Disusun Oleh:
Imelda (2020.04.017)
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Karena dengan rahmatnya, karunianya, dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Operational, Marketing
distribution Risk Management”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi kita. Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Seminar Keuangan dan Perbankan Syariah.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
COVER ...........................................................................i
A. Kesimpulan ...................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
iii
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari risiko. Risiko akan melekat
dalam kehidupan kita, baik disadari maupun tidak. Oleh karena itu yang perlu kita lakukan
untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi adalah mengelolahnya dengan cara yang
tepat.
Cakupan risiko sangat luas, sama luasnya dengan proses bisnis yang dijalankan oleh
suatu perusahaan. Pada dasarnya setiap aktivitas bisnis melekat padanya risiko. Salah satu
risiko yang dihadapi perusahaan yaitu risiko pasar. Risiko pasar timbul akibat pergerakan
harga pasar, seperti naik turunnya rupiah terhadap valuta asing, harga saham dan sukuk, dan
harga-harga komoditas terhadap nilai-nilai ekonomi riil dari aset yang dimiliki.
Semua risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui menejemen resiko.
Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya risiko yang sangat
berlebihan yang dapat membuat perusahaan gulung tikar. Oleh sebab itu kita perlu
melakukan hal-hal yang lebih terarah, salah satunya dengan mengukur dimensi risiko yang
akan terjadi pada diri sendiri pada khususnya dan pada perusahaan pada umumnya.
Risiko operasional adalah risiko kerugian sebagai akibat dari ketidakcukupan atau
kegagalan proses internal, yang terkait dengan manusia dan system, atau resiko eksternal.
risiko operasional juga meliputi risiko kegagalan teknologi, system dan model analitis. Risiko
operasional lebih signifikan bagi bank syariah karena fitur perjanjian mereka yang khusus
dan lingkungan hukum umum. Beberapa aspek khusus dari perbankan syariah dapat
meningkatkan risiko operasional dari bank syariah di antaranya : Risiko pembatalan dalam
murabahah tidak terkait (kemitraan) dan perjanjian istisnah (manufaktur), kegagalan system
pengendalian internal untuk mendeteksi dan mengelola potensi permasalahan dalam proses
operasional dan fungsi back-office, potensi kesulitan dalam menegakkan perjanjian Islam
dalam lingkungan hukum yang lebih luas, seringkali perlu untuk memelihara dan mengelola
persediaan komoditas dalam pasar yang tidak likuid, kegagalan untuk mematuhi persyaratan
syariat, potensi biaya dan risiko dalam memantau perjanjian berjenis ekuitas dan risiko
hukum terkait.
Oleh karena itu, risiko operasional sangat diperhatikan dalam literatur dan sekarang
merupakan bagian dari kerangka kerja pengendalian risiko terintegrasi dari semua lembaga
keuangan. Bank syariah juga terpapar pada risiko tersebut. Selain itu, mereka juga terpapar
terhadap beberapa risiko yang khusus untuk bank syariah. Risiko-risiko khusus tersebut
berasal dari sifat usaha, lingkungan usaha, kompetisi, dan praktik-praktik tertentu. Risiko-
iv
risiko ini termasuk risiko komersial, risiko penarikan, risiko fidusia, risiko Syariat, dan risiko
reputasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
v
A. Tinjauan Tentang Manajemen Risiko Pemasaran
Risiko tidak bisa dibiarkan muncul begitu saja sehingga memberikan dampak yang
negatif. Risiko dapat dikendalikan dengan melakukan manajemen risiko. Terdapat beberapa
pengertian manajemen risiko dari beberapa sumber diantaranya, yaitu:
Di dalam kondisi saat ini yang penuh ketidakpastian dan begitu ketatnya persaingan
usaha. Tidaklah mungkin kita menghindari dari risiko atas ketidakpastian. Untuk itu, salah
satu cara efektif dan efisien dalam menghadapi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko itu
sendiri.(Pardjo, 2017).
vi
Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai
berikut:
a. Risiko Perusahaan
Risiko yang terjadi pada usaha yang berdmpak pada kelangsungan hidup perusahaan atau
nilai perusahaan.
b. Risiko Keuangan
Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian diaspek keuangan perusahaan.
Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan sehingga
menyebabkan permasalah dalam ketersediaan uang tunai (likuiditas) dalam perusahaan.
d. Risiko Permodalan
Risiko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat
modal usaha mengalami penurunan yang signifikan(rugi besar)
e. Risiko Pasar
Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup
pelanggan, dan munculnya pesain baru yang besar dipasar produk.(MISBA, 2018)
f. Risiko Oprasional
Risiko oprasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan atas tidak
sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas,
inovasi, proses, dan mutu produk.(Triningtyas, 2016)
vii
b. Evaluasi Risiko
Langkah kedua adalah perlu dilakukan evaluasi untuk setiap sumber risiko yang telah
diidentifikasi. Pada tahap ini, risiko murni dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi atau
berdasarkan seringnya kerugian kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau
tingkat kekejaman risiko. Harus dipertimbangkan besarnya kerugian paling mungkin terjadi
dan kerugian maksimum yang mungkin terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko dengan cara-
cara yang akurat.
Hasil analisis pada langkah dua adalah digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
cara-cara yang akan digunakan menangani risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak perlu
tindakan lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih untuk
mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi.
Langkah berikut adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko yang
telah diidentifikasi, organisasi atau seorang harus mengimplementasikan metode yang dipilih.
Akan tetapi, manajemen risiko harus merupakan proses yang terus menerus dimana
keputusan-keputusan terdahulu, yang telah diputuskan, harus dikaji ulang secara teratur.
(Hinsa, 2009)
B. Teori Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan darikegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan pelanggan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensi.
a. Menurut philip kotler, pemasaran adalah bekerja dengan pasar sasaran untuk
mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa
keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
b. Menurut william stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukanuntuk merencanakan,
viii
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa
yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.(A. F. Idris, 2013).
Adapun tujuan dan Fungsi Pemasaran, Tujuan pemasaran adalah untuk memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelangan dan
selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang
siap membeli. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu. Tujuan
utama konsep pemsaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sesjumlah laba,
atau dapat diartikn sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak.
ix
g. Fungsi pembelanjaan (financing), yaitu permodalan untuk mengerakkan
usaha. Pengusaha membutuhkan permodalan dari pinjaman-pinjaman melalui
perbankan atau memperoleh barang-barang dari pemasok.
h. Fungsi komunikasi yaitu fungsi untuk melancarkan kegiatan bisnis dengan
menjalin komuniskasi yang baik antara perusahaan dan pelanggan atau antara
sesama karyawan dalam perusahaan.
i. Fungsi pengambilan risiko. Dalam kegitan usaha selalu saja terjadi
kemungkinan adanya risiko, seperti risiko kebakaran, pencurian, dan
sebagainya. Seorang wirausaha dapat mengambil asuransi untuk berbagai
risiko yang dipertanggungkan(M. Idris, 2018)
1. Manajemen Risiko
Pemasaran Risiko pemesaran adalah kejadian buruk yang berpontensi terjadi dan
diketahui berapa peluang kejadian tersebut akan akan bener-bener terjadi dan sebesar apa
dampaknya kalau kejadian tersebut benarbenar terjadi pada semua kegiatan usaha dengan
arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Dalam kegiatan
pemasaran, ada empat konsep yaitu:
a. Product
Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan kepasar umumnya menjadi langkah yang
paling awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah
adalah dengan membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan
melakukan riset kecil-kecilan ketarget pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk
tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan membeikan informasi yang lebih akurat bagi
wira usaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang
diharapkan oleh target pasar.
b. Price
Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. Cara yang umum
digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal
disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari
awal poduksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan
harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya
x
produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Presentase didapatkan sesuai
dengan rata-rata margin di pasaran.
c. Palacement
Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang akan ditawarkan
tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Pada beberapa industri, misalnya
ritel atau restoran, masalah penempatan berarti sangat penting, karena bisa jadi pemilihan
lokasi tempat usaha yang buruk beakibat langsung kepada kegagalan dari usaha yang
dijalankan.
