Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nazla Latifa Hanum

NPM : 17220083
Kelas : Non kelas TEA-20 (4EA06)
Mata Kuliah : Manajemen Resiko
Judul Resume : Manajemen Resiko Bisnis
Resume :
A. Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dihadapkan dengan kondisi


yang tidak pasti, yang dapat mempengaruhi sukses atau gagal dalam mencapai
suatu tujuan. Perkembangan eksternal dan internal lingkungan yang pesat dan
semakin kompleks menuju suatu risiko (Sanjaya dan Linawati, 2015).

Dalam menghadapi risiko pada kondisi perusahaan yang ada, perusahaan


perlu melakukan penyelidikan terhadap alat-alat manajemen yang bisa mengelola
risiko (Widjaya & Sugiarti, 2013). Manajemen risiko yang baik tidak hanya akan
meningkatkan kepastian bisnis namun juga meningkatkan keunggulan kompetitif
dan nilai perusahaan.

Manajemen risiko merupakan komponen integral dari strategi perusahaan


dan implementasinya dilakukan sebagai tindakan untuk mencegah dan memitigasi
risiko ke tingkat risiko terkecil, agar perusahaan untuk bertahan dalam persaingan.
Upaya meningkatkan kualitas manajemen risiko implementasi dapat dilakukan
melalui manajemen risiko terintegrasi, yaitu risiko perusahaan implementasi
manajemen risiko bisnis.

Manajemen risiko merupakan komponen integral dari strategi perusahaan


dan implementasinya dilakukan sebagai tindakan untuk mencegah dan memitigasi
risiko ke tingkat risiko terkecil, agar perusahaan untuk bertahan dalam persaingan.
Upaya meningkatkan kualitas manajemen risiko implementasi dapat dilakukan
melalui manajemen risiko terintegrasi, yaitu risiko perusahaan implementasi
manajemen risiko bisnis. 2 Manajemen risiko bertujuan untuk menciptakan sistem
atau mekanisme di dalam organisasi sehingga kerugikan risiko dapat diantisipasi
dan dikelola untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan (Hoyt & Liebenberg,
2011). Oleh karena itu, salah satu tujuan manajemen risiko adalah untuk
menciptakan nilai perusahaan.

B. Pengertian Manajemen Resiko Mneurut Para Ahli


1. Fahmi (2010)
Menurut Fahmi manajemen risiko adalah satu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang tindakan-tindakan organisasi dalam mengatasi
masalah berbasis manajemen yang sistematis dan menyeluruh.
2. Djojo Soedarso (2003)
Djojo Soedarso memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya
manajemen risiko adalah penerapan fungsi manajemen secara umum
untuk memetakan masalah dan solusinya yang terjadi di dalam sebuah
organisasi perusahaan maupun keluarga dan masyarakat.
3. Tampubulon (2004)
Sedangkan menurut Tampubulon manajemen risiko adalah satu proses
yang dilakukan untuk mengakomodasi segala kemungkinan buruk dari
sebuah transaksi bisnis.
4. Darmawi (2014)
Menurut Darmawi, manajemen risiko adalah suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap
kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan
efisiensi yang lebih tinggi.
5. Bramantyo (2008)
Bramantyo berpendapat bahwa manajemen risiko adalah proses
terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan,
mengembangkan alternatif penanganan resiko.
6. Djohanputro (2008)
Menurut Djohanputro Manajemen risiko adalah proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan,
mengembangkan alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan
mengendalikan penanganan risiko.
7. Siagian dan Sekarsari (2001)
Pengertian Manajemen risiko Menurut Siagian dan Sekarsari adalah
pengelolaan risiko luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi
juga harus mengelola keseluruhan risiko-risiko organisasi.
8. Siahaan (2007)
Pengertian Manajemen risiko Menurut Siahaan adalah perbuatan (praktik)
dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk
mengelola risiko sebuah proyek.
9. Smith (1990)
Menurut Smith Pengertian Manajemen Risiko adalah proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam
aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat
menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

Dari beberpa pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa


manajemen risiko adalah seuatu proses yang tersetruktur dan sistematis dalam
mengindentifikasi, memahami dan mengembangkan alternatif penanganan segala
risiko yang dilakukan oleh pelaku bisnis. Jenis manajemen ini adalah satu strategi
bagus untuk membuat perusahaan tetap berkembang. Sekalipun berbagai macam
risiko dan hal buruk siap menimpanya.

B. Proses Manajemen Risiko


Proses manajemen risiko termasuk bagian penting dari kerangka kerja yang
dibagun. Ada 3 proses yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, dan
penanganan risiko. Tujuan proses ini dipakai untuk identifikasi organisasi,
lingkungan, kepentingan, dan kepentingan kriteria risiko. Berikut
penjelasannya proses manajemen risiko.
a. Penetapan Konteks
Proses manajemen risiko ini berhubungan dengan strategi, tujuan, ruang
lingkup yang berhubungan dengan proses pengelolaan risiko perusahaan.
Mengutip dari ppm-manajemen.ac.id, proses ini berkaitan dengan
permasalahan yang dikelola perusahaan seperti eksternal, internal
lingkungan perusahaan, dan kriteria risiko.
b. Penilaian Risiko
Proses kedua bertujuan untuk identifikasi resiko yang bisa mempengaruhi
pencapaian organisasi/perusahaan. Cara identifikasi risiko ini yakni
membuat daftar dan pengukuran tingkatan risiko. Setelah identifikasi, hasil
pengukuran status risiko, akan menunjukkan peta, gambaran, dan
tingkatan. Tahap ini ditujukkan untuk membandingkan hasil analisisi
risiko dan kriteria yang sudah ditentukan untuk dasar penerapan
penanganan.
c. Penanganan Risiko
Proses ketiga adalah perencanaan risiko untuk mendapatkan penanganan
dan solusi yang efektif. Tujuan penanganan risiko untuk mengurangi
dampak risiko pada pihak ketiga dan menerima resiko. Selain ketiga
proses yang dijelaskan diatas, ada proses pendukung yaitu komunikasi,
konsultasi, monitoring, dan review. Tujuan dari komunikasi dan konsultasi
untuk mendukung kegiatan manajemen risiko dan mencapai sasaran yang
tepat. Sedangkan proses monitoring dan review bertujuan untuk perbaikan
secara berkala. Proses monitoring ini berupa evaluasi dan pemeriksaan
proses bisnis yang berjalan. Komunikasi pada manajemen dan unit-unit
perusahaan diperlukan untuk memahami kesadaran, budaya, dan
kematangan risiko. Proses komunikasi ini dilakukan untuk mengatasi dan
evaluasi penerapan manajemen risiko

