Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO
“ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA USAHA ULAN
DENTAL”

Disusun oleh kelmpok 5 :

ALIFATUL HUSNA (20013699)


HAMIDAH (20013715)
NUGISTA AYU ( 18013371)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA PRAJA


TANAH GROGOT
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen risiko
dengan judul “ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA USAHA KECIL

MENENGAH ULAN DENTAL”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
karena terbatasnya pengalam dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kerang, 3 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………..……………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….....2
C. TUJUAN PENELITIAN…………………………………………………..3
D. MANFAAT PENELITIAN………………………………………………..3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….…4
A. MANAJEMEN RISIKO (Risk manajemen)…………...……………….…4
B. MENGIDENTIFIKASI USAHA DENTAL GIGI “ULAN” ……….…….8
C. ANALISIS RISIKO PADA USAHA DENTAL “ULAN” ……………….9
D. EVALUASI RISIKO PADA USAHA DENTAL “ULAN” …………..…10
E. DAFTAR RISIKO PADA USAHA DENTAL “ULAN” ………..………13
BAB III PENUTUP…………………………………………………………....16
A. KESIMPULAN………………….……………………………………....16
B. SARAN…………………………………………………………..…...….16
Daftar pustaka…………………..………………………………………………18

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia usaha, risiko akan selalu ditemui karena adanya
ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya yang dapat
menyebabkan beberapa kerugian yang harus diterima oleh perusahaan.
Begitu juga untuk usaha kecil menengah (UKM) dimana latar belakang
modal yang kurang begitu kuat, menyebabkan risiko yang berakibat pada
gangguan operasional, kerugian finansial dan bahkan akan mengarah pada
kebangkrutan. Walaupun risiko itu beragam dan pasti ada dalam dunia
industri, namun risiko dapat dideteksi lebih awal sehingga dapat
diantisipasi dampak yang mungkin timbul. Pengelolaan risiko agar risiko
tersebut tidak menjadi suatu penggangu dalam kegiatan industri ini
biasanya disebut dengan manajemen risiko (risk management). Oleh
karena itu pengelolaan risiko untuk mengurangi dan meminimalkan
kerugian sangat penting untuk usaha kecil mengingat risiko yang dihadapi
industri kecil menengah cukup beragam.
Risiko ini tidak hanya muncul pada perusahaan – perusahaan besar,
tetapi risiko ini juga muncul pada perusahaan – perusahaan kecil, ataupun
usaha kecil, seperti UMKM. Risiko akan muncul kapan saja, dan pada
siapa saja, karena pada dasarnya semua hal sangat berkaitan erat dengan
risiko.
Kebanyakan UMKM jarang melakukan pengelolaan risiko dan
melakukan manajemen strategi dalam usahanya. Di dalam UKM baik
sumber daya maupun dana dalam kondisi terbatas. Keputusan yang
dilakukan oleh pemilik biasanya tentang bagaimana dan apa yang harus
dilakukan bergantung pada status keuangan. Pengelolaan risiko pada
industri kecil dapat berbasis pada manajemen risiko proyek atau
tradisional manajemen risiko yang sederhana yang diharapkan dapat
membantu industri kecil dalam mengurangi kerugian yang mungkin akan

