BAB I
PENDAHULUAN
A.
sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah
penduduk Indonesia berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil
baik di sektor tradisional maupun modern. UMKM yang berperan sebagai
penunjang perekonomian bagi wilayah domisilinya khususnya serta dalam
perekonomian nasional pada umumnya memberikan sumbangsih cukup besar
dalam bidang sosial dan ekonomi. Dalam bidang sosial, UMKM mempunyai
peran sebagai penyerap tenaga kerja yang akan berujung pada pengurangan
pengangguran. Dalam bidang ekonomi, UMKM berperan cukup besar dalam
pembangunan ekonomi nasional, perolehan PDRB (Produk Regional Domestik
Bruto), secara nasional UKM telah mampu meningkatkan PDB (Produk
Domestik Bruto) di Indonesia.
Pembangunan ekonomi Kota Mojokerto merupakan bagian integral dari
upaya pembangunan nasional yang harus dilaksanakan dan diselaraskan secara
terpadu antara sektor yang satu dengan sektor lain. Pembangunan ekonomi Kota
Mojokerto menempatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada
posisi yang strategis untuk mempercepat perubahan struktural dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, serta sebagai wadah kegiatan usaha
bersama bagi produsen maupun konsumen.
Menurut Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 7 Tahun 2009 Usaha
Mikro
dan
Kecil
Menengah
bertujuan
untuk
menumbuhkan
dan
penting
dalam
pengembangan
kegiatan
ekonomi
lokal
dan
pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5)
sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Berdasarkan data BPS, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional telah
melebihi separuh dari PDRB. Data BPS menunjukkan pada 2009, komposisi
PDRB nasional tersusun dari UMKM sebesar 53,32%, kemudian usaha besar
41,00%, dan sektor pemerintah 5,68%.
Sebagai perbandingan, survei oleh Citibank mendapatkan angka kontribusi
sektor UMKM terhadap PDRB 2009 mencapai 55,56%. Riset Citibank selama
periode 2005-2009 juga menunjukkan jumlah unit UMKM mengalami
pertumbuhan rata-rata sekitar 8,16% per tahun. Estimasi pertumbuhan pelaku
No.
Sektor
1.
Pertanian
2.
Pertambangan dan
2004
2005
2006
9,048.90
9,302.57
9,294.09
0.00
0.00
0.00
Penggalian
3.
Industri Pengolahan
134,175.77
136,479.91
140,151.14
4.
29,483.85
30,439.82
31,389.13
56,058.20
60,290.25
64,126.91
344,322.28
360,228.09
376,086.79
143,055.20
159,203.89
174,584.04
68,772.64
73,228.96
78,507.98
Jasa - Jasa
102,160.18
106,491.15
113,033.07
PDRB
888,007.03
935,647.6
987,173.15
Bersih
5.
Konstruksi
6.
7.
Pengangkutan dan
Komunikasi
8.
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
9.
dan Jasa Perusahaan, sedangkan Sektor Jasa Pemerintahan yang dulu memiliki
sektor tersendiri digabung kedalam sektor jasa.
Berdasarkan data diatas laju pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto pada
tahun 2006 semakin membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, laju
pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto tahun 2006 adalah sebesar 5,51 persen.
Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2005 adalah 935,647
milyar rupiah; pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 987,173 milyar
rupiah.
Perkembangan Jumlah UMKM Kota Mojokerto Tahun 2004 - 2006
No.
1.
Uraian
2004
2005
2006
415
433
523
1,311
1,282
1,330
26
37
39
1,752
1,752
1,892
Formal
2.
3.
dan
Sedang
Jumlah
Sumber : Badan Pusat Statistik, Hasil Sensus Ekonomi 2006
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Menengah
(UMKM) di Kota Mojokerto ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Menengah
(UMKM) di Kota Mojokerto.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto.
3. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan Usaha Mikro dan Kecil
Menengah (UMKM) terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Mojokerto.
E. ASUMSI PENELITIAN
Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah apabila UMKM
berkembanng pesat maka pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat,
sebaliknya apabila UMKM tidak berkembang maka pertumbuhan ekonomi
akan menurun.
Definisi Operasional
2.
