Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN RESIKO

(PEMBIAYAAN RESIKO)

Dosen Pengampu: Andi Mariam SE.,M.Si

KELOMPOK 5:

 ANGGUN FAMELA PUTRI 20.059


 AHLUL AGIL AKRAM 20.075
 MIGEL PAKAN 20.121
 DELY PONGTIKU 20.
 PUTRI 20.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
PRODI MANAJEMEN
2023
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam
identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor
dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses. (Indroes, 2008)
Pengendalian risiko merupakan alat bantu bagi pengusaha dalam proses pengambilan
keputusan untuk mengurangi atau menghindari risiko yang dihadapinya. Yulianti
(2009:156)mengungkapkanHbahwasistemmanajemen risiko harus menyesuaikan dengan
fungsi dan organisasi karena tidak ada manajemen risiko yang bersifat universal.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko  merupakan bagian
dari kehidupan kerja individual maupun organisasi.  Berbagai macam resiko, seperti resiko
kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak
kita antisipasi dari awal.  Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan
yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami
dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas
keuntungan kompetitif organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.  Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.  Menurut Wideman,
ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah
peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
disebut dengan istilah resiko (risk).  Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko
menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja.  Hal ini
secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang
atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan.  Bagaimana jika
kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar, dan
walaupun mengalami kerugian sangat kecil sekali.  Misalnya membeli lotere.  Jika
beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang
yang digunakan membeli lotere relatif kecil.  Apakah ini juga tergolong resiko? 
Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko.  Selama mengalami kerugian walau
sekecil apapun hal itu dianggap resiko.
Mengapa resiko harus dikelola?  Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko
mengandung biaya yang tidak sedikit.  Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan
sepatu yang mengalami kebakaran.  Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah
kerugian finansial akibat asset yang terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah
jadi, maupun sepatu yang siap untuk dijual).  Namun juga dilihat kerugian tidak
langsungnya, seperti tidak bisa beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga
menghentikan arus kas.  Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada
supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan
kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis tersebut.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko.  Peran
dari manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah,
mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan strategic management,
mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive
decision making dari manajemen puncak.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen Risiko
Perusahaan” adalah:
1. Apa Manajemen risiko?
2. Apa Manajemen risiko pembiayaan?

C. Tujuan
Tujuan penulisan dalam penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen Risiko
Perusahaan” antara lain:
1. Untuk mengetahui Manajemen risiko.
2. Untuk mengetahui Manajemen risiko pembiayaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Risiko
1. Pengertian Manajemen Risiko
Menurut Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi,
mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya
yang tersedia.  Strategi yang dapat digunakan antara lain mentransfer resiko pada pihak
lain, menghindari resiko, mengurangi efek buruk dari resiko dan menerima sebagian
maupun seluruh konsekuensi dari resiko tertentu.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua
perusahaan. Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukkan
resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam masing-masing
aktivitas dari semua aktivitas.  Fokus dari manajemen resiko yang baik adalah
identifikasi dan cara mengatasi resiko.Definisi manajemen resiko (risk management) di
atas dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata kunci sebagai berikut:
a) On going process
Manajemen resiko dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara
berkala.  Manajemen resiko bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one
time event).
b) Effected by people
Manajemen resiko ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan
organisasi.  Untuk lingkungan instansi pemerintah, manajemen resiko dirumuskan
oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen yang bersangkutan.
c) Applied in strategy setting
Manajemen resiko telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh
manajemen puncak organisasi.  Dengan penggunaan manajemen resiko, strategi
yang disiapkan disesuaikan dengan resiko yang dihadapi oleh masing-masing
bagian/unit dari organisasi.
d) Applied across the enterprised
Strategi yang telah dipilih berdasarkan manajemen resiko diaplikasikan dalam
kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. 
Mengingat resiko masing-masing bagian berbeda, maka penerapan manajemen
resiko berdasarkan penentuan resiko oleh masing-masing bagian.
e) Designed to identify potential events
Manajemen resiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan
yang secara potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.
f) Provide reasonable assurance
Resiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan
bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.
g) Geared to achieve objectives
Manajemen resiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen
resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan
bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.  Hal
ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,
teknologi, manusia, organisasi, dan politik.  Di sisi lain, pelaksanaan manajemen
resiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya entitas
manajemen resiko (manusia, staff, organisasi).

Dalam perkembangannya resiko-resiko yang dibahas dalam manajemen resiko


dapat diklasifikasi menjadi:

1. Resiko Operasional
2. Resiko Hazard
3. Resiko Finansial
4. Resiko Strategis

Anda mungkin juga menyukai