Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MANAJEMEN RISIKO KORPORASI”


Dosen Pengampu: Tiya Nurfauziah, M.Ak.

DISUSUN OLEH :
Eni Nursyafaah (B1032211037)
Vella Prasasti Leykasa (B1032211043)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (PPAPK)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu yang berjudul “Manajemen Risiko Korporasi”. Tanpa pertolongannya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan syukur
kepada Tuhan YME atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang manajemen risiko
korporasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Tiya Nurfauziah, M.Ak. selaku dosen
mata kuliah Manajemen Risiko yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami terkait manajemen risiko.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pontianak, 30 Agustus 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Risiko Korporasi............................................................................6
B. Manfaat Manajemen Risiko Korporasi................................................................................6
C. Kerangka Enterprise Risk Management..............................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis dan usaha pada perusahaan kini terlihat semakin pesat,
dimana segala aktivitas dan kegiatannya yang semakin maju diharapkan mampu
meningkatkan kualitas kinerja perusahaan, baik kinerja keuangannya maupun kinerja non
keuangannya. Setiap entitas pasti tidak ada yang menginginkan kerugian (loss), yang
diharapkan dari semua bisnis dan usahanya adalah sebuah keuntungan (profit), akan tetapi
dalam menjalankan bisnis dan usaha tentunva segala risiko-risiko atau ketidakpastian itu
pasti akan dijumpai oleh perusahaan.
Dalam era bisnis yang penuh dengan kompleksitas dan ketidakpastian, manajemen
risiko korporasi telah menjadi suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perubahan
cepat dalam lingkungan bisnis, termasuk dinamika pasar global, perkembangan teknologi,
semuanya dapat memberikan dampak signifikan pada kinerja dan kelangsungan hidup suatu
perusahaan.
Manajemen risiko korporasi dapat diartikan sebagai suatu pendekatan sistematis yang
dirancang untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan memitigasi risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Risiko dalam konteks ini mencakup berbagai
kemungkinan hasil, baik positif maupun negatif, yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan perusahaan. Tujuan utama dari manajemen risiko korporasi adalah untuk
menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan dengan cara mengelola risiko secara
efektif, memanfaatkan peluang yang ada, dan menghindari ancaman yang dapat
mengganggu stabilitas dan pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen Risiko Korporasi?
2. Apa manfaat Manajemen Risiko Korporasi?
3. Apa saja kerangka yang ada dalam Enterprise Risk Management?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Risiko Korporasi.
2. Untuk mengetahui manfaat Manajemen Risiko Korporasi.
3. Untuk memahami kerangka yang ada dalam Enterprise Risk Management.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Risiko Korporasi


Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya (manusia, keuangan, material,
informasi, waktu, dll) yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Manajemen bertujuan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya organisasi serta memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi
dengan cara yang paling optimal.
Risiko merupakan suatu kondisi dimana ada kemungkinan penyimpangan yang
merugikan dari hasil yang diharapkan. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengendalikan risiko yang mungkin
terjadi dalam suatu aktivitas atau kegiatan sehingga akan diperoleh efektivitas dan efisiensi
yang lebih tinggi (Darmawi, 2016).
Korporasi merupakan perusahaan atau badan usaha yang sangat besar atau beberapa
perusahaan yang dikelola dan dijalankan sebagai satu perusahaan besar. Jadi, yang dimaksud
dengan Manajemen risiko korporasi adalah pendekatan sistematis yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, mengelola, dan memitigasi risiko yang
dapat mempengaruhi tujuan dan kinerja perusahaan. Tujuan utama dari manajemen risiko
korporasi adalah untuk mengurangi potensi dampak negatif dari risiko sambil
memaksimalkan peluang yang ada.