Keterbatasan penelitian
Agar tidak terjadi perluasan masalah dalam penelitian, maka
penelitian perlu dibatasi. Keterbatasan dalam penelian adalah :
a. Data yang digunakan hanya pada periode tahun 2004 2009.
b. Pembahasan hanya mengacu pada pengaruh perkembangan
UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto tanpa
memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi petumbuhan
ekonomi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
LANDASAN TEORI
1.
PENGERTIAN UMKM
Menurut Hubeis (2009), UKM didefinisikan dengan berbagai cara yang
berbeda tergantung pada negara dan aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu, perlu
dilakukan tinjauan khusus terhadap definisi-definisi tersebut agar diperoleh
pengertian yang sesuai tentang UKM, yaitu menganut ukuran kuantitatif yang
sesuai dengan kemajuan ekonomi.
Berbagai definisi mengenai UKM dalam Hubeis (2009) yaitu:
1)
Di negara lain atau tingkat dunia, terdapat berbagai definisi yang berbeda
mengenai UKM yang sesuai menurut karakteristik masing-masing negara,
yaitu :
a. World Bank : UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja 30 orang,
pendapatan per tahun US$ 3 juta dan jumlah aset tidak melebihi US$ 3
juta.
b. Di Amerika : UKM adalah industri yang tidak dominan di sektornya dan
mempunyai pekerja kurang dari 500 orang.
c. Di Eropa : UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja 10-40 orang
dan pendapatan per tahun 1-2 juta Euro, atau jika kurang dari 10 orang,
dikategorikan usaha rumah tangga.
d. Di Jepang : UKM adalah industri yang bergerak di bidang manufakturing
dan retail/ service dengan jumlah tenaga kerja 54-300 orang dan modal
50 juta 300 juta.
e. Di Korea Selatan : UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja 300
orang dan aset US$ 60 juta.
f. f. Di beberapa Asia Tenggara : UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga
kerja 10-15 orang (Thailand), atau 5 10 orang (Malaysia), atau 10 -99
orang (Singapura), dengan modal US$ 6 juta.
Organisasi
Jenis Usaha
Keterangan Kriteria
Undang-undang
Usaha Kecil
No. 8/ 1985 tentang
Usaha Kecil
Badan
Pusat Usaha Mikro
Statistik (BPS)
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Menneg Koperasi Usaha Keci (UU Aset < Rp 200 juta di luar tanah dan
dan PKM
No. 9/ 1995)
bangunan; Omzet Rp 1 milyar.
Usaha Menengah Aset Rp 200 juta-10 milyar.
Bank Indonesia
Usaha Kecil
No. 9/1995
Menengah
Dir
BI
30/45/Dir/uk
Januari 1997
Bank Dunia
(UU
(SK
No.
tgl 5
Usaha Mikro
Kecil-Menengah
Ada beberapa pengertian lain dari UMKM menurut para ahli atau pihak
yang langsung berhubungan dengan UMKM, antara lain:
10
UMKM
berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah
tenaga kerja 5 orang sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah
merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan
99 orang.
11
2.
pertumbuhan, jika jumlah produk barang dan jasanya meningkat atau dengan
kata lain terjadi perkembangan GNP potensial pada suatu Negara.
Pertumbuhan ekonomi harus mencerminkan pertumbuhan output perkapita.
Dengan pertumbuhan perkapita, berarti terjadi pertumbuhan upah riil dan
meningkatnya standart hidup. (Sakti, 2011 : 4)
Secara umum pertumbuhan ekonomi dapat di artikan sebagai kenaikan
pendapatan perkapita dalam suatu Negara dalam jangka panjang. Beberapa ahli
ekonomi menjelaskan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :
1. Menurut Lincolin Arsyad dalam bukunya pengantar perencanaan dan
pembangunan ekonomi daerah menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan sebagai kenaikan PDB/PNB tanpa memandang apakah
kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk,
atau perubahan struktur ekonomi yang terjadi atau tidak. Simon kuznet
mendefinisikan pertumbuhan ekonomi suatu Negara sebagai kemampuan
Negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat
bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan
teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideology yang di butuhkannya.
