
penyedia jasa.
3. Beberapa data hasil studi ataupun data
lain yang pernah dilakukan oleh instansi pengguna jasa
akan diberikan.
4. Akomodasi dan ruangan kantor
berserta peralatan penunjang administrasi perkantoran
wajib disediakan oleh penyedia jasa sedangkan dana
operasional atas fungsionalisasi fasilitas tersebut dapat
menggunakan dana pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku.
5. Pengguna jasa akan menyediakan
kebutuhan lainnya yang diperlukan dalam proses kegiatan
ini

11. Peralatan dan : 1. Penyedia jasa harus menyediakan dan


material dari
memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
penyedia jasa
konsultansi dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Beberapa peralatan minimal yang
diprioritaskan dimiliki oleh penyedia jasa antara lain
komputer/laptop, printer, selain tenaga ahli yang sesuai.
3. Penyedia jasa wajib menyediakan
berbagai referensi baik referensi kajian ilmiah maupun
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
pelaksanaan kegiatan
4. Penyedia jasa harus mampu
menghadirkan ketua tim atau salah satu tenaga ahli yang
dikuasakan sebagaimana nama yang tercantum dalam
dokumen penawaran sebagai penyaji saat pembahasan
laporan kemajuan.

12. Lingkup : Penyedia Jasa berwenang untuk mendapatkan data dan


kewenangan
informasi yang dibutuhkan dari pengguna Jasa dalam rangka
penyedia jasa
membantu terlaksananya kegiatan ini.

10
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

13. Jangka waktu : Untuk dapat menyelesaikan kegiatan Jasa Konsultasi


penyelesaian
Penyusunan Database Kawasan Kumuh ini diharapkan dapat
kegiatan
diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
ditandatanganinya Perjanjian Kontrak Kerja dan jangka waktu
pelaksanaan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender
terhitung sejak keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

14. Lingkup : 1. Menyediakan surat pengantar ke SKPD terkait untuk


Kewenangan
inventarisasi data sekunder dan data lapangan;
Pemrakarsa
2. Menyediakan fasilitas ruang rapat untuk diskusi
Kegiatan
pembahasan laporan hasil kegiatan perencanaan.

15. Personil : Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi;


1. TENAGA AHLI
a. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah (team leader) 1
orang.
Disyaratkan sarjana strata satu (S1) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Perencanaan Wilayah
dan memiliki pengalaman menangani pekerjaan
sejenis/sesuai dengan bidangnya minimal 5 (lima)
tahun;
b. Tenaga Ahli Teknik Sipil/Infrastruktur 1 orang,
disyaratkan Sarjana strata 1 (satu) bidang Teknik Sipil
lulusan Universitas/Perguruan Tinggi dan
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.
c. Tenaga Ahli Arsitektur 1 orang, disyaratkan Sarjana
strata 1 (satu) bidang Arsitektur lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi dan berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.
d. Tenaga Ahli Pemetaan 1 orang, disyaratkan Sarjana
strata 1 (satu) bidang Geodesi/Planologi lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi dan berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.
e. Tenaga Ahli bidang Ekonomi Pembangunan 1 orang
Disyaratkan sarjana strata 1 (S1) lulusan

11
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

Universitas/Perguruan Tinggi Bidang Ekonomi


Pembangunan dan memiliki pengalaman menangani
pekerjaan sejenis/sesuai dengan bidangnya minimal 3
(tiga) tahun;

2. TENAGA TEKNIS
a. Asisten Tenaga Ahli bidang planologi 1 orang,
disyaratkan Sarjana strata 1 (satu) planologi lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi dan berpengalaman
minimal 1 (satu) tahun dibidangnya;

b. TENAGA PENUNJANG
a. Surveyor atau Tenaga Lapangan : 8 orang
Pendidikan minimal Diploma III (D-III) dengan
mempunyai pengalaman bidang survey;
b. Operator Komputer : 1 orang
Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat dengan pengalaman sekurang-kurangnya 1
(satu) dibidangnya.
c. Admin & Keuangan : 1 orang
Pendidikan minimal Diploma III (D-III) atau sederajat
dengan pengalaman sekurang-kurangnya 1 (satu)
dibidangnya.

16. Jadwal tahapan Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah mulai dari
pelaksanaan
penyusunan laporan, diskusi dengan pengguna jasa, survei
kegiatan
lapangan, dan menulisan hasil final report.

LAPORAN
17. Laporan Laporan Pendahuluan, dikumpulkan dalam waktu 1 bulan
Pendahuluan
setelah dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).
Laporan pendahuluan berisi tentang data sektor informal di
Kabupaten Padang Lawas Utara. Laporan ini diserahkan
sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan ukuran A4.

18. Laporan Draft Laporan Draft Akhir dalam Bahasa Indonesia dan diserahkan
Akhir
selambat-lambatnya 2.5 (dua setengah) bulan setelah SPMK
diterbitkan dan diserahkan sebanyak nyak 5 (lima) eksemplar

12
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

dengan ukuran A4.

19. Laporan Akhir Laporan Final, dikumpulkan dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah
pekerjaan dilaksanakan. Laporan ini diserahkan sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar dengan ukuran A4 disertai CD 10 keping.

LAIN-LAIN
20. Produksi : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Dalam Negeri
dilakukan diwilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

21. Persyarata : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultan lain diperlukan
Kerjasama
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi :
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan
kepada Pemberi Tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian kewenangan
dalam pelaksanaan kegiatan diketahui Pemberi Tugas.

22. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan
berikut:
Data Lapangan
1. Diketahui pihak Bappeda Kabupaten Padang Lawas Utara
2. Menjaga kerahasiaan data kecuali mendapat ijin dari
Bappeda Kab. Padang Lawas Utara
3. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada;
4. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di lokasi;
5. Menghormati kearifan lokal;
6. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi
terkait

23. Alih : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada Pemberi Tugas.

13
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Padang Lawas Utara

14

Anda mungkin juga menyukai