1
diterima (Duong,2009) UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3% dari
total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM
menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. .
Oleh karena itu, upaya pengembangan UMKM merupakan suatu
keharusan.Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia
tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Seperti di Kecamatan
Tanah Grogot menurut data Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2017
UMKM di Banjarmasin berjumlah 49.858 ini merupakan asset yang sangat
besar yang mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin. Hal ini
juga menjadi menjadi tanggung jawab bagi pemerintah ataupun
stakeholder lainnnya dalam mengusahakan kesinambungan dan
perkembangan dari UMKM.
Usaha kecil dan menengah mempunyai peran yang sangat penting
dalam pertumbuhan ekonomi. UKM merupakan salah satu bagian penting
bagi perekonomian Indonesia. Peran UKM antara lain: 1) membantu
perekonomian masyarakat disekitar lokasi usaha, 2) membuka lapangan
pekerjaan, 3) meningkatkan penerimaan negara melalui pajak serta dari
ekspor dan yang terakhir 4) Serta usaha kecil dan menengah menjadi
wadah/sarana dalam menerapkan dan menciptakan inovasi.
Berdasarkan hal inilah maka penulis mengadakan penelitian untuk
melihat dan menganalisis “Manajemen Risiko pada Usaha Dental”, dan
pemahaman mereka tentang manajemen resiko pada kegiatan usaha
UMKM mereka. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah
menganalisis bagaimana managemen resiko pada UMKM Ulan Dental di
Tanah Grogot.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah sesuai dengan latar belakang masalah
diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasi risiko bisnis dari Dental Gigi dan mata?
2. Apa analisis risiko bisnis dari usaha Dental Gigi dan mata?

2
3. Bagaimana mevaluasi resiko dari bisnis dental gigi dan mata?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Agar dapat mengidentifikasi risiko dari bisnis Dental Gigi
2. Agar dapat menganalisis risiko dari bisnis Dental Gigi
3. Agar dapat mevaluasi resiko dari bisnis dental gigi

D. MANFAAT
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis untuk
mengembengkan wawasan dalam implementasi manajemen risiko
pada bisnis UKM.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan ataupun acuan bagi
bisnis UKM Dental Gigi untuk dapat menjadi masukan dan evaluasi
tentang manjemen risiko bisnis.

3
BAB II
KERANGKA TEORI

A. MANAJEMEN RISIKO (Risk Manajemen)


1. Pengertian Manajemen
Manajemen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Lukman
Ali, 1997 : 623), diartikan proses penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran. Manajemen adalah proses bekerja
sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan, organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen.
Dengan kata lain, aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah
sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, sekolah dan juga lainnya
(Syafaruddin, 2005 : 41).
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.
Secara sederhana “manajemen” diartikan sebagai pengelolaan.
Suatu proses menata atau mengelola organisi dalam mencapai tujuan
yang diinginkan dipahami sebagai manajemen (Syafruddin &
Nurmawati, 2011 : 16).

2. Definisi Risiko

4
Menurut Siahaan (2007) risiko merupakan kombinasi
probabilitas suatu kejadian dengan konsekuensi atau akibatnya.
Risiko juga didefinisikan sebagai suatu variasi dari hasil–hasil yang
dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William &
Heins, 1985). Adapun menurut Luminto dalam M. Farid Wajdi, dkk.
(2012), Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang mana
peristiwa tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian
kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian besar yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.

 Faktor Penyebab Terjadinya Risiko


Ada dua faktor penyebab risiko yaitu bencana (perils) dan
bahaya (hazards). Banjir, tanah longsor, gempa, gelombang laut
tinggi merupakan contoh-contoh bencana yang secara langsung dapat
menyebabkan kerugian. Sementara bahaya terbagi atas beberapa
jenis :
a. Bahaya fisik (physical hazard) misalnya berhubungan dengan
fasilitas bangunan suatu perusahaan.

b. Bahaya moral (moral hazard) misalnya sikap ketidakjujuran atau


ketidakdisiplinan.

c. Bahaya morale (morale hazard) misalnya sikap yang tidak hati-


hati ataupun kurangnya perhatian dari pihak-pihak terkait dalam
suatu perusahaan.

d. Bahaya karena hukum atau peraturan (legal hazard) misalnya


akibat mengabaikan undang-undang atau peraturan yang telah
ditetapkan. (Kasidi:2010).

