Oleh :
1407105093
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
lancar. Tugas marketing ini dibuat dengan tujuan untuk pembelajaran sekaligus melengkapi
Tugas sebagai syarat untuk lulus mata kuliah ini.
Harapan saya semoga dengan pembuatan tugas ini membantu menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca maupun menulis, sehingga dapat memperbaiki
bentuk maupun isi tugas menjadi lebih baik.
Tugas yang saya buat ini memiliki banyak kekurangan karena kurangnya pengetahuan
tentang tema yang di berikan. Oleh karena itu saya harapkan memberi masukan yang bersifat
mendidik dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectation) ke salah
satu dari dua arah, artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula
penyimpangan yang merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan
kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk).
Sedangkan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan karena mengandung risiko.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup
informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu
keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan. Begitupun dalam bidang agrobisnis, segala kegiatan didalamnya juga mengandung
risiko yang harus ditangani agar tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk menangani risiko
tersebut bisa dilakukan dengan manajemen risiko.
Menurut Smith : 1990, manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari
sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir
suatu risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yang
tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko juga bisa disebut suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman.
Oleh karena itu, melalui manajemen risiko, diharapkan kerugian yang ditimbulkan dari
ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk kelangsungan kegiatan di bidang
agrobisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Resiko spekulatif
Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif
kadang-kadang dikenal dengan istilah resiko bisnis (business risk). Seseorang yang
menginvestasikan dananya di suatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya
merugikan. Resiko yang dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif.
2. Resiko murni
Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan
atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah
kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan tersebut akan
menderita kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan
demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan
kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Resiko murni
adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak
mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan resiko murni adalah dengan
asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya resiko
murni kadang dikenal dengan istilah resiko yang dapat diasuransikan (insurable risk).
Perbedaan utama antara resiko spekulatif dengan resiko murni adalah kemungkinan
untung ada atau tidak, untuk resiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung
sedangkan untuk resiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Kejadian sesungguhnya terkadang menyimpang dari perkiraan. Artinya ada
kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan maupun merugikan. Jika kedua
kemungkinan itu ada, maka dikatakan resiko itu bersifat spekulatif. Sebaliknya, lawan
dari risiko spekulatif adalah resiko murni, yaitu hanya ada kemungkinan kerugian dan
tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Manajer resiko tugas utamanya menangani
risiko murni dan tidak menangani risiko spekulatif, kecuali jika adanya resiko spekulatif
memaksanya untuk menghadapi resiko murni tersebut.
Menentukan sumber resiko adalah penting karena mempengaruhi cara
penanganannya. Sumber resiko dapat diklasifikasikan sebagai resiko sosial, resiko fisik,
dan resiko ekonomi.
Biaya-biaya yang ditimbulkan karena menanggung resiko atau ketidakpastian
dapat dibagi sebagai berikut:
Menurut ISO 31000, seluruh organisasi menghadapi faktor internal dan external
yang akan mempengaruhi perusahaan pada keadaan yang tidak pasti untuk mencapai tujuan
perusahaan, hal ini disebut dengan “risiko”. International Standard Organization (ISO)
mengeluarkan rekomendasi berupa prinsip – prinsip dan kerangka untuk pengelolaan risiko
untuk membantu perusahaan dalam mengelola risiko yang mungkin terjadi.
ISO 31000 dibuat oleh ISO Technical Management Board untuk Manajemen
Risiko. ISO 31000 dapat digunakan oleh industry dan organisasi manapun dan pada seluruh
level organisai tidak terbatas pada organisasi tertentu. ISO 31000 berisi prinsip – prinsip
dan panduan untuk pengelolaan risiko organisasi. Penerapan ISO 31000 dapat membantu
organisasi memperbaiki dan mengidentifikasi peluang – peluang serta ancaman – ancaman
yang mungkin terjadi. ISO 31000 tidak digunakan untuk tujuan sertifikasi, artinya
tidak/belum ada sertifikat ISO 31000 untuk suatu organisasi, namun ISO 31000 bisa
digunakan untuk program audit manajemen risiko.
ISO 31000 mensyaratkan bahwa penerapan manajemen risiko yang efektif haruslah
mengikuti 11 prinsip sebagai berikut:
2.6 Hubungan antara prinsip, kerangka dan proses dalam ISO 31000
Framework Manajemen Risiko ISO 31000 menggunakan PDCA atau Plan Do Check
Action untuk perbaikan berkelanjutan (continual improvement) sebagai basis framework dan
proses management risiko.
Pada proses risiko, menurut ISO 31000 assesment risiko merupakan bagian yang
paling penting dalam pengelolaan risiko. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan
assessment risiko yang benar agar memperoleh laporan profil risiko yang tepat sehingga
organisasi dapat secara cermat mengelola risikonya.
