Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN RESIKO BISNIS

OLEH:

FERNANDO

2210003924003

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikiranya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi matakuliah kewirausahaan.

Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap, semoga makalah ini memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Padang, 8 Desember 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. Dalammanajemen risiko terdapat
berbagai sektor, salah satunya adalah sektor bisnis.

Sektor bisnis adalah sektor ekonomi yang terdiri dari perusahaan swasta. Sektor ini
mengecualikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan nirlaba. Bisnisatau niaga
bisa diartikan sebagai kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengantujuan memperoleh
laba. Untuk memperoleh laba tentunya tidak lepas dari bagaimanaresiko yang dihadapi oleh oleh
suatu bisnis tersebut. Maka dari itu diperlukan manajemen risiko sektor bisnis dalam
menghadapi ketidakpastian dalam berbisnis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko bisnis?

2. Apa tujuan dan manfaat manajemen risiko bisnis?

3. Bagaimana proses manajemen risiko bisnis?

4. Bagaimana tips dalam melakukan manajemen risiko bisnis?

5. Bagaimana berbagai risiko pada sektor bisnis dan solusinya?


1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui manajemen risiko bisnis.

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat manajemen risiko bisnis.

3. Untuk mengetahui proses manajemen risiko bisnis.

4. Untuk mengetahui tips dalam melakukan manajemen risiko bisnis.

5. Untuk mengetahui berbagai risiko pada sektor bisnis dan solusinya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Risiko Bisnis

Manajemen risiko bisnis adalah proses pengelolaan dengan cara memonitor risikoyang
dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan keunggulan produk mereka yang beredar di pasar.
Munculnya inovasi di bidang teknologi, desain produk, dan pemasaran, mengakibatkan adanya
ketidakpastian pada berbagai aktivitas bisnis.

2.2 Tujuan Manajemen Risiko Bisnis

Tujuan manajemen risiko bisnis adalah agar stakeholder merasa aman dan percayadengan
integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas satuan kerja saja, tapi juga pegawai, rekanan,
masyarakat, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan.

2.3 Manfaat Manajemen Risiko Bisnis

Manajemen risiko memiliki manfaat yang bisa membantu bisnis dalam meminimalisir
kerugian yang akan terjadi. Berikut adalah beberapa manfaat darimanajemen risiko bisnis:

1) Membantu perusahaan mencapai tujuan Manfaat manajemen risiko perusahaan yang pertama
adalah membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya. Dalam usaha untuk mencapai
tujuantersebut, banyak hal bisa terjadi. Ada hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnyadan ada
kemungkinan masa depan yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastianitulah yang menimbulkan
risiko. Tujuan akan lebih mudah jika rintangan yangmungkin terjadi itu telah dimitigasi
sebelumnya.

2) Mencegah perusahaan mengalami kebangkrutan Manfaat kedua manajemen risiko adalah


mencegah bisnis perusahaan mengalamikebangkrutan. Ada banyak faktor yang bisa
mengakibatkan bisnis perusahaan bangkrut, mulai dari faktor pengelolaan manajemen yang salah
dan penyelewengan transaksi oleh manusia, hingga faktor ekternal yang sulitdiprediksi.
Perusahaan yang menerapkan manajemen risiko dengan baik akansanggup menangani berbagai
kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaannya. Hal ini bisa meminimalkan
kemungkinan kerugian dan eksistensi perusahaan bisa dipertahankan.

3) Meningkatkan produktivitas perusahaan Manajemen risiko dapat membuat perusahaan lebih


berhati-hati dalammenjalankan usahanya. Hal ini tentu akan membuat perusahaan terhindar
daririsiko atau masalah yang menghambat produktivitas. Dengan manajemen risiko, perusahaan
bisa berfokus meningkatkan produktivitasnya, baik itu produktivitasdari segi penciptaan produk
maupun produktivitas kinerja karyawan. Produktivitas

perusahaan pun akhirnya akan memberi impak positif, berupa keuntungan ataulaba.