5
3. Pengertian Manajemen Risiko
Dalam dunia bisnis, manajemen risiko didefinisikan sebagai
proses mengidentifikasi, memantau dan mengelola risiko potensial untuk
meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya terhadap
suatu organisasi. Setiap bidang dalam bisnis memiliki risikonya
tersendiri. Contohnya di bidang sistem informasi, risiko potensialnya
adalah seperti terjadinya pelanggaran keamanan data, kehilangan data,
serangan dunia maya, kegagalan sistem, dan bencana alam. Sedangkan
potensi risiko yang akan terjadi di perusahaan Manufaktur adalah gagal
mencapai target produksi yang direncanakan, kerusakan mesin,
hilangnya pesanan dari pelanggan, terjadinya masalah kualitas produk
dan lain sebagainya. Proses manajemen risiko yang efektif akan
membantu mengidentifikasi risiko mana yang menjadi ancaman terbesar
bagi organisasi dan memberikan panduan untuk menanganinya. Berikut
ini adalah beberapa definisi dan pengertian Manajemen Risiko menurut
para ahli di bidangnya.
Manajemen risiko diartikan sebagai kegiatan proaktif untuk
mengenali dan mengelola kejadian internal dan ancaman dari luar yang
dapat memberikan efek bagi kesuksesan organisasi Dengan manajemen
risiko semua kejadian yang menimbulkan risiko dapat diidentifikasi.
Kemudian setelah diidentifikasi akan diketahui konsekuensi dari masing-
masing kejadian sehingga meminimalissir akibat dari risiko yang akan
muncul. Manajemen risiko ini dilakukan sebelum terjadi resiko sehingga
merupakan tindakan antisipasi yang dilakukan dengan membuat
perencanaan (contingency plan)apabila risiko tersebut muncul sehingga
dapat mengurangi dampak kerugian bagi organisasi.

4. Tujuan Manajemen Risiko


Menurut Herman darmawi (2011) secara umum manajemen
risiko digunakan untuk dasar agar bisa memprediksikan bahaya yang
akan dihadapi dengan perhitungan yang akurat serta pertimbangan yang

6
matang dari berbagai informasi awal untuk menghindari kerugian.
Namun secara khusus tujuan dari manajemen risiko adalah:
a. Menyediakan informasi tentang risiko kepada pihak regulator.
b. Meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat
uncontrolled tidak dapat diterima).
c. Mengalokasikan modal membatasi risiko.
Menurut Abas Salim (2016 : 201) tujuan yang hendak dicapai dalam
manajemen risiko ialah dalam mengelola perusahaan supaya mencegah
perusahaan dari kegagalan, mengurangi pengeluaran, menaikkan
keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya. Adapun
sasaran utama yang hendak dicapai oleh manajemen risiko adalah sebagai
berikut :
a. Untuk kelangsungan hidup perusahaan

b. Ketenangan dalam berpikir

c. Memperkecil biaya

d. Menstabilisasi pendapatan perusahaan

e. Memperkecil/meniadakan gangguan dalam berproduksi

f. Mengembangkan pertumbuhan perusahaan dan mempunyai


tanggung jawab sosial terhadap karyawan

5. Proses Manajemen Risiko


Tahapan proses manajemen risiko secara garis besar adalah sebagai
berikut:
a. Identifikasi Risiko, mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko serta sumber
terjadinya risiko.

7
b. Penilaian Risiko, dapat dilakukan dengan menentukan tingkatan
probabilitas, konsekuensi serta kesulitan dalam mendeteksi risiko
tersebut. Penilaian risiko ini dapat dilakukan baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif. Setelah itu tingkatan risiko yang ada
dibuat tingkatan prioritas manajemennya.
c. Pengelolaan Risiko, Pengelolan resiko bertujuan mengontrol
risiko,kontrol terhadap risiko dilakukan dalam proses change
management yang berarti tahapan ini dapat kembali lagi ke tahapan
awal apabila terjadi risiko-risiko baru, sesuai dengan tahapan
urutan.