d. Promotion
Aspek penting lainya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk
akan dikenalkan kepasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara
berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai bisnis, iklan
dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas adalah dengan beriklan, bagi wirausaha
yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan
efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beiklan sebaiknya dilakukan pemilihan media
iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk(Adawiyah, 2015)
Dalam era demokratisasi dan liberalisasi pasar kedudukan seorang konsumen lebih kuat
dan arus informasi yang cepat apapun yang ditawarkan oleh perusahaan dapat secara cepat
direspon oleh konsumen. Risiko yang sering muncul misalnya tentang gugat. Misalnya
perusahaan dapat dituntut yang berhubungan dengan packing yang tidak sesuai dengan
kualitas atau bia jadi barang rusak pada saat proses pengiriman atau ada kandungan yang
tidak sesuai dengan yang ada dalam label atau penjelasan produk. Manager pemasaran dalam
kondisi tertentu mungkin sangat perlu minta pertimbangan manager risiko sebelum
melaksanakan suatu perjanjian karena pihak yang lain mungkin juga ingin memindahkan
risiko sedangkan manager pemasaran belum menyadarinya.
Perseoalan produk kepelanggan mengandung banyak risiko yang perlu terlebih dahulu
dianalisis oleh manager risiko. Itulah sebabnya manager pemasaran harus cermat dan sensitip
terhadap kemungkinan risiko yang akan muncul setelah terjadi transaksi. Disinilah fungsi
kordinasi antara manager risiko dan manager pemasaran merupakan kunci utama untuk
xi
meminimalisasi risiko yang akan muncul dan begitu muncul risiko maka manager pemasaran
harus dengan 20 cepat menginfirmasikan ke manager risiko.(Widagdo & Lestari, 2018)
BAB III
KESIMPULAN
xii
Dalam dunia usaha yang berkemajuan di era globalisasi serta persaingan yang sangat
ketat pada masa sekarang ini, memberikan tantangan tersendiri pada setiap pelaku usaha itu
sendiri dalam memacu diri untuk menjadi pelaku usaha yang tidak hanya eksis namun juga
diakui kemampuan daya saingnya oleh berbagai pihak ataupun bagi para pelaku usaha. Untuk
mencapai suatu tingkat keberhasilan pada bidang usaha yang digeluti oleh setiap kelompok
maupun per individunya, hal tersebut seorang wirausaha haruslah memahami satu hal yang
paling mendasar dalam upaya mempetahankan serta meningkatkan suatu jenis usaha yang
digeluti yaitu konsep atau penerapan dalam menghadapi segala resiko yang akan muncul
pada saat mengemban usahanya tersebut, maka sangatlah dibutuhkan bagaimana hal
demikian yang dapat kita lakukan apabila mendapatkan beberapa permasalahan. sehingga
sangat dibutuhkan dengan adanya penerapan manajemen risiko pemasaran itu sendiri dalam
mengelola suatu jenis usaha, baik pada perusahaan maupun pada usaha 2 pemasaran dalam
mengelolah produk yang dikembangkan pada setiap pemilik usaha itu sendiri. Setiap
organisasi menghadapi faktor ketidakpastian yang bermanifestasi dalam bentuk peluang dan
ancaman dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran. Faktor ketidakpastian ini bersumber dari
lingkungan internal ataupun eksternal yang dihadapi dalam beroperasi. Ancaman dan peluang
sebagai manifestasi dari ketidakpastian ini, dikenal juga sebagai risiko yang harus dikelola
untuk lebih menjamin ketercapaian tujuan dan sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
xiii
Adawiyah, W. R. (2015). Dampak Penetrasi Bank Asing Terhadap Kinerja Keuangan
Bank Islam di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 19(1)
. Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam
riset keperawatan.
Emzir, M., & Pd, M. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis data. Jakarta:
Raja Grafindo.
Herlina, T. (2018). Perspektif Etika Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Daun Cengkeh
di Desa Jurug Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo [PhD Thesis].
IAIN Ponorogo. Hinsa, S. (2009). Manajemen Risiko: Pada Pada Perusahaan dan
Birokrasi. Elex Media Komputindo–Jakarta. Hoetoro, A. (2017).
Ekonomika industri kecil. Universitas Brawijaya Press. Idris, A. F. (2013). Penolakan
Fazlur Rahman terhadap hadis teknis pada hukum keperdataan. Ijtihad: Jurnal Wacana
Hukum Islam dan Kemanusiaan, 13(2), 179–197. Idris, M. (2018).
Metode Pemahaman Hadis Modernis. Jurnal Ulunnuha, 7(1), 29– 39. Ilma, A. (2017).
Analisis terhadap minat nasabah menggunakan produk gadai emas di PT Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gunung Tua [PhD Thesis]. IAIN Padangsidimpuan.
xiv