2. Menurut Sadono Suukirno, pertumbuhan ekonomi adalah kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat di pandang sebagai masalah makro ekonomi
12
iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan laut yang dapat diperoleh,
dan jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat.
Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untyuk membangun
perekonomian suatu Negara. Didalam setiap Negara dimana pertumbuhan
ekonomi baru bermula terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan
berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor primer (pertanian dan pertambangan)
yaitu sektor di mana kekayaan alam terdapat. Apabila Negara tersebut
13
karena
peranannnya
ini
maka
perkenbangan
penduduk
akan
14
15
pendapatan dan keuntungan yang lebih banyak. Dan yang terakir yakni
memperluas pendidikan.
1.
1.
Teori Klasik
2.
3.
Teori Keynesian
4.
Teori Klasik
16
Perluasan Pasar
Perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan memproduksi dengan tujuan
untuk menjual kepada masyarakat dan mencari keuntungan. Semakin luas
pasar uang dan jasa maka semakin tinggi tingkat produki dan tingkat
kegiatan ekonomi. Smith menekankan pentingnya pasar luar negeri dalam
mengembangkan kegiatan di dalam negeri.
3.
dilakukan
spesialisasi
spesialisasi
dan
perluasan
dalam
kegiatan
kegiatan
ekonomi.
ekonomi
akan
Siklus
ini
akan
mengakibatkan
perekonomian
terus
berkembang.
Bila rasio antara jumlah penduduk lebih kecil dari jumlah faktor produksi
lainnya, ini akan menimbulkan pertambahan penduduk, pertambahan
tenaga kerja dan sekaligus meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.
17
2.
3.
2.
Teori Neo-Klasik
pula
sumbangan
dari
perkembangan
stok
modal
dan
3. Teori Keynesian
J.M Keynes menyatakan bahwa dalam jangka pendek output nasional
dan kesempatan kerja terutama ditentukan oleh permintaan agregat. Kaum
keynesian yakin bahwa kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal harus
digunakan untuk mengatasi pengangguran dan menurunkan laju inflasi.
Konsep-konsep keynesmenunjukan bahwa peran pemerintah sangat besar
18
2.
3.
4.
2.
Prasyarat tinggal landas (the precondition for take off) merupakan masa
transisi masyarakat untuk mempersiapkan dirinya mulai menerima teknikteknik baru dan pemikiran-pemikiran baru dari luar kehidupan mereka.
3.
Masyarakat tinggal landas (the take off) pada tahap ini terjadi perubahan
yang sangat drastis dalam terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi
dan berproduksi
19
4.
5.
menekankan
teorinya
pada
peranan
pengusaha
dalam
2.
3.
4.
20
5.
6.
untuk
21
Jika LPE yang dihitung lebih dari satu periode rumus yang digunakan adalah
GNPR t = GNPR 0 (1+r)t
: tingkat pertumbuhan
: jangka periode
Tingkat kesejahteraan
Rakyat dikatakan semakin sejahtera jika setidak-tidaknya output nasional
perkapita meningkat. Tingkat kesejahteraan tersebut meningkat apabila
pertumbuhan GNP perkapita harus melebihi dari pertumbuhan penduduk.
Jika pertambahan penduduk suatu Negara adalah 2% per tahun, maka
pertumbuhan GNP harus lebih besar 2%.
2.
Kesempatan kerja
Terjadinya pertumbuhan ekonomi di tandai dengan naiknya GNP riil.
Kondisi ini jelas sangat membuka kesempatan kerja bagi seluruh factor
produksi. Mengingat manusia adalah salah satu faktor produksi
terpenting dalam proses produksi,maka kesempatan kerja akan
meningkat apabila output nasional meningkat.
3.
Distribusi pendapatan
22
PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa hasil penelitian terdahulu tentang perkembangan industri
kecil terhadap pertumbuhan ekonomi, antara lain :
Imam
Gea
(2003)
yang
berjudul
Analisis
Pengaruh
menyimpulkan
hasil
penelitiannya
bahwa
industri
kecil
23
24
No.
1
Judul
Masalah
Analisis
Apakah terdapat
Pengaruh
Perkemban
dari perkembangan
Variabel
Perbedaan
1. X = industri
1. Populasi di
kecil
2. Y =
perkembang
Kecil
perkembangan ekonomi
an ekonomi
terhadap
Sumatera Utara.
