Nim : P21010152
Kelas : MM3-4
.
d) Minimalisasi Kerugian Akibat Terjadinya Risiko
Setelah risiko ditemukan dan dianalisa, maka pihak-pihak yang terkait dengan risiko perlu
melakukan upaya agar risiko tidak sampai terjadi dan mengancam keberlangsungan bisnis.
Dalam hal ini, manajer risiko bisa membantu para pihak terlibat menemukan solusi
penanganan risiko, seperti melenyapkan potensi, meminimalisasi, atau mentransfer risiko ke
pihak lain.
e) Memberikan Rasa Aman Bagi Stakeholder
Tujuan manajemen risiko perusahaan adalah agar stakeholder merasa aman dan percaya
dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas investor saja, tapi juga
pekerja, supplier, asuransi, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
f) Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan
Terakhir, tujuan manajemen risiko adalah agar perusahaan bisa berkembang dengan stabil
sesuai target bisnisnya. Dengan adanya proses manajemen risiko, perusahaan bisa melakukan
penanganan lebih cepat terhadap sumber-sumber yang mengancam pertumbuhan usaha
2. Apa Itu Manajemen Risiko
Istilah risiko digambarkan untuk keadaan yang terjadi di luar harapan. Bisa dikatakan sebagai
situasi dan kondisi yang tidak diharapkan terjadi.
Namun, seperti yang diketahui apapun itu tentu memiliki risiko. Hanya saja ada yang tingkat
rendah dan juga tinggi.
a) Manajemen risiko sifatnya tidak pasti. Anda hanya bisa memprediksikan. Terkait hasilnya,
bisa sesuai yang diekspektasikan ataupun tidak.
b) Risiko bisa diartikan sebagai kerugian untuk berbagai pihak yang mengalaminya. Jenis risiko
beragam, seperti halnya yang diungkapkan Mamduh Hanafi. Risiko terdiri dari jenis murni
dan juga spekulatif.
c) Jenis risiko murni bisa berupa kebakaran, kebanjiran dan semacamnya, Lain halnya dengan
risiko spekulatif, jenis risiko yang memicu keuntungan dari kerugian yang timbul. Namun,
perlu Anda tahu, risiko sifatnya universal.
d) Anda bisa menemukannya dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berbagai bentuk
ketidakpastian yang bisa saja terjadi. Untuk bisa meminimalisir kerugian yang terjadi,
Anda bisa melakukan manajemen risiko.
e) Manajemen yang dilakukan menjadi upaya guna mengetahui hingga melakukan
pengendalian yang tepat untuk sebuah risiko. Hal ini sangat penting, terutama dalam
suatu perusahaan tertentu.
f) Misalnya, dalam perbank-an, manajemen risiko banyak digunakan untuk melakukan
identifikasi terkait kredit bank, operasional hingga risiko pasar yang bisa terjadi.
3. Proses Manajemen Risiko
a) Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi pasti berhadapan dengan risiko. Manajemen risiko membantu
organisasi dalam mengelola setiap risiko yang mungkin terjadi dan berdampak pada pencapaian tujuan
organisasi.
b) Kementerian Keuangan dalam melaksanakan proses manajemen risiko dan penerapannya telah diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/ PMK.09/2008 tentang Penerapan Manajemen Risiko di
Lingkungan Departemen Keuangan dan Implementasi manajemen risiko tersebut dilakukan oleh unit
eselon II lingkup Kantor Pusat dan Kantor Vertikal.
c) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) secara bertahap dan pasti telah melaksanakan penerapan
Manajemen Risiko (MR) sesuai Peraturan Menteri Keuangan dimaksud. Bekerjasama dengan Inspektorat
Jenderal (Itjen) Kemenkeu sebagai Compliance Office for Risk Management (CORM) yang bertugas
sebagai pembimbing sekaligus lembaga untuk dimintai konsultasi dalam penerapan manajemen risiko .
d) Proses manajemen risiko adalah suatu proses yang bersifat berkesinambungan, sistematis, logik, dan
terukur yang digunakan untuk mengelola risiko. Proses manajemen risiko meliputi penerapan kebijakan,
prosedur, dan praktek untuk melaksanakan penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi
risiko, penanganan risiko, monitoring dan reviu, dan komunikasi dan konsultasi.
4. Ciri manajemen resiko
kesejahteraan ini berlangsung baik tanpa kendala. Contoh sederhana kita tadi, kita ingin
uang yang tidak kita butuhkan untuk konsumsi diperlakukan sebagai modal untuk
jelas bahwa ciri yang membedakan antara keputusan berisiko dan keputusan tidak berisiko
adalah ketidak-pastian. Ketidak pastian yang ditandai dengan variasi hasil memang.
`
C) Jawabannya dapat ambigu karena tergantung intuisi perorangan yang dipengaruhi
pengalaKeterjadian Apakah kejadian perlu ditambahkan sebagai salah satu ciri
risiko?yang ia peroleh dari lingkungan budaya kerjanya. Sebuah standar manajemen
risiko yang tentunya dirumuskan dari praktik terbaik, dapat cukup mendefinisikan risiko
hanya dengan 2 ciri risiko, yaitu: ketidak pastian dan berdampak pada tujuan. Di
lingkungan dimana sebagian besar praktik manajemen risiko diamati, standar ini mungkin
tidak ada kurangnya. Akan tetapi di lingkungan budaya yang berbeda, standar ini justru
membawa permasalahan yang kontra produktif.
5. Manfaat manajemen tesiko
a) Manfaat Manajemen Risiko Meski punya tahapan panjang dan berkelanjutan, faktanya
proses manajemen risiko adalah salah satu komponen pengelolaan bisnis terpenting yang bisa
melindungi perusahaan Anda dari banyak masalah. Selengkapnya tentang manfaat
manajemen risiko adalah sebagai berikut:
b) Membantu Perusahaan Mencapai Visi Misi
Manfaat manajemen risiko perusahaan yang pertama adalah membantu perusahaan mencapai
visi, misi, dan tujuan bisnisnya. Tanpa proses manajemen risiko perusahaan yang benar, Anda
akan kesulitan atau bahkan gagal mewujudkan visi misi.
c) Mencegah Perusahaan Mengalami Kolaps
Poin kedua manfaat manajemen risiko adalah mencegah bisnis mengalami kolaps. Ada
banyak faktor yang bisa mengakibatkan bisnis Anda bangkrut, mulai dari faktor pengelolaan
finansial sampai fraud oleh manusia. Proses manajemen risiko adalah salah satu solusi
terampuh guna menghindari kebangkrutan, terutama dari segi keuangan.
d) Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Selain untuk meminimalisasi ancaman, proses manajemen risiko juga bisa
dimanfaatkan guna meningkatkan profitabilitas bisnis lho! Dengan adanya manajemen
risiko perusahaan, Anda bisa menganalisa pengelolaan sumber daya yang sekiranya
kurang efisien/efektif.
e) Menjaga Kepercayaan Stakeholder
Manfaat manajemen risiko perusahaan yang terakhir adalah agar stakeholder terus
mempercayai Anda, sehingga reputasi bisnis Anda juga akan tetap terjaga. Jika
perusahaan Anda terbukti punya nama baik di mata stakeholder, akan lebih banyak
lagi stakeholder datang pada Anda untuk memulai kerjasama.