Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN UKM

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut
Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat .
Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan adanya sektor UKM, pengangguran akibat
angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM pun
telah terbukti menjadi pilar perekonomian yang tangguh.

Peran UKM
UKM memberi sekitar 99% kontribusi ke dalam sejumlah badan usaha di Indonesia
dan memiliki andil sebesar 99,6% dalam penyerapan tenaga kerja. Sementara itu, PDRB
hanya memberikan kontribusinya sebanyak 56,7% dan 15% untuk kegiatan ekspor non-
migas.
Salah satu peran UKM dalam perekonomian yang paling krusial adalah menstimulus
dinamisasi ekonomi. Karakter dari peran tersebut sangatlah fleksibel sehingga UKM dapat
direkayasa sedemikan rupa untuk mengganti lingkungan bisnis lebh baik dibandingkan dari
perusahaan-perusahaan besar.
Sejumlah UKM yang pertama kali memasuki pasar dapat menjadi besar karena
keberhasilannya dalam beroperasi. Contohnya saat krisis moneter terjadi pada 1997 yang
membuat hampir 80% perusahaan besar ulung tikar dan melakukan PHK besar-besaran.
Namun tidak dengan UKM yang dapat bertahan dalam krisis dengan segala keterbatasannya,
sehingga dikenal sebagai bidang usaha yang tahan banting dan tidak cengeng. Selain itu,
UKM juga menjadi sektor usaha yang berperan besar dalam mengurangi angka
pengangguran.
Semua lembaga donor internasional saat ini mendukung perkembangan UKM. Ada
yang memandangnya sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan kerja, ada yang
memandang sebagai penjabaran komitmen Bank Dunia, IMF, dan Bank Pembangunan Asia
dalam memerangi kemiskinan di negara-negara berkembang.

Peran UKM Dalam Perekonomian Indonesia


UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja
baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter
tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya
menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak
tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telahberkontribusi besar
pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu
daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya
Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.
Usaha kecil menengah telah terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai
krisis selama lebih dari enam tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi
terhadap PDB sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh
angkatan kerja di Indonesia dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5%
(BPS tahun 2000). Dalammenghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka
pengembangan UKM diarahkan pada :
(1). Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM;
(2). Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses terhadap
sumber modal yang transparan dan lebih murah;
(3). Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang lebih
efektif
(4). Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha besar di
Indonesia atau di luar negeri. Berkembang atau matinya usaha kecil menengah dalam era
perdagangan bebas tergantung dari kemampuan bersaing dan peningkatan efisiensi serta
membentuk jaringan bisnis dengan lembaga lainnya.

Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah :

Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan
produk.
Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.
Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya
terhadap tenaga kerja.
Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah
dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya
birokratis.
Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