4) Memberikan keamanan pekerjaan Pemimpin harus memiliki kemampuan memahami,


menganalisa, dan menanganirisiko. Pemimpin yang dapat menangani risiko dengan baik dapat
membantumenyelamatkan perusahaan. Perusahaan yang memiliki pemimpin yangmemahami
dan peka terhadap risiko-risiko yang kemungkinan akan terjadi akanmembawa perusahaan
terhindar dari permasalahan dan kerugian yang akankemungkinan berdampak pada pemutusan
hubungan kerja.

2.4 Proses Manajemen Risiko Bisnis

Manajemen risiko berfungsi menjaga perusahaan dari masalah yangkemungkinan akan


terjadi. Karena bagaimana pun, risiko itu tidak dapat dihindari danseiring berjalannya waktu
pasti akan terjadi. Proses manajemen risiko selalu dimulaidengan mengidentifikasi risiko,
menganalisis risiko, kemudian penilaian risiko, solusiyang diterapkan, dan terakhir pemantauan
risiko. Berikut penjelasan setiap prosesmanajemen risiko bisnis:

1) Mengidentifikasi risiko Ada beberapa jenis risiko yang umumnya mungkin bakal dihadapi
oleh perusahaan,seperti risiko keuangan, risiko hukum, risiko lingkungan, risiko pasar, risiko
regulasi,hingga risiko operasional.
2) Menganalisis risiko

Setelah mengidentifikasi dan mengumpulkan data, tahapan selanjutnya yaitumelakukan


analisis risiko. Kita harus menentukan ruang lingkup risiko sertamemahami hubungan antara
risiko yang bakal muncul dan berbagai faktor yang adadalam perusahaan. Tahapan analisis ini
untuk mengetahui dampak dari risiko initerhadap operasional atau perusahaan secara
keseluruhan. Selanjutnya, untuk menentukan tingkat keparahan dan keseriusan risiko perlu
dilihat seberapa banyak fungsi bisnis dalam perusahaan yang dipengaruhi oleh risiko tersebut.

3) Penilaian risiko

Setelah analis selanjutnya melakukan penilaian risiko agar dapat mengetahuitingkatan


risiko. Hal ini penting agar bisa memutuskan, risiko mana yang harusdiprioritaskan. Sebab,
sebagian besar solusi manajemen risiko memiliki kategoririsiko yang berbeda, tergantung pada
tingkat keparahan risikonya. Selain itu, penting bagi perusahaan untuk membuat tingkatan risiko.
Sebab, ada beberapa bisnis yangmungkin rentan terhadap beberapa risiko tingkat rendah, tetapi
mungkin tidak memerlukan intervensi para eksekutif.

4). Respons.risiko

Ini adalah tahapan membuat keputusan, risiko mana yang harus diminimalisir atau
bahkan dihilangkan. Diskusi mengenai risiko dan kemungkinan solusinya dapat dilakukan dari
dalam sistem.

5). Monitoring

Usai menetapkan respons risiko, tahapan selanjutnya yaitu komunikasi dan


lakukanmonitoring dengan semua eksekutif dan manajemen. Hasil monitoring ini bisadijadikan
bahan evaluasi ketika mengelola risiko selanjutnya.

2.5 Tips dalam Melakukan Manajemen Risiko Bisnis

Untuk dapat mengatasi risiko bisnis perlu adanya sebuah strategi yang tertatadengan baik.
Ilmu risk management atau manajemen risiko bisnis sudah harus ketahui sebagai entrepreneur.
Jika menghadapi risiko harus memiliki persiapan matangsebelumnya. Berikut ini tips dalam
melakukan manajemen risiko bisnis:

1) Lakukan Identifikasi Risiko Kita dapat mencoba identifikasi kira-kira apa jenis risiko yang
dapat muncul, apakahdari sisi finansial, pemasaran, produksi, dan sebagainya. Identifikasi risiko
ini dapat bermanfaat untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang sedang maupun
akanterjadi dalam bisnsi. Output dari identifikasi risiko ini adalah berupa daftar dari setiaprisiko
yang dapat terjadi pada bisnis.