C. Tujuan Manajemen Risiko


a. Sosialisasi Manajemen Risiko

Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun kemampuan individu dan


organisasi, untuk memahami penting nya manajemen risiko.

b. Meningkatkan Kinerja Perusahaan


Tujuan kinerja perusahaan untuk memberi informasi yang berhubungan
dengan peta risiko, pengembangan strategi, dan meningkatkan proses
manajemen risiko.

c. Sebagai Peringatan

Individu dan organisasi perlu berhati-hati untuk menghadapi risiko


perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama.

d. Melindungi Perusahaan

Manajemen risiko bisa melindungi perusahaan, dari tingkat risiko yang


berdampak pada proses pencapaian tujuan.

e. Membantu Pembuat Kerangka Kerja

Kerangka kerja manajemen risiko bisa membantu menghambat proses


bisnis dan fungsi dalam perusahaan

f. Mendorong Manajemen Proaktif


Tujuan manajemen proaktif, untuk mengurangi potensi risiko yang
menjadikan manajemen risiko sebagai keunggulan kinerja perusahaan

D. Contoh Manajemen Risiko


Manajemen risiko dibagi menjadi beberapa jenis yaitu risiko murni (pure risk)
dan risiko spekulasi (speculative risk). Jenis risiko ini berhubungan dengan
ketidakpastian (uncertaint).
a. Risiko murni (pure risk)
Risiko murni adalah ketidakpastian yang terjadi karena suatu kerugian.
Hanya ada satu peluang merugi dan tidak ada peluang keuntungan. Risiko
ini menimbulkan kerugian apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan
kerugian dan keuntungan. Jenis risiko ini terjadi karena rugi atau break
event. Contoh risiko yaitu kecelakaan, kebakaran, dan pencurian.
b. Risiko spekulasi (speculative risk)
Risiko ini berdampak pada 2 kemungkinan yaitu peluang mengalami
kerugian atau mendapatkan keuntungan. Contoh risiko spekulasi yaitu
investasi saham, mengikuti undian, dan lainnya.

E. Jenis-Jenis Manajemen Risiko


a. Manajemen Risiko Operasional
Berhubungan dengan kegagalan karena proses internal seperti kesalahan
sistem, faktor eksternal seperti bencana, dan kesalahan manusia. Manajemen
risiko operasional ini perlu diambil langkah pencegahan untuk kapasitas
produksi dan layanan.
b. Manajemen Hazard
Jenis manajemen hazard bisa menanggulangi kebangkrutan atau kerusakan
perusahaan. Ada tiga jenis bahaya yang perlu diketahui yaitu bahaya umum,
hukum, bahaya fisik, dan moral. Contoh manajemen risiko ini seperti
kecelakaan karyawan yang diakibatkan karena mesin rusak, korupsi dalam
perusahaan, dan karyawan yang tidak melayani konsumen dengan baik.
c. Manajemen Risiko Strategis
Diakibatkan karena beberapa faktor yaitu risiko operasi, penurunan nilai
aset, risiko kompetitif, dan risiko franchise. Manajemen ini berhubungan
dengan pengambilan keputusan, sehingga muncul kemampuan strategi
untuk pelaku bisnis.
d. Manajemen Risiko Finansial
Jenis manajemen risiko ini untuk memantau risiko dan melindungi hak laba,
aset, entitas bisnis, dan properti. Jenis manajemen ini penting sebagai
sumber daya perusahaan, serta tidak lepas dari nilai tukar mata uang.
Mengutip dari binus.ac.id, jenis manajemen risiko finansioal berhubungan
dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, tingkat bunga, dan masih
banyak lagi.

F. Manfaat Manajemen Risiko untuk Perusahaan


Manajemen risiko menjadi komponen penting untuk melindungi bisnis
perusahaan. Manfaat manajemen risiko bagi perusahaan yaitu:
a. Membantu perusahaan mencapai visi dan misi
Mengutip dari ocbcnisp.com, manajemen risiko bisa membantu
perusahaan mencapai visi, misi, dan tujuan. Pada prosesnya, bisa
mengurangi kesulitan sampai gagal mewujudkan visi dan misi.
b. Mencegah perusahaan mengalami kolaps
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan bisnis perusahaan mengalami
kebangkrutan. Faktor tersebut seperti pengelola finansial sampai kesalahan
manusia. Manajemen risiko membantu perusahaan menghindari bangkrut
dan keuangan.
c. Membantu reputasi bisnis
Manajemen perusahaan bisa menjaga reputasi bisnis tetap terjaga. Selain
itu perusahaan bisa bekerjasama dan membantu kepercayaan stakeholder.
d. Meningkatan keuntungan perusahaan
Manajemen risiko bisa meningkatkan profit bisnis dan analisa pengelola
sumber daya. Sehingga bisa mengurangi ancaman dan risiko.

Anda mungkin juga menyukai