UKM Dalam Iklim Persaingan


Salah satu bentuk proteksi yang dilakukan pemerintah terhadap pengembangan UKM
adalah apa yang tercantum pada dua Undang-Undang (UU) yang terkait dengan UKM yaitu
UU Usaha Kecil No. 9 Tahun 1995 dan UU Persaingan Usaha Tahun 1999. Lebih menarik
lagi karena UU Persaingan Usaha muncul setelah Indonesia dihantam badai krisis yang
menjadi arena pengujian ketangguhan masing-masing skala usaha.
Di dalam UU Usaha Kecil tersebut secara jelas dinyatakan betapa diperlukannya
tindakan untuk melindungi UKM dari persaingan yang tidak adil serta perlunya usaha untuk
mengembangkannya. Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah,
perlindungan terhadap pelaksanaan program kemitraan dimana usaha besar dipaksa bermitra
dengan UKM. Sementara dalam pasal 50 butir (h) dan (i) UU Anti Monopoli dan UU
Persaingan ini ternyata koperasi dan UKM tidak tercakup di dalamnya. Kedua UU ini
menyatakan bahwa salah satu tugas pemerintah dalam pengembangan sektor ekonomi adalah
untuk memberikan perlindungan perundangan dan usaha pengembangan bagi koperasi dan
UKM.
Berdasarkan isi dari kedua UU ini, jelas terlihat bahwa pemerintah Indonesia mungkin
berpandangan bahwa untuk mengembangkan serta melindungi koperasi dan UKM (sebagai
bagian dari sektor ekonomi) dari persaingan bebas (yang tidak adil) diperlukan suatu
peraturan yang ketat agar dapat digunakan sebagai bagian dari insentif untuk
mengembangkan dan melindungi koperasi dan UKM. Tampaknya pemerintah juga
berpendapat bahwa dalam proses itu, melindungi dan mengembangkan koperasi dan
UKM merupakan unsur yang penting untuk menghadapi persaingan bebas (khususnya yang
tidak adil). Ketika harus memilih antara manfaat persaingan yang didorong oleh pasar atau
perlindungan pemerintah, ternyata pemerintah memilih perlindungan. Mungkin kita akan
memberikan interpretasi: bahwa perlindungan untuk UKM serta koperasi akan efektif hanya
dengan cara memakai perangkat peraturan pemerintah. Dasar pemikiran ekonomi dari UU
nasional ini adalah bahwa UU dapat memainkan peranan yang penting dalam mendukung
usaha besar, menengah, kecil dan koperasi dalam bersaing di pasar yang sama tetapi kita
harus melindungi UKM dan koperasi.
Secara umum tujuan UU ini adalah bagaimana mengembangkan ekonomi dengan sifat
pasar persaingan bebas dimana UU seharusnya atau sebenarnya tidak ditujukan untuk
melawan usaha-usaha besar, tetapi lebih merupakan pengembangan prinsip persaingan dalam
ekonomi pasar yang sedemikian rupa agar dapat menciptakan kondisi pasar yang dapat
mempercepat pertumbuhan usaha kecil, menengah dan besar secara bersamaan. Hubungan
yang terutama dan logis antara UU ini dan pertumbuhan UKM adalah sebagai berikut: tujuan
utama UU ini adalah meningkatkan keadaan ekonomi melalui persaingan pasar bebas. Oleh
sebab itu, teori pelaku ekonomi mengenai perbuatan yang bersifat anti persaingan harus
dimengerti secara jelas. Apabila pasar yang bersaing (bukan yang bersifat monopoli atau
monopolistik dll.) dikembangkan, maka akan tercipta ekonomi yang kondusif yang dapat
mempercepat pertumbuhan UKM. Namun demikian perlu dicamkan bahwa pasar yang
bersaing tidak dapat dihasilkan hanya dengan UU Anti Monopoli dan UU Persaingan saja.

Peran UKM dalam Penciptaan Devisa Negara


UKM juga berkontribusi terhadap penerimaan ekspor, walaupun kontribusi UKM
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kontribusi usaha besar. Pada tahun 2005 nilai
ekspor usaha kecil mencapai 27.700 milyar dan menciptakan peranan sebesar 4,86 persen
terhadap total ekspor. Padahal pada tahun 2002 nilai ekspor skala usaha yang sama sebesar
20.496 milyar dan menciptakan peranan sebesar 5,13% terhadap total ekspor. Artinya terjadi
peningkatan pada nilai walaupun peranan ekspor pada usaha kecil sedikit mengalami
penurunan. Untuk usaha menengah, nilai ekspor juga meningkat dari 66,821 milyar di tahun
2002 (16,74%) naik menjadi 81.429 milyar dengan peranan yang mengalami penurunan yaitu
sebesar 14,30% ditahun 2005.
Berdasarkan distribusi pendapatan ekspor menurut skala usaha, maka periode 2003-2005
sektor penggerak ekspor terbesar secara total adalah industri pengolahan, dan penyumbang
ekspor terkecil adalah sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Khusus pada
usaha kecil, penyumbang terbesar ekspor nonmigas adalah sektor industri pengolahan yang
diikuti oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan terakhir adalah sektor
pertambangan dan penggalian. Sedangkan untuk usaha menengah sumbangan terbesar
terhadap ekspor adalah sektor industri pengolahan. (MENEKOP DAN UMKM dan BPS,
2005).
Berikut akan saya sajikan data yang menunjukkan perkembangan ekspor non migas
berdasarkan skala usaha tahun 2002 2005:
Table 1.1 perkembangan Ekspor Non Migas Menurut Skala Usaha Tahun 2002 2005
Nilai (Milyar RP)
Tahun UK UM UKM UB Total
20,496 66,821 87,290 311,916 399,206
2002 (5,13) (16.74) (21.87) (78.13) (100,00)
19,941 57,156 77,097 305,437 382,534
2003 (5,21) (14.94) (20.15) (79.85) (100,00)
24,408 71,140 95,548 375,242 470,790
2004 (5,18) (15.11) (20.30) (79.70) (100,00)
27,700 81,429 109,129 460,460 569,588
2005 (4,86) (14.30) (19.16) (80.84) (100,00)