B. MENGIDENTIFIKASI USAHA DENTAL GIGI “ULAN”

1. Sejarah Usaha
Usaha erinshop merupakan usaha fashion yang dibuka oleh
“Nurhayati” Pada tahun 2020 akhir. Usaha ini datang dari hobi pemilik
yang menyukai fashion dan juga mempunyai keinginan berjualan baju
berawal dari berjualan melalui social media (Instagram) karena
banyaknya pembeli sehingga ibu nurhayati membuka toko kecil
kecilan pada tahun 2020.pada tahun 2021 usaha semakin berkembang
dan karena toko yang kecil bu nurhayati meronovasi toko menjadi
lebih besar.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang
bertujuan mendeskripsikan peristiwa yang masih terjadi dari waktu ke
waktu sampai waktu sekarang, yakni berfokus pada kegiatan produksi
dan pemasaran pada Erinshop , mengidentifikasi risiko-risiko yang
terjadi serta mengidentifikasi manajemen risiko untuk mengevaluasi
risiko-risiko yang terjadi.
3. Sumber dan Metode Pengumpulan

8
Untuk menunjang kelengkapan pembahasan dalam penulisan
proposal ini, peneliti memperoleh data yang bersumber dari Data
Primer, metode yang digunakan untuk memperoleh data primer, antara
lain Wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara
terstruktur, yaitu dengan menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan
sesuai dengan panduan wawancara, dan teknik wawancara tidak
terstruktur, yaitu mengajukan beberapa pertanyaan di luar pertanyaan
yang telah disediakan untuk menanggapi jawaban-jawaban dari
narasumber saat melakukan proses wawancara. Wawancara dilakukan
secara langsung secara personal melalui tatap muka dengan informan
penelitian.
Adapun sumber data yang digunakan adalah key informan yang
terlibat langsung dengan aktifitas kegiatan pelayanan pelanggan yaitu
pemilik Erinshop di Tanah Grogot.
4. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Erinshop yang berada di Jalan
Kusuma Bangsa No.Km. 1, Tepian Batang, Kec.Tanah Grogot,
Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Waktu penelitian dilakukan pada
tanggal 20 Maret 2023.

C. ANALISIS RISIKO PADA USAHA DENTAL “ULAN”


A. Hasil dari penelitian dan pembahasan
Penelitian ini melakukan tahapan perancangan Manajemen Risiko
melalui 7 (Tujuh) tahapan. Ketujuh tahapan tersebut merupakan satu
kesatuan yang berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Tujuh
tahapan tersebut adalah: 1) Penentuan Konteks Risiko; 2) Identifikasi
Risiko Usaha; 3) Melakukan Analisis Risiko; 4) Evaluasi Risiko; 5)
Implementasi; 6) Monitoring dan Evaluasi; 7) Komunikasi. Dalam
penelitian ini tahapan yang dilakukan masih pada tahap 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima). Proses keenam dan ketujuh dilakukan setelah

9
implementasi berjalan beberapa waktu periode. Hal ini mengingat bahwa
obyek penelitian belum mempunyai manajemen risiko sebelumya.

a. Penentuan Konteks Risiko


Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan dan
mengungkapkan sasaran UMKM obyek penelitian. Selain itu, dalam
kegiatan ini juga akan diungkap terkait dengan lingkungan mana yang
hendak menjadi sasaran. Kemudian dari sisi stakeholder, berupaya
mengungkap dan menilai tingkat kompleksitas risiko tersebut. Tujuan
manajemen risiko pada UMKM Ulan Dental ini antara lain adalah
sebagai berikut:
a) Mendapat gambaran dan rincian potensi risiko yang akan dialami
Erinshop;
b) Mendapat gambaran strategi pengelolaan risiko agar dapat
diminimalisir;
c) Memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi pelaku usaha
lain atas risiko yang dapat terjadi;
d) memberikan saran pelaku usaha lain serupa pentingnya
manajemen risiko usaha saat mendirikan usaha UMKM
b. Penilaian risiko
- Identifikasi Risiko bertujuan untuk mengenali dan mendaftar semua
risiko yang berpotensi menyebabkan tidak tercapainya sasaran
organisasi. Pada peneliti ini peneliti UMKM menentukan apa saja
risiko yang mungkin saja terjadi. Selain itu beberapa pertanyaan
terkait dengan bagaimana dan mengapa risiko tersebut terjadi.
Klasifikasi atau tingkat konsekuensi dari setiap risiko dibedakan
menjadi 5 (lima) kategori yaitu sangat ringan, ringan, sedang, berat,
sangat berat.

