Anda di halaman 1dari 16

KRISIS DAN MANAJEMEN

KRISIS
DEFINISI KRISIS
• Krisis adalah kejadian besar atau penting dengan hasil
yang berpotensi negatif dan akan mempengaruhi
organisasi, perusahaan atau industri, serta masyarakat,
produk, jasa atau nama baiknya. (Fearn-Banks, 1996)

• Krisis membawa keterkejutan dan sekaligus mengancam


nilai-nilai penting organisasi, dan hanya ada waktu yang
singkat untuk mengambil keputusan (Holsti dalam Guth,
1995)
DAMPAK KRISIS
Menurut Pauchant dan Mitroff (dalam Guth 1995),

Ancaman terhadap Adanya perlawanan


legitimasi organisasi terhadap misi organisasi

Terganggunya cara orang


melihat dan menilai
organisasi
AKIBAT KRISIS
• Krisis tidak selamanya berakibat negatif. Bisa juga berujung
pada hal-hal yang positif atau menjadi titik balik perusahaan
menuju keadaan yang lebih baik.

• Hal ini tergantung pada bagaimana pihak manajemen


mempersepsi dan merespon situasi krisis tersebut, atau
bagaimana pandangan, sikap dan tindakan yang diambil
perusahaan dalam menghadapi krisis
RENCANA MANAJEMEN
KRISIS

Perusahaan besar biasanya


Ada krisis yang tidak bisa
lebih menyadari adanya
dihindari, ada pula yang
kemungkinan buruk yang
muncul akibat human error,
akan terjadi, sehingga
yang seharusnya bisa
biasanya lebih siap dengan
dihindari
rencana manajemen krisis.
Menurut Baskin & Otis (1997)

rencana manajemen
krisis

Update plan Workable plan


TIPE-TIPE KRISIS

Violent – non Berat – ringan


Sengaja tidak
violent kerusakan
sengaja
yang dihasilkan

Krisis
Krisis
Faktor teknis – berdasarkan
berdasarkan
faktor sosial keadaan
waktu
korban
JENIS SUMBER POTENSIAL
KRISIS

Manusia Pabrik dan


Produk
Fasilitas

Kompetisi Regulasi Konsumen

Alam
PENYEBAB MUNCULNYA
KRISIS
• Menurut Barton (1993), ada beberapa hal yang
menyebabkan meningkatnya peluang untuk munculnya
krisis, al:

• Membuka/ memperluas fasilitas baru dengan


mesin-mesin, sistem atau prosedur baru yang
belum diuji secara memadai

• Membuka cabang/ divisi baru di daerh perintis


dengan sistem komunikasi dan transportasi yang
masih belum memadai
PENYEBAB MUNCULNYA
KRISIS
– Meluncurkan produk baru/ termodifikasi yang uji
cobanya belum memadai sehingga berpotensi
mengalami kerusakan

– Mempperluas pasaran ke internasional dengan


menempatkan perusahaan yang mungkin dirasa
aneh bagi penduduk lokal

– Melakukan proyek ilmiah beresiko tinggi tanpa


pelatihan yang memadai bagi departemen-
departemen terkait
ANATOMI DAN TAHAP-
TAHAP KRISIS
1. Crisis Build Up  gejala atau tanda-tanda krisis mulai
muncul
Untuk mengetahui gejala krisis, praktisi humas dapat
melakukan tindakan:
- Monitoring terhadap lingkungan
- Mengumpulkan data tentang masalah yang
potensial
- Mengembangkan strategi komunikasi dan
berkonsentrasi mencegah munculnya krisis
ANATOMI DAN TAHAP-
TAHAP KRISIS

2. Crisis Breakout/ acute crisis  telah


terjadi sesuatu yang menyebabkan
perusahaan mengalami kerugian.
Tahap ini disebut juga the point of no
return atau tahap krisis aktual.
ANATOMI DAN TAHAP-
TAHAP KRISIS

3. Abatement atau Clean Up Stage 


Peredaan. Organisasi berusaha untuk
menangani atau berusaha kembali dan
melakukan perubahan-perubahan
penting. Tahap ini bisa berlangsung
sangat lama, lebih lama dibandingkan
tahap krisis sesungguhnya.
ANATOMI DAN TAHAP-
TAHAP KRISIS
4. Crisis Resolution Stage atau Termination
Stage  ada tanda-tanda penyelesaian
akhir yang menandakan bahwa krisis tidak
lagi merupakan ancaman bagi organisasi
Petunjuk Spesifik
• Tunjuk juru bicara
• Kumpulkan semua data yang relevan & verifikasi data
tersebut
• Set up media center
• Jangan mengumumkan nama-nama korban sebelum
keluarganya diberi tahu lebih dulu
• Berikan respon pada setiap pertanyaan media. Bila
tidak tahu jawabannya, katakan saja terus terang

Anda mungkin juga menyukai