BAB III
PEMBAHASAN
clause 5 (proses)
Budidaya ayam broiler secara umum memiliki resiko yang banyak terutama pada proses
produksi. Selain proses produksi budidaya broiler juga memiliki resiko pada pemasaranya.
Berikut merupakan anaisis risiko pada proses pemasaran ayam broiler:
Manajemen risiko menciptakan nilai tambah (create value) yang bertujuan untuk
berkontribusi untuk mencapai nyata objektif dan peningkatan.
2. Manajemen risiko adalah bagian integral proses dalam organisasi (an integral part
of organizational processes)
Manajemen risiko adalah bagian integral proses dalam organisasi yang bertanggung
jawab dalam seluruh kegiatan suatu perusahaan agar dapat mengevaluasi kembali kegiatan
perusahaan. Hal ini bertujuan memperbaiki kinerja perusahaan jika terdapat suatu permasalah.
Manajemen risiko adalah bagian dari pengambilan keputusan dalam kegiatan perusahaan
diadakan rapat untuk memutuskan resiko tersebut bisa diterima atau ada penanganan resiko
untuk menyelesaikan risiko tersebut. Hal ini dilakukan dengan mengadakan suatu pertemua atau
rapat untuk membahas risiko yang dapat mengancam perusahaan.
Manajemen risiko bersifat sistematis, terstruktur, dan tepat waktu dimana diperlukan
karyawan yang handal, disiplin dan sistematis untuk bisa berkontribusi bagi perusahaan untuk
mencapai tujuan.
6. Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik yang tersedia (based on the best
available information)
Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik yang tersedia dimana mencari informasi
berdasarkan pengalam, pengamata, prakira, dan pertimbangan dari pakar ahli untuk menyusun
strategi atau mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi dalam perusahaan untuk
mengantisipasi risiko yang terjadi dalam perusahaan
Manajemen risiko dibuat sesuai kebutuhan yang berarti perlunya manajemen risiko yang
selarasas dengan konteks internal atau eksternal dalam perusahaan. Hal ini berguna untuk
mengetahui apakah semua kegiatan searah dengan rencana atau strategi yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
8. Manajemen risiko memperhitungkan faktor manusia dan budaya (takes human and
cultural factors into account)
10. Manajemen risiko bersifat dinamis, iteratif, dan responsif terhadap perubahan
(dynamic, iterative and responsive to change)
Manajemen risiko bersifat dinamis, iteratif, dan responsif terhadap perubahan dimana
seiring dengan terjadinya kegiatan perusahaan baik internal maupun eksternal sering terjadinya
risiko-risiko yang baru. Risiko baru ini diperlukannya pemantauan dan tinjau dalam menghadapi
risiko tersebut.
2. Do
Check yaitu melaksanakan pemantauan dan kajian kembali rencana untuk mengatasi
risiko yang dihadapi dan mengamati kemajuan rencana manajemen risiko. Selain melakukan
pemantauan juga ada membuat laporan atau recording untuk melakukan perbandingan dengan
rencana sebelumnya.
4. Act
Act yaitu melakukan kajian ulang dan mendefiniskan masalah yang akan datang dimana
untuk mengetahui apakah rencara tersebut masih efektif untuk mengatasi risiko tersebut. Selain
mengkaji ulang juga dapat membuat rencana baru untuk menghapi risiko yang akan datang yang
dapat mengancam perusahaan.
Setelah clause 4 (framework) kembali pada clause 5 (proses) yang merupakan bagian
terintegrasi dan terkustomisasi menutrut proses bisnis organisasi. Bagian clause 5 merupakan
bagian yang paling penting dalam proses pengelolaan risiko.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Risiko merupakan kejadian yang tidak diharapkan karna menyebabkan kerugian. Risiko
harus dapat di atasi dengan manajemen resiko yang baik. Tujuan dari manajemen risiko adalah
minimalisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang perusahaan untuk
mencapai tujuan. menurut ISO 31000 adalah deviasi dari apa yang diharapkan, bisa bersifat
positif dan/atau negative. Sekaub ISO 31000 juga ada ISO 31010 dimana menjadi standar
pendukung untuk ISO 31000 dan memberikan pedoman untuk pemilihan dan penerapan teknik
sistematis untuk menilai/melakukan asesmen risiko. Dengan menggunakan ISO 31000 dan ISO
31010 kita dapat menyusun strategi untuk meminimal kerugian yang dialami perusahaan. Yang
dalam hal pemasaran ayam broiler ini adalah dengan memiliki tempat pemotongan ayam
sehingga perusahaan memiliki tempat pemotongan ayam broiler yang dapat di tawarkan kepada
konsumen secara optional. Dengan demikian maka perusahaan dapat menjual dan menjaga
kualitas daging broiler yang dijual dan mengurangi risiko-risiko lainya.
DAFTAR PUSTAKA