D. EVALUASI RISIKO PADA USAHA DENTAL “ULAN”

10
Penilaian risiko pada bahaya yang kesembilan yakni tertusuk jarum
suntik yang bekas pakai, dengan nilai severity 3 yaitu perlu perawatan dan
nilai likelihood 3 yaitu dapat terjadi sewaktu-waktu. Penilaian risiko pada
bahaya yang kesepuluh yakni tergores alat-alat yang tajam, dengan nilai
severity 2 yaitu perlu P3K dan nilai likelihood 4 yaitu sangat mungkin
terjadi disemua keadaan. Penilaian risiko pada bahaya kesebelas yakni
sterilisasi alat yang kurang bersih, dengan nilai severity 3 yaitu perlu
perawatan medis dan nilai likelihood 4 yaitu sangat mungkin terjadi
disemua keadaan. Penilaian risiko pada bahaya yang keduabelas yakni
tidak melakukan.

Pada “Usaha Dental Ulan” manajemen risiko dilakukan dengan


beberapa cara, sepertidi bawah ini:
1. Risiko Proses
Langkah evaluasi risiko adalah proses menilai dampak dan
kemungkinan risiko yang teridentifikasi, sehingga memprioritaskan
risiko sesuai dengan potensi dampaknya pada tujuan proyek. Dalam
mengevaluasi risiko, dapat menggunakan matriks workpackage. Dari
matriks tersebut, dapat menghasilkan:

1. tingkat risiko dari setiap risiko yang teridentifikasi


2. tingkat risiko per kategori risiko untuk setiap usaha
3. tingkat risiko per daerah dampak risiko untuk setiap usaha
4. tingkat risiko untuk setiap usaha
5. tingkat risiko proyek

2. Risiko Pesaing
Banyak perusahaan yang merasa sudah mapan dan terlalu nyaman
sehingga melupakan lingkungan bisnis yang sebenarnya sangat
kompetitif. Perusahaan harus terus berinovasi dengan memantau tren
pasar dan menciptakan produk atau layanan baru yang memberikan

11
nilai bagi pelanggan. Setiap bisnis harus terus berinovasi, tumbuh, dan
tetap up to date pada tren serta teknologi terbaru. Penelitian tren pasar
dengan cara yang tepat dapat membantu perusahaan mengetahui apa
yang diharapkan, diinginkan, dan dibutuhkan pelanggan.
3. Risiko Eksternal
Risiko eksternal adalah risiko yang bersumber dari luar usaha.
Sebagai contoh yaitu banjir, Kebakaran, dan pemadaman listrik.
4. Risiko Teknologi
Risiko teknologi adalah suatu proses identifikasi kerentanan
dan ancaman terhadap sebuah sumber daya yang digunakan oleh
sebuah usaha dental seperti keterbatasan alat-alat yang digunakan serta
kerusakan alat-alat perawatan gigi dan mata.