B. Manfaat Manajemen Risiko Korporasi


Meski punya tahapan panjang dan berkelanjutan, faktanya proses manajemen risiko
adalah salah satu komponen pengelolaan bisnis terpenting yang bisa melindungi perusahaan
dari banyak masalah. Selengkapnya tentang manfaat manajemen risiko adalah sebagai
berikut:
1. Membantu perusahaan mencapai tujuan
Manfaat manajemen risiko perusahaan yang pertama adalah membantu perusahaan
mencapai tujuan bisnisnya. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal bisa

6
terjadi. Ada hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnya dan ada kemungkinan masa depan
yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastian itulah yang menimbulkan risiko.Tujuan akan
lebih mudah jika rintangan yang mungkin terjadi itu telah dimitigasi sebelumnya.
2. Mencegah perusahaan mengalami kebangkrutan
Manfaat kedua manajemen risiko adalah mencegah bisnis perusahaan mengalami
kebangkrutan. Ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan bisnis perusahaan bangkrut,
mulai dari factor pengelolaan manajemen yang salah dan penyelewengan transaksi oleh
manusia, hingga factor ekternal yang sulit diprediksi. Perusahaan yang menerapkan
manajemen risiko dengan baik akan sanggup menangani berbagai kemungkinan kerugian
yang akan terjadi pada perusahaannya. Hal ini bisa meminimalkan kemungkinan
kerugian dan eksistensi perusahaan bisa dipertahankan.
3. Meningkatkan produktivitas perusahaan
Manajemen risiko dapat membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menjalankan
usahanya. Hal ini tentu akan membuat perusahaan terhindar dari risiko atau masalah yang
menghambat produktivitas. Dengan manajemen risiko, perusahaan bisa berfokus
meningkatkan produktivitasnya, baik itu produktivitas dari segi penciptaan produk
maupun produktivitas kinerja karyawan. Produktivitas perusahaan pun akhirnya akan
memberi impak positif, berupa keuntungan atau laba.
4. Memberikan keamanan pekerjaan
Pemimpin harus memiliki kemampuan memahami, menganalisa, dan menangani
risiko. Pemimpin yang dapat menangani risiko dengan baik dapat membantu
menyelamatkan perusahaan. Perusahaan yang memiliki pemimpin yang memahami dan
peka terhadap risiko-risiko yang kemungkinan akan terjadi akan membawa perusahaan
terhindar dari permasalahan dan kerugian yang akan kemungkinan berdampak pada
pemutusan hubungan kerja.

C. Kerangka Enterprise Risk Management


Kerangka Enterprise Risk Management (ERM) adalah pendekatan sistematis yang
digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan memantau
risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan mereka. Tujuan utama dari ERM
adalah membantu organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik dengan

7
mempertimbangkan risiko-risiko yang ada. Berikut adalah beberapa elemen utama dari
kerangka Enterprise Risk Management :
1. Penentuan Tujuan Organisasi
Organisasi perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan-tujuan strategis
mereka. Ini termasuk tujuan jangka pendek dan panjang, serta visi dan misi organisasi.
2. Identifikasi Risiko
Langkah pertama dalam ERM adalah mengidentifikasi semua potensi risiko yang
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Risiko bisa berasal dari berbagai
sumber, termasuk lingkungan bisnis, regulasi, keuangan, operasional, teknologi, dan
lainnya.
3. Penilaian Risiko
Setelah risiko diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menilai seberapa besar
dampak dan kemungkinan terjadinya masing-masing risiko. Penilaian ini membantu
organisasi dalam mengkategorikan risiko-risiko tersebut berdasarkan tingkat kepentingan.
4. Pengembangan Strategi Pengelolaan Risiko
Organisasi perlu mengembangkan strategi untuk mengelola risiko-risiko yang telah
diidentifikasi dan dinilai. Strategi ini dapat mencakup penerimaan risiko, mitigasi risiko,
transfer risiko melalui asuransi, atau menghindari risiko dengan mengubah kegiatan atau
operasi.
5. Pelaksanaan Tindakan Pengelolaan Risiko
Setelah strategi pengelolaan risiko dikembangkan, tindakan konkret harus diambil.
Ini mungkin melibatkan implementasi kontrol internal, perubahan dalam proses bisnis,
pelatihan karyawan, atau langkah-langkah lainnya yang sesuai.
6. Pemantauan dan Pelaporan
Proses ERM harus menjadi bagian integral dari operasi sehari-hari organisasi. Risiko
harus terus dipantau untuk memastikan bahwa strategi pengelolaan risiko berjalan efektif.
Pelaporan yang teratur kepada manajemen dan dewan direksi membantu menjaga
visibilitas terhadap risiko-risiko yang ada.

