DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
PRODI MANAJAMEN
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “INOVASI DAN RISIKO”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas manajemen risiko, dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan
dari semua pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu SIENNY,SE., M.Pd
Selaku Dosen Matakuliah manajemen inovasi yang telah membantu dan memberi
pengarahan kepada kami dalam belajar dan mengerjakan tugas, dan juga semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat
waktu.
Makalah ini berusaha kami susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan
serta minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan demi pembuatan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada
umumya. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia yang semakin berkembang ini, sudah pastinya kita sudah sering kali
mendengar kata resiko dalam kehidupan sehari-hari kita. Resiko merupakan bagian dari
kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko
kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko - resiko tersebut tidak
kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang
dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan
sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan
kompetitif organisasi.
Oleh sebab itu resiko sangat perlu diolah karena resiko mengandung biaya yang tidak
sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan sepatu yang mengalami
kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset
yang terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap
untuk dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa
beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat
lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya
arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan
partner bisnis tersebut.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko. Peran dari
manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya resiko yang sangat berlebihan
yang dapat membuat perusahaan gulung tikar, oleh sebab itu kita perlu melakukan ha-hal
yang lebih terarah, salah satunya dengan mengukur dimensi resiko yang akan terjadi pada diri
sendiri pada khususnya dan pada perusahaan pada umumya.
4
1.3 Tujuan
a. Mengetahui klasifikasi risiko
b. Mengetahui manajemen risiko
c. Mengetahui manajemen risiko pada perusahaan digital
d. Mengetahui inovasi rendah risiko
5
BAB II
PEMBAHASAN
a) Risiko keuangan terdiri atas risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, dan
risiko pemodalan.
b) Risiko operasional terdiri atas risiko SDM, risiko produktivitas, risiko
teknologi, risiko inovasi, risiko sistem, dan risiko proses.
c) Risiko strategis terdiri atas risiko bisnis leverage operasi dan risiko transaksi
strategis.
d) Risiko eksternal terdiri atas risiko lingkungan, risiko reputasi, dan risiko
hukum.
Proses perusahaan dalam menghasilkan hasil kerja yang berkualitas di dukung dengan
manajemen perusahaan yang baik, manajemen di sini adalah membahas proses dalam
merencanakan langkah-langkah untuk menghasilkan hasil kerja yang maksimal. Secara
6
umum, manajemen risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur dan
memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut (Lokobal,
2014).
Hal ini melibatkan hal-hal yang mempengaruhi jalannya proses perencanaan risiko
dalam menghasilkan hasil meminimalisir atau hasil terkecil dari risiko tersebut. Maka
manajemen risiko berperan sangat penting dalam proses berjalannya suatu perusahaan untuk
menghasilkan hasil kerja yang maksimal.
Langkah tersebut sebagai daftar dan pacuan bagi peneliti untuk meneliti risiko dari
suatu masalah di dalam perusahaan, serta memberikan hasil optimal terhadap solusi
berkualitas bagi perusahaan. Tidak hanya di dalam proses penelitian tetapi setelah penelitian
penulis melayani dalam hal pengendalian dan pemgawasan risiko untuk memaksimalkan
hasil maupun solusi maksimal dari penulis.
7
C. Manfaat Manajemen Risiko
Sebagai contoh :
Perkembangan proses bisnis tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi dan
kebudayaan manusia. Di era ini, sebuah platform teknologi informasi yang berkembang pesat
dan telah berhasil merubah tata cara kehidupan manusia adalah internet (interconnected
network). Menurut Internet World Stats, jumlah pengguna internet dunia telah mencapai 2,4
miliar kepala atau 34% dari seluruh populasi dunia, dan terus bertumbuh dengan rata-rata
kecepatan 14 juta orang setiap bulannya. Semakin banyaknya jumlah pengguna internet
membuat proses bisnis berbasis online menjadi relevan untuk dimanfaatkan oleh para pelaku
bisnis, terutama dalam mengedukasi dan meraup pasar. Proses bisnis berbasis online menjadi
peluang dan tantangan baru bagi wirausahawan dan korporasi, bahkan dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif bagi mereka.
Sebuah fenomena yang perlu kita soroti adalah pemasaran berbasis online, atau sering
juga disebut digital marketing, yang telah banyak diadaptasi oleh pelaku bisnis dalam usaha
memanfaatkan kesempatan dari kondisi dinamis lingkungan bisnis modern. Menurut Dr.
Dewi K. Soedarsono, seorang dosen dari SKM IM Telkom, digital marketing dapat
didefinisikan sebagai penggunaan internet dan teknologi digital terkait untuk mencapai
tujuan pemasaran. Digital marketing telah menjadi tren pada proses bisnis pemasaran karena
keunggulannya berupa cakupan yang luas (mencakup seluruh dunia), akses yang mudah, dan
biaya yang relatif murah bahkan tidak berbayar. Pemasaran berbasis online ini diharapkan
8
dapat membantu pelaku bisnis dalam melakukan ekspansi pasar, mempermudah proses
transaksi, serta menginformasikan profil dan kondisi perusahaan. Dengan semakin
bertambahnya jumlah kompetitor di internet maka semakin ketat pula kompetisi di dalamnya.