2) Ranking Berdasar Kerugian Setelah memiliki daftar tentang berbagai risiko bisnis, selanjutnya
menganalisa danmengurutkannya berdasarkan dampak terburuk. Fokuslah pada risiko yang
paling besar akibatnya dan paling sering dialami terutama terhadap jenis bisnis serupa. Cariapa
saja dampaknya terhadap karyawan, kelangsungan perusahaan, dan lingkungan.

3) Lakukan Kontrol Risiko Daftar dengan berbagai risiko ini tidak akan berarti jika tidak ada
rencana aksi yangdapat dilakukan untuk penanggulangannya. Dalam menyikapi resiko usaha
terdapat 4 bentuk sikap yang harus diambil, seperti:

 Risk Avoidance (Menghindari Risiko) Sikap berikut sering kali tidak efektif karena dengan
menghindari risiko ini berarti tidak berani mengambil kesempatan untuk berusaha dan
mengatasirisiko, bahkan tidak belajar akan apapun. Tindakan ini berarti tidak melakukantindakan
yang dapat menyebabkan risiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadimelakukan suatu strategi
usaha yang telah disusun.

 Risk Reduction (Mengurangi Resiko) Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk
mengurangi kerugian darisebuah risiko yang dapat terjadi. Kemungkinan risiko terjadi tetap ada,
namundampaknya sebisa mungkin diminimalisasi. Misalnya, sistem alarm pendeteksikebakaran,
kebakaran tetap dapat terjadi namun risiko kerugian dapatdikurkerja yang menyenangkan, maka
ia akan merasa senang dengan pekerjaannya.

 Risk Transfer (Memindahkan Risiko) Selain menghindari dan mengurangi risiko, kita bisa
mengalihkan risiko.Mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar
jasatersebut. Contoh jika kita memiliki perusahaan barang pecah belah dan
harusmengirimkannya ke tempat yang cukup jauh dan jalan yang kurang memadai,daripada
sendiri atau karyawan sendiri yang mengantar lebih baik memilihmembayar jasa pengantar yang
memiliki asuransi barang pecah belah. Tenturisikonya akan dipindahkan ke pihak pengantar ini.
 Risk Retention (Menerima Risiko) Menerima artinya hanya bisa merelakan kerugian tersebut
terjadi. Sikap initentunya diambil jika tidak ada cara lain untuk menghadapinya.Contohnya
jikasalah menghitung uang atau salah mengirim barang tentunya kerugian mautidak mau harus
kita terima.Perlu diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu besar maka lebih baik
menghindari daripada menerimanya.

4) Monitoring dan Review Setelah berhasil mengidentifikasi risiko dan memilih strategi yang
dapat diterapkanuntuk setiap risiko, saatnya untuk selalu waspada akan segala isu yang
ada.Sebuah isuadalah sebuah gejala dari datangnya sebuah risiko atau bahkan

krisis yang akanmelanda.Sebuah isu tentu tidak selalu memiliki gejala tapi setidaknya
setelahmengenal jenis-jenis risiko bisnis ini maka akan tahu di mana fokus tertuju jika
risikotersebut terjadi. Jika sebuah isu tersebut telah menjadi risiko yang sebenarnya
danmendatangkan krisis, saatnya meresolusi atau mengevaluasi apakah tindakan terhadaprisiko
tersebut berhasil sesuai yang sirencanakan atau tidak. Setidaknya setelah berhasil mendapatkan
hasil review ini, kita bisa menjadikan masalah tersebut sebagai bahan pembelajaran untuk dapat
lebih baik jika menghadapi risiko ini kembali. Jurnalsoftware akuntansi online memudahkan
untuk memiliki analisis yang akurat terhadapkemungkinan terjadinya risiko bisnis. Dengan
adanya sistem pencatatan dan pembuatan laporan keuangan secara praktis, kita bisa melihat
potensi maupunmasalah keuangan yang mungkin sedang dihadapi perusahaan secara
realtime.Manfaatkan juga inventory management software untuk membantu mengelola
Inventory.