8
7. Keterlibatan Stakeholder
ERM melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam organisasi, termasuk
manajemen eksekutif, dewan direksi, staf, dan bahkan pihak eksternal seperti auditor dan
regulator.
8. Siklus Berkelanjutan
ERM adalah proses berkelanjutan yang harus diperbarui secara teratur sesuai dengan
perubahan dalam lingkungan bisnis dan risiko yang mungkin muncul.

Penerapan ERM membantu organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih


informasional dan terinformasi, mengurangi potensi kerugian, dan meningkatkan kapasitas
adaptasi terhadap perubahan yang tak terelakkan dalam dunia bisnis dan lingkungan
eksternal. Berikut 7 Kerangka Enterprise Risk Management yang harus dikembangkan :
1. Corporate Governance (Tata Kelola), untuk memastikan Dewan komisaris dan Direksi
telah membuat proses organisasi dan kontrol perusahaan yang tepat untuk mengukur dan
mengelola risiko lintas perusahaan.
2. Manajemen Lini untuk mengintegrasikan ERM ke dalam aktivitas penghasil pendapatan
perusahaan (Pengembangan bisnis, manajemen produk, penentuan harga, dll).

3. Manajemen Portofolio untuk mengumpulkan exposure risiko, menggabungkan


diversifikasi dan mengawasi konsentrasi risiko terhadap batas risiko yang ditetatpkan.

4. Pemindahan risiko untuk mengurangi eksposur risiko yang dipandang terlalu tinggi atau
dipandang lebih efisien dalam hal biaya, apabila dipindahkan ke pihak ketiga
dibandingkan menahannya dalam portofoliio risiko perusahaan.

5. Analisis risiko untuk menyediakan perangkat pengukuran analisis dan pelaporan untuk
mengukur eksposur risiko perusahaan dan menelusuri pemicu eksternal.

6. Sumber daya data dan teknologi untuk mendukung proses analisis dan pelaporannnya.

7. Manajemen Stakeholder untuk menyampaikan dan melaporkan informasi risiko


perusahaan kepada para stakeholdernya.

9
Salah satu kerangka kerja ERM yang terkenal adalah kerangka kerja COSO atau
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. COSO bekerja sama
dengan lima organisasi profesi terkemuka di Amerika Serikat yaitu menerbitkan framework
atau kerangka kerja untuk Enterprise Risk Management. Kerangka Kerja COSO (Committee
of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) adalah suatu panduan yang
menyediakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang membantu organisasi dalam
merancang, mengimplementasikan, dan mengelola sistem manajemen risiko yang efektif.
Kerangka Kerja COSO memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
menghadapi ketidakpastian, mengidentifikasi peluang dan risiko, serta mencapai tujuan
mereka dengan lebih baik. Kerangka Kerja ini terdiri dari lima komponen utama yang saling
terkait:
1. Lingkungan Pengendalian Internal (Control Environment)
Ini adalah dasar dari manajemen risiko yang efektif. Lingkungan pengendalian
internal menciptakan budaya di mana karyawan memahami pentingnya pengendalian
internal dan menjunjung tinggi etika serta integritas. Ini mencakup faktor-faktor seperti
komitmen manajemen terhadap integritas, struktur organisasi, pemberian wewenang dan
tanggung jawab, serta filosofi manajemen.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Organisasi harus secara sistematis mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan mereka. Ini melibatkan proses evaluasi risiko yang
terkait dengan tujuan organisasi dan penerapan strategi pengelolaan risiko yang sesuai.
Tujuannya adalah mengidentifikasi risiko potensial yang dapat menghambat pencapaian
tujuan dan mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan.
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Ini adalah langkah-langkah konkret yang diambil untuk mengelola dan mengurangi
risiko. Kegiatan pengendalian mencakup kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijakan
organisasi. Ini mencakup segala hal mulai dari persetujuan manajemen, verifikasi,
pemantauan, hingga teknologi informasi.
4. Informasi & Komunikasi (Information & Communication)

10
Organisasi perlu memiliki sistem komunikasi yang efektif untuk memastikan
informasi yang relevan mengenai risiko dan pengendalian tersampaikan kepada pihak-
pihak yang terkait. Ini melibatkan mengumpulkan, mengolah, dan menyampaikan
informasi tentang risiko dan pengendalian secara tepat waktu.

