DISUSUN OLEH :
NAMA/NO.MHS : MELIANO LUMENO (201024026)
DOSEN PEMBIMBING :
ENDANG WIDURI ASIH,S.T.,M.T.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul: Keselamatan
dan kesehatan kerja manajemen risiko yang makalah ini ditulis dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) dengan tema Manajemen risiko. Dalam makalah ini akan membahas
tentang arti dari manajemen risiko, pentingnya manajemen risiko dalam
keselamatan dan kesehatan kerja dan lain sebagainya. Di mana makalah
ini berisi tentang latar belakang Keselamatan dan kesehatan kerja, tujuan
keselamatan kerja, faktor-faktor keselamatan kerja, dan sebagainya.
Saya berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan bagi pembaca. Saya mengetahui bahwa makalah ini belum
begitu sempurna, jadi kritik dan saran sangat saya harapkan bagi
kemajuan makalah ini untuk selanjutnya. Lebih dan kurangnya saya
ucapkan terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Risiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi.
Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan,
risiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita
menanggung kerugian jika resiko-risiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal.
Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi
seseorang atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan.
Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang
sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian sangat kecil sekali. Misalnya
membeli lotre. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar, tetapi
jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotre relatif kecil. Apakah ini juga
tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama
mengalami kerugian walau sekecil apa pun hal itu dianggapresiko.
Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis
perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya
kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang
dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah
melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Lembaga perusahaan
mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan
risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya.
Risiko itu sendiri adalah potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang dapat
Diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang dapat menimbulkan
dampak Bagi pencapaian tujuan organisasi. Kebutuhan untuk mengelola risiko, yaitu
risiko Kredit dan risiko pasar di lembaga perusahaan dan asuransi sudah menjadi
perhatian Yang serius. Sejak Basel II (Basel Capital Accord II) dalam perannya
sebagai Regulator dan pengawas perbankan di Indonesia mulai disosialisasikan dan
diwajibkan Bagi lembaga perusahaan, mulailah dikenal jenis risiko yang jauh lebih
luas daripada Risiko kredit dan risiko pasar, yaitu risiko operasional. Risiko
operasional yaitu potensi terjadinya kerugian karena kesalahan manusia Atau
kegagalan proses dan pengendalian dalam operasional sehari-hari. Pengelolaan Risiko
operasional bertujuan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang telah atau Hampir
terjadi yang disebabkan karena kurang memadai atau tidak berfungsinya
Proses-proses internal, faktor kesalahan manusia, kelemahan sistem dan teknologi.
Agar resiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu
dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Namun benarkah para pengusaha Indonesia
kurang memperhatikan manajemen resiko? Program Manajemen Resiko pertama-
tama bertugas mengidentifikasikan resiko-resiko yang dihadapi, sesudah itu
mengukur atau menentukan besarnya resiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan
jalan untuk menghadapi atau menangani resiko itu. Ini berarti orang harus menyusun
strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Manajemen Risiko
2. Tahapan dalam Manajemen Risiko
3. Proses Manajemen Risiko
4. Manajemen risiko dan fungsi pengawasan
5. Pengelolaan risiko
6. Penanganan risiko
7. Macam-macam risiko
8. Konsep risiko
C. TUJUAN
Komponen ini menilai sejauh mana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat
mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari
inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood
(kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya
risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan
perkalian antara likelihood dan consequence.
Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah
(separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas
supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya. Monitoring terpisah biasanya
dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope
tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan. Pada
proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies,
yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala
ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang
disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan
5) PENGELOLAAN RISIKO
Jenis-jenis cara mengelola risiko:
a. Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama
sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan
potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
b. Risk reduction
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko
c. Risk transfer
Yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi) maupun hedging
d. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek
suatu proyek hingga saat di mana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil
e. Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun
mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian
penting dari aktivitas.
6) PENANGANAN RISIKO
a. High probability, high impact : risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun
ditransfer.
b. Low probability, high impact : respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah
dihindari.
7) MACAM-MACAM RISIKO
Menurut sifatnya dibedakan ke dalam :
a. Risiko murni, risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya
tanpa sengaja. Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan, dan
sebagainya.
b. Risiko spekulatif, risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal: utang piutang, perdagangan
berjangka, dan sebagainya.
c. Risiko fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal : banjir, angin topan, dan
sebagainya. Risiko khusus, risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri
dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh,
dan sebagainya. Risiko dinamis, risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti risiko
penerbangan luar angkasa.
Menurut sumber/penyebab timbulnya :
a. Risiko intern, risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti
kerusakan aktiva karena kesalahan karyawan, kecelakaan kerja.
b. Risiko ekstern, risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti pencurian,
persaingan dalam bisnis, fluktuasi harga, dan sebagainya.
8) KONSEP RISIKO
Konsep dasar semua risiko mengandung ketidak-pastian. Sebagian dari risiko
tersebut dapat dialihkan kepada asuransi, namun tidak semua risiko dapat
diasuransikan.
Ketidak-pastian yang terdapat dalam setiap risiko mencakup dua hal, yaitu ketidak-
pastian mengenai :
1. Terjadi atau tidak terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.
2. Besar kecilnya kemungkinan kerugian jika terjadi peristiwa yang menimbulkan
kerugian tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Risiko berkaitan dengan kondisi terjadinya deviasi yang menyebabkan
kerugian. Dalam dunia usaha, kondisi ini senantiasa ada dan menuntut perhatian
manajemen untuk mengelolanya dengan tepat. Inti pembahasan Manajemen risiko
meliputi identifikasi atas risiko yang ada, mengukur beratnya risiko, dan
menanganinya dengan pendekatan / strategi tertentu.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaianrisiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko bukanlah sesuatu yang berjalan begitu saja, melainkan suatu
upaya yang sistematik dan terstruktur serta terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
http://adhityadwiputra.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-resiko-
tingkatan-dan-cara.html