2.6 Berbagai Risiko pada Sektor Bisnis dan Solusinya

1) Risiko Strategi Jenis risiko bisnis yang pertama dan sifatnya sangat krusial. Strategi ini
sangatdibutuhkan dan harus dipersiapkan matang. Kita juga harus mengetahui strategi jikaada
pesaing yang mengancam bisnis kita.Solusi; Kita harus mempersiapkan strategi apa yang akan
kita jalankan ketika kitaakan atau sedang membangun bisnis, agar nantinya dapat berjalan di
jalur yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. kitatidak boleh
keraskepala dan egois dengan kehendak, tentu saja kita harus mengikuti sesuai dengankeinginan
pasar. Solusi lainnya, kita harus mengetahui manfaat dari produk atau jasayang kita tawarkan
agar lebih mudah diterima.

2) Risiko Pasar Risiko pasar dikendalikan oleh pelanggan atau konsumen dari perusahaan. Hal
inidisebabkan oleh adanya perubahan dan perkembangan gaya hidup target pasar,munculnya
kompetitor lain dan sebagainya.Solusi; Resiko pasar ialah resiko sistematik yang itu tidak bisa
diminimalisir cumadengan diversifikasi portofolio. Tetapi, resiko ini dapat dikurangi dengan
strategilindung nilai, paling utama dengan memakai kontrak berjangka ataupun opsi,walaupun
resiko pasar tidak sempat betul- betul bisa dihilangkan. Resiko sistematik berbeda dengan resiko
sistemik. Resiko sistemik biasanya digunakan pada sesuatu peristiwa yang bisa merangsang
keruntuhan industri ataupun ekonomi tertentu,sebaliknya resiko sistematik mengacu pada resiko
pasar secara totalitas.

3) Risiko Operasional Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat
tidak diharapkan dan biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan.Solusi:
Beberapa hal yang dapat mencegah risiko operasional adalah denganmenggunakan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terlatih dan profesionaldibidangnya. Jika pemasaran dan pemesanan
menggunakan teknologi website,sebaiknya memiliki website kedua untuk membantu melakukan
proses pemesananatau dapat juga sebagai pemberitahuan mengenai informasi perusahaan. Kita
jugadapat memanfaatkan social media untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan.

4) Risiko Finansial Jenis risiko bisnis yang satu ini erat kaitannya dengan perputaran arus masuk
dankeluarnya uang dalam perusahaan, seperti masalah kredit dan utang. Untuk
mencegahterjadinya risiko finansial di kemudian hari, cobalah untuk

memperkirakan kembalimasalah finansial perusahaan, atau paling tidak gunakan software khusus
akuntansi bisnis.Solusi: Tentu risiko finansial adalah risiko yang termasuk sulit untuk
dicegah,mengingat hal ini terjadi karena perubahan yang tidak dapat kita duga sebelumnya.Tentu
akan lebih baik jika sistem jual beli dilakukan dengan ketentuan yang lebihaman, contohnya
penjualan dengan kredit sebaiknya diamankan dengan jaminan dari pelanggan. Jika
memungkinkan, sebaiknya perusahaan tidak mengambil utang, cukupdengan menjual beberapa
saham jika ingin mengembangkan bisnisnya dan jikatransaksinya sudah ke dalam skala
internasional tentu sebaiknya diperhitungkanterlebih dahulu sebelum melakukan persetujuan
karena tentu harga produk akan berubah sewaktu-waktu.

5) Risiko Spekulatif Jenis risiko bisnis yang berikutnya adalah risiko spekulatif. Kondisi ini
dapat terjadiakibat dari keputusan yang diambil, di mana kedepannya perusahaan masih
belumtahu apakah akan merugi atau justru untung. Contoh dari risiko spekulatif adalah
perubahan harga di pasar. Ketika harga input naik maka perusahaan dapat merugikarena
mengalami penurunan margin, begitupun sebaliknya. Solusinya melakukan peramalan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dimasa mendatang melalui pengalaman-pengalaman
yang ada.