5. Pemantauan Aktivitas Pengendalian (Monitoring Activities)


Organisasi harus memantau efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian
internal mereka secara berkala. Ini mencakup evaluasi berkelanjutan terhadap kegiatan
pengendalian untuk memastikan bahwa mereka berfungsi seperti yang diharapkan dan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen risiko korporasi adalah hasil dari perjalanan panjang dalam dunia bisnis
yang penuh tantangan. Dari masa lalu yang diwarnai oleh kegagalan perusahaan besar dan
krisis ekonomi global, hingga era saat ini yang ditandai oleh perubahan teknologi dan
lingkungan bisnis yang kompleks, pentingnya manajemen risiko telah semakin mengakar
dalam kesadaran perusahaan. Latar belakang manajemen risiko korporasi mencerminkan
pergeseran paradigma dari sikap defensif menjadi proaktif terhadap risiko.
Krisis finansial dan kegagalan perusahaan besar telah menjadi pelajaran berharga
tentang bahayanya mengabaikan risiko. Konsekuensi yang merusak dari risiko yang tidak
terkelola dengan baik telah mendorong perusahaan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih
sistematis dan strategis dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko.
Perkembangan teknologi dan globalisasi telah membuka jalan bagi risiko baru, seperti
ancaman siber dan ketidakpastian pasar global, mendorong perusahaan untuk lebih siap dan
responsif.
Pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan pemangku kepentingan telah
memberi dorongan tambahan bagi manajemen risiko korporasi. Perusahaan tidak hanya
diharapkan untuk menghindari risiko yang merugikan, tetapi juga untuk mengambil risiko
cerdas yang dapat mempercepat pertumbuhan dan memberikan nilai tambah. Kesadaran
akan keterkaitan antara risiko dan reputasi telah mendorong perusahaan untuk mengelola
risiko secara holistik, mengakui bahwa kerugian yang timbul dari risiko tidak hanya bersifat
finansial, tetapi juga dapat berdampak pada kepercayaan dan citra perusahaan.

B. Saran

12
Mengintegrasikan manajemen risiko korporasi sebagai komponen esensial dari strategi
bisnis mereka, memastikan keterlibatan dari seluruh lapisan organisasi dalam
mengidentifikasi dan mengelola risiko. Selain itu, perusahaan harus memupuk inovasi dan
adaptabilitas untuk merespon perubahan teknologi dan lingkungan bisnis dengan memahami
risiko-risiko baru yang muncul. Dalam semangat transparansi dan akuntabilitas, penting
untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan pemangku kepentingan, termasuk
para pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat umum, guna memitigasi risiko yang
mungkin mempengaruhi reputasi dan citra perusahaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Afriati, Tessy, and Neva Novianti. "PENGARUH MANAJEMEN RISIKO KORPORASI,


ENVIRONMENTAL DISCLOSURE DAN SOCIAL DISCLOSURE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN." Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Economics, Bung Hatta
University 18.1 (2021).

Mahadwartha, Putu Anom, and Fitri Ismiyanti. "Manajemen risiko." (2022).

Indonesia, Ikatan Bankir. Manajemen Risiko 1. Gramedia Pustaka Utama, 2015.

Pardjo, Y. A. P. Manajemen Risiko Perusahaan. Growing publishing, 2017.

Badari, Al Taqdir, and I. G. N. A. Wijaya. Rancangan Manajemen Risiko Korporasi


Terintegrasi Berbasis ISO 31000: 2018 di PT Sucofindo (Persero). Diss. PPM Manajemen,
2018.

14

Anda mungkin juga menyukai