Perkemban
Persamaan
Hanya
Sumatera
terdapat dua
Utara
variabel
Variabel Y
tahun 1993-
sama yaitu
2003
pertumbuha
n ekonomi
2. Sampelnya
3. Variabel X
1.
Hasil Penelitian
2.
gan
yang
Ekonomi
digunakan
Sumatera
Utara
2.
Mengukur
1. Seberapa besar
1. X =
1. Populasi di
1. Hanya
Besarnya
sumbangan industri
jumlah
Jawa
Peranan
industri
Tengah
variabel
Industri
melalui multiplier
kecil
2. Sampel
2. Variabel
Kecil
pendapatannya dan
tahun
sama
2. Y =
25
dalam
seberapa besar
perekonom
1991-2001
Perekonom
kemampuan
ian
ian di Jawa
penyerapan tenaga
yang
produksinya rendah.
Tengah
digunakan
3. Variabel X
pertumbuha
n ekonomi
kecil.
2. Seberapa besar
pengaruh jumlah
statstik signifikan.
3.
Pengaruh
1. Bagaimanakah
1. X =
1. Populasi di
1. Variabel
yaitu
Penyerapan
kondisi penyerapan
Tenaga
Kabupaten
sama
Tenaga
kerja
Mojokerto
pertumbuha
Kerja
industri di
sektor
n ekonomi
Sektor
Kabupaten
industri
Industri
Mojokerto.
2. Y =
2. Sampelnya
PDRB
2000-2009
26
terhadap
2. Bagaimanakah
Pertumbuh
3. Variabel X
Pertumbuh
kondisi
an
yang
an
pertumbuhan
ekonomi
digunakan
Ekonomi di
ekonomi di
Kabupaten
Kabupaten
Mojokerto
Mojokerto.
3. Pengaruh
penyerapan tenaga
kerja sektor industri
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di
Kabupaten
Mojokerto.
27
C.
KERANGKA BERPIKIR
Untuk keperluan penelitian ini disusun kerangka pemikiran teoritis
sebagai berikut :
Industri Kecil
Perkembangan UMKM
(X)
Industri Menengah
Industri Besar
28
bagi
wilayah
domisilinya
khususnya
serta
dalam
D.
HIPOTESIS
Berdasarkan pertanyaan penelitian dan rumusan masalah maka
dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
1.
2.
3.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian menggambarkan hubungan antar variabel
dalam suatu penelitian agar pola pikir peneliti dapat dipahami oleh
pembaca. Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
X = UMKM di Kota Mojokerto
Y = pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto
B.
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif inferensial. Jenis
penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keadaan
secara objektif dan menunjukkan hubungan antar variabel.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan digunakan
dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis statistik,
sehingga diperoleh simpulan sebagai pembuktian terhadap hipotesis.
C.
SUMBER DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Teguh (2006:121), data sekunder merupakan jenis data yang
diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil
penelitian dilapangan, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
30
D.
Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh UMKM
dan pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto.
2.
Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan UMKM di Kota Mojokerto periode tahun 20042006.
b. Pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto periode tahun 20042006.
E.
F.
31
a.
32
pada
periode
sebelumnya.
Autokorelasi
33
c. Uji hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan konsep p-value
karena relatif lebih mudah dilakukan karena tersedia pada menu
SPSS. Konsep ini membandingkan dengan nilai p-value. Jika nilai
p-value kurang dari sebesar 0,05 maka antar variabel memiliki
hubungan. (Ajijah, 2011 : 34)
1) Uji F
Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk
melihat
34
2) Uji t
Uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel
bebas. Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi
masing-masing pengaruh variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat. Uji t dapat dilakukan dengan cara
membandingkan nilai hasil uji t-statistik pada hasil regresi
dengan t-tabel. Jika nilai t-statistik > t-tabel, maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen. Sebaliknya, jika
nilai t-statistik < t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. (Ajijah, 2011 : 34)
d. Koefisien determinasi
Uji koefisien determinasi R2 ini menunjukkan kemampuan garis
regresi menerangkan variasi variabel terikat (proposi atau persen
variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas).
Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin
baik. (Ajijah, 2011 : 34)
35