6) Risiko Reputasional Jenis risiko bisnis yang lainnya adalah risiko reputasional. Reputasi
dapat dibilangsebagai nama baik perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur atau reputasinya
buruk tentu hal tersebut akan menyebabkan risiko reputasi dengan kerugian
yaituketidakpercayaan pelanggan terhadap bisnis. Jika reputasi perusahaan rusak, akanmelihat
kerugian dalam waktu singkat, seperti klien yang tentu akan mulai ragu berbisnis dengan kita.
Lalu pekerja yang bekerja di perusahaan akan menurunmoralnya bahkan akan memutuskan
untuk pergi meninggalkan perusahaan.Solusi: Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu
yang tidak terduga, makasebaiknya untuk menghindari risiko bisnis tersebut, Kita harus menjaga
semuakaryawan agar adalah selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan. Jagaselalu
kualitas produk dan pelayanan prima. Jangan mudah tergiur dengan sesuatuyang terkesan instan
dan meragukan. Tetap loyal terhadap produk dan mutu yang kita berikan kepada pelanggan.

7) Risiko Kepatuhan Jenis risiko bisnis ini berhubungan dengan bagaimana sikap perusahaan
terhadap peraturan atau regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. Risiko
kepatuhandalam berbisnis contohnya di suatu daerah melarang kegiatan bisnis yang
bertemadengan permainan anak seperti playstation karena dapat menyebabkan anak malas
belajar.Solusi: Sebaiknya jika ingin membangun bisnis, bangun secara bertahap dan
pelajaritentang bisnis dengan masa depan yang panjang. Pelajari manfaatnya serta kerugianyang
dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar maupun kerugian lain yang sudahtertera pada hukum
dan adat istiadat yang berlaku.
8) Risiko Kredit Jenis risiko kredit. Risiko kredit dapat terjadi jika perusahaan dihadapkan
padakonsumen yang tidak mampu untuk membayar cicilan pinjamannya, entah karena bangkrut
atau mungkin meninggal dunia. Agar risiko tersebut tidak dialami, perusahaan wajib
menganalisa kondisi finansial calon debiturnya supaya kedepannyatidak mengalami kredit
macet.Solusi; bagi yang tidak ingin menerima risiko ini, pastikan untuk melakukan pembayaran
dengan baik dan benar, dan sesuai perjanjian. Atau, juga bisa menghindari untuk mengajukan
pinjaman, baik

untuk dana darurat, pinjaman modal bank, dan sebagainya. Agar bisa dihindari, tentunya harus
memiliki tabungan atauinvestasi, sehingga bisa mempersiapkan uang untuk memenuhi
kebutuhan ataukeinginan di masa depan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen risiko bisnis adalah proses pengelolaan dengan cara memonitor risiko
yangdihadapi perusahaan terhadap kualitas dan keunggulan produk mereka yang beredar di
pasar. Tujuan manajemen risiko bisnis adalah agar stakeholder merasa aman dan percayadengan
integritas bisnis. Manajemen risiko memiliki manfaat yang bisa membantu bisnisdalam
meminimalisir kerugian yang akan terjadi, yaitu untuk membantu perusahaanmencapai tujuan,
mencegah perusahaan mengalami kebangkrutan, meningkatkan produktivitas perusahaan, dan
memberikan keamanan pekerjaan. Proses manajemenrisiko selalu dimulai dengan
mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, kemudian penilaian risiko, solusi yang diterapkan,
dan terakhir pemantauan risiko. Jika menghadapirisiko harus memiliki persiapan matang
sebelumnya, seperti melakukan identifikasirisiko, ranking berdasar kerugian, melakukan kontrol
risiko, dan memonitoring danreview. Adapun berbagai riiko pada sektor bisnis yaitu risiko
strategi, risiko pasar, risikooperasional, risiko finansial, risiko spekulatif, risiko reputasional,
risiko kepatuhan danrisiko kredit.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/jenis-risiko-bisnis-dan-solusinya/
https://www.okbank.co.id/id/information/news/manfaat-penerapan-manajemen-risikodalam-
berbisnis

https://sisi.id/stories/insight/5-proses-dalam-manajemen-risiko-perusahaan-dancontohnya

Anda mungkin juga menyukai