Sumber: MENEKOP DAN UMKM dan BPS, 2005


Keterangan:
() : Persentase terhadap total
UK : Usaha Kecil
UM : Usaha Menengah
UKM : Usaha Kecil Menengah
UB : Usaha Besar

Peranan UKM dalam Pemerataan Pendapatan


Peranan UKM yang tak kalah pentingnya dengan upaya mewujudkan pertumbuhan
ekonomi dan perluasan kesempatan kerja yang tinggi adalah peranan dalam upaya
mewujudkan pemerataan pendapatan. Dalam rangka meningkatkan peran UKM di Indonesia
berbagai kebijakan dari aspek makroekonomi perlu diterapkan. Dengan memberikan stimulus
ekonomi yang lebih besar kepada industri ini akan memberikan dampak yang besar dan luas
terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan yang lebih
merata di Indonesia. Dengan stimulus yang dimaskud dapat berupa memberikan dana kepada
UKM melalui investasi pemerintah dan investasi swasta domestik maupun investasi luar
negeri. Perlu komitmen yang kuat dalam bentuk peraturan pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah untuk mengalokasikan sebagian besar dana APBD maupun
APBN untuk diinvestasikan dalam usaha produktif UKM. Sementara itu, untuk menciptakan
dan mendorong berbagai pihak swasta maupun swasta asing menginvestasikan dananya pada
UKM perlu diberikan berbagai kemudahan dalam bentuk penyediaan database, penyediaan
infrastruktur, kemudahan sistem administrasi birokrasi, dan kemudahan pajak. Pemanfaatan
dana pinjaman luar negeri dalam bentuk loan bagi pengembangan UKM juga dapat
dilakukan, disamping mengerahkan bantuan (hibah) luar negeri untuk memperkuat dan
meningkatkan peran UKM.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pinjaman modal berupa
kredit berbunga rendah. Untuk pelaksanaanya melibatkan pihak perbankan, khususnya
perbankan milik pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan aksesbilitas para
pelaku UKM terhadap modal yang selama ini relatif terbatas. Diperlukan pula ketegasaan
dari pemerintah dalam bentuk peraturan perundangan ataupun peraturan pemerintah (PP)
untuk mendorong pihak perbankan melakukan tugasnya dengan sungguh sungguh dan penuh
tanggung jawab.
Penutup
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti
menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997. Di
negara-negara majupun, baik di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, UKM lah yang
menjadi pilar utama perekonomian negara. Disamping itu upaya pengembangan UKM
dengan mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, juga akan
memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah. Partisipasi pihak terkait atau
stakeholders perlu terus ditumbuh kembangkan lainnya agar UKM betul-betul mampu
berkiprah lebih besar lagi dalam perekonomian nasional. Sehingga Peran UKM Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia semakin optimal.

Daftar Pustaka
http://www.kemenkeu.go.id/Berita/peran-penting-ukm-dorong-perekonomian-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://www.bimbie.com/peran-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.htm
http://satria-sig.blogspot.co.id/2011/05/latar-belakang-ukm-usaha-kecil-menengah.html
http://hisyamjayuz.blogspot.co.id/2013/05/peran-ukm-terhadap-pertumbuhan-ekonomi.html
Posted by Bagus Rizky Ardhiansyah at 4:21 AM

Anda mungkin juga menyukai