Anda di halaman 1dari 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN

R
I.1. LATAR BELAKANG
encana Induk Pengembangan Industri Daerah (RIPID) Tahun 2019-
2039 merupakan kajian mencakup aspek sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan dan
menguatkan produk industri Kota Medan serta menjadi pedoman bagi
seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan
industri. Gambar I.1 Peta Administrasi Kota Medan

Secara geografis, Kota Medan diperkirakan terletak diantara : 3º.27’ -


3º.47’ Lintang Utara dan
98º.35’ - 98º.44’ Bujur Timur
yang berbaratasan dengan
Kabupaten Deli Serdang di
sebelah Utara, Selatan, Barat
dan Timur. Kota Medan
memiliki luas 29.510 Hektar
atau 295,10 Km2 atau sama
dengan 0,40 persen dari total
luas wilayah Provinsi
Sumatera Utara.
Berdasarkan batas-
batas administratif kota
tersebut, maka walaupun
luas wilayah Kota Medan
relatif kecil, tetapi secara
ekonomi Kota Medan
dikelilingi lingkungan regional
dengan basis ekonomi SDA yang relatif besar dan beragam.
Pada tahun 2017, penduduk Kota Medan mencapai 2.247.425
jiwa. Dibanding hasil Proyeksi Penduduk 2016, terjadi pertambahan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-1
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

penduduk sebesar 18.017 jiwa (0,81%). Dengan luas wilayah mencapai


265,10 km², kepadatan penduduk mencapai 8.478 jiwa/km². sehingga Kota
Medan tercatat sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk
tinggi.
Melalui perhitungan PDRB dengan tahun dasar 2010, diketahui laju
pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada tahun 2017 mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada saat ini
pertumbuhan ekonomi Kota Medan meningkat 7,76 %, sedangkan tahun
2016 sebesar 6,26 %, berdasarkan hal tersebut tentunya membawa
dampak positif salah satunya membawa pertumbuhan pendapatan
perkapita di Kota Medan .
Pengembangan industri ke depan ditujukan agar sektor industri
dapat tumbuh lebih cepat sehingga dapat berperan lebih besar dalam
penciptaan nilai tambah yang berujung pada peran sektor industri pada
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Peningkatan pertumbuhan dan peran sektor industri tersebut akan dapat
dicapai apabila berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini dapat
diatasi, yaitu: masih lemahnya daya saing industri nasional, belum kuat dan
belum dalamnya struktur industri nasional; masih terkonsentrasinya
kegiatan industri di Pulau Jawa; dan belum optimalnya regulasi pemerintah
dalam mendukung kemajuan sektor industri.
Perihal masalah tersebut, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 pasal
8 ayat 1 tentang perindustrian disusun dengan tujuan untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan mengamanatkan peran pemerintah
dalam mendorong kemajuan sektor indutri kedepan dilakukan secara
terencana serta disusun secara sistematis dalam suatu dokumen Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang berisi tentang pedoman
bagi pemerintah dan pelaku industri dalam perencanaan pembangunan
industri dengan tujuan penyelenggaraan perindustrian yaitu:
1. Mewujudkan industri nasional sebagai pilar dan penggerak
perekonomian nasional
2. Mewujudkan kelemahan dan kekuatan struktur industri

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-2
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

3. Mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing dan maju, serta


industri hijau
4. Mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok
atau perseorangan yang merugikan masyarakat
5. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja
6. Mewujudkan pemerataan pembangunan industri keseluruh wilayah
Indonesia guna mempekuat dan memperkukuh ketahanan nasional,
dan
7. Meningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara
berkeadilan RIPID memiliki masa berlaku untuk jangka waktu 20 tahun,
dan bila diperlukan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun

Pembangunan ekonomi sendiri bertujuan untuk meningkatkan


pendapatan riil dan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
pemerataan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan
ekonomi regional dan mengusahakan terjadinya pergeseran kegiatan
ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.
Selain itu peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
perekonomian Indonesia pada dasarnya sudah besar sejak dulu ditambah
sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, peranan UKM meningkat dengan
tajam. Berdasarkan data dari biro pusat statistik menunjukkan bahwa
persentase jumlah UKM dibandingkan total perusahaan pada tahun 2018
adalah bekisar 99 %. Pada tahun yang sama, jumlah tenaga kerja yang
terserap oleh sektor ini mencapai 96% dari total tenaga kerja. Demikian
juga kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar, lebih dari
separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dari UKM sebesar 60,34%,
data tersebut menunjukkan bahwa UKM memberikan kontribusi besar
dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan kontribusi dalam PDB.
Kota Medan merupakan kota pusat pertumbuhan di provinsi
Sumatera Utara dan merupakan pusat pertumbuhan di bagian barat
Indonesia. Kondisi ini akan menyebabkan pertumbuhan dan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-3
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

perkembangan Kota Medan yang lebih cepat di bandingkan dengan


kota – kota disekitarnya. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan Kota
Medan akan menyebabkan semakin banyaknya peluang pertumbuhan
industri baik industri kecil, menengah dan besar yang dapat memacu
peningkatan pertumbuhan jumlah aktifitas industri.
Seiring dengan berjalannya waktu, pengembangan industri dituntut
kepada revolusi industri yang dinamakan Revolusi Industri 4.0 atau revolusi
industri dunia ke empat dimana teknologi informasi sudah menjadi basis
dalam sektor industri. Hal ini tentu akan mempengaruhi banyak aspek
kehidupan manusia baik dibidang ekonomi, politik, sosial, industri,
kebudayaan, dunia pendidikan serta gaya hidup.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu kegiatan penelitian tentang
solusi yang tepat untuk menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Medan
dalam merencanakan pembangunan idustri kecil, menengah dan besar
tersebut agar selaras dengan perkembangan penataan kota serta
mengintegrasikan perkembangan teknologi.