12
E. DAFTAR RISIKO PADA USAHA DENTAL “ULAN”

 Daftar risiko pada usaha dental gigi “Ulan”

No Identifikasi risiko
Nama risiko Sumber/Sebab
C/UC Akibat Risiko
Risiko
1 Risiko Proses C  Kurangnya pendapatan
 Gaji telat di bayar

Tidak
mampu
menjual
sesuai target
Barang lama C  Terjadinya penumpukan
sulit terjual barang
C  Tidak laku
Produk cacat  Tidak layak jual
Karyawan tidak C  Toko tidak dapat beroperasi
masuk kerja
2 Risiko C  Munculnya pesaing baru
pesaing Usaha sejenis yang potensial di pasaran
3 Risiko C  Proses pengerjaan
eksternal terhambat
Pemadaman UC
listrik
Banjir UC

13
Kebakaran UC
4 Risiko Alat-alat C Kinerja terhambat
teknologi terbatas

KEMUNGKINAN/LIKEHOOD
1 2 3 4 5
MATRIKS ANALISIS RISIKO 5 X
5 Hampir hampir
jarang kadang sering
tidak sering
terjadi terjadi terjadi
terjadi terjadi

5 sangat signifikan 20 21 22 24 25

4 signifikan 8 13 17 19 23
DAMPAK

3 moderat 5 11 14 16 18

2 monir 3 7 10 12 15

1 tidak signifikan 1 2 4 6 9

B. ANALISIS RISIKO
NO PENGUKURAN RISIKO (ANALISIS PENGENDALIAN RISIKO
RISIKO) (PENGENALAN YANG SUDAH
KEMUNGKINAN DAMPAK RISIKO ADA)
1 3 1 4 Pemberian obat-obatan
2 1 2 Pemberian salep
4 2 12 Penggunaan wax gigi atau lilin gigi
3 2 10 Sterilisasi alat-alat
2 5 3 18 Meningkatkan kualitas pelayanan
3 3 2 10 Pemeriksaan alat secara berkala
3 2 10 Daya listrik cadangan/ generator
listrik
2 2 7 Memahami risiko bencana
2 2 7 Menyediakan tabung APAR
4 2 2 7 Melengkapi alat-alat

14
No C. EVALUASI RISIKO D. PERLAKUAN RISIKO
PENGUKURAN RISIKO PASCA PERINGKAT PERLAKUAN PENANGGUNG
PENGENDALIAN /PRIORITAS (PENANGANA JAWAB
KEMUNGKINAN DAMPAK RISIKO N RISIKO)
1 2 1 2 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
2 1 2 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
1 2 3 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
1 2 3 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
2 4 2 12 UTAMA Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
3 2 2 7 UTAMA Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
2 1 2 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
2 2 7 UTAMA Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
1 2 3 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi
4 1 1 1 Dihadapi- Pemilik usaha
dimitigasi

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hampir semua UMKM mengalami risiko, baik kecil maupun besar.
Oleh karena itu pelaku UMKM harus meningkatkan antisipasi dan solusi
agar semua risiko dapat diminimalisasi.

B. SARAN
Penulis menyarankan agar penelitian di masa mendatang
mengembangkan cara pengukuran variabel loyalitas klien. Hal ini bertujuan
agar informasi yang diperoleh semakin akurat dan dapat digunakan untuk
mengembangkan teori maupun strategi bisnis di bidang usaha yang berkaitan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Akifa P. Nayla. (2014). Komplet Akuntansi untuk UKM dan Waralaba.


Jogjakarta: Laksana.
Alwi, Syafaruddin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia; Strategi
Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: BPFE.
Ali, Lukman. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Darmawi, herman. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuhan, Malayu S.P. 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia. ISBN 979-
526-491-5. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia.
Manulang, 2002, Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja, Pioner Jaya,
Bandung.
Salim, Abas. (2016). Asuransi & Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Siahaan, H, (2007), Manajemen Resiko; Konsep, Kasus dan Implementasi,
Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Syafaruddin & Nurmawati. (2011). Pengelolaan Pendidikan. Medan: Perdana
Publishing.
Williams, CA. & Heins, R, M. (1985). Risk Management and Insurance. New
York; Mc Graw-Hill.

17
Lampiran

18

Anda mungkin juga menyukai