Terlepas dari keunggulan-keunggulannya, kegiatan digital marketing juga
menghasilkan risiko yang harus dikelola oleh pelaku usaha. Berkaitan dengan platform dan
perannya, risiko utama yang melekat pada digital marketing adalah cyber-security
risk. Cyber-security risk adalah risiko yang disebabkan inefektivitas dari pengamanan digital,
yang memungkinkan sistem digital dan informasi di dalamnya untuk dibajak oleh peretas dan
tidak dapat berproses sesuai dengan keinginan pemilik sistem.
Hal yang biasa terjadi adalah pencurian aset penting sebuah perusahaan
seperti intellectual property, customer data maupun transaksi finansial yang berada di
internet. Dan sangat penting diketahui oleh para pelaku bisnis, bahwa cyber-risk akan terus
menerus berevolusi juga memiliki dampak yang besar seiring bertambah majunya tekonologi.
Di era modern ini, cyber risk juga harus ditanggapi secara serius karena sifatnya intangible
namun memiliki dampak yang besar terhadap perusahaan.
Selain risiko yang disebutkan di atas, digital marketing juga berpotensi menimbulkan
risiko-risiko lain yaitu:
1. Risiko pemasaran
2. Risiko fraud
9
Gordon, seorang Profesor dari University of Maryland Institute for Advanced Computer
Studies, cyber-security risk dapat dikelola dengan cara melakukan pengembangan teknis,
kontrol internal, pengembangan perilaku karyawan dan kultur organisasi, melakukan
information sharing, dan menerapkan asuransi pada cyber-security.
Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan
kemungkinan terjadinya peretasan dan penyebaran informasi rahasia perusahaan. Untuk
mengelola risiko pemasaran, pelaku bisnis dapat meningkatkan kualitas digital marketing
dengan cara mengontrol output pemasaran digital atau mempekerjakan tenaga ahli di bidang
tersebut. Perusahaan juga dapat melakukan diversifikasi metode pemasaran untuk mencapai
target pemasarannya. Sedangkan untuk mengantisipasi risiko fraud, pelaku bisnis dapat
menggunakan sistem transaksi yang didesain khusus untuk menghindari penipuan, misalnya
sistem cash on delivery (CoD).
10
dan Capital Market, barang elektronik dan high-tech, penyedia kesehatan, pelayanan dan
consumer goods.
Pengamatan yang dilakukan dalam survey ini adalah untuk mempelajari dua
penghalang dominan yang menghalangi mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
dari hasil inovasi. Tantangan pertama yang berhasil didapatkan adalah pendekatan
konservatif yang focus pada pengembangan individu dalam bentuk renovasi dibandingkan
mengembangkan portofolio yang di dalamnya mengembangkan ide-ide besar. Renovasi dapat
menahan inovasi hingga inovasi hanya berada pada pengembangan kecil berlanjut yang
akhirnya gagal pada langkah yang signifikan untuk melakukan perubahan dan mendapatkan
pendapatan yang lebih besar.
Tantangan kedua terletak pada jebakan bernama “penemuan” . Disisni, Accenture
sangat bersandar dan berfokus pada proses melakukan penemuan yang bertujuan untuk
mencapai sukses dan relative kurang sistematis, proses dari perusahaan berskala besar yang
mampu memasarkan penemuan hingga mencapai fase produk atau jasa siap jual dalam skala
yang besar, yang akan membawa keuntungan. Seperti contohnya Kodak, di dalam dunia
fotografi kadang-kadang tidak dibutuhkan ide yang terlalu besar ataupun sangat hebat. Yang
perusahaan butuhkan adalah membawa ide brilian tersebut ke dalam skala bisnis yang
mampu ditangani, memberikan ekosistem yang mampu membangkitkan potensi pasar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen risiko tidak semata berlaku di sektor bisnis, namun semakin mendesak
untuk diapplikasikan di sektor publik. Banyak argumen pendukung, dan tampaknya faktor
utama adalah perubahan lingkungan dan sumber daya yang terbatas bagi pencapaian tujaun
organisasi.
Risiko memiliki berbagai definisi, dan berkaitan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Pada sisi lain,
penanganan risiko bahkan dapat memuncul-kan peluang bagi organisasi. Risiko tidak dapat
dihindari oleh organisasi, dan terdapat pada sumber daya yang dimiliki dan proses operasi
termasuk pengendalian. manajemen risiko diperlukan bagi pencapaian tujuan suatu unit dan
tujuan organisasi secara keseluruhan.
12
DAFTAR PUSTAKA
etheses.uin-malang.ac.id/1727/5/10510013_Bab_1.pdf
e-journal.uajy.ac.id/402/2/1MTS01427.pdf
www.academia.edu/.../Makalah_Manajemen_Risiko_BAB_1_2_3
http://www.academia.edu/23978203/Manajemen_Inovasi
13