I.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Maksud Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah (RIPID) Kota
Medan adalah melakukan kajian yang mencakup aspek sosial, ekonomi,
dan lingkungan untuk meningkatkan produktifitas dan menguatkan produk
industri Kota Medan serta menjadi panduan bagi seluruh pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pembangunan industri Kota Medan.

Tujuan Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah (RIPID) Kota


Medan adalah :
1. Meningkatkan pertumbuhan industri di seluruh wilayah Kota
Medan.
2. Menguatkan struktur industri dengan tumbuhnya industri kecil,
menengah dan besar berbasis sumber daya lokal.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-4
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

3. Meningkatkan penguasaan pasar di Kota Medan terhadap impor


bahan baku, barang modal, serta meningkatkan ekspor produk
industri.
4. Meningkatkan pengembangan inovasi dan penguasaan
teknologi.
5. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang kompeten di
sektor industri.

Sasaran dari kegiatan Rencana Induk Pengembangan Industri


Daerah (RIPID) Kota Medan ini adalah :
1. Meningkatnya penguasaan pasar di Kota Medan terhadap
impor bahan baku, barang modal, serta meningkatkan ekspor
produk industri.
2. Tercapainya percepatan penyebaran dan pemerataan industri
ke seluruh wilayah Kota Medan.
3. Meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan
teknologi.
4. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja yang kompeten di
sektor industry.
5. Menguatnya struktur industri dengan tumbuhnya industri hulu dan
hilir yang berbasis sumber daya alam.

I.3. RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KOTA


Rencana pembangunan Industri Kota yang disusun, mengacu pada
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan Industri
Nasional dan Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi. Selanjutnya
Rencana Pembangunan Industri Kota tersebut ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kota setelah dievaluasi oleh Gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-
IND/12/2015 tentang pedoman penyusunan Rencana Pembangunan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-5
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

Industri Provinsi Dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota


Pasal 5 disusun dengan memperhatikan :
 Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan
Industri Nasional.
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten/Kota
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten/Kota.
 Potensi sumber daya Industri daerah.
 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumuatera Utara dan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Medan.
 Keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan sosial, ekonomi serta
daya dukung lingkungan.
 Proyeksi penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan untuk
industri.

Dalam rangka membangun daya saing industri secara berkelanjutan


dan penyebaran serta pemerataan industri, maka pengembangan industri
prioritas daerah terutama di daerah tertinggal perlu diprioritaskan,
sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dengan daerah yang
sudah lebih maju. Sebagai upaya agar pengembangan industri di daerah
tertinggal tersebut terarah, terencana, dan selaras dengan Kebijakan
Industri Nasional dan Provinsi, maka perlu disusun Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten/Kota sesuai amanat Undang Undang Nomor 3 Tahun
2014 tentang Perindustrian pasal 11.

I.4. DASAR HUKUM


Dasar hukum yaitu merupakan norma hukum atau ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan atau dasar bagi
setiap penyelenggaraan atau kegiatan, berikut merupakan beberapa
dasar hukum terkait kagiatan kajian rencana induk pengembangan
industri daerah di Kota Medan.
1. Undang–undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-6
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

2. Undang-undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian;


3. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional tahun 2015-2035;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan
Industri;
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-IND/12/2015 tentang
pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Industri Provinsi
Dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 tahun 2018
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Sumatera
Utara tahun 2018-2038;
9. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan;
10. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Medan
Tahun 2015-2035;
11. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kota Medan 2006-2025;
12. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Medan 2016-2021;

I.5. SISTEMATIKA LAPORAN


Sistematika penulisan RIPID Kota Medan tahun 2018 mengacu pada
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-IND/12/2015 tentang
pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Industri Provinsi Dan
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota, dengan susunan
sebagai berikut:

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-7
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH

KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenali latar belakang, maksud,
tujuan dan sasaran, fungsi, manfaat, dasar hukum, dan sistematika
pembahasan.
BAB II KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI
Bab ini berisi tentang gambaran umum berupa kondisi daerah,
sumberdaya industri, sarana dan prasarana serta pemberdayaan
industri kecil dan menegah. Data yang digunakan dalam bab ini
merupakan data yang akan digunakan dalam mendukung analisis.
BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini berisi pembahasan dalam bentuk uraian Visi dan Misi
Pengembangan Industri Daerah yang mengacu/sesuai dengan
Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun
2016-2021. RIPID ini merupakan implementasi dari visi dan misi
pembangunan daerah.
BAB IV STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH
Bab ini berisi tentang kajian terkait kriteria penentuan industri
unggulan di Kota Medan yang mengacu kebijakan yang
berhubungan dengan kegiatan kajian rencana induk
pengembangan industri daerah, serta menyusun strategi dan
program dalam pembangunan industri.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang uraian terkait hasil kesimpulan dari hasil kajian
berserta saran dan masukan dalam rangka mensukseskan
implementasi rencana induk pengembangan industri daerah.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PEMERINTAH KOTA MEDAN
I-8

Anda mungkin juga menyukai